Share

Bab 25

Penulis: Bintu Hasan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-02 00:45:23

"Kamu mulai gemukan, Nak. Nampak kayak orang kaya, tapi kamu bahagia, kan?" tanya Bu Siti dengan mata berkaca-kaca. Sungguh, dia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

"Gemuk karena hamil mungkin, Bu. Kalau masalah bahagia, lumayanlah. Minimal nggak sengsara di sana."

"Maksudnya?"

Sonia terdiam. Tidak mungkin dia jujur pada sang ibu bahwa ada ART bernama Dea yang selalu cari masalah padanya. Dia harus menutupi semua itu dan memancarkan senyum paling manis. Hanya sebentar lagi dia akan bebas dari perjanjian yang sebenarnya sangat tidak diinginkan.

Lagi pula itu bukan masalah besar, Sonia bisa mengatasinya. Sekarang dia tidak takut, terutama jika Albian berada di sisinya meskipun sedikit melihat perubahan pada Jessica.

Dia tidak tahu mengapa wanita itu semakin baik padanya. Bukan maksud menggiring opini negatif, Sonia hanya khawatir ada sesuatu yang direncanakan. Bukankah musuh paling besar adalah seseorang yang dianggap penting?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 26

    "Kakak!" teriak Tania ketika dia pulang sekolah dan menemukan sang kakak tercinta sedang menonton televisi. Raut wajah gadis itu berubah ceria, padahal sebelumnya bagai pakaian kusut karena kelelahan.Sonia menyambut dengan senyuman lantas memeluk adiknya. Dia rindu. Tanpa terasa bulir bening mulai mengalir membasahi kedua pipinya yang mulus bersama harapan agar Tania menjadi orang sukses dengan pendidikan tinggi agar tidak berakhir seperti dirinya.Dunia begitu kejam, begitu pikir Sonia. Untuk itu, Tania harus mengubah semuanya. Menjadi kebanggaan orang tua dengan segudang prestasi yang membanggakan. Bagaimana pun caranya nanti, dia harus bisa mengutamakan pendidikan sang adik."Kakak kenapa ke sini gak bilang-bilang dulu?""Mendadak. Tadi dianter sama Mas Al, cuman Mas Al ada urusan penting.""Kakak nginep, kan, malam ini?"Mendengar itu, Sonia memanyunkan bibir. Air mukanya menyiratkan keputusasaan. Beberapa saat kemudian, dia pun menjawab, "Sayangnya nggak bisa. Mas Al sibuk bange

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 27

    Bab 27Albian menoleh ke belakang karena sama terkejutnya dengan Sonia. Lelaki itu terlalu senang merasakan gerakan di dalam perut. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana rasa bahagia itu datang ketika bayinya telah lahir.Mereka masih beruntung karena tidak terjadi kecelakaan, tetapi amarah pengendara di belakang tentu tidak bisa dielakkan. Dia turun dari mobil, melangkah penuh rasa kesal dan mengetuk kaca jendela kanan."Maaf, Pak. Istri saya tiba-tiba tutup mata, jadi saya kaget." Begitu Albian memberi alasan.Lelaki berkumis tebal itu melirik pada Sonia yang memang memejamkan mata. Amarahnya mereda ketika melihat perut yang membuncit itu. Rasa rindu pada mendiang istri kembali meraja dalam hati karena dulu dia meninggal satu jam setelah melahirkan.Dia memahami bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya, bukan hanya itu, tetapi saat sedang mengandung pula. Beberapa saat kemudian, dia mengatup kedua tangan di depan dada lalu kembali ke mobilnya tanpa sepatah kata pun."Syuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 28

    "Indah ...."Indah segera menghampiri Sonia dan mengambil kertas yang dijatuhkan Jessica tadi lantas membacanya dengan seksama. "Aku sengaja mengirim surat karena tidak mau meninggalkan jejak di ponsel. Kamu tahu, kan, Mas Al bisa saja melihatnya? Aku tidak sabar menanti kepulanganmu, Julian. Tenang saja, gadis itu tengah mengandung.""Julian ... kamu juga tahu tentang foto itu?""Iya, Non. Julian adalah adik Bu Jessi, tapi aku nggak tahu dia ada di mana sekarang. Rupanya tebakan Bi Sumi benar, mereka memang sedang merencanakan sesuatu.Sonia segera mengambil ponselnya, kemudian memotret kertas tadi dan menyimpannya dalam brankas pribadi. Setelah itu, dia melipat dan meletakkannya di tempat semula.Sebelum Jessica kembali, mereka berdua kembali duduk di tepi ranjang, pura-pura tidak melihat sesuatu. Namun, sampai suapan terakhir, wanita itu tidak juga menampakkan batang hidungnya.Malam semakin larut ketika Sonia merasa kesepian di dalam kamar, seorang diri, hanya ditemani embusan ang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 29

    "Sudahlah. Harusnya aku nggak nanya sama kamu soal Jessica," kata Albian lagi seraya melepas tangan wanita itu sebelum menuruni anak tangga.Dia segera mengecek dapur dan tiada siapa pun di sana. Penasaran, Albian melangkah panjang menuju ruang tamu, tetapi kosong. Lelaki bertubuh tinggi itu benar-benar berhasil dibuat kesal oleh istrinya. Mengapa selalu saja menghilang?"Maaf, Pak Al cari siapa?" Salah seorang ART mendekat ketika melihat majikannya berdiri sambil mengedarkan pandangan ke segala arah."Kamu lihat istri saya?""Istri yang mana, Pak? Bu Jessi atau Non Sonia?""Bu Jessi. Lihat?""Mungkin di sekitar kolam, Pak. Tadi aku kayak lihat bayangan waktu lewat."Albian tidak menjawab, melainkan langsung menuju kolam yang ada di samping rumah. Kalau memang benar Jessica ada di sana, maka dia harus menghujaninya dengan banyak pertanyaan.Entah kenapa, Albian merasa terlalu memanjakan Jessica selama ini. Dia berpikir bahwa perkataan keluarganya benar, sikap Albian yang selalu mengal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 30

    "Dea, Asri!" panggil Bi Sumi memekakkan telinga kedua gadis itu. "Iya, Bi. Ini udah siap!" sahut Dea keluar dari pintu kamar, disusul oleh Asri. Mereka berdua berpenampilan seperti seorang majikan. Bi Sumi hanya bisa geleng-geleng kepala. Andai bukan demi Sonia, sudah pasti wanita paruh baya itu lebih memilih mengajak Dewi dan Kamila. Supir baru yang diterima bekerja sejak dua bulan lalu telah menunggu di halaman depan. Mereka bertiga pun memasuki kendaraan roda empat tersebut. Tidak lama kemudian, Sonia melangkah cepat menuju halaman depan, menunggu Indah sambil berjemur. Dewi, Arini, Kamila, dan Erna sibuk melanjutkan pekerjaan. Sesuai saran dari Albian, Sonia melakukan gerakan-gerakan ringan daripada hanya duduk atau rebahan seharian. Memang benar, melakukan semua itu pun membuat badannya terasa bugar lagi. Sonia pun merasa harus lebih banyak tersenyum agar di wajahnya tidak mudah dihiasi kerutan tipis. "Non!" Sonia menoleh. "Ngomong di sini aja, sekalian jemuran bareng.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 31

    "Aku harus bisa tegas pada mereka," bisik Sonia pada diri sendiri seraya melangkah cepat masuk ke rumah karena Dewi memanggilnya.Erna dan Arini masih terus beradu mulut, sesekali saling menarik rambut. Berani sekali dia, padahal ada Kamila juga bersama mereka, sedangkan dia ibarat seorang diri."Hentikan!" Sonia berucap tegas pada mereka. Matanya menatap tajam tanpa senyuman seperti biasa dia suguhkan."Arini yang duluan, Non!" kata Erna berusaha membela diri."Nggak, Mbak Erna yang duluan," bantah wanita yang namanya disebut itu. Dia menatap tidak suka pada Erna seakan-akan ingin menelan hidup-hidup."Aku nggak peduli siapa yang memulai. Aku hanya ingin mengingatkan kalau tugas kalian di sini adalah bekerja. Adapun kalau benar ada yang malas-malasan, memang seharusnya ditegur. Aku nggak mau tahu sedekat apa kalian sama Kak Jes atau mungkin Mas Al, pada intinya kalian ada di sini untuk bekerja. Mengerti?"Erna mengepalkan kedua tangannya lalu berlalu meninggalkan mereka. Dia lebih me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 32

    "Kayaknya kamu emang gadis baik-baik, Sonia. Aku gak nyangka banget kalo di dalam kimono itu ada kaos dan celana pendek yang gak ketat," tutur Jessica memindai tubuh Sonia dari kaki sampai kepala. Gagal sudah rencananya merekam video untuk dijadikan ancaman di masa depan."Aku gak tahu aku ini baik atau enggak karena kita semua tahu aku di sini demi uang. Pastinya aku selalu khawatir terlalu terbuka meskipun itu di kolam renang, kecuali sudah memastikan tiada sesiapa di sini. Sebenarnya aku hanya malu melihat perut sendiri, Kak. Gimana pun, aku hamil anak suami orang." Sonia mengatakan itu semua bukan tanpa tujuan, dia berusaha mencari binar kecemburuan pada kedua mata Jessica.Pandangan mereka bertemu di satu titik yang sama, begitu lama. Namun, Sonia tidak juga menemukan jawaban. Bisa saja wanita itu menyembunyikan rasa cemburu karena khawatir ada konflik dalam hal sepele."Apa pun yang menjadi alasanmu, aku salut. Makanya aku ngerasa kamu itu emang layak mendapatkan posisi ini dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 33

    Sonia termenung dalam kamar seorang diri ketika mengingat alasan yang disebut oleh Indah tadi. Wanita berpakaian seragam pelayan itu benar-benar tahu segalanya. Menarik napas dalam dan mengembuskan perlahan, hal tersebut dilakukan berulang kali untuk melonggarkan dada yang terasa sesak. Bagaimana bisa Jessica begitu tega pada suami yang mencintainya dengan tulus? Dia hidup bak seorang ratu, tidak menyentuh pekerjaan rumah dan leluasa menggunakan uang, baik perawatan, belanja, atau apa pun itu. Apa dia tidak tahu bahwa di luar sana ada beberapa istri yang terpaksa membantu suaminya mencari nafkah atau harus beradu mulut dengan mertua karena masalah nafkah yang tidak cukup? Bukan, bukan merasa tidak cukup, tetapi itulah kebenarannya. Beberapa kali Sonia mendapati tetangga harus bertengkar dengan suami karena dijatah dua puluh ribu sehari, tetapi harus menyuguhkan makanan bergizi. Itu bisa saja andai beras dan kebutuhan lainnya tersedia hingga istri cukup membeli minyak goreng. Jess

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09

Bab terbaru

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 61

    Baru saja ingin merebahkan diri di tempat tidur, pintu kamar terketuk pelan. Sonia terpaksa bangun lagi begitu mendengar suara suaminya dari luar.Daun pintu terbuka lebar menampilkan sosok lelaki bertubuh tinggi tegap itu. Dia tersenyum lalu melangkah masuk sebelum berbicara sepatah kata pun. Sonia mengikuti dari belakang, tentu setelah mengunci pintu."Mas, malem ini nggak mau sama Kak Jes?""Kenapa? Kamu nggak suka aku ada di sini?""Bukan gitu, tapi aku rasa Kak Jes pasti ngerasa sedih. Aku gak masalah kalau misal Mas Al lebih banyak menghabiskan waktu sama Kak Jes karena aku ini cuman istri kedua yang—""Yang apa?"Sonia menghela napas berat. Sesuai saran dari Megan, dia harus tahu bagaimana perasaan lelaki itu yang sebenarnya. Jika masih ragu, mereka tentu sulit bertindak lebih jauh karena khawatir cinta menutup mata Albian dan membiarkan kejahatan Jessica begitu saja."Mas.""Sonia, mungkin kamu harus tahu perasaan aku yang sebenarnya sama kamu," kata Albian dengan suara pelan,

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 60

    Sonia baru saja keluar dari kamar mandi ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya. Dia tidak penasaran dan memang tidak ingin membukanya karena masih memakai handuk. Dia harus mengurus diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengetahui apa yang akan terjadi di luar sana.Dia ingin mengganti pakaian, bahkan menyisir rambut dengan santai dulu. Selama bukan sesuatu yang darurat, Sonia menganggap semua masih bisa ditunda. Dia harus bisa rileks agar pikiran tidak mempengaruhi kesehatan jiwanya.Bagaimana dengan keberadaan Jessica dan Megan yang masih tanda tanya? Entahlah, mungkin semua akan berlalu sesuai apa yang digariskan oleh Tuhan. Dia hanya perlu hati-hati dalam mengambil keputusan. Selama belum cukup yakin kalau wanita yang mengaku sebagai bodyguard-nya itu memang jujur, maka dia tidak ingin terbuka lebih banyak.Ketukan pintu tidak lagi terdengar. Sekarang Sonia mengulum senyum, kemudian menyisir rambut dan mengikatnya serapi mungkin. Dia merasa gerah, padahal ada pendingin ruangan. E

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 59

    Begitu Kamila datang membawa ponsel wanita berbadan dua itu, wajahnya terlihat pucat, tetapi tiada siapa pun yang bertanya. Sonia pun menganggap dia sedang lelah saja dan butuh istirahat.Menekan tombol power, ada pesan dari nomor yang tidak dikenal.[Hati-hati. Dia tidak sebaik yang kamu kira.]Siapa pengirim itu dan mengapa memberi peringatan? Sonia juga tidak mengerti kata "dia" mengacu pada siapa sehingga memilih mengabaikan pesan itu lantas memasuki kolom chat Albian. Dia segera menyampaikan maksudnya tanpa berbasa-basi.Lama menunggu tanpa balasan, Indah menyarankan Sonia agar mengecek pemilik kontak itu di salah satu aplikasi berwarna biru muda. Dia menurut, tetapi sayang sekali karena tidak ada penanda di sana.Nomor baru? Siapa?"Mungkin Megan, Non. Siapa tahu dia udah save nomer Non Sonia duluan," kata Kamila setelah berpikir lama."Jangan yakin juga. Selama bukan Megan langsung yang ngaku, kita harus hati-hati, Non. Aku malah khawatir pemilik pesan itu Bu Jessi. Selain Bu J

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 58

    "Sonia, aku rasa kamu menginjak pada tanah yang basah."Sonia mengerutkan kening ketika mendengar apa yang dikatakan oleh kakak madunya. Dia salah telah mengira bahwa seseorang tadi adalah Dea. Rupanya wanita licik itu masih berada di rumah. Sekarang apa yang harus dia lakukan, menuruti saran dari wanita yang mengaku sebagai bodyguard-nya atau melawan sesuka hati?Bukan tanpa alasan, tetapi wanita berbadan dua itu jauh lebih khawatir apabila nanti ada kesalahan di mana dirinya yang bersalah, sebut saja merusak sebuah rencana besar di mana Jessica tidak akan memiliki kesempatan mengelak."Aku ngantuk, nggak ngerti Kak Jes ngomong apa." Sonia pun pura-pura menguap, kedua mata mendadak sayu.Baru saja wanita berbadan dua itu ingin melangkah cepat ke lantai dua ketika Jessica menghalangi jalannya. Dia tersenyum miring untuk sesaat dengan raut wajah yang jelas sekali menunjukkan kemarahan. Detik selanjutnya, suasana tegang itu berubah menjadi lebih santai ketika Indah dan Kamila mendekat u

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 57

    "Kamu siapa? Kalau gak ada kepentingan sama Non Sonia, lebih baik menjauh!" perintah Megan dengan tegas tanpa senyuman. Dia memang tidak ingin percaya pada pelayan di rumah itu karena ada kemungkinan suatu hari berpaling pada Jessica."Itu siapa, Meg?""Aku nggak tahu, Non, tapi dia kayak mencurigakan. Apa dia yang namanya Dea?" Wanita itu membuka pintu semakin lebar seraya sedikit bergeser agar Sonia bisa melihat siapa yang berdiri di sana."Mbak Indah?" Sonia mengerutkan kening lantas menghampiri mereka. "Kenapa, Mbak? Ada sesuatu yang mencurigakan?""Itu ... itu ...." Indah tidak bisa melanjutkan apa yang akan dia ucap karena ada Megan. Dia pun memberi isyarat dengan mata agar wanita berbadan dua itu segera keluar dari kamar karena ada hal yang harus mereka bicarakan.Melihat wajah pucat Indah membuat wanita itu menurut. Dia pun meminta Megan menunggu di kamar sendiri dan nanti akan dipanggil. Namun, wanita itu menolak. Dia tahu ada sesuatu yang Indah curigai darinya."Aku tahu kam

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 56

    Bab 56"Ini pasti Bu Jessi yang Pak Al ceritakan itu, ya?" Megan tersenyum manis pada wanita licik itu."Nggak usah pura-pura, ya. Tujuan kamu ke sini apa? Aku ragu kalau Mas Al yang nyari kamu."Megan menatap Sonia sekilas, kemudian melangkah panjang menuju taman dan itu membuat Jessica mengerti, dia pun mengikuti dari belakang seolah-olah dirinya bukan pemilik rumah.Sementara itu, wanita berbadan dua tadi hanya bisa mematung dengan seribu tanya yang bersarang dalam pikiran. Kalau benar Megan tidak memiliki rahasia, mengapa harus menjauh sekadar memberi jawaban mengapa dia ada di sini? Lantas apa alasannya pura-pura tidak mengenali Jessica tadi?"Pasti ada yang nggak beres," gumam wanita itu lalu melangkah panjang menuju dapur sekadar mencari seseorang yang bisa membantunya.Sial, dia tidak menemukan indah, tetapi waktu mendesaknya untuk segera menemukan seseorang. Melihat Dewi, dia segera memanggil gadis itu dan menceritakan semuanya dengan cepat pun suara pelan. Dewi mengangguk pa

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 55

    Daun pintu terbuka lebar menampilkan seorang wanita dengan penampilan yang tidak mengejutkan lagi bagi seorang bodyguard. Dia memakai kacamata hitam, rambut panjangnya digulung rapi sehingga leher jenjang itu terlihat semakin indah."Non Sonia?" tebaknya membuat wanita berbadan dua itu mengangguk ragu, "kenalin, aku Megan."Ketika wanita bernama Megan itu mengulurkan tangan, Sonia menyambut beriring senyum penuh paksaan. Dia berusaha meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja. Ketika kaca mata hitam itu dilepas, ternyata mata Megan lebih tajam dari yang dibayangkan.Menyadari mereka harus terbiasa bersama membuat wanita berbadan dua itu menyilakan Megan masuk. Mereka duduk di ruang tamu, sekadar berbasa-basi; Megan berusaha mengenali bagaimana watak Sonia, begitu juga sebaliknya."Non Sonia nggak perlu khawatir." Megan mendekat agar bisa memelankan suara. "Aku memang kenal sama Jessica, tapi bukan orang yang percaya sama dia.""Maksud kamu?""Ada kisah di masa lalu yang buat aku

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 54

    Bab 54Begitu tiba di rumah, Albian langsung naik ke lantai dua karena harus segera berangkat, sementara sang istri muda memilih mencari salah seorang pelayan yang sudah dianggap sebagai keluarga itu. Rupanya mereka sedang sibuk dengan tugas masing-masing.Sonia menghela napas panjang tatkala teringat lelaki tua itu. Apakah memang Jessica terlibat tentang kejadian tadi malam? Rencana yang berubah di tengah jalan karena rasa cemburu yang mungkin merajai hati ataukah ketakutan membelenggu jiwa?Tidak ada yang tahu pasti tujuan wanita licik itu melakukan segalanya, kecuali dia sendiri. Ada kemungkinan lain bahwa dia sedang tersudut. Secepat itu?"Sayang, aku berangkat dulu, kamu baik-baik di sini. Jangan sendirian, jangan melamun, jangan lupa makan." Albian membuyarkan lamunan Sonia. Saat melihat jam dinding, ternyata sudah satu jam berlalu. Waktu bergerak cepat karena lelaki yang dia cintai akan meninggalkan rumah meskipun sejatinya akan kembali.Setelah pamit, Albian menemui istri terc

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 53

    Mereka berdua duduk di meja makan dengan posisi saling berhadapan. Bu Siti menampilkan air muka serius membuat Sonia semakin bertanya-tanya."Sebenarnya siang tadi waktu ketemu bapakmu, Ibu curiga dia ada kerja sama dengan Jessica, Nak.""Kenapa Ibu mikir gitu? Ada buktinya?""Entahlah, tapi waktu Ibu ngasih tahu kalau Ibu nggak akan bantu sepeser pun, ada yang nelfon bapak ... maksud Ibu, ada yang nelfon Pak Haris.""Lalu Ibu langsung nyimpulin itu Kak Jes?"Bu Siti menggeleng cepat, kemudian memberitahu bahwa di kontak tertera nama Jessica Albian. Jika bukan wanita yang dia kenali, lantas siapa? Hanya saja yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mereka saling mengenal, kemudian bertemu di mana, serta apa tujuannya?Mendengar semua penjelasan itu, bahkan termasuk obrolan yang Bu Siti dengar, Sonia terperanjat. Dia menduga kalau kakak madunya memang sengaja melenyapkan mereka dengan tangan Pak Haris sendiri agar dirinya dianggap tidak tahu apa-apa.Tujuannya tentu agar Sonia hidup se

DMCA.com Protection Status