Dasha hampir saja menabrak Oscar yang hendak keluar dari dalam rumah. Dasha yang membawa dua bungkus bubur ayam, terlihat begitu gembira. Apalagi menu bubur ayam yang diberikan oleh Bintang. Menu yang Dasha sukai untuk sarapan. Dasha pun bisa menyantap menu bubur ayam itu bersama dengan Oscar. "Kamu bawa apa?" tanya Oscar penasaran. "Aku bawa bubur ayam. Bintang tadi membeli dua bubur ayam untuk kita." jawab Dasha penuh semangat. Dasha pun langsung menarik tangan Oscar untuk segera mencicipi bubur ayam yang diberikan oleh Bintang pada dirinya. Tidak terkecuali dengan alasan apapun. Oscar yang sebenarnya ingin membeli sarapan juga. Terpaksa masuk ke dalam rumah untuk makan bubur ayam yang diberikan oleh Bintang. Sampai di meja makan, Dasha langsung melayani Oscar seperti seorang tamu yang agung. Dia menarik kursi untuk Oscar duduk. Sementara dirinya duduk di samping kanan Oscar. Dasha segera menyodorkan bubur ayam itu pada Oscar. Di mana Oscar juga sudah begitu tidak sabar untuk s
Elisa terlihat begitu kurang bersemangat saat menyantap menu makan siang yang dihidangkan oleh ibu Oscar. Elisa sama sekali tidak ada selera untuk menyantap menu tersebut. Padahal semua menu yang terhidang di hari ini. Berbagai menu yang memang selama ini Elisa sukai. Ibu Oscar terus memperhatikan bagaimana Elisa yang sama sekali tidak ada selera makan. Dia ingin menegur, tetapi untuk saat ini sepertinya kurang tepat. Ia pun melanjutkan makan siang yang sedang dilakukan olehnya. Sementara Elisa hanya mengaduk saja makanan yang terhidang diatas piring. Tanpa ada sedikitpun rasa untuk mencicipi makanan tersebut. Melihat Elisa yang urung menyantap menu makanan tersebut. Ibu Oscar pun akhirnya mulai berani untuk bertanya. Tidak mungkin ia akan membiarkan gelagat yang tidak baik ditunjukkan oleh Elisa. Sedikit aneh saja dengan sikap yang ditunjukkan oleh Elisa. Seperti ada yang sedang ditutupi oleh Elisa dari ibu Oscar. "Kamu tidak suka dengan makanan hari ini?" tanya ibu Oscar dengan w
Theo dan Romeo langsung memeluk Riska saat mereka hendak menuju gerbang sekolah. Riska sudah berjanji pada Romeo dan Theo untuk mengajak keduanya jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Di mana ada Dasha juga di sana. Sehingga mereka bisa pergi jalan-jalan bersama di mall. Theo terlihat gembira dengan keberadaan dari Riska. Begitu juga dengan Romeo yang nampak tidak mau melepaskan pelukannya dari tangan Riska. Keduanya begitu bahagia bisa bertemu dengan Riska. Sebab mereka berdua merasa sudah tidak memiliki tempat bercerita lagi. Dasha sudah pergi dari kehidupan mereka berdua. Sementara Bintang sebagai ayah mereka, justru tidak pernah mau untuk bercerita dengan keduanya. Apalagi Irina yang merupakan ibu tiri dari Theo dan Romeo. Mana mau meluangkan waktu untuk bercerita dengan keduanya. Irina sama sekali tidak ingin bercerita dengan kedua anak tirinya. Dia lebih mementingkan dirinya sendiri. Tidak ingin membuat Dasha menunggu lama di pusat perbelanjaan. Riska segera membawa Theo dan Rome
Usia kandungan dari Irina sudah memasuki 2 bulan. Tentu saja perlu pemeriksaan yang jauh lebih intensif lagi. Sehingga akan ada sedikit perlindungan yang bisa didapatkan oleh Irina. Dokter kandungan yang sudah kompeten di pilih oleh Irina sebagai tempat konsultasi. Di mana dokter itu yang akan banyak memberikan masukan pada Irina dalam periode kehamilan yang saat ini sedang dialami oleh Irina. Hari ini adalah hari pemeriksaan yang harus dilakukan oleh Irina. Dia terlihat begitu bersemangat untuk segera pergi ke tempat praktek dokter tersebut. Irina sudah tidak sabar untuk segera memeriksakan kandungannya. Mungkin saja dia juga sudah bisa melihat cabang bayi yang ada di dalam kandungannya saat ini. Calon buah hati dia dengan Bintang. Memang masih ada rasa kesal yang dirasakan oleh Irina pada Bintang. Tetapi dia tidak mungkin pergi ke tempat praktek sendiri. Mungkin ada banyak pertanyaan yang akan datang pada Irina akan hal tersebut.Irina segera menghubungi Bintang melalui panggilan
Oscar langsung membuka handphone, saat terdengar dering notifikasi masuk. Dia segera membaca pesan yang dikirim oleh Dasha pada dirinya. Oscar pun terlihat begitu antusias membaca pesan yang dikirim oleh Dasha untuknya. "Hari ini aku pulang malam. Aku baru saja selesai bertemu dengan anakku. Sekarang Bintang mengajakku untuk makan malam. Jadi mungkin aku akan pulang malam. Aku sudah pesankan makanan kesukaanmu. Jadi kamu tidak harus khawatir. Semuanya sudah aku siapkan." isi pesan Dasha. Oscar hanya bisa menghela napas. Dia sedikit kecewa dengan ketidakadaan Dasha di rumah. Padahal Oscar berharap bisa bertemu dengan Dasha hari ini. Sebab ada sebuah cincin cantik yang baru saja Oscar beli untuk Dasha. Ia ingin segera memberikan cincin itu pada Dasha. Sebagai rasa sayang Oscar pada dia. Tetapi Dasha justru tidak ada di rumah. Hingga Oscar mungkin akan menaruh cincin itu di kamar Dasha saja. Oscar segera membawa cincin itu menuju kamar Dasha. Mungkin saja Oscar akan meletakkan cincin
Irina langsung menarik rambut Dasha dengan begitu kuatnya. Dia begitu marah saat tahu Dasha makan malam bersama dengan Bintang. Dugaan dari Irina pun ternyata benar. Bintang memiliki dambaan lain. Sehingga ia sudah tidak lagi mencintai Irina. Bintang yang jauh lebih sayang pada Dasha saat ini. Langsung mendorong Irina dengan begitu kuatnya. Dia meminta Irina melepaskan cengkraman tangannya dari rambut Dasha. Cengkraman itu cukup kuat, sehingga Bintang harus bekerja keras melepaskan tangan Irina dari rambut Dasha. Irina yang terus berontak, berusaha menyakiti Dasha dengan berbagai pukulan. Belum lagi makian yang Irina sampaikan pada Dasha. Semuanya begitu puas disampaikan. Hingga banyak orang yang mulai melakukan rekaman video dari keributan yang terjadi. Dasha tetap bersikap tenang. Dia sama sekali tidak tertarik untuk meladeni Irina yang begitu frontal menyerangnya. Sementara Bintang mencoba menenangkan Irina yang begitu bernapsu untuk melakukan serangan pada Dasha. Ia pun terus m
Oscar sudah tidak sabar untuk mengobrol dengan Miswan yang merupakan pelaku pembunuhan Rena. Miswan melakukan pembunuhan terhadap Rena dengan motif ingin menguasai harta dari Rena. Dengan sebuah perampokan yang sudah dirancang. Miswan tidak sengaja melakukan pembunuhan terhadap Rena. Hingga menghabisi nyawa mantan pacar dari Oscar tersebut. Dengan tangan diborgol kuat, serta rambut yang mulai gondrong tidak beraturan. Miswan terlihat begitu menyeramkan. Apalagi dengan tatapan dingin yang ia tunjukkan. Semakin menambah kesan seram dari seorang Miswan. Tatapan Miswan juga terlihat begitu tajam dan menonjol. Dia seperti menyimpan sebuah dendam yang begitu besar pada seseorang. Entah siapa yang membuat dia marah, sehingga ia begitu terlihat menyimpan dendam yang cukup besar. Miswan duduk di hadapan Oscar dengan tatapan yang sama. Wajah datar dengan tatapan mata yang begitu tajam. Oscar pun melemparkan senyum kecil untuk menyambut Miswan. Di mana Oscar berharap akan mendapatkan hasil yan
"Kami sudah berusaha sekuat tenaga. Tapi sepertinya benturan itu cukup keras. Sehingga cukup mengganggu janin yang ada di rahim Bu Irina. Kami pun menyatakan, jika Bu Irina mengalami keguguran." ucap bidan Hesti dengan suara lirih. Bintang tidak menunjukkan ekspresi apapun saat bidan Hesti mengatakan hal tersebut. Tidak seperti ayah pada umumnya, Bintang justru tetap santai saat mengetahui bayi dalam kandungan istrinya tersebut sudah hilang. Bintang menganggap sepele semua itu. Padahal itu adalah buah hatinya dengan Irina. "Mau seperti apa lagi. Memang ini yang harus terjadi. Mungkin saya dan istri saya belum diberikan kesempatan untuk memiliki anak. Semoga saja istri saya akan menerima semua kenyataan yang memang sulit untuk di terima ini." ucap Bintang dengan santainya. Bidan Hesti tentu saja heran dengan ekspresi wajah dari Bintang. Tidak ada kesedihan yang seharusnya ada. Bintang terlihat santai dengan peristiwa yang dialami oleh Irina. Itu cukup menjadi pertanyaan besar bagi s
Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se
Sebuah rencana sudah dibuat oleh Dasha. Di mana dia ingin membuat sebuah acara makan malam bertiga antara Oscar, Elisa dan dirinya. Dasha pun segera mengirim pesan manis pada Elisa untuk bertemu di salah satu restoran. Di mana mereka akan makan. Tidak ada penolakan dari Elisa. Dia terlihat antusias untuk bisa makan bersama d hasilkan Dasha dan Oscar. Apalagi ini akan jadi malam di mana Dasha akan menyatukan kembali Oscar dan Elisa. Malam yang akan indah sudah dirancang oleh Dasha. Berkoordinasi dengan Riska, Dasha berharap malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Elisa. Serta akan jadi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh Oscar. Di mana hubungan keduanya akan kembali membaik. "Aku harap kamu bisa mendekorasi meja dengan indah. Kamu mencari bunga dan cincin yang istimewa untuk mereka berdua. Sehingga mereka bisa segera kembali menemukan buih cinta yang sempat hilang. Terutama cinta dari Oscar akan Elisa. Aku ingin mereka berdua bisa kembali ber
Irina tiba-tiba marah, saat seekor nyamuk hinggap di tangan kanannya. Nyamuk itu menggigit kuat tangan Irina. Hingga Irina mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh nyamuk tersebut. Apalagi gigitan nyamuk itu menyebabkan bentol di tangan kanan Irina."Dasar nyamuk sialan. Untung saja kamu mengigit tanganku. Coba kamu menggigit perutku. Aku sudah pasti akan melakukan melakukan tindakan yang lebih keras padamu. Itu yang akan aku lakukan untuk menjaga bayiku. Jangan sekali-kali kamu menyakiti bayiku ini. Aku tidak ingin kamu menyakiti bayiku. Pergi sana, sebelum aku bunuh kamu dengan cara kejam." ucap Irina dengan suara keras. Suara Irina yang terdengar ke ruangan sebelah. Menciptakan sebuah situasi yang cukup sulit. Di mana ruangan sebelah yang sedikit sensitif, meminta Irina untuk tidak banyak bicara. Sebab suara Irina itu terdengar begitu mengganggu di telinga. "Kamu bisa mengecilkan suara kamu. Suara kamu benar-benar mengganggu anak saya yang sedang tidur. Bisa-bisanya kam
Suasana restoran yang begitu dipadati oleh pengunjung. Menjadi petaka besar yang harus dihadapi oleh Bintang. Banyak orang yang sengaja merekam video dari Irina yang melabrak Dasha. Video yang diupload oleh salah seorang pengunjung itu pun seketika menjadi buah bibir di internet. Orang-orang mulai bertanya perihal perlakuan yang dibuat oleh Bintang. Bagaimana Bintang justru terkesan membela selingkuhannya. Video itu semakin viral dan liar, setelah banyak spekulasi yang ada di sana. Belum lagi insiden dari Bintang yang mendorong Irina. Itu semakin menambah kesan buruk Bintang. Di mana banyak orang yang membenci aksi Bintang pada istrinya tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh Bintang adalah aksi yang tidak terpuji. Apalagi Irina saat ini sedang mengandung. Berbagai kecaman mulai datang pada Bintang. Akun media sosial Bintang pun mulai diteror dengan kata-kata yang tidak pantas. Mereka merasa Bintang adalah sosok yang menakutkan. Sehingga mereka meminta Bintang meminta maaf pada Ir