Beranda / CEO / Terjebak Gairah Si Bos Mesum / Tidak Ada Sisa Tenaga

Share

Tidak Ada Sisa Tenaga

Penulis: SweetWater
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Revanno benar-benar mengurung Starla di kamarnya seharian penuh. Bahkan Revanno juga tidak peduli meski ponselnya sejak pagi hingga petang ini terus saja berbunyi dan mengganggu aktivitasnya. Yeah, aktivitas bercinta maksudnya.

Revanno seolah tidak ingin memberi Starla jeda barang sedetikpun. Seharian penuh wanita itu Revanno hujam tanpa ampun. Dan aktivitas panas itu harus terpaksa Revanno hentikan ketika Starla mulai merengek karena lapar.

Revanno tahu kalau tenaga Starla pasti sudah sangat terkuras habis karena kelakuannya. Karena Revanno sendiri juga merasakan hal yang serupa. Dan akhirnya karena tidak ingin kekasihnya itu pingsan kelelahan dan juga kelaparan. Revanno lalu memutuskan untuk memesan makanan sebagai amunisi untuk mengembalikan tenaga mereka lagi.

“Kamu ingin memesan apa?” Tanya Revanno sambil menscroll layar ponselnya.

“Terserah kamu saja. Apapun yang penting aku bisa makan,” jawab Starla dengan suara lelah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Sesuatu Yang Harus Di Pertanggungjawabkan

    “Akhirnya kenyang juga,” ujar Starla setelah berhasil menghabiskan makanannya hingga tidak tersisa.Sementara Revanno yang duduk di hadapan Starla hanya bisa terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu. “Jadi sudah siap untuk bertempur lagi?” Celetuk Revanno sengaja.Revanno pikir Starla akan langsung marah dan kesal atas perkataannya. Namun, apa yang di lakukan wanita itu justru berhasil membuat Revanno bingung tujuh keliling. Starla tersenyum dengan cara yang begitu menggoda ke arahnya.“Tapi sepertinya aku ingin mandi terlebih dahulu,” ujar Starla dengan nada manja.“Sekarang?” Revanno menaikkan sebelah alisnya.Starla langsung mengangguk. Berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati Revanno dan langsung mendudukkan tubuhnya di pangkuan pria tersebut. Tentu saja hal itu berhasil membuat Revanno merasa begitu tersentak. Starla duduk tepat di atas miliknya. Revanno yang sejak tadi berusaha untuk mengendalikan diri, kali ini sudah tidak bisa melakukannya lagi. Terlebih saat boko

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Masih Menginginkannya

    Starla tahu, meyakinkan Saga memang bukanlah perkara yang mudah. Kakaknya itu pasti akan memiliki segudang kecurigaan yang akan muncul jika ia sampai salah berbicara barang satu kata saja. Starla berbohong kepada Saga kalau ia memiliki banyak pekerjaan hari ini. Dan karena tidak ingin merepotkan Saga jadi Starla meminta Kakaknya itu untuk tidak menjemputnya ke kantor.Namun, sepertinya Saga masih belum bisa percaya. Dan yang lebih menjengkelkan lagi, Saga justru meledek Starla.“Ih, kak Saga. Aku serius! Aku nggak ingin merepotkanmu.” Starla berujar dengan nada kesal. Setiap yang di katakan Saga itu memang benar. Tapi kebanyakan selalu terdengar menyebalkan. Dan Starla benci dengan hal itu.“Starla—““Pokoknya nggak usah menjemputku. Aku ingin tidur di apartemenku saja malam ini. Titik!” Starla kembali membentak kesal.Di sisi lain Revanno yang sejak tadi mendengarkan obrolan Starla dan juga Saga hanya bisa terkekeh

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Mobil Hitam Yang Mencurigakan

    Hari ini Revanno menghentikan mobilnya tepat di halaman rumah besar milik sahabatnya—Daniel. Revanno akui, ia memang sudah jarang sekali datang ke rumah Daniel. Apalagi saat ini Revanno sudah memiliki kesibukan sendiri bersama dengan orang yang ia cintai. Jadi ia tidak sempat untuk pergi dan menghabiskan waktu bersama dengan teman-temannya. Dan ini adalah momen pertama kali Revanno kembali menginjakkan kaki di halaman rumah Daniel.“Sebenarnya aku malas sekali menerima tamu yang nggak tahu diri sepertimu, Rev,” celetuk Daniel yang memang sudah sengaja menunggu kedatangan Revanno di depan rumahnya.“Nggak tahu diri?” Nathan yang kebetulan berdiri di samping Daniel langsung menyahut. Ya, pria itu tentu juga tidak ingin ketinggalan untuk berkumpul di rumah Daniel.“Ya kamu tahu sendirilah. Orang yang suka menghilang ketika sedang senang, lalu tiba-tiba datang ketika sedang membutuhkan. Bukankah itu namanya nggak tahu diri?” Kata Daniel yang langsung berhasil membuat Nathan terkekeh.Seme

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Mobil Yang Terus Mengikuti

    Revanno, Nathan dan Daniel segera melangkah keluar dari mobil begitu mereka sampai di halaman parkir sebuah restoran. Tadinya Revanno dan kedua temannya ingin mendekati dan mencari tahu siapa orang yang ada di dalam mobil hitam yang sejak tadi terus mengikuti mereka. Tapi ternyata begitu sampai di restoran mobil hitam itu sudah tidak terlihat mengikuti Revanno lagi. Bahkan saat Daniel berusaha memeriksa keadaan di sekitar jalanpun tetap saja ia tidak menemukan keberadaan mobil hitam tadi.“Sial! Sepertinya dia kabur.” Kata Daniel seraya melangkah mendekati Revanno.“Ya sudah kalau begitu. Kita masuk saja. Siapa tahu mobil tadi hanya nggak sengaja mengikuti kita,” sahut Revanno yang masih berusaha berpikir positif.“Nggak mungkin, Rev. Aku benar-benar melihat saat mobil tadi mengikuti kita. Buktinya selama perjalanan mobil tadi juga nggak menyalip mobilmu. Padahal jalanan sepi sejak tadi,” ujar Nathan menjelaskan.“Masuk akal juga. Sepertin

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Cheryl Bangun Dari Koma

    Semua pasti percaya jika mukjizat itu ada dan nyata. Asal terus berdoa dan berusaha niscaya Tuhan akan mengabulkan apa yang di minta oleh setiap hamba-Nya. Dan mukjizat itu juga yang di harapkan oleh sepasang orang tua yang sedang menanti anaknya terbangun dari koma. Selama sebulan lebih kedua orang tua itu menunggu dan berdoa, akhirnya Tuhan memberikan mukjizat-Nya. Anak semata wayang mereka akhirnya bisa terbangun dari komanya. Sonia—Mami Cheryl tidak berhentinya menangis ketika melihat anaknya yang kini sudah kembali membuka kedua matanya.“Cheryl.” Sonia langsung memeluk putrinya.Sonia terisak sembari mengusap punggung sang putri. Oh, bahkan rasanya tubuh sang putri terlihat lebih kurus dari sebulan yang lalu. Belum lagi wajahnya yang juga tampak pucat dan kehilangan cahaya. Benar-benar membuat Sonia semakin terisak di pelukan sang putri.“Cheryl, Mami merindukanmu.” Sonia kembali bersuara. Namun, sang putri sejak tadi belum merespon

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Kehilangan Sebagian Memori

    Kini Cheryl tengah terlelap setelah Dokter memberikan obat penenang untuk meredakan sakit kepalanya. Sedangkan kedua orang tua Cheryl hanya bisa diam sampai Dokter menyelesaikan pemeriksaan.“Bagaimana, Dok?” Sonia bertanya cepat.Dokter itu tersenyum tipis. “Sepertinya memang benar. Sebagian memori yang hilang adalah kejadian beberapa waktu sebelum terjadinya kecelakaan. Tapi jangan khawatir. Itu tidak akan bersifat permanen. Seiring berjalannya waktu, dan dengan di bantu oleh penanganan yang tepat pasti Nona Cheryl bisa segera sembuh.”“Tapi, Dok. Untuk sementara ini apa yang harus kami lakukan? Kami tidak bisa memaksa anak kami untuk mengingat kejadian itu secara paksa kan, Dok?” Kali ini giliran Ramos yang bertanya.“Benar, Pak. Kita memang tidak boleh memaksa pasien untuk mengingat memori yang hilang tersebut secara paksa. Harus bertahap agar tidak menyakiti si pasien. Jika kita paksakan imbasnya akan mengenai pada sarafnya. Dan jika

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Pertemuan Revanno Dan Papi Cheryl

    Ramos segera masuk ke sebuah mobil hitam yang sudah menunggunya di depan rumah sakit. Mobil itu berisi dua anak buahnya yang tadi ia suruh untuk memata-matai Revanno. Tanpa banyak bicara, begitu Ramos masuk, anak buah yang bertugas menyetir kemudi itu langsung kembali melajukan mobilnya meninggalkan area rumah sakit.“Sekarang Revanno sedang ada di dimana?” Ramos mulai membuka suara.“Sebentar, Bos.” Anak buahnya yang duduk di sebelah kursi kemudi langsung mengeluarkan ponsel dan menghubungi nomor seseorang. “Bos menanyakan posisi target,” ujarnya begitu sambungan terhubung.“ .... “Anak buah Ramos itu hanya mengangguk-angguk sebelum akhirnya memutuskan sambungan telepon. Pria itu lalu menoleh ke belakang, dimana Ramos tengah duduk sembari menatap jalanan.“Target tampaknya sedang menuju ke jalan Jenderal Sudirman , Bos,” jawab anak buahnya. “Jalan ke sebuah kawasan apartemen.”“Apartemen?” Ramos mengernyit.“Iya, Bos.”Ramos terdiam. Tampaknya Revanno sedang menuju ke apartemennya s

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Memberitahu Soal Kondisi Cheryl

    “Cheryl ingin bertemu denganmu.”Revanno hanya diam ketika Ramos mengatakan hal itu padanya. Ia merasa bingung reaksi seperti apa yang harus Revanno tunjukkan di hadapan Papi Cheryl sekarang? Jika tadi Revanno masih bisa bersikap biasa. Namun, kali ini tampaknya sudah tidak lagi. Revanno benar-benar menganggap kalau ia dan Cheryl sudah tidak memiliki urusan apa-apa. Lalu kenapa Ramos rela menemuinya hanya untuk mengatakan kalau Cheryl sudah terbangun dari koma? Dan yang lebih anehnya lagi kini wanita itu ingin bertemu dengannya. Oh, lelucon macam apa ini? Apa setelahnya nanti Papi Cheryl juga akan mengatakan kalau anaknya sudah menjadi gila? Ck! Revanno benar-benar ingin tertawa. ‘Dasar keluarga nggak tahu malu,' gumam Revanno dalam hati.“Ternyata Om punya selera humor yang lumayan juga, ya,” ujar Revanno sambil terkekeh.“Apa maksud kamu?” Ramos bertanya bingung.Revanno tersenyum. “Seharusnya Om tahu, kan? Kalau

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Kelahiran Anak Kedua (TAMAT)

    “Revanno.”“Ya?”Starla membelai wajah pucat Revanno. “Kamu baik-baik saja?”Revanno mengangguk seraya menelan ludah susah payah. Membuat Starla tertawa pelan.“Kenapa tertawa?” Revanno menatap istrinya dengan kening bertaut.“Yang ingin melahirkan itu aku, kenapa kamu yang panik dan pucat seperti ini?”“Yang ingin kamu lahirkan itu anakku, kenapa aku nggak boleh panik seperti ini?”Starla tersenyum simpul, membawa kepala Revanno ke dadanya. Membelainya lembut. “Jangan panik seperti itu. Aku baik-baik saja. Wajah kamu pucat sekali.”Revanno mengangkat kepala, sejajar dengan kepala Starla. Mata kelamnya menatap Starla lekat. “Berjanjilah padaku, kamu akan baik-baik saja.”Starla mengangguk. “Aku pasti baik-baik saja. Ini bukan pertama kali aku melahirkan, Revanno. Apa kamu lupa?” Tanyanya menatap Revanno. “Dan ini juga bukan pertama kalinya kamu menemaniku saat ingin melahirkan.”Revanno meringis. “Tapi tetap saja, Starla. Rasanya tetap sama tegangnya. Dan khawatir juga. Aku sangat kha

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Revanno Dan Hormon Kehamilannya

    “Starla dimana?” Joshep yang tengah menyiapkan bekal untuk piknik bersama cucunya menatap Revanno yang memasuki dapur, dengan rambut basah.“Tidur,” jawab Revanno singkat. Revanno mulai mengambil beberapa telur untuk membuat omelet.“Tidur?” Tanya Joshep dengan satu alis terangkat, kemudian pria itu mengulum senyum. “Kelelahan?” Godanya.Revanno hanya tertawa pelan seraya mengangguk. Mulai memecahkan beberapa telur ke dalam mangkuk. “Apa perlu Ayah membawa Sera untuk menginap di hotel?”Revanno menoleh, ide itu terdengar sangatmenggoda. Namun, apa Starla akan mengizinkannya?“Ayah ajak ke hotel saja, ya. Hotel yang ada di Ubud. Ayah ingin mengajak Sera untuk melihat pemandangan yang ada di sana. Dia pasti suka.” Kata Joshep.Revanno mendekati Ayahnya, lalu memeluk Ayahnya singkat. “Terima kasih, Ayah.”Joshep mengangguk, menepuk- nepuk pelan bahu Revanno. “Dalam rangka mendapatkan cucu kedua, Ayah rela menjaga Sera selama yang kamu inginkan,” ujar Joshep sambil mengedipkan sebelah

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Candu Yang Tidak Ingin Revanno Akhiri

    “Sera ingat apa pesan Papa?” Revanno berjongkok di depan putrinya. Menatap gadis kecil itu sambil tersenyum.“Nggak boleh nakal dan menyusahkan Kakek sampai Papa dan Mama kembali ke Jakarta.”Revanno tersenyum, menepuk puncakkepala putrinya. “Pintar.”Revanno lalu merentangkan kedua tangannya dan memeluk Sera dengan begitu eratnya.“Hanya beberapa hari, Papa dan Mama akan pulang,” ujar Revanno pelan seraya mengecup kepala anaknya. Sementara Sera hanya mengangguk saja.Revanno dan Starla akan pergi berlibur ke Bali, hanya berdua. Setelah beberapa tahun tidak menghabiskan waktu hanya berduaan, Starla merasa sangat membutuhkan waktu untuk quality time berdua dengan suaminya. Dan Revanno menyetujui hal itu.“Ya sudah. Kalian cepat berangkat sana.” Joshep mengenggam tangan cucunya.Revanno sengaja menitipkan Sera kepada Ayahnya karena memang sejak awal Joshep-lah yang menawarkan diri untuk menjaga Sera selama Revanno dan Starla pergi berlibur. Lagipula sekarang Joshep juga sedang menikm

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Minta Lima Adik

    Starla terengah dengan Revanno yang terus menghunjam ke dalam tubuhnya dari belakang. Wanita itu memejamkan mata, mencengkeram kain yang mengikat kedua tangannya.“Revanno …” Starla mendesah. Ia mendapatkan kenikmatan yang selalu mampu membuatnya tergulung ombak yang begitu dalam.Revanno mencengkeram dada Starla dan menarik istrinya agar menempel ke dadanya. Starla berpegangan pada paha Revanno. Pria itu mendorong kuat-kuat dan menenggelamkan dirinya di sana. Terengah dengan bibir di leher istrinya. Bernapas terputus-putus.Ketika napas mereka tidak lagi memburu seperti tadi, Revanno mengecup leher Starla. Tubuh mereka masih menyatu lekat. Revanno memeluk perut untuk istrinya posesif, enggan melepaskannya. Bibir Revanno mengecupi bahu Starla. Sementara istrinya itu bersandar lemah di dada bidangnya.“Mama!” Teriakan nyaring membuat mata Starla yang semula terpejam, kini terbuka lebar. “Mama!”“Revanno, Sera,” ujar Starla pelan, tubuhnya lelah, Revanno tidak penah hanya cukup satu kal

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Perkara Wajah Tampan

    Lima tahun kemudian.Mobil itu sudah terparkir dengan sempurna di depan rumahnya. Yang paling kecil turu dengan cepat, berlari masuk ke dalam rumah dengan wajah cemberut. Sementara, pria yang menyerupai gadis kecil itu mengikutinya dari belakang dengan senyum tipis dan gelengan kepala pelan.“Mama ... Mama ...” teriak gadis kecil itu hampir memenuhi setiap sudut ruangan. la membuka pintu rumah, mendorong dengan kasar, lalu masuk ke dalamnya disusul dengan sang Ayah yang membawakan tas sekolahnya.“Mama!” Teriaknya lagi, kali ini dengan air wajah yang memerah.Datanglah sang Ibu dari balik pintu dapur, menyambut anaknya yang baru pulang sekolah seperti biasanya. “Loh, anak Mama pulang sekolah kenapa wajahnya di tekuk seperti itu? Ada apa? Siapa yang berani membuat donat gula Mama marah?”Masih memasang wajah cemberut dengan bibir yang maju tak mundur sama sekali, gadis kecil itu bersidekap. “Sera nggak mau di jemput Papa lagi,” ujarnya nyaring.Mendengar hal itu, Starla lantas beralih

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Kencan Versi Starla Dan Revanno

    Kencan yang Revanno bayangkan adalah jalan-jalan menaiki mobil, berhenti di taman yang sepi dan menikmati jajanan yang ada di sana. Seharusnya. Ya seharusnya memang seperti itu. Namun, hal itu tidak mungkin karena ini adalah malam Minggu. Ia sudah merangkai semua rencana itu di dalam kepalanya, tetapi realita memang tidak seindah ekspetasi. Pasalnya, baru saja mobilnya keluar dari pelataran rumah sakit, kemacetan sudah menunggu mereka.Revanno menghela napas, wajahnya tertekuk masam, sedikit kesal lebih banyak mengumpat. Starla yang duduk di sampingnya bersama dengan Sera di dalam gendongan wanita itu sudah beberapa kali mengomeli Revanno. Meski Sera belum mengerti, atau memahami apa yang sang Ayah ucapkan, tapi tetap saja rasanya tidak tenang sekali mendengar Revanno mengumpat kasar di depan Sera.“Sabar, Revanno …” Sudah beberapa kali Starla berujar seperti itu. Kali ini ia menambahkan dengan usapan lembut di lengan suaminya. “Nggak apa-apa kok agak malam, Sera juga sudah memakai ba

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Ajakan Untuk Berkencan

    Beberapa menit kemudian Joshep dan William tiba di rumah sakit bersama Sera yang saat ini tengah di gendong oleh Bi Diyah. Selama jeda menunggu para Kakek itu tiba di rumah sakit, Starla tidak ingin berbicara dengan Revanno. Ia masih merasa kesal pada suaminya yang mengabaikan dirinya. Revanno tidak menjemput Starla di rumah Vania. Tetapi pria itu justru marah-marah ketika Starla pulang terlambat. Apalagi saat beberapa menit sebelum kecelakaaan, Starla mendengar Revanno mengumpat dari balik sambungan telepon. Starla kesal sekali rasanya.Ngomong-ngomong, kecelakaan itu memang tidak fatal terjadi, hanya tabrakan beruntun akibat kemacetan dan tidak menghasilkan korban jiwa yang meninggal. Beberapa hanya luka lecet dan shock seperti Starla.Saat Joshep dan William datang, Revanno sedang mati-matian meminta maaf pada sang istri. Starla mendiamkannya hampir selama jeda sebelum Joshep dan William tiba.Revanno merasa bersalah, Starla juga tahu itu, terlihat dari gurat resah di wajah suamin

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Terlibat Tabrakan Beruntun

    Revanno kekeuh tidak ingin ikut datang ke rumah Vania. Pria itu hanya mengantarkan sang istri sampai di depan pagar rumah Vania saja. Hal itu membuat Starla cemberut, merasa kesal karena Revanno tidak ikut turun. “Kenapa sih nggak ingin ikut?” Tanya Starla dengan bibir maju ke depan. “Padahal juga hanya sebentar saja, kok.”“Aku ada pekerjaan penting, Sayang,” jawab Revanno sabar.“Pekerjaan apa? Sepenting apa memangnya sampai harus kamu yang mengerjakannya?” Revanno menoleh penuh dramatis. “Tentu saja harus aku yang mengerjakannya. Suamimu ini pimpinan di perusahaan, Starla. Jadi wajar kalau pekerjaan itu aku yang mengerjakannya. Lagipula aku juga harus memberi contoh yang baik untuk para karyawanku.”Seketika bibir Starla langsung mencibir. Kalau orang lain yang berkata demikian mungkin Starla akan percaya, tapi Revanno? Ck! Bagaimana tingkah pria itu dulu, Starla sangat tahu. Ya, meskipun Starla akui kalau gaya kepemimpinan Revanno memang bagus. Tapi biasanya Revanno tidak pernah

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Seminggu Lagi

    Revanno menghampiri Starla yang sedang sibuk membungkus kado di ruang tengah. la duduk di sebelah sang istri seraya mengambil setoples keripik kentang buatan Bi Diyah.“Untuk siapa?” Tanya Revanno sambil mengunyah.Starla menoleh sekilas, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya membungkus kado hadiah untuk Mikayla, anak sahabatnya—Vania.“Untuk anaknya Vania, namanya Mikayla,” jelas Starla.Beberapa hari yang lalu Vania sempat mengatakan kalau anaknya akan merayakan ulang tahun. Dan berhubung kemarin Starla memiliki waktu untuk berbelanja, sekalian ia membeli hadiah untuk ia berikan kepada anaknya Vania.“Ulang tahun?” Revanno bertanya lagi dan Starla langsung mengangguk. “Kapan?” Imbuhnya dengan tangan yang bersiap memasukan dua keripik kentang sekaligus ke mulutnya.“Besok. Antar aku, ya?”Seketika gerakan tangan Revanno terhenti. “Nggak, ah. Kamu sendiri saja. Lagipula aku kan bekerja.”“Eh, mana bisa begitu?” Starla nenoleh ke arah sang suami, mengernyitkan keningnya. Seolah tidak t

DMCA.com Protection Status