Beranda / Romansa / Terjebak Ikatan Pernikahan / Pertarungan Melawan Waktu

Share

Pertarungan Melawan Waktu

Penulis: M ria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-07 13:14:43

Amelia dan Sarah memutuskan untuk menemui Alexander secepatnya. Amelia tak bisa menahan rasa cemasnya. Semakin banyak hal yang ia temukan tentang Adrian, semakin ia merasa bahwa semuanya berada di ambang bahaya. Sarah, di sisi lain, masih terkejut dengan informasi yang diterimanya. Jika benar Adrian terlibat, maka ini bukan hanya masalah persaingan bisnis biasa, melainkan dendam pribadi yang sudah mengakar.

Ketika mereka sampai di kantor Alexander, Amelia berusaha tetap tenang, namun Sarah bisa merasakan ketegangan di wajah temannya itu. Alexander sedang duduk di belakang meja, tangannya memegang berkas-berkas, tapi begitu mereka masuk, dia segera meletakkan berkas tersebut dan menatap mereka dengan penuh perhatian.

“Ada apa? Kalian berdua kelihatan tegang,” ujar Alexander sambil berdiri, mendekati mereka.

Sarah mengambil napas dalam-dalam, lalu mulai bicara, "Amelia menemukan sesuatu yang sangat penting. Kami pikir kau harus tahu tentang ini."

Amelia mengangguk dan mengeluarkan beber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Harapan dalam Kegelapan

    Malam itu, suasana terasa hening di rumah. Adrian duduk di tepi tempat tidur, tubuhnya diselimuti kelelahan yang mendalam. Selama beberapa hari terakhir, pikirannya dipenuhi oleh semua kesalahan dan dendam yang pernah ia simpan terhadap Alexander. Namun, di tengah gelapnya perasaan itu, ada satu sinar yang selalu memberinya kekuatan—Amelia."Amelia, kasian dia sejak awal pernikahan aku kurang memperhatikan nya. " batin Adrian. Amelia sedang berbaring dengan sebuah buku di pangkuannya, terlihat seperti membaca buku tentang anak-anak dan ibu. Wajahnya tampak tenang, bibirnya membentuk senyuman samar yang hangat. Meskipun semua kekacauan terjadi di sekitar mereka, Amelia selalu menjadi pusat ketenangan bagi Adrian.Adrian menarik napas panjang, mencoba mengumpulkan keberanian untuk mendekati istrinya. Perlahan-lahan, ia bergerak mendekat, lalu duduk di samping Amelia. Tangannya yang kokoh namun lembut menyentuh tangan Amelia. Amelia menoleh, dan senyum lembut menghiasi wajahnya.Adrian

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Persiapan Menyambut Kehidupan Baru

    Pagi itu, sinar matahari yang lembut menembus jendela kamar mereka, menghangatkan ruangan dengan cahaya keemasan. Amelia perlahan terbangun, merasakan gerakan halus dari dalam perutnya. Senyum kecil menghiasi wajahnya, mengingatkan bahwa dalam waktu dekat, kehidupan mereka akan berubah dengan kehadiran bayi mereka.Amelia menatap Adrian yang masih terlelap di sampingnya. Wajahnya terlihat damai, jauh berbeda dari kekhawatiran yang sering terpancar di hari-hari sebelumnya. Amelia menyentuh pipi suaminya dengan lembut, merasa bersyukur atas perubahan yang terjadi di antara mereka. Ada harapan baru yang tumbuh, meski di balik semua itu, masih tersisa sedikit rasa takut tentang masa depan.“Pagi,” suara lembut Adrian menyadarkan Amelia dari pikirannya. Adrian membuka matanya dan menatap Amelia dengan senyum penuh kasih.“Pagi juga,” jawab Amelia sambil tersenyum. “Bagaimana tidurmu tadi malam?”Adrian menghela napas, “Lebih baik dari sebelumnya. Aku merasa lebih ringan sekarang.” Ia kemud

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Menghadapi Tantangan Baru

    Beberapa minggu berlalu dengan cepat, dan Amelia semakin dekat dengan hari kelahiran. Adrian terlihat semakin sibuk. Ia memastikan bahwa segala sesuatu sudah siap sebelum bayinya lahir, bahkan mengatur ulang jadwal kerjanya agar bisa lebih banyak berada di rumah. Namun, meski begitu, ada sesuatu yang tetap menghantui pikirannya—masa lalu yang belum sepenuhnya selesai.Pagi itu, Amelia tengah duduk di ruang tamu sambil mengelus perutnya yang semakin membesar. Zacky, yang kini sudah mulai sekolah TK, sedang bermain dengan mainannya di sudut ruangan. Tawa kecilnya memenuhi rumah, menciptakan suasana hangat yang selalu didambakan Amelia. Namun, matanya tak lepas dari Adrian, yang tampak gelisah di ruang kerja. Beberapa kali ia terlihat bolak-balik, seolah menunggu sesuatu.Amelia memutuskan untuk mendekatinya. Ia mengetuk pintu ruang kerja dengan pelan, kemudian masuk dengan senyum di wajahnya. “Adrian, ada apa? Kau terlihat tak tenang akhir-akhir ini.”Adrian mendongak dan tersenyum tipi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Mencari Kebenaran

    Hari-hari berlalu dengan suasana yang lebih tegang di antara Adrian dan Amelia. Ancaman yang diterima Adrian terus menghantui pikirannya, meskipun ia berusaha sebisa mungkin menyembunyikan kekhawatiran itu dari Amelia. Namun, ia tak bisa membohongi diri sendiri. Semakin lama, rasa takut itu semakin besar, dan Adrian tahu bahwa ia harus segera bertindak.Pagi itu, Adrian memutuskan untuk menghubungi seseorang yang bisa membantunya mengungkap kebenaran tentang Daniel. Orang itu adalah Andi, sahabat lama Daniel yang juga pernah dekat dengan Adrian. Andi adalah salah satu dari sedikit orang yang tahu tentang masa lalu Daniel. Adrian berharap, jika ada yang bisa membantu menyelesaikan teka-teki ini, orang itu adalah Andi.Setelah beberapa kali mencoba menghubungi, akhirnya Andi menjawab panggilan Adrian dan mereka sepakat untuk bertemu di sebuah kafe yang cukup jauh dari kota, tempat yang aman untuk berbicara tanpa gangguan.***Sore itu, Adrian duduk di pojok kafe dengan wajah penuh kegel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Di Bawah Ancaman

    Keesokan harinya, Adrian bangun lebih pagi dari biasanya. Pikirannya masih dipenuhi dengan percakapan dengan Andi dan ancaman yang semakin nyata. Setelah mencuci muka dan menatap bayangan dirinya di cermin, Adrian memutuskan bahwa hari ini ia harus mengambil langkah pertama. Ia tidak bisa terus hidup di bawah bayang-bayang ancaman yang tak terlihat. Apalagi Amelia dan Zacky adalah prioritasnya sekarang—dan dia tidak akan membiarkan siapapun mengganggu mereka.Sambil menikmati kopi pagi, Amelia datang menghampiri Adrian, dengan senyum lembut menghiasi wajahnya. Namun, di balik senyum itu, Adrian tahu bahwa istrinya mulai curiga dengan ketegangan yang ia rasakan."Adrian, hari ini kau terlihat lebih cemas daripada biasanya," Amelia mulai berbicara dengan nada khawatir. "Apakah ada sesuatu yang harus kubantu?"Adrian menatap Amelia sejenak, kemudian meraih tangannya. "Aku akan pergi bertemu seseorang hari ini. Ini tentang situasi yang sudah lama terjadi, dan aku rasa saatnya kita menyele

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Perayaan 7 Bulan Kehamilan Sarah

    Hari yang dinantikan akhirnya tiba, hari perayaan tujuh bulanan kehamilan Sarah. Alexander telah menyiapkan segalanya dengan sempurna. Taman belakang rumah mereka dihias dengan elegan, penuh dengan bunga-bunga segar yang memberikan aroma manis di udara. Keluarga dari kedua belah pihak sudah berkumpul, dan suasana hangat terasa menyelimuti acara tersebut.Sarah, yang kini hamil tujuh bulan, tampak memukau dalam gaun sederhana berwarna putih yang lembut. Aura kebahagiaan terlihat jelas di wajahnya. Zacky, yang kini berusia lima tahun, tampak sangat menggemaskan dengan pakaian formal mini. Ia berjalan berkeliling dengan wajah ceria, sesekali menarik perhatian tamu dengan tingkah lucunya."Zacky, sayang, ayo sini ke mama," panggil Sarah lembut ketika melihat anaknya berlari-lari di antara para tamu.Zacky segera menghampiri ibunya, lalu memeluk perut Sarah dengan manis. "Ini adik bayi di dalam perut mama, kan?" tanya Zacky dengan suara polosnya.Sarah tertawa kecil dan mengangguk. "Iya, s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Rahasia Terungkap

    Malam setelah perayaan tujuh bulanan Sarah, suasana di rumah kembali tenang. Zacky sudah tidur dengan nyenyak di kamarnya setelah seharian bermain dan berlarian bersama teman-temannya. Sementara itu, Alexander dan Sarah duduk di teras belakang rumah mereka, menikmati malam yang sejuk di bawah langit berbintang.Namun, meskipun suasana tenang, Alexander merasa ada sesuatu yang terus mengusik pikirannya. Sejak teror yang ia terima beberapa waktu lalu, ia merasa ada satu potongan teka-teki yang masih hilang. Meskipun Adrian telah diungkap sebagai dalang di balik teror itu, Alexander merasa masih ada sesuatu yang belum terjawab. Hubungannya dengan Adrian semakin membaik, namun ada sesuatu dalam sikap Adrian yang masih membuatnya curiga."Ada apa, sayang? Kamu terlihat gelisah," tanya Sarah, mengusap lembut tangan Alexander.Alexander tersenyum kecil, mencoba menyembunyikan rasa cemasnya. "Hanya memikirkan beberapa hal. Tentang pekerjaan dan keluarga, mungkin juga tentang Adrian," jawabnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Jejak Misterius

    Setelah pembicaraan yang tegang dengan Adrian, Alexander merasakan gelombang emosi yang campur aduk. Di satu sisi, ia lega bahwa Adrian akhirnya mengaku ada orang lain yang terlibat dalam teror tersebut. Namun, di sisi lain, identitas sosok misterius itu tetap menjadi ancaman yang tak terlihat. Teror bisa datang kapan saja, mengintai dalam gelap, dan Alexander tak ingin keluarganya berada dalam bahaya lagi.Sesampainya di rumah, Alexander mendapati Sarah sedang bermain dengan Zacky di taman belakang. Senyum ceria di wajah Zacky membuat hati Alexander sejenak tenang, namun bayangan ancaman yang ia terima membuatnya tetap waspada.“Kamu terlihat lelah, sayang,” kata Sarah lembut sambil berjalan mendekati Alexander.Alexander tersenyum tipis dan mengecup kening istrinya. “Ada banyak hal di kantor yang membuatku pusing. Tapi, semuanya akan baik-baik saja.”Sarah menatap suaminya penuh perhatian, tahu bahwa Alexander tidak sepenuhnya jujur. “Jika ada sesuatu yang mengganggumu, kamu tahu ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16

Bab terbaru

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Akhir dari Dendam

    Kebahagiaan yang sempat Adrian rasakan saat kelahiran putrinya berubah menjadi kekhawatiran yang dalam. Ia tak bisa benar-benar tenang, mengingat betapa berbahayanya situasi antara Daniel dan Alexander. Adrian tahu bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan siklus dendam ini adalah dengan menghadapi Daniel dan menemukan solusi yang benar-benar damai.Alexander juga menyadari ancaman yang belum sepenuhnya berlalu. Meski sempat tersentuh oleh kebahagiaan Adrian, pikirannya tak bisa lepas dari bayang-bayang pertemuan terakhirnya dengan Daniel. Dalam pertemuan itu, Daniel menunjukkan kemarahan dan kebencian yang mendalam, terutama setelah merasa dikhianati oleh Adrian. Alexander memahami bahwa dendam yang tersimpan dalam hati Daniel tak akan hilang begitu saja.Adrian akhirnya memutuskan bahwa ia harus berbicara langsung dengan Daniel. Ia mengatur pertemuan rahasia di tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota, berharap bisa melunakkan hati sepupunya itu. Sebelum pergi, ia menatap Amelia dan

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kehadiran yang Ditunggu

    Amelia duduk di kursi malas di rumah sakit, perutnya yang besar jelas menunjukkan bahwa ia sudah sangat dekat dengan waktu persalinan. Adrian duduk di sampingnya, menggenggam tangannya erat-erat. Meski bibirnya tersenyum lembut, ada ketegangan yang jelas di wajahnya. Hari itu, hari yang seharusnya dipenuhi kebahagiaan, malah diwarnai kekhawatiran karena ancaman Daniel yang masih menggantung di udara."Semua akan baik-baik saja," bisik Adrian, berusaha menenangkan istrinya. "Kita fokus pada kelahiran bayi kita dulu. Jangan pikirkan hal-hal yang lain."Amelia mengangguk, meskipun ia tahu Adrian juga sedang memikirkan hal yang sama. Ia tahu suaminya tertekan dengan situasi yang melibatkan Daniel. Namun, saat ini, yang terpenting baginya adalah menyambut buah hati mereka.Tiba-tiba, Amelia merasakan rasa sakit yang tajam di perutnya, seperti ada kontraksi yang datang lebih kuat dari sebelumnya. Ia mengerang pelan, membuat Adrian segera panik.“Amelia, kamu baik-baik saja?” Adrian langsung

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Dendam yang Tak Terelakkan

    Malam itu, suasana rumah Alexander dipenuhi ketenangan setelah kelahiran anak keduanya. Namun, di luar sana, badai besar sedang mendekat. Daniel, yang masih dikuasai amarah dan dendam, tidak bisa menerima kenyataan bahwa Adrian, adik sepupunya, memilih untuk melawan dan menghentikan niatnya.Sementara itu, di rumah sakit, Sarah telah dipindahkan ke kamar pemulihan bersama bayi perempuannya yang sehat. Alexander tak lepas dari sisi istrinya. Meski ia merasa lega karena anak keduanya lahir dengan selamat, pikirannya tetap terpecah dengan ancaman yang menggantung di atas kepala mereka—Daniel.“Alex,” bisik Sarah dengan suara lembut, menggenggam tangan suaminya. “Kamu kelihatan sangat khawatir. Ada apa? Apakah sesuatu terjadi dengan Daniel?”Alexander mengangguk pelan. Ia tak ingin menyembunyikan apapun dari Sarah, meskipun ia tahu bahwa ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan masalah besar. Namun, Sarah mengenalnya terlalu baik untuk dibiarkan dalam kegelapan.“Daniel... dia... mara

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kelahiran dan Ketegangan

    Suara napas Sarah semakin cepat, tubuhnya bergetar menahan rasa sakit yang semakin tak tertahankan. Pecahnya ketuban membuat semua orang di rumah panik, terutama Amelia yang tidak pernah melihat kakaknya dalam keadaan selemah ini. Amelia segera memegang tangan Sarah dengan erat, mencoba menenangkan kakaknya meski hatinya sendiri dipenuhi kekhawatiran. Sementara itu, Adrian sedang dalam perjalanan, berusaha secepat mungkin untuk menemukan Alexander."Adrian, tolong cepat kembali! Kak Sarah tidak sanggup lagi!" suara Amelia terdengar putus asa melalui telepon.Adrian mempercepat langkahnya, berpacu dengan waktu. Di tengah perjalanan, ia tak henti-hentinya mencoba menghubungi Alexander, tetapi ponselnya tetap mati. Rasa takut dan kekhawatiran merayap dalam dirinya. Ia tahu bahwa Daniel mungkin sudah melancarkan rencananya, dan jika Alexander tidak segera ditemukan, semuanya bisa berakhir buruk. Namun, saat ini, Adrian tidak hanya memikirkan Alexander, tapi juga Sarah dan bayinya yang aka

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Di Tengah Kegentingan

    Di ruang gawat darurat rumah sakit, situasi semakin tegang. Sarah yang berbaring di ranjang rumah sakit sudah tampak pucat pasi. Pecah ketubannya datang lebih cepat dari perkiraan, dan rasa sakit yang menyiksanya semakin hebat. Amelia menggenggam erat tangan kakaknya, mencoba menenangkan Sarah, namun ketegangan tetap terasa jelas di wajahnya."Amelia... aku tidak bisa... ini terlalu sakit," bisik Sarah dengan suara yang nyaris putus asa."Sabar, Sarah. Kamu kuat. Aku di sini bersamamu, dan Adrian sedang berusaha menghubungi Alexander," ucap Amelia dengan nada lembut, meski dalam hatinya ia sendiri mulai panik. Adrian, yang berdiri tak jauh dari pintu, terlihat mondar-mandir sambil terus menempelkan ponselnya di telinga, mencoba menghubungi Alexander berkali-kali."Kenapa teleponnya selalu mati?" gumam Adrian, frustrasi. Ia menghela napas panjang, matanya terarah ke arah Sarah yang sedang berjuang. Rasa tanggung jawab mulai menekan hatinya. Apalagi dengan firasat buruk yang terus mengg

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Persimpangan Takdir

    Malam itu, Sarah terbangun dengan rasa mulas yang menusuk di perutnya. Ia mengerang pelan, tangannya memegangi perut yang semakin membesar. Detik itu juga ia tahu bahwa ini adalah tanda bahwa waktu kelahiran anak keduanya telah tiba. Namun, Alexander belum juga kembali. Ia mencoba menenangkan diri, menarik napas dalam-dalam, tapi kontraksi semakin kuat.Dengan tangan gemetar, Sarah meraih ponselnya dan segera menghubungi adiknya, Amelia. Sambil menunggu Amelia mengangkat panggilan, Sarah menggigit bibirnya, menahan rasa sakit yang semakin tak tertahankan."Amelia... aku butuh bantuanmu," suara Sarah terdengar panik saat Amelia akhirnya mengangkat telepon.Amelia yang mendengar suara panik kakaknya langsung terbangun dari tidurnya. "Sarah? Ada apa? Kau baik-baik saja?""Ini... aku rasa aku akan melahirkan, Amelia. Alexander belum juga pulang. Bisa kau datang ke sini dengan Adrian? Aku tidak kuat..."Mendengar suara lemah Sarah, Amelia langsung bergegas membangunkan Adrian yang masih te

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Mencari Solusi

    Setelah Daniel pergi, Adrian duduk termenung di ruangannya, memikirkan langkah berikutnya. Situasi semakin memburuk. Meski ia sudah mencoba berbicara dengan Daniel, semuanya malah semakin rumit. Kini, ia harus memikirkan cara untuk menghentikan Daniel sebelum balas dendam itu benar-benar menghancurkan semua orang, termasuk Amelia yang kini menjadi pusat perhatian di antara mereka.Amelia, yang selama ini selalu tampak ceria, belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan emosional. Adrian menyadari betapa sulitnya bagi Amelia untuk berada di tengah konflik yang ia sendiri mungkin tidak sepenuhnya pahami. Ia tak pernah membayangkan bahwa Amelia akan terjebak di antara dendam keluarga yang tak berkesudahan ini.Setelah beberapa saat berpikir, Adrian memutuskan untuk pulang lebih awal. Ia ingin berbicara dengan Amelia tentang semua yang terjadi. Ada banyak hal yang belum Amelia ketahui, dan Adrian merasa ini adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan semuanya. Di satu sisi, Adrian ta

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Pertikaian yang Memuncak

    Daniel berjalan bolak-balik di dalam ruangan gelap dengan wajah tegang. Pikiran tentang pengkhianatan Adrian terus membayangi. Adrian, yang seharusnya berada di sisinya, justru mulai menunjukkan sikap sebaliknya. Dan sekarang, Adrian bahkan meminta dia berhenti dari rencana balas dendam yang sudah lama dia susun. Suara langkah kaki Daniel menggema di ruangan itu, hingga akhirnya dia menghentikan gerakannya dan memandang Adrian dengan sorot mata marah."Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran, Adrian?" tanya Daniel dengan nada dingin yang menggigilkan. "Kita sudah sepakat bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk membalas dendam pada Alexander. Kenapa sekarang kau memutuskan untuk mengkhianatiku?"Adrian, yang berdiri di sudut ruangan, menghela napas panjang. Wajahnya tampak lelah, dan dia menatap Daniel dengan tatapan tenang, tapi tegas. "Ini bukan soal pengkhianatan, Daniel. Ini soal menghentikan siklus kebencian yang tak ada gunanya. Apa yang kau harapkan dari semua ini? Kehancuran Ale

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Bayang-Bayang Masa Lalu

    Hari itu, Alexander kembali ke rumah dengan hati yang penuh beban. Pikirannya tak bisa lepas dari pesan-pesan di ponsel tua yang ia temukan di kantor lama Daniel. Jika benar Daniel masih hidup, apa tujuan dari semua ini? Apa yang sebenarnya sedang dia rencanakan? Di dalam hatinya, Alexander tahu ini bukan lagi sekadar balas dendam pribadi, ada sesuatu yang lebih besar, lebih gelap, yang terpendam di bawah permukaan.Sesampainya di rumah, Alexander disambut oleh Sarah yang sedang bermain bersama Zacky di ruang tengah. Melihat kebahagiaan di wajah istri dan anaknya sedikit meredakan kegelisahan yang menghantuinya."Kamu pulang terlambat lagi, Sayang," kata Sarah sambil tersenyum hangat. "Ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan?"Alexander tersenyum tipis, mendekati Sarah dan mencium pipinya. "Banyak yang terjadi di kantor, tapi aku tidak ingin membebanimu dengan masalah itu."Sarah menatap Alexander dengan penuh perhatian, mengetahui bahwa suaminya sedang menutupi sesuatu. Namun, dia memi

DMCA.com Protection Status