Share

Permintaan Maaf William

“Revanno ...,”

Revanno menatap pada pria tua yang baru saja memanggil namanya. “Kakek,” sahutnya pelan.

William tersenyum. “Apa kabar, Revanno? Lama tidak bertemu?”

Revanno terdiam. Rasanya sosok Kakek yang selama ini ia kenal telah menghilang entah kemana. Sosok William yang biasanya tegas, suka memerintah dan menyebalkan itu kali ini tidak terlihat. Malam ini yang Revanno lihat hanya William yang berupa sosok pria tua yang sudah renta, berdiri seraya tersenyum ke arahnya. Senyum itu yang dulunya sering kali Revanno lihat ketika ia masih kecil dan tinggal di rumah Kakeknya.

Senyum penuh kasih sayang dari seorang Kakek kepada cucunya.

Revanno mengerjap. Menghalau air mata yang hendak turun dari kedua matanya. Bukankah tidak keren jika tiba-tiba Revanno mengeluarkan air mata di hadapan William, Marcus maupun Starla? Bisa-bisa turun harga diri Revanno.

“Baik, Kek. Aku selalu baik,” jawab Revanno.

Lagi-lagi William tersenyum. “Kemarilah,” ujarnya menyuruh Revanno mendekat ke arahnya.

Rev
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status