Share

Bawaan Bayi

Penulis: M ria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-27 21:30:39

Melihat Alexander yang sudah didepan matanya, Sarah hanya terdiam dan mengacuhkan Alexander dan berbicara kembali dengan pemilik kucing tersebut.

"Sarah, kenapa kamu hanya diam?." tanya Alexander.

"Iya lex, ada apa ?."

Alexander menghela nafas, ia meminta pria tersebut untuk segera pergi karena yang berbicara dengan nya adalah istrinya bukan orang lain.

"Maaf tuan, aku tidak tahu." ucap pria tersebut.

"Ada apa sih?, lagian kan aku mau liat kucing itu."

"Sarah, bukan nya kamu disini ingin makan es krim bukan liat kucing itu." ucap Alexander.

"Emm,, ngga deh. Ngga jadi kayak nya, pengen liat kucing itu aja."

Alexander mengkerut dahi nya, ia melihat Sarah dengan tatapan mata yang menekan. Bisa-bisanya Sarah bilang tidak ingin makan es krim.

"Sarah jangan main-main Sarah, aku menghentikan pekerjaan ku demi mengantarkan mu makan es krim. " ucap Alexander.

"Aku emang ngga ingin Alex, lagian itu pengennya tadi bukan sekarang. " ucap Sarah melirik kearah lain.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Perubahan Alexander

    Setelah beberapa bulan pernikahan mereka, kini kandungan Sarah sudah terlihat besar. Bahkan Alexander sudah menunjukkan kasih sayang, perhayain nya terhadap Sarah walaupun masih terlihat malu-malu. "Hari ini kamu cek kandungan kan, biar aku antarkan. " ucap Alexander. "Hah, tumben. Ngga perlu ada mama kok, lagian kan kamu harus ke kantor. ""Emang kenapa ?, aku ingin melihat perkembangan calon anak ku." ucap Alexander mengusap perut Sarah. Sarah tersenyum, dan mengiyakan ucapan Alexander jika memang tak menganggu pekerjaan Alexander. Sarah merasakan perubahan Alexander, kini ia mulai memperhatikan hal-hal kecil yang berhubungan dengan Sarah. "Emm,, kamu ngga boleh pakai pakaian ketat, karena itu ngga baik buat bayi kita. Jadi aku akan meminta Daniel dan beberapa pelayan untuk belanja baju untuk mu, mengganti pakaian ketat mu dilamari.""Hah,, terus semua baju-baju ku dimana ?." tanya Sarah seraya membuka lemarinya. "Ku buang." ucap santai Alexander. "Lex, baju itu masih bagus se

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kerinduan Terhalang

    Sepulangnya dari RS, Sarah langsung mengunjungi rumah ayah nya. Ia benar-benar merindukan ayahnya, namun merasa takut jika kehadiran nya tak diterima oleh mereka. "Sarah, haii aku benar-benar rinduk kamu. " ucap Tania memeluk erat sahabatnya. "Taniaaa,, aa akhirnya aku bisa melihat mu juga. " Alexander yang melihat Sarah dan Tania hanya bisa diam menyenderkan tubuhnya dimobil. Pandangan mata Alexander terus menerus melihat kearah perut Sarah, ia takut jika Tania akan menyentuh perutnya. "Eii, jangan sentuh. " ucap Alexander menahan tangan Tania. "Kenapa ?, aku cuman mau mengelus saja. " "Jangan,aku ngga mau bayi ku kenapa-kenapa ?." ucap Alexander menarik pelan tangan Sarah. Tania tercengang dengan ucapan Alexander, mana mungkin ia akan menyelakai temannya sendiri. Alexander benar-benar berfikir jauh tentang Tania, padahal Tania hanya ingin mengelus perut Sarah ngga lebih. "Tuan Alexander, aku ngga akan membuat calon bayi mu kenapa-kenapa, aku hanya ingin mengelus calon kepona

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Permintaan Elizabeth

    Sesampainya dirumah Alexander meminta pelayan untuk membawa Sarah ke kamar dengan berhati-hati. "Sarah kenapa Lex?." tanya Elizabeth kuatir melihat keadaan Sarah. "Aku ngga apa-apa kok mah, cuman kecapean." ucap Sarah. "Kamu habis nangis sayang, lex Sarah nangis kenapa?. " "Sarah benaran deh mama ngga apa-apa, Sarah ke kamar dulu." ucap Sarah. Sarah pergi menuju kamarnya, sedangkan Alexander terdiam membeku melihat keadaan Sarah. Ia benar-benar tak tega. "Lex, ada apa nak?." "Emm,, tadi habis dari rumah nya tapi sepertinya dia tak diterima dengan baik." jelas Alexander. "Keluarga sialan, berani sekali dia melakukan itu kepada menantu ku." "Aku juga ngga habis pikir mah, dia memiliki saudara tiri tapi jahat sekali." ucap Alexander bingung. Elizabeth sudah menduga pasti dia akan melakukan hal itu, karena posisinya memang keluarga sana tidak pernah menyukai Sarah. "Ayahnya Sarah kerja dimana?." "Daniel bilang dia sudah dipecat terjebak hutang, makanya waktu itu meminta uang

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kejutan untuk Sarah

    Alexander membawa Sarah keluar dengan beralasan ia ingin membuat Sarah lebih tenang. "Kita akan kemana mas ?." tanya Sarah penasaran. "Kesuatu tempat, yang akan membuat mu bahagia.""Ohiya, tempat apa itu?." "Kau juga akan tahu setelah kita sampai disana." ucap Alexander. Alexander tinggal menunggu kabar dari Daniel apakah dia berhasil membuat Ibu dan adik tiri Sarah pergi meninggalkan rumah, sehingga Daniel dan Tania bisa membawa Ayahnya Sarah untuk bertemu dengan Sarah sesuai dengan tempat yang telah di tentukan. "Aku sudah siap, ayo berangkat aku udah ngga sabar ingin tahu apa yang kamu siapkan." ucap Sarah tersenyum. "Umm,, jangan memasang wajah itu aku tidak menyukai nya. ""Hah, kenapa?, apakah kamu takut jatuh cinta dengan ku?." tanya Sarah. "Sarah, ingatlah aku... " Aku bisa membuat mu jatuh cinta dengan ku mas, itu semua butuh waktu, aku yakin suatu saat kamu pasti akan menyukai ku dan menerima aku sebagai istri mu." ucap Sarah memotong ucapan Alexander. Alexander te

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kedatangan Irwan

    Sarah dan Alexander sudah menunggu kehadirannya Irwan selama 30 menit, namun Tania belum juga membawanya datang ke cafe. "Mas kita udah lama loh disini ?, apa kejutannya masih lama?." tanya Sarah. "Kamu udah mulai bosan nya?." "Ngga sih, cuman penasaran kejutan apa yang mau kamu berikan pada ku.""Ini bukan untuk mu, tapi untuk anak ku didalam perut mu." ketus Alexander. "Iuhhh,, dingin banget sih.Tinggal ngaku iya itu untuk mu aja malu-malu." oceh Sarah. Sarah menatap Alexander yang sejak tadi sibuk melihat jam tangannya, seperti nya memang menunggu seseorang untuknya. "Sebenarnya apa yang dilakukan mas Alex, kenapa dia maksa banget aku harus nerima kejutan ini." gumamnya Sarah dalam hati. Tak butuh waktu lama, Tania datang membawa Irwan untuk menemui Sarah. Hal tersebut sudah direncanakan oleh Alexander untuk membuat Sarah tersenyum kembali. "Sarah, putri ku.. " ucap seseorang dibelakang Sarah. Sarah tercengang mendengar suara yang memanggilnya, ia sepertinya mengenal suara

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kecurigaan Amelia

    Daniel mengikuti Dewi dan Amelia pergi ke mall, sesuai dengan perjanjian mereka, bahwa Daniel akan membelikan apapun keingin mereka berdua asalkan mereka ingin ikut dengan Daniel. "Amel, ayuk pilih semuanya nak mumpung gratis." ucap Dewi. "Iya bu, tapi ibu ngerasa ada yang aneh ngga sih. Masa tuan Alex ngasih kita buat belanja mana bebas lagi mau kita." "Amelia, kamu ngga usah mikirin itu terpenting sekarang kita belanja baju, sepatu, tas perhiasan semua nya nak." ucap Dewi seraya memilih beberapa tas branded. Amelia melihat Daniel, tatapan yang sangat aneh. Ia merasa bahwa Alexander pasti sengaja meminta Daniel untuk melakukan ini. "Amelia, heii cepet pilih mana?." teriak Dewi. "Ibu, udahlah ngga usah pilih banyak-banyak. Amelia rasa kayaknya mereka ngerencanain sesuatu, pasti kak Sarah." ucap Amelia curiga. "Sayang, bisa ngga usah curiga dulu, apa salahnya kakak mu membelanjakan kita kan." "Udah bu, lebih baik kita pulang sekarang. Ini udah cukup banyak loh bu, ayoolah pula

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Hampir Saja Ketahuan

    Saat pulang kerumah, Amelia terkejut melihat Tania yang sudah berada di rumah bersama dengan ayahnya. "Kak Tania,, kakak ngapain disini?." Tanya Amelia."Oh aku disini karena ingin mengunjungi om irwan, kasian dia tadi nyariin kamu." Ucap Tania. Amelia melihat gerak gerik Tania, ia menyakinkan apakah yang dikatakan Tania benar, bahwa ia hanya ingin menjenguk Irwan. "Kak Tania kesini sama siapa?, apakah ada kak Sarah."*Kenapa kamu tanya Sarah, aku sendirian loh disini." Ucap Tania. "Iyaa kan aku curiga ngga mungkin kak sendirian disini kan, pasti ada kan kak Sarah." Tania meminta Amelia mencari sekeliling rumah jika memang ada Sarah silakan temui. Mendengar ucapan Tania, Amelia menghela nafas. "Ayah, udah makan ?." tanya Amelia. "Emm,, udah tadi nak, ayah cuman mau kopi aja kok." "Iya udah kalo gitu, biar Amelia buatkan." ucap Amelia. "Ngga usah Mel, ayah sudah dibuatin kopi sama Tania. "Amelia melihat gelas kopi didepan ayahnya, kemudian ia melihat Tania. Amelia mengucapkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04
  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Pertanda Rasa

    Alexander merasakan perubahan dalam hidup nya setelah menikah dengan Sarah. Dia yang sangat angkuh dan cuek, kini berubah menjadi pria yang penuh perhatian, setiap detail mengenai Sarah selalu jadi pusat perhatian nya. "Alex, dimana Sarah. Mama sudah nyiapin bubur ikan nih buat dia." ucap Elizabeth. "Bubur ikan, mah yakin bubur ikan ini bagus buat dia.""Alex, jelas dong bubur ikan tuna untuk janin antara lain adalah mendukung pertumbuhan tulangnya. Selain nikmat dan mudah diolah, ikan tuna mengandung beragam nutrisi yang baik untuk pertumbuhan janin sekaligus ibu hamil." jelas Elizabeth. Alexander terdiam, ia melihat bubur tersebut seraya menaiki alisnya. Alexander masih ragu jika ikan tuna tidak baik untuk anak dalam perut Sarah. "Emm,, selamat pagi ma, mas belum berangkat. ""Oh nanti Daniel sedang bersiap-siap.""Ohiya Sar, ini mama buatkan bubur ikan tuna. Ni baik untuk kesehatan janin kamu." ucap. Elizabeth. "Waw,, makasih ma, kayaknya enak deh." Saat sarah ingin memasukka

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05

Bab terbaru

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Akhir dari Dendam

    Kebahagiaan yang sempat Adrian rasakan saat kelahiran putrinya berubah menjadi kekhawatiran yang dalam. Ia tak bisa benar-benar tenang, mengingat betapa berbahayanya situasi antara Daniel dan Alexander. Adrian tahu bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan siklus dendam ini adalah dengan menghadapi Daniel dan menemukan solusi yang benar-benar damai.Alexander juga menyadari ancaman yang belum sepenuhnya berlalu. Meski sempat tersentuh oleh kebahagiaan Adrian, pikirannya tak bisa lepas dari bayang-bayang pertemuan terakhirnya dengan Daniel. Dalam pertemuan itu, Daniel menunjukkan kemarahan dan kebencian yang mendalam, terutama setelah merasa dikhianati oleh Adrian. Alexander memahami bahwa dendam yang tersimpan dalam hati Daniel tak akan hilang begitu saja.Adrian akhirnya memutuskan bahwa ia harus berbicara langsung dengan Daniel. Ia mengatur pertemuan rahasia di tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota, berharap bisa melunakkan hati sepupunya itu. Sebelum pergi, ia menatap Amelia dan

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kehadiran yang Ditunggu

    Amelia duduk di kursi malas di rumah sakit, perutnya yang besar jelas menunjukkan bahwa ia sudah sangat dekat dengan waktu persalinan. Adrian duduk di sampingnya, menggenggam tangannya erat-erat. Meski bibirnya tersenyum lembut, ada ketegangan yang jelas di wajahnya. Hari itu, hari yang seharusnya dipenuhi kebahagiaan, malah diwarnai kekhawatiran karena ancaman Daniel yang masih menggantung di udara."Semua akan baik-baik saja," bisik Adrian, berusaha menenangkan istrinya. "Kita fokus pada kelahiran bayi kita dulu. Jangan pikirkan hal-hal yang lain."Amelia mengangguk, meskipun ia tahu Adrian juga sedang memikirkan hal yang sama. Ia tahu suaminya tertekan dengan situasi yang melibatkan Daniel. Namun, saat ini, yang terpenting baginya adalah menyambut buah hati mereka.Tiba-tiba, Amelia merasakan rasa sakit yang tajam di perutnya, seperti ada kontraksi yang datang lebih kuat dari sebelumnya. Ia mengerang pelan, membuat Adrian segera panik.“Amelia, kamu baik-baik saja?” Adrian langsung

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Dendam yang Tak Terelakkan

    Malam itu, suasana rumah Alexander dipenuhi ketenangan setelah kelahiran anak keduanya. Namun, di luar sana, badai besar sedang mendekat. Daniel, yang masih dikuasai amarah dan dendam, tidak bisa menerima kenyataan bahwa Adrian, adik sepupunya, memilih untuk melawan dan menghentikan niatnya.Sementara itu, di rumah sakit, Sarah telah dipindahkan ke kamar pemulihan bersama bayi perempuannya yang sehat. Alexander tak lepas dari sisi istrinya. Meski ia merasa lega karena anak keduanya lahir dengan selamat, pikirannya tetap terpecah dengan ancaman yang menggantung di atas kepala mereka—Daniel.“Alex,” bisik Sarah dengan suara lembut, menggenggam tangan suaminya. “Kamu kelihatan sangat khawatir. Ada apa? Apakah sesuatu terjadi dengan Daniel?”Alexander mengangguk pelan. Ia tak ingin menyembunyikan apapun dari Sarah, meskipun ia tahu bahwa ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan masalah besar. Namun, Sarah mengenalnya terlalu baik untuk dibiarkan dalam kegelapan.“Daniel... dia... mara

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Kelahiran dan Ketegangan

    Suara napas Sarah semakin cepat, tubuhnya bergetar menahan rasa sakit yang semakin tak tertahankan. Pecahnya ketuban membuat semua orang di rumah panik, terutama Amelia yang tidak pernah melihat kakaknya dalam keadaan selemah ini. Amelia segera memegang tangan Sarah dengan erat, mencoba menenangkan kakaknya meski hatinya sendiri dipenuhi kekhawatiran. Sementara itu, Adrian sedang dalam perjalanan, berusaha secepat mungkin untuk menemukan Alexander."Adrian, tolong cepat kembali! Kak Sarah tidak sanggup lagi!" suara Amelia terdengar putus asa melalui telepon.Adrian mempercepat langkahnya, berpacu dengan waktu. Di tengah perjalanan, ia tak henti-hentinya mencoba menghubungi Alexander, tetapi ponselnya tetap mati. Rasa takut dan kekhawatiran merayap dalam dirinya. Ia tahu bahwa Daniel mungkin sudah melancarkan rencananya, dan jika Alexander tidak segera ditemukan, semuanya bisa berakhir buruk. Namun, saat ini, Adrian tidak hanya memikirkan Alexander, tapi juga Sarah dan bayinya yang aka

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Di Tengah Kegentingan

    Di ruang gawat darurat rumah sakit, situasi semakin tegang. Sarah yang berbaring di ranjang rumah sakit sudah tampak pucat pasi. Pecah ketubannya datang lebih cepat dari perkiraan, dan rasa sakit yang menyiksanya semakin hebat. Amelia menggenggam erat tangan kakaknya, mencoba menenangkan Sarah, namun ketegangan tetap terasa jelas di wajahnya."Amelia... aku tidak bisa... ini terlalu sakit," bisik Sarah dengan suara yang nyaris putus asa."Sabar, Sarah. Kamu kuat. Aku di sini bersamamu, dan Adrian sedang berusaha menghubungi Alexander," ucap Amelia dengan nada lembut, meski dalam hatinya ia sendiri mulai panik. Adrian, yang berdiri tak jauh dari pintu, terlihat mondar-mandir sambil terus menempelkan ponselnya di telinga, mencoba menghubungi Alexander berkali-kali."Kenapa teleponnya selalu mati?" gumam Adrian, frustrasi. Ia menghela napas panjang, matanya terarah ke arah Sarah yang sedang berjuang. Rasa tanggung jawab mulai menekan hatinya. Apalagi dengan firasat buruk yang terus mengg

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Persimpangan Takdir

    Malam itu, Sarah terbangun dengan rasa mulas yang menusuk di perutnya. Ia mengerang pelan, tangannya memegangi perut yang semakin membesar. Detik itu juga ia tahu bahwa ini adalah tanda bahwa waktu kelahiran anak keduanya telah tiba. Namun, Alexander belum juga kembali. Ia mencoba menenangkan diri, menarik napas dalam-dalam, tapi kontraksi semakin kuat.Dengan tangan gemetar, Sarah meraih ponselnya dan segera menghubungi adiknya, Amelia. Sambil menunggu Amelia mengangkat panggilan, Sarah menggigit bibirnya, menahan rasa sakit yang semakin tak tertahankan."Amelia... aku butuh bantuanmu," suara Sarah terdengar panik saat Amelia akhirnya mengangkat telepon.Amelia yang mendengar suara panik kakaknya langsung terbangun dari tidurnya. "Sarah? Ada apa? Kau baik-baik saja?""Ini... aku rasa aku akan melahirkan, Amelia. Alexander belum juga pulang. Bisa kau datang ke sini dengan Adrian? Aku tidak kuat..."Mendengar suara lemah Sarah, Amelia langsung bergegas membangunkan Adrian yang masih te

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Mencari Solusi

    Setelah Daniel pergi, Adrian duduk termenung di ruangannya, memikirkan langkah berikutnya. Situasi semakin memburuk. Meski ia sudah mencoba berbicara dengan Daniel, semuanya malah semakin rumit. Kini, ia harus memikirkan cara untuk menghentikan Daniel sebelum balas dendam itu benar-benar menghancurkan semua orang, termasuk Amelia yang kini menjadi pusat perhatian di antara mereka.Amelia, yang selama ini selalu tampak ceria, belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan emosional. Adrian menyadari betapa sulitnya bagi Amelia untuk berada di tengah konflik yang ia sendiri mungkin tidak sepenuhnya pahami. Ia tak pernah membayangkan bahwa Amelia akan terjebak di antara dendam keluarga yang tak berkesudahan ini.Setelah beberapa saat berpikir, Adrian memutuskan untuk pulang lebih awal. Ia ingin berbicara dengan Amelia tentang semua yang terjadi. Ada banyak hal yang belum Amelia ketahui, dan Adrian merasa ini adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan semuanya. Di satu sisi, Adrian ta

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Pertikaian yang Memuncak

    Daniel berjalan bolak-balik di dalam ruangan gelap dengan wajah tegang. Pikiran tentang pengkhianatan Adrian terus membayangi. Adrian, yang seharusnya berada di sisinya, justru mulai menunjukkan sikap sebaliknya. Dan sekarang, Adrian bahkan meminta dia berhenti dari rencana balas dendam yang sudah lama dia susun. Suara langkah kaki Daniel menggema di ruangan itu, hingga akhirnya dia menghentikan gerakannya dan memandang Adrian dengan sorot mata marah."Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran, Adrian?" tanya Daniel dengan nada dingin yang menggigilkan. "Kita sudah sepakat bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk membalas dendam pada Alexander. Kenapa sekarang kau memutuskan untuk mengkhianatiku?"Adrian, yang berdiri di sudut ruangan, menghela napas panjang. Wajahnya tampak lelah, dan dia menatap Daniel dengan tatapan tenang, tapi tegas. "Ini bukan soal pengkhianatan, Daniel. Ini soal menghentikan siklus kebencian yang tak ada gunanya. Apa yang kau harapkan dari semua ini? Kehancuran Ale

  • Terjebak Ikatan Pernikahan   Bayang-Bayang Masa Lalu

    Hari itu, Alexander kembali ke rumah dengan hati yang penuh beban. Pikirannya tak bisa lepas dari pesan-pesan di ponsel tua yang ia temukan di kantor lama Daniel. Jika benar Daniel masih hidup, apa tujuan dari semua ini? Apa yang sebenarnya sedang dia rencanakan? Di dalam hatinya, Alexander tahu ini bukan lagi sekadar balas dendam pribadi, ada sesuatu yang lebih besar, lebih gelap, yang terpendam di bawah permukaan.Sesampainya di rumah, Alexander disambut oleh Sarah yang sedang bermain bersama Zacky di ruang tengah. Melihat kebahagiaan di wajah istri dan anaknya sedikit meredakan kegelisahan yang menghantuinya."Kamu pulang terlambat lagi, Sayang," kata Sarah sambil tersenyum hangat. "Ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan?"Alexander tersenyum tipis, mendekati Sarah dan mencium pipinya. "Banyak yang terjadi di kantor, tapi aku tidak ingin membebanimu dengan masalah itu."Sarah menatap Alexander dengan penuh perhatian, mengetahui bahwa suaminya sedang menutupi sesuatu. Namun, dia memi

DMCA.com Protection Status