Khawatir akan Irina yang kembali curiga pada Bintang yang menjalin hubungan dengan Dasha. Bintang menggunakan segala cara untuk bisa menghindari kecurigaan yang berlebih dari Irina akan dirinya. Ia pun meminjam akun sosial media salah satu stafnya untuk menghubungi Dasha. Bintang ingin makan siang bersama dengan Dasha. Bintang menelpon salah satu staf kantor untuk meminjamkan akun sosial medianya. Tentu ada bayaran yang cukup besar yang diberikan oleh Bintang pada staf tersebut. Sehingga ia tidak mendapatkan itu secara gratis. Bintang pun berharap staf itu akan menerima permintaan dari Bintang. Tidak lama berselang, staf itu datang ke ruang kerja Bintang. Dia menunjukkan bagaimana sikap yang begitu sopan. Menunduk, sembari menyapa Bintang dengan perkataan yang cukup manis. "Selamat siang Pak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya staf tersebut. "Ada, saya ingin meminta bantuan kamu." jawab Bintang dengan wajah sumringah."Bantuan apa Pak?" "Bisa saya pinjam handphone kamu sebentar. Sa
Elisa penuh percaya diri saat membawa makanan yang dia buat untuk Oscar. Elisa yakin, Oscar akan menyukai makan siang yang sudah dia buat. Apalagi menu itu adalah menu yang cukup istimewa bagi seorang Oscar. Tidak heran Elisa yakin, jika Oscar akan suka dengan menu yang dibuat oleh dirinya tersebut. "Aku yakin, Oscar akan suka dengan menu makanan yang aku buat. Apalagi menu ini adalah menu yang istimewa. Tentu Oscar akan menyukai menu yang aku buat untuk dirinya. Aku sudah tidak sabar untuk memberikan menu istimewa ini pada Oscar." tutur Elisa di dalam hati. Elisa pun semakin tidak percaya jika hari ini, dia bisa membuat makanan yang memang menjadi favorit dari Bintang. Biasanya Elisa tidak sebaik ini dalam membuat makanan. Tetapi hari ini Elisa bisa membuat menu makanan yang benar-benar bisa dihidangkan dengan baik pada Oscar. Sebelum masuk ke dalam ruang kerja dari Oscar, Elisa menghela nafas terlebih dahulu. Baru dia mengetuk pintu ruang kerja dari Oscar. Satu ketukan pertama ti
Bintang sama sekali tidak bisa fokus dengan pakaian ketat yang dikenakan oleh Dasha. Kedua mata Bintang benar-benar tidak bisa melirik ke arah lain. Selain melihat dua gunung milik Dasha yang menonjol dengan begitu indah. Dasha sedikit grogi dengan tatapan aneh Bintang ke arah dua gunung miliknya. Tidak hanya Oscar saja yang cabul, tetapi Bintang juga tidak kalah cabul dari Oscar. Mungkin hampir semua pria saja, mereka adalah sosok yang cabul dalam hal tersebut. Tidak heran jika banyak yang mengatakan nafsu pria jauh lebih besar dari nafsu perempuan. Mereka kebanyakan cabul serta sedikit terangsang dengan apa yang disuguhkan oleh perempuan. Dasha mencoba mencairkan suasana yang ada, dengan mulai membicarakan menu makanan yang akan mereka pesan. Dia berusaha untuk bisa fokus ke rencana awal mereka, yakni makan siang."Kira-kira kamu mau makan siang apa hari ini?" tanya Dasha dengan wajah antusias. "Apa saja, terpenting aku makan siang bersama denganmu." jawab Bintang dengan tatapan
Sepanjang perjalanan pulang, Elisa terus tersenyum mengingat apa yang sudah terjadi di dalam ruang kerja Oscar. Dirinya begitu bahagia bisa melakukan kegiatan bercinta bersama dengan Oscar. Itu adalah kegiatan yang begitu dinikmati oleh Elisa sebagai pacar dari Oscar. Bagaimana ia menikmati setiap bentuk tubuh Oscar yang dirasa memiliki keistimewaan tersendiri. Elisa semakin larut dalam kenangan yang menurutnya adalah kenangan paling indah di beberapa bulan terakhir dalam hidup. Ada sedikit cara yang bisa dilakukan oleh Elisa untuk membuat Oscar nyaman. Tentu dengan sentuhan yang menurutnya lembut, Elisa bisa membuat Oscar semakin jatuh hati pada dirinya. Apalagi Oscar pun menikmati apa yang dilakukan oleh Elisa terhadap dia. Elisa semakin senang dengan respon positif yang diberikan oleh Oscar. Elisa kembali membayangkan betapa besarnya perang milik Bintang. Di mana dia kesulitan untuk memegang pedang Bintang tersebut. Elisa pun mulai membayangkan dia akan menikmati setiap hari peda
Dasha terkejut saat Oscar menutup kedua matanya dari belakang. Sebuah tebak-tebakan diberikan oleh Oscar pada Dasha. Tebak-tebakan itu tentu saja mudah ditebak oleh Dasha. Mengingat Dasha ingat betul akan suara dari Oscar yang setiap hari dua dengar. Merasa mudah untuk ditebak oleh Dasha. Oscar terlihat begitu kesal, sebab Dasha bisa dengan mudah menebak dirinya. Hal yang tidak pernah bisa di duga oleh Oscar sebelumnya. Sebab Dasha menebak dengan benar akan dirinya yang menutup kedua mata dari Dasha. "Aku benar-benar tidak menyangka, kamu akan dengan mudah menebak itu aku." ucap Oscar dengan raut wajah bersedih. "Aku bisa mencium aroma tubuh kamu. Begitu juga suara kamu yang sudah sangat familiar di telingaku. Jadi itu adalah hal yang mudah untuk bisa ku tebak." ucap Dasha. Oscar terdiam saat Dasha memaparkan jika dirinya yang sudah begitu familiar akan Oscar itu sendiri. Dia merasa Dasha sudah seperti seorang yang lihai dalam hal memahami suara dan gerak gerik. Itu cukup membuat
Dasha langsung menarik tangan Oscar untuk mendatangi sebuah gerobak cimol. Dasha mengaku begitu suka dengan cimol. Apalagi saat Dasha menambahkan cabe bubuk di cimol itu. Dasha semakin antusias untuk menyantap cimol yang akan dia beli. Oscar yang sudah jarang menyantap makanan di pinggir jalan seperti ini. Merasa kurang antusias seperti yang terjadi pada Dasha. Oscar merasa makanan di pinggir jalan sedikit kurang sehat. Sehingga Oscar sedikit ragu untuk menyantap makanan yang ada. "Apa kamu yakin kita akan makan di sini. Restoran banyak, kenapa harus di sini?" tanya Oscar berbisik di telinga kanan Dasha. "Memangnya kenapa kalau kita makan di sini?" tanya Dasha dengan suara pelan. "Aku tidak melihat standar kesehatan di sini. Apalagi melihat abang-abang yang jualan di sini. Aku ragu untuk menyantap makanan di sini." jawab Oscar tidak kalah pelan. Oscar dan Dasha yang saling berbisik, Lang terkejut saat pedagang cimol itu mulai bertanya cimol yang hendak dibeli oleh Dasha dan Oscar
Sampai di rumah, Oscar langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa. Dia sudah tidak bisa melakukan apapun lagi, sebab rasa kenyang yang sudah terasa begitu kuat datang pada dirinya. Semua jajanan yang dibeli oleh Oscar, merupakan makanan yang memang disukainya. Tidak heran, Oscar pun merasa begitu puas dengan makanan yang Dasha beli untuk dirinya. "Mungkin kita harus pergi ke sana lagi, lain waktu. Aku menyukai semua makanan di sana." ucap Oscar dengan wajah gembira. Dasha duduk di samping Oscar, melipat kedua tangan di atas perut. Sedikit menyenderkan kepalanya di bahu kekar Oscar. Wajahnya terlihat gembira melihat Oscar merasa senang dengan makanan kaki lima yang dibelinya. "Kamu tidak takut ada kuman atau bakteri yang ada di sana?" tanya Dasha sedikit meledek Oscar. Oscar pun langsung menatap wajah Dasha, sebelum memberikan sedikit senyuman. Sebab Oscar sudah sedikit berpikir kotor akan jajanan kaki lima yang dianggap tidak bersih. "Aku tidak menampik, memang aku salah dalam ha
Bintang langsung kaget saat Irina datang ke dalam kamar. Dia segera mematikan handphone yang sedang ia mainkan. Tidak seller biasanya, tetapi Bintang sedikit aneh dengan ekspresi wajah yang tidak kalah menimbulkan pertanyaan besar dari dalam diri Irina. Irina tentu curiga dengan perubahan sikap yang terjadi pada Bintang. Ia sama sekali tidak tahu apa yang membuat Bintang bisa dengan mudah berubah sikap seperti ini. Tidak pernah terjadi sebelumnya. Tapi perubahan sikap yang ditunjukkan oleh Bintang benar-benar menjadi satu pertanyaan besar dari dalam benak Irina. Bintang kemudian menarik selimut untuk membungkus tubuhnya. Dia terlihat sudah tidak sabar untuk segera tertidur lelap. Tidak seperti malam-malam sebelumnya, tapi ini cukup mengkhawatirkan bagi seorang Irina dalam melihat perubahan sikap yang ditunjukkan oleh Bintang. Bintang tidak biasanya dingin seperti ini pada Irina. Tentu ada satu hal yang membuat Bintang bersikap dingin seperti ini. Jawaban yang harus segera Irina pec
Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se
Sebuah rencana sudah dibuat oleh Dasha. Di mana dia ingin membuat sebuah acara makan malam bertiga antara Oscar, Elisa dan dirinya. Dasha pun segera mengirim pesan manis pada Elisa untuk bertemu di salah satu restoran. Di mana mereka akan makan. Tidak ada penolakan dari Elisa. Dia terlihat antusias untuk bisa makan bersama d hasilkan Dasha dan Oscar. Apalagi ini akan jadi malam di mana Dasha akan menyatukan kembali Oscar dan Elisa. Malam yang akan indah sudah dirancang oleh Dasha. Berkoordinasi dengan Riska, Dasha berharap malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Elisa. Serta akan jadi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh Oscar. Di mana hubungan keduanya akan kembali membaik. "Aku harap kamu bisa mendekorasi meja dengan indah. Kamu mencari bunga dan cincin yang istimewa untuk mereka berdua. Sehingga mereka bisa segera kembali menemukan buih cinta yang sempat hilang. Terutama cinta dari Oscar akan Elisa. Aku ingin mereka berdua bisa kembali ber
Irina tiba-tiba marah, saat seekor nyamuk hinggap di tangan kanannya. Nyamuk itu menggigit kuat tangan Irina. Hingga Irina mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh nyamuk tersebut. Apalagi gigitan nyamuk itu menyebabkan bentol di tangan kanan Irina."Dasar nyamuk sialan. Untung saja kamu mengigit tanganku. Coba kamu menggigit perutku. Aku sudah pasti akan melakukan melakukan tindakan yang lebih keras padamu. Itu yang akan aku lakukan untuk menjaga bayiku. Jangan sekali-kali kamu menyakiti bayiku ini. Aku tidak ingin kamu menyakiti bayiku. Pergi sana, sebelum aku bunuh kamu dengan cara kejam." ucap Irina dengan suara keras. Suara Irina yang terdengar ke ruangan sebelah. Menciptakan sebuah situasi yang cukup sulit. Di mana ruangan sebelah yang sedikit sensitif, meminta Irina untuk tidak banyak bicara. Sebab suara Irina itu terdengar begitu mengganggu di telinga. "Kamu bisa mengecilkan suara kamu. Suara kamu benar-benar mengganggu anak saya yang sedang tidur. Bisa-bisanya kam
Suasana restoran yang begitu dipadati oleh pengunjung. Menjadi petaka besar yang harus dihadapi oleh Bintang. Banyak orang yang sengaja merekam video dari Irina yang melabrak Dasha. Video yang diupload oleh salah seorang pengunjung itu pun seketika menjadi buah bibir di internet. Orang-orang mulai bertanya perihal perlakuan yang dibuat oleh Bintang. Bagaimana Bintang justru terkesan membela selingkuhannya. Video itu semakin viral dan liar, setelah banyak spekulasi yang ada di sana. Belum lagi insiden dari Bintang yang mendorong Irina. Itu semakin menambah kesan buruk Bintang. Di mana banyak orang yang membenci aksi Bintang pada istrinya tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh Bintang adalah aksi yang tidak terpuji. Apalagi Irina saat ini sedang mengandung. Berbagai kecaman mulai datang pada Bintang. Akun media sosial Bintang pun mulai diteror dengan kata-kata yang tidak pantas. Mereka merasa Bintang adalah sosok yang menakutkan. Sehingga mereka meminta Bintang meminta maaf pada Ir