Home / CEO / Terjebak Gairah Si Bos Mesum / Kedatangan Cheryl Di Kantor Revanno

Share

Kedatangan Cheryl Di Kantor Revanno

Author: SweetWater
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Revanno sialan itu memang gila!” Maki Starla sembari melangkah keluar dari lift.

Starla merasa tidak cukup hanya dengan merapikan penampilannya di toilet kantor, bahkan baju kerjanya saja saat ini sudah terlihat berantakkan. Starla berniat untuk kembali ke apartemen terlebih dahulu untuk mengganti baju sekaligus mandi.

Namun, saat langkah Starla baru mencapai lobi kantor tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan tatapan mata Cheryl. Starla terdiam. Benaknya seketika bertanya, bagaimana wanita bernama Cheryl itu bisa sampai ke kantor Revanno? Ada urusan apa wanita itu datang kemari?

Cheryl tampak tersenyum sekilas sebelum kemudian ia berjalan mendekati Starla.

“Ck! Mau apa dia?” Starla bergumam sambil terus berjalan santai melewati lobi.

Niatnya, Starla ingin berpura-pura tidak melihat kedatangan Cheryl. Namun, sayangnya hal itu sudah pasti tidak akan pernah bisa terjadi.

“Hai, sekretarisnya Revanno.” Cheryl yang lebih dulu menyapa.

Wanita itu memasang senyum lebar pada Starla. Namun,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Kali Ini Starla Yang Menang

    Cheryl bukanlah wanita polos. Ia bahkan juga sudah sering berkencan dengan berbagai pria. Melihat dari gelagat dan gerak-gerik Starla, membuat dirinya yakin kalau Revanno dan Starla memang ada suatu hubungan yang lebih dari sekedar Bos dan juga sekretaris. Apalagi saat Cheryl melihat penampilan Starla beberapa jam yang lalu. Cheryl tidak sebodoh itu untuk menebak apa yang baru saja di lakukan oleh Starla. “Starla?” Cheryl mengibaskan tangannya di depan wajah Starla. Starla yang masih terus terdiam membuat Cheryl semakin yakin dengan pikirannya. “Sepertinya kamu nggak mendengar apa yang baru saja aku tanyakan, ya? Baiklah, akan aku ulangi sekali lagi dan kali ini tolong dengarkan baik-baik, Starla.” Cheryl tersenyum sinis. Napas Starla terasa semakin memburu. Wanita yang tengah berdiri di depannya itu benar-benar menjengkelkan. Dalam benaknya Starla terus memikirkan bagaimana cara agar ia bisa menjawab dari setiap pertanyaan yang Cheryl berikan. Kalau Starla berbohong, apa hal itu

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Permintaan Saga

    “Oh iya. Ayo masuk dulu, Saga. Hampir saja aku menjadi orang jahat karena membiarkan tamuku ini tetap berdiri di depan pintu.” Kata Starla begitu menyadari kalau sejak tadi ia dan Saga masih berdiri di depan pintu apartemennya. “Ah, akhirnya. Padahal kakiku sudah terasa kram sejak tadi,” sahut Saga sedangkan Starla hanya terkekeh. Bertepatan dengan itu, Starla baru menyadari keberadaan seseorang yang ternyata kini tengah mengawasinya dengan tatapan yang tajam. Starla pun langsung memelotot kaget. Sejak kapan Revanno berada di sana? Kenapa ia baru menyadarinya sekarang? Kemana saja matanya tadi? Bisa-bisanya Starla sampai tidak melihat keberadaan Revanno yang saat ini tengah berdiri di depan pintu apartemennya sendiri. Ah, sial. Berbagai pertanyaan kini mulai berputar-putar di kepala Starla. Namun, lain halnya dengan Saga. Jika Starla terlihat begitu kaget dan gugup, pria itu justru tampak biasa saja. Bahkan saat Revanno mulai berjalan mendekat sambil terus memberinya tatapan tajam

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Kehadiran Saga Yang Mengganggu Revanno

    “Tumben sekali kamu menunjukkan batang hidungmu,” ujar Daniel ketika melihat Revanno datang ke Klubnya.Revanno hanya diam. Ia terus melangkah mendekati Daniel, lalu memesan minuman kepada bartender tanpa menghiraukan ucapan temannya itu.“Ya Tuhan, berbicara dengan kambing memang harus sabar ya.” Daniel bergumam sembari meneguk segelas vodka yang ada di tangannya.Revanno langsung menoleh tajam. Dan tentunya, Daniel yang di tatap seperti itu langsung menciut sambil berpura-pura tidak melihatnya.“Kamu tahu, kan? Aku sudah sering mengatakan hal ini padamu, kalau terkadang niatku datang ke klubmu itu hanya untuk menenangkan pikiranku. Bukannya untuk mendengar ocehan dari mulutmu,” ujar Revanno dingin.Daniel yang mendengarnya langsung mengangguk. Sebaiknya ia segera menyingkir sebelum ia menjadi pelampiasan kekesalan Revanno.“Baiklah. Aku akan pergi.” Daniel langsung berdiri dan ketika ia hendak melangkah Revanno justru menahan lengannya. Daniel mengumpat dalam hati. Ia tidak ingin m

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Kebodohan Revanno

    Kepala Revanno terasa berdenyut dan perlahan nyeri itu datang menyerangnya. Matanya masih fokus menatap langkah wanita yang mendekat ke arahnya. Sial. Revanno terus mengumpat dalam hati. “Revanno, kamu kenapa?” Cheryl langsung merangkul bahu Revanno ketika tubuh pria itu hendak terhuyung ke belakang. Aroma alkohol langsung menyeruak ke dalam hidung Cheryl saat ia berdekatan dengan Revanno. “Lepaskan aku!” Sentak Revanno kasar. “Kamu mabuk. Aku akan menolongmu,” ujar Cheryl keras kepala. “Aku nggak butuh pertolonganmu.” Revanno berteriak kesal. Ia lalu menutup pintu mobilnya dan meninggalkan benda beroda empat itu di halaman apartemennya begitu saja. Revanno berusaha berjalan dengan langkah sempoyongan menuju gedung tempat tinggalnya. Namun, baru beberapa langkah, ia lalu terhuyung dan jatuh ke tanah. Nyeri di kepalanya benar-benar mengganggunya saat ini. Cheryl yang melihatnya pun hanya tertawa. Ia lalu berjalan mendekati Revanno. Berdiri di depan pria itu sambil melipat kedua

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Salah Paham

    Acara makan malam antara Saga dan Starla menjadi lebih canggung setelah perbincangan mereka di dalam mobil sebelumnya. Terlebih Starla yang mulai berpikir yang tidak-tidak tentang Saga. Sampai saat ini kepalanya terus mempertanyakan bagaimana bisa Saga menyuruhnya seperti itu? Apa benar sepeduli itu Saga padanya? Tapi karena apa? Starla ingin sekali bertanya tapi lidahnya terasa kelu ketika ingin menanyakan hal tersebut. Saga berdehem memecah keheningan di antara mereka. “Setelah makan ingin pergi kemana dulu?” Tanyanya. Starla langsung mengerjap dan tersenyum kaku ke arah Saga. “A-aku ingin langsung pulang saja. Hari ini aku sedikit capek karena banyak sekali pekerjaan.” “Baiklah.” Saga lalu mengangguk dan melanjutkan acara makannya. Mobil Saga berhenti di depan apartemen Starla. Mereka masih tidak banyak bicara sampai saat ini. Dan tentunya situasi seperti ini membuat Saga merasa tidak nyaman. Ia hanya meminta Starla untuk men

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Saling Membutuhkan

    Revanno berhenti tepat di depan Starla, napasnya terdengar begitu memburu. Ia terus berusaha melangkah lagi untuk semakin dekat dengan Starla. Namun, Starla tetap berusaha menghindar. Revanno bisa melihat wajah kecewa Starla dengan jelas, meskipun wanita itu berusaha keras menutupinya. Apa yang sudah Revanno lakukan? Sudah berapa kali ia menyakiti hati Starla? Kenapa ia begitu bodoh sekali? “Revanno lepaskan aku!” Teriak Starla saat Revanno berhasil menangkap tubuhnya yang hendak menghindar. Revanno tidak ingin menyakiti Starla lagi, tapi saat ini pikirannya benar-benar sudah tidak bisa ia kendalikan sama sekali. “Aku sudah berusaha, Starla. Aku benar-benar sudah nggak bisa menahannya lagi.” Revanno langsung mendorong kasar tubuh Starla hingga terjatuh ke sofa panjang yang ada di depan TV. “Revanno!” Starla memekik saat Revanno menghimpit tubuhnya dari atas. “Apa yang kamu inginkan?! Lepaskan aku, brengsek!” Starla terus meronta tapi tenaga Revanno jelas bukanlah tandingannya. “A

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Keluarga Saga

    Saga berjalan melewati lorong sunyi yang sudah beberapa bulan ini tidak ia lewati. Semua terasa masih sama. Belum ada yang berubah sedikitpun. Langkahnya berhenti di lorong paling ujung. Ia mulai membuka pintu berwarna coklat tersebut dan masuk ke dalam ruangan bernuansa putih terang yang monoton. Saga tersenyum saat seseorang yang tengah berbaring di ranjangnya menyambut kedatangannya dengan wajah bahagia.“Hai, Pa. Papa sudah minum obatnya?” Pertanyaan sama yang selalu Saga lontarkan pada pria paruh baya yang kini tengah terbaring lemah di atas ranjangnya.Pria paruh baya itu mengangguk. “Papa, sudah meminumnya sebelum kamu datang ke sini tadi.”Pria paruh baya bernama Andra sekaligus Papa dari Saga tersebut sudah berbulan-bulan lamanya di rawat di rumah sakit ternama, di kota Saga berasal. Andra sudah mengalami sakit parah sejak setahun terakhir. Dokter mengatakan efek kecelakaan yang menimpa Andra berpuluh tahun silam membuat penyakitnya menjadi semakin memburuk. Dan mau tidak m

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Pria Itu Datang Lagi?

    Pagi ini Starla duduk bersebelahan dengan Revanno di kursi penumpang. Semenjak kejadian malam dimana Revanno mengatakan kalau pria itu juga membutuhkan dirinya, dan tidak ingin Starla menjauh darinya membuat Starla benar-benar masih merasa seperti sedang bermimpi. Pasalnya Starla tidak pernah menyangka kalau Revanno akan mengatakan hal tersebut. Dan apakah itu berarti hubungannya dengan Revanno kini mulai mengalami kemajuan? Apa Revanno kini mulai menyukainya juga? Starla berdehem guna mengusir pikiran yang selalu berhasil membuat hatinya berdebar kencang tersebut. Starla yakin, Revanno kini perlahan sudah mulai membuka hati untuknya. Namun, Starla juga tidak boleh terlalu berharap. Karena sampai saat inipun Revanno masih belum lagi mengungkit masalah malam itu dengan dirinya. Walaupun hanya sebatas bertanya atau memastikan maksud ucapan Starla malam itu. Pria itu memilih diam. Dan Starla hanya berharap diamnya Revanno berarti baik untukny

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Kelahiran Anak Kedua (TAMAT)

    “Revanno.”“Ya?”Starla membelai wajah pucat Revanno. “Kamu baik-baik saja?”Revanno mengangguk seraya menelan ludah susah payah. Membuat Starla tertawa pelan.“Kenapa tertawa?” Revanno menatap istrinya dengan kening bertaut.“Yang ingin melahirkan itu aku, kenapa kamu yang panik dan pucat seperti ini?”“Yang ingin kamu lahirkan itu anakku, kenapa aku nggak boleh panik seperti ini?”Starla tersenyum simpul, membawa kepala Revanno ke dadanya. Membelainya lembut. “Jangan panik seperti itu. Aku baik-baik saja. Wajah kamu pucat sekali.”Revanno mengangkat kepala, sejajar dengan kepala Starla. Mata kelamnya menatap Starla lekat. “Berjanjilah padaku, kamu akan baik-baik saja.”Starla mengangguk. “Aku pasti baik-baik saja. Ini bukan pertama kali aku melahirkan, Revanno. Apa kamu lupa?” Tanyanya menatap Revanno. “Dan ini juga bukan pertama kalinya kamu menemaniku saat ingin melahirkan.”Revanno meringis. “Tapi tetap saja, Starla. Rasanya tetap sama tegangnya. Dan khawatir juga. Aku sangat kha

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Revanno Dan Hormon Kehamilannya

    “Starla dimana?” Joshep yang tengah menyiapkan bekal untuk piknik bersama cucunya menatap Revanno yang memasuki dapur, dengan rambut basah.“Tidur,” jawab Revanno singkat. Revanno mulai mengambil beberapa telur untuk membuat omelet.“Tidur?” Tanya Joshep dengan satu alis terangkat, kemudian pria itu mengulum senyum. “Kelelahan?” Godanya.Revanno hanya tertawa pelan seraya mengangguk. Mulai memecahkan beberapa telur ke dalam mangkuk. “Apa perlu Ayah membawa Sera untuk menginap di hotel?”Revanno menoleh, ide itu terdengar sangatmenggoda. Namun, apa Starla akan mengizinkannya?“Ayah ajak ke hotel saja, ya. Hotel yang ada di Ubud. Ayah ingin mengajak Sera untuk melihat pemandangan yang ada di sana. Dia pasti suka.” Kata Joshep.Revanno mendekati Ayahnya, lalu memeluk Ayahnya singkat. “Terima kasih, Ayah.”Joshep mengangguk, menepuk- nepuk pelan bahu Revanno. “Dalam rangka mendapatkan cucu kedua, Ayah rela menjaga Sera selama yang kamu inginkan,” ujar Joshep sambil mengedipkan sebelah

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Candu Yang Tidak Ingin Revanno Akhiri

    “Sera ingat apa pesan Papa?” Revanno berjongkok di depan putrinya. Menatap gadis kecil itu sambil tersenyum.“Nggak boleh nakal dan menyusahkan Kakek sampai Papa dan Mama kembali ke Jakarta.”Revanno tersenyum, menepuk puncakkepala putrinya. “Pintar.”Revanno lalu merentangkan kedua tangannya dan memeluk Sera dengan begitu eratnya.“Hanya beberapa hari, Papa dan Mama akan pulang,” ujar Revanno pelan seraya mengecup kepala anaknya. Sementara Sera hanya mengangguk saja.Revanno dan Starla akan pergi berlibur ke Bali, hanya berdua. Setelah beberapa tahun tidak menghabiskan waktu hanya berduaan, Starla merasa sangat membutuhkan waktu untuk quality time berdua dengan suaminya. Dan Revanno menyetujui hal itu.“Ya sudah. Kalian cepat berangkat sana.” Joshep mengenggam tangan cucunya.Revanno sengaja menitipkan Sera kepada Ayahnya karena memang sejak awal Joshep-lah yang menawarkan diri untuk menjaga Sera selama Revanno dan Starla pergi berlibur. Lagipula sekarang Joshep juga sedang menikm

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Minta Lima Adik

    Starla terengah dengan Revanno yang terus menghunjam ke dalam tubuhnya dari belakang. Wanita itu memejamkan mata, mencengkeram kain yang mengikat kedua tangannya.“Revanno …” Starla mendesah. Ia mendapatkan kenikmatan yang selalu mampu membuatnya tergulung ombak yang begitu dalam.Revanno mencengkeram dada Starla dan menarik istrinya agar menempel ke dadanya. Starla berpegangan pada paha Revanno. Pria itu mendorong kuat-kuat dan menenggelamkan dirinya di sana. Terengah dengan bibir di leher istrinya. Bernapas terputus-putus.Ketika napas mereka tidak lagi memburu seperti tadi, Revanno mengecup leher Starla. Tubuh mereka masih menyatu lekat. Revanno memeluk perut untuk istrinya posesif, enggan melepaskannya. Bibir Revanno mengecupi bahu Starla. Sementara istrinya itu bersandar lemah di dada bidangnya.“Mama!” Teriakan nyaring membuat mata Starla yang semula terpejam, kini terbuka lebar. “Mama!”“Revanno, Sera,” ujar Starla pelan, tubuhnya lelah, Revanno tidak penah hanya cukup satu kal

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Perkara Wajah Tampan

    Lima tahun kemudian.Mobil itu sudah terparkir dengan sempurna di depan rumahnya. Yang paling kecil turu dengan cepat, berlari masuk ke dalam rumah dengan wajah cemberut. Sementara, pria yang menyerupai gadis kecil itu mengikutinya dari belakang dengan senyum tipis dan gelengan kepala pelan.“Mama ... Mama ...” teriak gadis kecil itu hampir memenuhi setiap sudut ruangan. la membuka pintu rumah, mendorong dengan kasar, lalu masuk ke dalamnya disusul dengan sang Ayah yang membawakan tas sekolahnya.“Mama!” Teriaknya lagi, kali ini dengan air wajah yang memerah.Datanglah sang Ibu dari balik pintu dapur, menyambut anaknya yang baru pulang sekolah seperti biasanya. “Loh, anak Mama pulang sekolah kenapa wajahnya di tekuk seperti itu? Ada apa? Siapa yang berani membuat donat gula Mama marah?”Masih memasang wajah cemberut dengan bibir yang maju tak mundur sama sekali, gadis kecil itu bersidekap. “Sera nggak mau di jemput Papa lagi,” ujarnya nyaring.Mendengar hal itu, Starla lantas beralih

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Kencan Versi Starla Dan Revanno

    Kencan yang Revanno bayangkan adalah jalan-jalan menaiki mobil, berhenti di taman yang sepi dan menikmati jajanan yang ada di sana. Seharusnya. Ya seharusnya memang seperti itu. Namun, hal itu tidak mungkin karena ini adalah malam Minggu. Ia sudah merangkai semua rencana itu di dalam kepalanya, tetapi realita memang tidak seindah ekspetasi. Pasalnya, baru saja mobilnya keluar dari pelataran rumah sakit, kemacetan sudah menunggu mereka.Revanno menghela napas, wajahnya tertekuk masam, sedikit kesal lebih banyak mengumpat. Starla yang duduk di sampingnya bersama dengan Sera di dalam gendongan wanita itu sudah beberapa kali mengomeli Revanno. Meski Sera belum mengerti, atau memahami apa yang sang Ayah ucapkan, tapi tetap saja rasanya tidak tenang sekali mendengar Revanno mengumpat kasar di depan Sera.“Sabar, Revanno …” Sudah beberapa kali Starla berujar seperti itu. Kali ini ia menambahkan dengan usapan lembut di lengan suaminya. “Nggak apa-apa kok agak malam, Sera juga sudah memakai ba

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Ajakan Untuk Berkencan

    Beberapa menit kemudian Joshep dan William tiba di rumah sakit bersama Sera yang saat ini tengah di gendong oleh Bi Diyah. Selama jeda menunggu para Kakek itu tiba di rumah sakit, Starla tidak ingin berbicara dengan Revanno. Ia masih merasa kesal pada suaminya yang mengabaikan dirinya. Revanno tidak menjemput Starla di rumah Vania. Tetapi pria itu justru marah-marah ketika Starla pulang terlambat. Apalagi saat beberapa menit sebelum kecelakaaan, Starla mendengar Revanno mengumpat dari balik sambungan telepon. Starla kesal sekali rasanya.Ngomong-ngomong, kecelakaan itu memang tidak fatal terjadi, hanya tabrakan beruntun akibat kemacetan dan tidak menghasilkan korban jiwa yang meninggal. Beberapa hanya luka lecet dan shock seperti Starla.Saat Joshep dan William datang, Revanno sedang mati-matian meminta maaf pada sang istri. Starla mendiamkannya hampir selama jeda sebelum Joshep dan William tiba.Revanno merasa bersalah, Starla juga tahu itu, terlihat dari gurat resah di wajah suamin

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Terlibat Tabrakan Beruntun

    Revanno kekeuh tidak ingin ikut datang ke rumah Vania. Pria itu hanya mengantarkan sang istri sampai di depan pagar rumah Vania saja. Hal itu membuat Starla cemberut, merasa kesal karena Revanno tidak ikut turun. “Kenapa sih nggak ingin ikut?” Tanya Starla dengan bibir maju ke depan. “Padahal juga hanya sebentar saja, kok.”“Aku ada pekerjaan penting, Sayang,” jawab Revanno sabar.“Pekerjaan apa? Sepenting apa memangnya sampai harus kamu yang mengerjakannya?” Revanno menoleh penuh dramatis. “Tentu saja harus aku yang mengerjakannya. Suamimu ini pimpinan di perusahaan, Starla. Jadi wajar kalau pekerjaan itu aku yang mengerjakannya. Lagipula aku juga harus memberi contoh yang baik untuk para karyawanku.”Seketika bibir Starla langsung mencibir. Kalau orang lain yang berkata demikian mungkin Starla akan percaya, tapi Revanno? Ck! Bagaimana tingkah pria itu dulu, Starla sangat tahu. Ya, meskipun Starla akui kalau gaya kepemimpinan Revanno memang bagus. Tapi biasanya Revanno tidak pernah

  • Terjebak Gairah Si Bos Mesum   Seminggu Lagi

    Revanno menghampiri Starla yang sedang sibuk membungkus kado di ruang tengah. la duduk di sebelah sang istri seraya mengambil setoples keripik kentang buatan Bi Diyah.“Untuk siapa?” Tanya Revanno sambil mengunyah.Starla menoleh sekilas, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya membungkus kado hadiah untuk Mikayla, anak sahabatnya—Vania.“Untuk anaknya Vania, namanya Mikayla,” jelas Starla.Beberapa hari yang lalu Vania sempat mengatakan kalau anaknya akan merayakan ulang tahun. Dan berhubung kemarin Starla memiliki waktu untuk berbelanja, sekalian ia membeli hadiah untuk ia berikan kepada anaknya Vania.“Ulang tahun?” Revanno bertanya lagi dan Starla langsung mengangguk. “Kapan?” Imbuhnya dengan tangan yang bersiap memasukan dua keripik kentang sekaligus ke mulutnya.“Besok. Antar aku, ya?”Seketika gerakan tangan Revanno terhenti. “Nggak, ah. Kamu sendiri saja. Lagipula aku kan bekerja.”“Eh, mana bisa begitu?” Starla nenoleh ke arah sang suami, mengernyitkan keningnya. Seolah tidak t

DMCA.com Protection Status