Sampai di rumah, Oscar langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa. Dia sudah tidak bisa melakukan apapun lagi, sebab rasa kenyang yang sudah terasa begitu kuat datang pada dirinya. Semua jajanan yang dibeli oleh Oscar, merupakan makanan yang memang disukainya. Tidak heran, Oscar pun merasa begitu puas dengan makanan yang Dasha beli untuk dirinya. "Mungkin kita harus pergi ke sana lagi, lain waktu. Aku menyukai semua makanan di sana." ucap Oscar dengan wajah gembira. Dasha duduk di samping Oscar, melipat kedua tangan di atas perut. Sedikit menyenderkan kepalanya di bahu kekar Oscar. Wajahnya terlihat gembira melihat Oscar merasa senang dengan makanan kaki lima yang dibelinya. "Kamu tidak takut ada kuman atau bakteri yang ada di sana?" tanya Dasha sedikit meledek Oscar. Oscar pun langsung menatap wajah Dasha, sebelum memberikan sedikit senyuman. Sebab Oscar sudah sedikit berpikir kotor akan jajanan kaki lima yang dianggap tidak bersih. "Aku tidak menampik, memang aku salah dalam ha
Bintang langsung kaget saat Irina datang ke dalam kamar. Dia segera mematikan handphone yang sedang ia mainkan. Tidak seller biasanya, tetapi Bintang sedikit aneh dengan ekspresi wajah yang tidak kalah menimbulkan pertanyaan besar dari dalam diri Irina. Irina tentu curiga dengan perubahan sikap yang terjadi pada Bintang. Ia sama sekali tidak tahu apa yang membuat Bintang bisa dengan mudah berubah sikap seperti ini. Tidak pernah terjadi sebelumnya. Tapi perubahan sikap yang ditunjukkan oleh Bintang benar-benar menjadi satu pertanyaan besar dari dalam benak Irina. Bintang kemudian menarik selimut untuk membungkus tubuhnya. Dia terlihat sudah tidak sabar untuk segera tertidur lelap. Tidak seperti malam-malam sebelumnya, tapi ini cukup mengkhawatirkan bagi seorang Irina dalam melihat perubahan sikap yang ditunjukkan oleh Bintang. Bintang tidak biasanya dingin seperti ini pada Irina. Tentu ada satu hal yang membuat Bintang bersikap dingin seperti ini. Jawaban yang harus segera Irina pec
Oscar semakin kagum akan kecantikan yang dimiliki oleh Dasha. Begitu Dasha keluar dari dalam ruang perawatan sulam alis. Oscar seketika memuji kecantikan dari Dasha dengan pujian yang begitu tinggi. Oscar benar-benar terkesima dengan kecantikan dari Dasha, setelah melakukan sulam alis. "Kenapa mulut kamu terbuka seperti itu?" tanya Dasha dengan wajah bingung. Oscar segera tersadar akan dirinya yang terlihat begitu terperangah dengan kecantikan yang dia lihat akan Dasha. Ia benar-benar kagum akan kecantikan dari Dasha yang semakin paripurna tersebut. "Aku baik-baik saja, tapi aku benar-benar kagum dengan kecantikan yang kamu miliki di hari ini. Kamu benar-benar sempurna. " ucap Oscar dengan wajah terpesona. Oscar mendekat ke arah Dasha, dia mencoba memegang wajah Dasha dengan begitu erat. Menciptakan situasi yang sedikit rumit untuk Dasha di hari ini. Ia benar-benar merasa terangsang saat melihat wajah baru Dasha dengan alis barunya. "Aku tidak pernah melihat Rena dengan alis sepe
Dasha berusaha menenangkan Oscar yang terus mengumpat perempuan yang mengetuk pintu toilet. Oscar begitu kesal dengan perempuan yang membuat dirinya gagal klimaks. Padahal itu momen yang begitu dinantikan oleh Oscar. Namun momen itu secara tiba-tiba menjadi momen yang buruk untuk Oscar, saat dia benar-benar sudah hampir klimaks. "Ingin rasanya aku menampar wajah perempuan itu. Memberikan sedikit pelajaran pada dia. Aku benar-benar benci perempuan itu. Sebab dia berhasil membuatku gagal klimaks di hari ini." ucap Oscar dengan wajah kesal. "Aku pun merasakan hal yang sama. Tapi bukan artinya kita harus mengumpat perempuan tersebut. Sudahi amarah tidak penting itu Oscar. Kamu harus segera kembali pada posisi kamu. Ingat itu." ucap Dasha menenangkan Oscar. Oscar menatap wajah Dasha yang tetap terlihat tenang. Tidak ada amarah seperti yang ditunjukkan oleh Oscar. Dasha tetap terlihat tenang dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Mungkin Dasha tidak berhasrat gila seperti Oscar. Seh
Dasha masih cukup ragu akan cinta Oscar pada dirinya. Ia masih belum bisa yakin akan rasa yang ad di dalam hati Oscar. Apa mungkin Oscar mencintai dia? Itu menjadi sebuah pertanyaan yang masih harus Dasha temukan jawabannya. Dasha membuka kembali selimut yang membungkus seluruh tubuhnya. Dia masih benar-benar tidak bisa tidur. Pikirannya seakan kacau dibuat Oscar. Sehingga waktu tidur yang seharusnya sudah terjadi, menjadi berubah dengan jawaban yang tidak pasti diberikan oleh Oscar. "Aku masih ragu untuk bisa mencintai dia. Tapi kenapa perasaan ini begitu gelisah. Aku tidak mengerti dengan semua ini. Tapi aku benar-benar dilema saat ini. Oh Oscar, kenapa aku bisa sepayah ini. Aku tidak mengerti dengan semua ini." ucap Dasha dengan wajah sedikit kesal. Dasha bangkit dari tempat tidur, dia segera pergi ke dapur untuk mengambil segelas air putih. Mungkin itu cocok untuk Dasha lakukan. Mengingat hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya dilakukan oleh Dasha. Di mana dia minum di waktu
Bintang langsung tersenyum saat berhasil membalikkan nama beberapa aset milik Irina. Itu adalah tujuan awal Bintang mendekati Irina. Dia menginginkan aset Irina yang terkenal melimpah. Bintang langsung memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya pada salah satu notaris yang disewa oleh dirinya. Sehingga hampir setengah aset dari Irina kini telah menjadi milik Bintang. "Rasanya senang bisa bekerjasama dengan Bapak. Saya harap, di suatu hari nanti. Kita bisa bekerjasama kembali. Apalagi masih banyak hal yang ingin saya lakukan. Saya harap Pak Lutfhi akan membantu saya dalam mengurus semuanya." ucap Bintang melepaskan genggaman tangannya pada notaris tersebut. "Saya pun merasa senang bisa membantu Pak Bintang. Tidak terhitung rasa senang saya bisa terlibat dalam proyek ini. Saya melihat di sini memang sudah seharusnya Pak Bintang bisa memiliki setengah dari aset Bu Irina. Dalam beberapa bulan terakhir, Pak Bintang membantu memperbaiki sistem yang sedikit kotor di perusahaan i
Dasha benar-benar tidak menduga dengan kejutan yang diberikan oleh Bintang pada dirinya. Bagaimana sebuah mobil mewah menjemput dari rumah. Tidak hanya itu, sebuah gaun mewah berwarna biru tua. Semakin menambah kecantikan dari Dasha. Sepanjang perjalanan, Dasha begitu disuguhi pemandangan indah dari gedung-gedung perkantoran yang tinggi. Indah untuk di lihat kedua bola mata Dasha. Di mana ia merasa hal berbeda telah terjadi pada dirinya. Itu sangat menawan untuk dilihat. Begitu juga dengan apa yang terjadi di malam ini. Hal yang sama sekali tidak di duga oleh Dasha. "Apa kamu disewa khusus oleh Bintang di malam ini. Seperti kamu bukan sopir pribadi dia?" tanya Dasha dengan wajah penasaran. "Seperti yang kamu tahu. Dia memiliki sopir pribadi. Tapi malam ini dia memerintahku untuk menjemputmu. Bagaimana pandanganmu tentang diriku?" tanya balik sopir tersebut. "Iya, mungkin kamu adalah seorang pengemudi yang handal yang memang disewa khusus oleh dia. Sehingga kamu bisa membawa mobil
Bintang langsung memegang kedua tangan Dasha dengan begitu lembutnya. Pandangan dari Bintang tidak pernah luput dari kedua bola mata Dasha yang begitu indah. Bintang benar-benar menikmati suasana di hari ini. Malam yang indah sudah Bintang dan Dasha miliki. Hingga Bintang merasa sebuah kebahagiaan yang sempurna sudah ia dapatkan. "Entah apa, tapi aku bahagia bisa melihatmu seperti bidadari di malam ini." ucap Bintang dengan gombalan maut. "Terima kasih atas pujian yang kamu berikan. Aku selalu senang saat kamu mengatakan hal itu padaku. Tapi aku tidak ingin terbang terlalu jauh. Aku takut ketinggian." ucap Dasha dengan wajah berseri. "Hampir sebulan terakhir kita dekat. Di mana aku mengenalmu, begitu juga dengan kamu yang mengenalku. Aku begitu nyaman dengan hubungan yang kita jalani saat ini. Aku merasa ini sudah cukup untuk membuatku yakin akan rasa yang ada di dalam hatiku. Aku ingin mengatakan padamu, jika aku mencintaimu." ucap Bintang menaruh kedua tangan Dasha di dadanya. D
Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se
Sebuah rencana sudah dibuat oleh Dasha. Di mana dia ingin membuat sebuah acara makan malam bertiga antara Oscar, Elisa dan dirinya. Dasha pun segera mengirim pesan manis pada Elisa untuk bertemu di salah satu restoran. Di mana mereka akan makan. Tidak ada penolakan dari Elisa. Dia terlihat antusias untuk bisa makan bersama d hasilkan Dasha dan Oscar. Apalagi ini akan jadi malam di mana Dasha akan menyatukan kembali Oscar dan Elisa. Malam yang akan indah sudah dirancang oleh Dasha. Berkoordinasi dengan Riska, Dasha berharap malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Elisa. Serta akan jadi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh Oscar. Di mana hubungan keduanya akan kembali membaik. "Aku harap kamu bisa mendekorasi meja dengan indah. Kamu mencari bunga dan cincin yang istimewa untuk mereka berdua. Sehingga mereka bisa segera kembali menemukan buih cinta yang sempat hilang. Terutama cinta dari Oscar akan Elisa. Aku ingin mereka berdua bisa kembali ber
Irina tiba-tiba marah, saat seekor nyamuk hinggap di tangan kanannya. Nyamuk itu menggigit kuat tangan Irina. Hingga Irina mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh nyamuk tersebut. Apalagi gigitan nyamuk itu menyebabkan bentol di tangan kanan Irina."Dasar nyamuk sialan. Untung saja kamu mengigit tanganku. Coba kamu menggigit perutku. Aku sudah pasti akan melakukan melakukan tindakan yang lebih keras padamu. Itu yang akan aku lakukan untuk menjaga bayiku. Jangan sekali-kali kamu menyakiti bayiku ini. Aku tidak ingin kamu menyakiti bayiku. Pergi sana, sebelum aku bunuh kamu dengan cara kejam." ucap Irina dengan suara keras. Suara Irina yang terdengar ke ruangan sebelah. Menciptakan sebuah situasi yang cukup sulit. Di mana ruangan sebelah yang sedikit sensitif, meminta Irina untuk tidak banyak bicara. Sebab suara Irina itu terdengar begitu mengganggu di telinga. "Kamu bisa mengecilkan suara kamu. Suara kamu benar-benar mengganggu anak saya yang sedang tidur. Bisa-bisanya kam
Suasana restoran yang begitu dipadati oleh pengunjung. Menjadi petaka besar yang harus dihadapi oleh Bintang. Banyak orang yang sengaja merekam video dari Irina yang melabrak Dasha. Video yang diupload oleh salah seorang pengunjung itu pun seketika menjadi buah bibir di internet. Orang-orang mulai bertanya perihal perlakuan yang dibuat oleh Bintang. Bagaimana Bintang justru terkesan membela selingkuhannya. Video itu semakin viral dan liar, setelah banyak spekulasi yang ada di sana. Belum lagi insiden dari Bintang yang mendorong Irina. Itu semakin menambah kesan buruk Bintang. Di mana banyak orang yang membenci aksi Bintang pada istrinya tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh Bintang adalah aksi yang tidak terpuji. Apalagi Irina saat ini sedang mengandung. Berbagai kecaman mulai datang pada Bintang. Akun media sosial Bintang pun mulai diteror dengan kata-kata yang tidak pantas. Mereka merasa Bintang adalah sosok yang menakutkan. Sehingga mereka meminta Bintang meminta maaf pada Ir