Dasha memberikan pelayanan yang cukup optimal bagi Bintang. Sebuah kesan yang cukup baik diberikan oleh Dasha padanya. Bintang pun merasa apa yang dilakukan oleh Dasha, sesuatu yang cukup istimewa untuk dia ingat selalu. Bintang mengingat setiap adegan yang terjadi di mobil tadi. Sayang, Bintang tidak dapat klimaks yang dia inginkan. Dasha memilih pergi, sebelum Bintang menghujam Dasha dengan rudal besarnya. Tentu itu adalah hal yang membuat Bintang merasa sedikit kecewa. Kekecewaan Bintang tidak terlalu dalam, mungkin suatu hari nanti. Dasha tidak akan malu-malu lagi. Dia akan bisa melakukan apa yang Bintang inginkan. Dasha akan memberikan klimaks yang sempurna untuk Bintang. Sesuai dengan apa yang Bintang harapkan. Bintang yang terus memikirkan Dasha, lupa mengambil air minum yang diminta oleh Irina. Suara keras dari Irina pun langsung menghujam telinga Bintang. Dia segera bergegas ke dapur untuk mengambil air minum yang diminta oleh Irina. Bintang bingung saat sudah berada di da
Dari kejauhan, Riska merekam aktivitas yang dilakukan oleh Irina pada kedua anak Dasha. Riska melihat dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana Irina tidak ragu untuk mencubit pinggang kedua anak Dasha dengan begitu kasar. Entah apa yang membuat Irina marah, sehingga dia melakukan tindakan kasar pada keduanya. Riska yang tidak ingin Irina semakin brutal melakukan tindakan yang tidak baik pada kedua anak Dasha. Segera mendatangi Irina dan kedua anak Dasha di teras rumahnya. Nampak Romeo yang merupakan anak kedua Dasha, mulai mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh Irina pada tubuhnya. Romeo pun langsung tubuh Riska untuk meminta perlindungan dari serangan yang akan dilakukan oleh Irina berikutnya. "Tolong kami Tante. Mama Irina tiba-tiba menghukum kami, begitu saja. Entah apa yang membuat dia marah. Tetapi dia justru melampiaskan kemarahannya pada kami berdua. Kami benar-benar takut padanya." Romeo ketakutan. "Dasar anak kurang ajar. Jelas-jelas kalian sudah menumpahkan gel
Elisa masih cukup penasaran dengan sosok perempuan yang menyerupai Rena. Ia masih ingin tahu, identitas dari perempuan yang sama persis dengan Rena. Tidak mungkin itu Rena, sebab Elisa melihat dengan mata kepalanya sendiri. Bagaimana Rena sudah dikubur saat itu. Tidak mungkin Rena bangkit dari dalam kubur seperti yang ada di film horor. Tentu keberadaan perempuan di rumah Oscar. Menjadi tanda tanya yang cukup besar bagi seorang Elisa. Mungkin jawaban yang bisa di dapat oleh Elisa adalah dari ibu Oscar. Dia tidak mungkin tidak tahu akan keberadaan dari perempuan mirip Rena. Sudah pasti ibu Oscar akan tahu akan perempuan tersebut. Itu yang ada di pikiran Elisa saat ini. Sebelum terlambat, Elisa datang lebih awal ke rumah ibu Oscar. Dengan alasan sarapan bersama, Elisa berharap akan ada obrolan kecil yang ujungnya akan berakhir pada jawaban dari pertanyaan Elisa akan perempuan tersebut. Elisa benar-benar berharap bisa mendapatkan jawaban pasti, sehingga ia tidak bertanya-tanya lagi aka
Dasha seketika menangis saat melihat video Irina yang sedang mencubit pinggang Romeo. Tentu saja Dasha tidak terima dengan apa yang diperbuat oleh Irina. Perempuan itu benar-benar tidak memiliki hati sedikitpun. Dengan tega, dia melakukan tindakan yang menurut Dasha adalah sebuah kekerasan pada kedua anaknya. Dasha yang tidak ingin melihat video itu kembali. Meminta pada Riska untuk segera mematikan video yang ada. Dasha benar-benar bersedih atas apa yang dialami oleh anaknya. Ia tidak tega melihat bagaimana kedua anaknya itu mendapatkan penyiksaan dari Irina. "Bagaimana respon Bintang saat itu?' tanya Dasha dengan wajah penasaran. "Bintang tidak tahu saat Irina melakukan tindakan kekerasan. Sebab saat itu dia tidak ada di rumah. Baru setelah aku bertengkar dengan perempuan jahat itu. Bintang datang untuk melerai pertengkaran kamu berdua." jawab Riska. "Tapi Theo dan Romeo baik-baik saja?" "Untungnya aku keburu datang. Sehingga perempuan itu tidak terlalu melakukan kekerasan pada
Irina tidak bisa melepaskan genggaman tangan di tangan kanan Bintang. Padahal tangan Bintang sedang mendorong sebuah troli belanja yang cukup besar. Sebenarnya Bintang sudah mulai merasa pegal saat itu. Tetapi dia sadar, jika dia melepaskan tangan dari Irina. Bukan tidak mungkin, Irina akan marah besar pada dirinya. Dia pun menahan dari rasa pegal yang semakin terasa di tangan kanannya. Kemanjaan dari Irina tidak hanya membuat Bintang mulai merasa pegal. Tetapi kemanjaan dari Irina juga menjadi tontonan beberapa pengunjung supermarket. Mereka mulai menonton Irina yang tidak mau melepaskan genggaman tangan dari Bintang. Bintang yang semakin risih dan malu, mulai mencari cara untuk bisa lepas. Beberapa cara sudah mulai masuk ke dalam otaknya. Tinggal eksekusi dari Bintang saja yang harus sesuai dengan apa yang diharapkan. Jangan sampai apa yang Bintang pikirkan tidak sesuai dengan apa yang akan dilakukan. Semua menjadi buyar begitu saja. Bintang sengaja mengarahkan troli belanja itu
Oscar langsung menutup rapat pintu rumah saat Elisa akan masuk. Dia tidak membiarkan pacarnya itu masuk ke dalam rumah. Ia merasa Elisa hanya akan membuat keributan di rumah. Sehingga Elisa pun tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah. "Kenapa kamu melarang masuk ke rumah kamu sendiri?" tanya Elisa dengan wajah sedih. "Untuk apa kamu masuk ke dalam rumah. Di dalam tidak ada apa-apa. Jadi tidak usah masuk ke dalam rumah." Oscar dengan tegasnya. Elisa menatap wajah Oscar dengan wajah penuh kekecewaan. Ia merasa apa yang dilakukan oleh Oscar adalah tindakan yang menyakitkan. Sepertinya sudah tidak ada sedikitpun maaf bagi Elisa. Padahal Elisa selalu berusaha untuk membuat Oscar bisa hidup lebih nyaman lagi. Tidak ada sedikitpun rasa bersalah dari dalam wajah Oscar. Ia merasa apa yang dilakukan olehnya sudah tepat. Tidak ada yang tersakiti oleh ucapan dan tindakannya. Ia merasa apa yang dilakukan pada Elisa adalah hal yang wajar. Dia saja yang terlalu berlebihan dalam menyikapi sikap
Dasha menyuapi es krim yang sedang di makan pada Oscar. Ia melihat betul bagaimana Oscar yang terlihat kesal dengan kedatangan dari Elisa. Hal yang sama, selalu terjadi saat Elisa datang ke rumah Oscar. Padahal Elisa datang ke rumah Oscar secara baik-baik. Tetapi Oscar selalu menolak dia dengan berbagai alasan. Itu cukup membuat Dasha merasa iba dengan apa yang dirasakan oleh Elisa. "Apa kamu tidak pernah mau membuka hati kamu untuk Elisa?" tanya Dasha menarik salah satu kursi. "Hatiku! Untuk siapa?" jawab Oscar. "Untuk Elisa. Aku pikir hati kamu begitu tertutup untuk memaafkan dia. Padahal belum tentu juga dia bersalah." ucap Dasha duduk di samping Oscar. Oscar tersenyum tipis dengan wajah masam. Terlihat jika ia merasa apa yang diucapkan oleh Dasha adalah hal yang sama sekali tidak benar. Dasha tidak memahami persoalan yang dirasakan oleh Oscar saat ini. Sehingga ia bisa dengan mudah mengatakan hal tersebut pada Oscar. Oscar mengambil sendok es krim Dasha, dia menyendok es krim
Semenjak menikah dengan Bintang, rasanya sudah tidak ada lagi sifat protektif dari Irina akan Bintang. Tidak ada lagi, pengawasan ketat yang dilakukan oleh Irina akan Bintang. Bagaimana pun juga, penting bagi Irina untuk tahu setiap aktivitas yang dilakukan oleh Bintang. Tidak hanya sekedar mengawasi dia di dalam rumah saja. Tetapi juga harus mulai aktif dalam pengawasan di luar rumah. Salah satunya tentu di sosial media yang ada. Memiliki banyak waktu luang, kini Irina mulai membuka akun milik Bintang di salah satu sosial media berlambang burung. Di aplikasi ini, Irina tidak melihat adanya hal yang mencurigakan akan Bintang. Sehingga ia merasa sudah cukup aman di aplikasi ini. Tidak ada pesan mencurigakan yang dilakukan oleh Bintang dengan seorang perempuan. Berlanjut ke aplikasi yang video yang dirasa oleh Irina, menjadi salah satu aplikasi yang rentan untuk berselingkuh. Banyak perempuan cantik di aplikasi yang kerap digunakan oleh mereka untuk berjoget tersebut. Tidak heran, pen
Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se
Sebuah rencana sudah dibuat oleh Dasha. Di mana dia ingin membuat sebuah acara makan malam bertiga antara Oscar, Elisa dan dirinya. Dasha pun segera mengirim pesan manis pada Elisa untuk bertemu di salah satu restoran. Di mana mereka akan makan. Tidak ada penolakan dari Elisa. Dia terlihat antusias untuk bisa makan bersama d hasilkan Dasha dan Oscar. Apalagi ini akan jadi malam di mana Dasha akan menyatukan kembali Oscar dan Elisa. Malam yang akan indah sudah dirancang oleh Dasha. Berkoordinasi dengan Riska, Dasha berharap malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Elisa. Serta akan jadi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh Oscar. Di mana hubungan keduanya akan kembali membaik. "Aku harap kamu bisa mendekorasi meja dengan indah. Kamu mencari bunga dan cincin yang istimewa untuk mereka berdua. Sehingga mereka bisa segera kembali menemukan buih cinta yang sempat hilang. Terutama cinta dari Oscar akan Elisa. Aku ingin mereka berdua bisa kembali ber
Irina tiba-tiba marah, saat seekor nyamuk hinggap di tangan kanannya. Nyamuk itu menggigit kuat tangan Irina. Hingga Irina mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh nyamuk tersebut. Apalagi gigitan nyamuk itu menyebabkan bentol di tangan kanan Irina."Dasar nyamuk sialan. Untung saja kamu mengigit tanganku. Coba kamu menggigit perutku. Aku sudah pasti akan melakukan melakukan tindakan yang lebih keras padamu. Itu yang akan aku lakukan untuk menjaga bayiku. Jangan sekali-kali kamu menyakiti bayiku ini. Aku tidak ingin kamu menyakiti bayiku. Pergi sana, sebelum aku bunuh kamu dengan cara kejam." ucap Irina dengan suara keras. Suara Irina yang terdengar ke ruangan sebelah. Menciptakan sebuah situasi yang cukup sulit. Di mana ruangan sebelah yang sedikit sensitif, meminta Irina untuk tidak banyak bicara. Sebab suara Irina itu terdengar begitu mengganggu di telinga. "Kamu bisa mengecilkan suara kamu. Suara kamu benar-benar mengganggu anak saya yang sedang tidur. Bisa-bisanya kam
Suasana restoran yang begitu dipadati oleh pengunjung. Menjadi petaka besar yang harus dihadapi oleh Bintang. Banyak orang yang sengaja merekam video dari Irina yang melabrak Dasha. Video yang diupload oleh salah seorang pengunjung itu pun seketika menjadi buah bibir di internet. Orang-orang mulai bertanya perihal perlakuan yang dibuat oleh Bintang. Bagaimana Bintang justru terkesan membela selingkuhannya. Video itu semakin viral dan liar, setelah banyak spekulasi yang ada di sana. Belum lagi insiden dari Bintang yang mendorong Irina. Itu semakin menambah kesan buruk Bintang. Di mana banyak orang yang membenci aksi Bintang pada istrinya tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh Bintang adalah aksi yang tidak terpuji. Apalagi Irina saat ini sedang mengandung. Berbagai kecaman mulai datang pada Bintang. Akun media sosial Bintang pun mulai diteror dengan kata-kata yang tidak pantas. Mereka merasa Bintang adalah sosok yang menakutkan. Sehingga mereka meminta Bintang meminta maaf pada Ir