Beranda / CEO / Terjebak Gairah Paman Billionaire / Extra Part 16 : Kelas Hamil

Share

Extra Part 16 : Kelas Hamil

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-25 21:18:54

Shanaya terlihat tersenyum-senyum sendiri saat sedang bersiap-siap pagi ini, tentu saja hal itu terpantau Oriaga yang baru saja keluar dari kamar ganti. Pria itu menghampiri Shanaya yang tampak sangat ceria.

“Sepertinya kamu sangat bahagia,” ucap Oriaga.

“Tentu saja, ini pertama kalinya kamu mau menemaniku mengikuti kelas hamil, aku senang karena pasanganku hari ini bukan instrukturnya,” balas Shanaya.

“Aku heran, kamu lebih bahagia dari pada kemarin saat peresmian hotel,” seloroh Oriaga.

“Jelas, kan aku sudah bilang,” balas Shanaya. "Anak yang dibuat sama-sama, seharusnya sejak dalam kandungan juga harus diurus sama-sama, termasuk mengikuti kelas hamil,” ujar Shanaya menggoda suaminya.

Oriaga hanya tersenyum mendengar ucapan Shanaya. Dia pun duduk di tepian ranjang, lantas meminta Shanaya duduk di sampingnya.

Shanaya pun duduk, hingga Oriaga menyentuh permukaan perutnya yang membuncit.

“Maaf kalau papa kurang memperhatikanmu dan sering mengabaikan mamamu,” ucap Oriaga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
wahhhh Oom Ori nih bkin bumil ksell trs y
goodnovel comment avatar
🕊Alya💐
bumil seni sekali ya... hati" loh om ori salah dikit ga dapet jatah hahaha
goodnovel comment avatar
Alee
selanjutnya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 17 : Rindu Wonderflo

    “Wah, kamu datang.” Flo —Mantan bos Shanaya terlihat senang melihat kedatangan istri Oriaga itu di sana.Shanaya tersenyum melihat Flo yang buru-buru menghampiri, hingga mantan bosnya itu urung memeluk dan malah terpaku memandang perut Shanaya yang besar.“Kamu sedang hamil?” tanya Flo terlihat terkejut tapi juga tersenyum senang.“Iya, maka dari itu aku datang ke sini, Kak. Sejak kemarin aku selalu membayangkan peanut cake Wonderflo dan ingin memakannya,” jawab Shanaya sambil melebarkan senyum, satu tangan dia pakai untuk mengusap lembut permukaan perutnya.“Tentu saja. Duduklah, biar aku siapkan kue yang kamu inginkan. Aku akan mentraktirmu gratis,” ucap Flo lantas buru-buru kembali ke belakang etalase untuk mengambil sendiri kue yang diinginkan Shanaya.“Tidak usah.” Shanaya sungkan karena ingin ditraktir.“Ini hadiah untuk calon bayimu, tidak boleh mennolak!” ucap Flo setengah memaksa.Shanaya akhirnya mengangguk dan pasrah saja mendapat kue yang dia inginkan itu. Mereka pun duduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-27
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (1)

    Siang itu Andra tampak semringah, penuh percaya diri berjalan bersama sekretarisnya membawa makanan dan kopi. Andra sengaja pergi ke ruangan Mauri hanya untuk mengantar makan siang.“Untukmu dan teman-temanmu.” Andra bicara sambil meletakkan makanan dan kopi yang dia ambil alih dari tangan sang sekretaris ke atas meja Mauri.Mauri yang masih sibuk bekerja pun terkejut melihat apa yang dilakukan Andra, dia menatap pria itu dengan ekspresi wajah kaget lalu menoleh ke sekeliling. Bukan hanya dirinya, tapi ternyata semua staff yang ada di sana juga terkejut dengan kedatangan Andra secara tiba-tiba.“Apa ini? Kenapa membawakanku makanan dan mengantarnya langsung sendiri?” tanya Mauri menggunakan nada suara yang sangat kecil. Dia menoleh lagi lalu menundukkan kepala seolah sedang berusaha menyembunyikan wajahnya.“Kenapa ke sini tidak bilang dulu?” Protes Mauri.“Apa ada aturan kalau ingin menemui pacar harus laporan dulu? Kalau mau ketemu, bukannya tinggal ketemu,” jawab Andra dengan enten

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (2)

    Andra memijat kening yang terasa pening. Makan siang bersama ayah Mauri hancur berantakan karena sikap Abraham yang sangat keras. Dia dan Mauri bahkan harus kembali ke perusahaan sendiri-sendiri karena situasi yang terjadi.Sesampainya di perusahaan, Andra terlihat gontai berjalan menuju lift. Hingga tanpa sengaja pemuda itu melihat Oriaga yang berjalan dari arahnya.Andra sama sekali tak menatap ke arah Oriaga. Dia berjalan sambil menatap lurus ke depan seolah tak melihat pria itu. Oriaga pun tampak biasa saja seolah tak melihat Andra, keduanya saling melewati satu sama lain tanpa menyapa. Namun, tak lama Andra tiba-tiba menghentikan langkah, lantas membalikkan badan hingga menatap punggung sang paman.“Apa Paman sibuk?” tanya Andra tiba-tiba.Oriaga menghentikan langkah mendengar pertanyaan Andra, bahkan Aston juga ikut berhenti saat melihat atasannya itu memaku kaki.Oriaga menoleh Aston lantas melirik ke Andra yang sedang menatapnya.“Tidak juga,” jawab Oriaga, “kamu pergilah dulu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (3)

    Malam menjelang, Mauri tampak berjalan keluar dari lift menuju lobi sambil menempelkan ponsel di telinga, gadis itu sedang menerima panggilan dari Andra. “Maaf karena tak bisa mengantarmu pulang. Aku masih ada urusan penting yang harus diselesaikan,” ucap Andra dari seberang panggilan. “Iya tidak apa-apa. Nanti aku kabari kalau sudah sampai kos,” balas Mauri sambil memulas senyum. Mauri bicara sambil berjalan keluar dari lobi untuk mencari taksi. Dia sama sekali tidak mau membahas pertemuan mereka dengan sang papa siang tadi. “Ya, hati-hati di jalan.” Mauri mengangguk mendengar ucapan Andra. Dia pun mengakhiri panggilan lantas memasukkan ponsel ke tas. Mauri berjalan menuju pangkalan taksi yang ada di samping perusahaan, hingga tiba-tiba saja ada seorang pria mendekat, lantas menariknya dan memaksanya masuk mobil. “Siapa kamu? Lepas!” Mauri berusaha memberontak. Pria itu terus menarik paksa, lantas memaksa Mauri masuk mobil yang terparkir dengan mesin menyala. “Tung

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (4)

    “Kenapa Papa bicara begitu ke Andra?”Mauri memprotes sikap ayahnya yang keterlaluan ketika bicara dengan Andra.Abraham menatap tak senang melihat Mauri memprotes sikapnya, meskipun sudah biasa baginya sang putri bersikap seperti ini.“Meski Papa lebih tua, tapi tak seharusnya Papa bersikap tak sopan seperti itu. Bukan begitu caranya!” Mauri kembali bicara karena kesal.“Sekarang kamu pilih, ibumu atau pacarmu itu!” perintah Abraham tak peduli dengan protes putrinya.Mauri tentu saja terkejut mendengar ucapan ayahnya.“Ibumu sedang sakit keras, apa kamu masih kekeh ingin membantah?”Mauri sangat syok mendengar apa yang dikatakan oleh papanya itu.“Kenapa Papa tidak bilang?” tanya Mauri yang cemas dan panik.“Mauri, bisa saja papamu berbohong agar kamu ikut dengannya,” ucap Andra menahan tangan Mauri untuk mencegah gadis itu pergi karena takut jika Abraham tak jujur.“Mama memang punya penyakit, aku tidak bisa diam saja Ndra,” ucap Mauri sambil menatap Andra.Mauri pun melepas perlaha

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (5)

    Andra berjalan tergesa di koridor rumah sakit pagi itu. Saat sampai di salah satu bangsal, dia mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Mauri. Andra sengaja berkunjung untuk mengecek kondisi Mauri dan juga menjenguk ibu kekasih hatinya itu. “Apa kamu masih berada di rumah sakit?” tanya Andra saat panggilan itu dijawab Mauri. “Iya, aku sejak semalam masih di sini agar bisa menjaga Mama dengan baik,” jawab Mauri dari seberang panggilan. “Aku sekarang di rumah sakit, berapa nomor kamar Mamamu?" Setelah melempar pertanyaan Andra menghentikan langkah kaki, dia heran karena tak mendengar suara Mauri dari seberang panggilan, bahkan tak lama panggilan dengan kekasihnya itu pun terputus. Andra pun menoleh sekretarisnya yang kebetulan memang datang bersamanya, tanpa diperintahkan sekretaris itu menuju meja perawat dan menanyakan kamar ibunda Mauri. Tak berselang lama Andra pun tiba di lantai tempat ibu Mauri dirawat, keponakan Oriaga itu menatap lekat ke pintu kamar inap, hingga mel

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (6)

    “Tidak bisa! Aku harus bicara serius ke papamu, jika masalah ini tidak dibereskan dan dituntaskan, maka akan terus berlarut,” ujar Andra mencoba meyakinkan Mauri.Mauri tertegun melihat Andra yang terlihat serius, hingga akhirnya mengangguk pelan mengizinkan pria itu pergi. “Baiklah, tapi hati-hati,” ucap Mauri yang masih menyimpan perasaan cemas.Andra mengangguk lalu menyentuh lembut pipi Mauri, dia lantas menoleh ke ibu Mauri yang terbaring lemah. Dia tersenyum tipis ke wanita itu seolah meminta izin.Setelahnya Andra pun keluar dari kamar inap itu, dan berlari mengejar Abraham yang berjalan di koridor hingga menghadang dan membuat Abraham berhenti melangkah.“Tunggu, saya ingin bicara dengan Anda,” ucap Andra. Meskipun menerima perlakuan buruk, tapi dia tetap bersikap sopan.Abraham terlihat kesal melihat Andra. Pria itu tak mau bicara, lebih memilih berjalan melewati Andra lagi tapi kembali dihadang.“Izinkan saya bicara pada Anda Pak,” ucap Andra membujuk.“Tidak ada yang perlu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (7)

    Pagi itu Andra datang ke rumah utama. Saat sampai di sana, dia bertemu dengan Shanaya yang baru saja keluar dari lift dan heran melihat kedatangannya. Andra awalnya hendak menyapa, tapi melihat rambut Shanaya yang basah di pagi hari membuat Andra tertegun, bahkan pikiran pria itu sampai ke mana-mana. “Andra, tumben kamu datang pagi sekali?” sapa Shanaya. “Iya." Andra menjawab sekenanya. Masih kaget karena pikiran liar di kepala. “Itu ... memangnya wanita hamil boleh sering melakukan .... ?” Andra menjeda lisan, tanpa sadar mengungkapkan isi kepala. Shanaya terkejut mendengar pertanyaan Andra, hingga dia pun membalas, “Maksudmu bercinta? Itu malah sangat penting untuk menjaga kestabilan hormon.” Andra mengedip beberapa kali, dia bingung mendengar penjelasan Shanaya. Namun, agak sungkan untuk bertanya. “Makanya kamu cepetan nikah supaya tahu hal semacam ini,” ucap Shanaya saat melihat Andra bingung. Andra mengerucutkan bibir mendengar hinaan Shanaya, hingga dia pun mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 20 : END

    Hari itu mungkin menjadi hari yang paling ditunggu oleh semua orang. Sebuah pesta pernikahan digelar megah, senyum serta canda tampak kentara di wajah keluarga terutama dua pasang mempelai yang kini sedang berdansa. Oriaga melihat Shanaya yang tersenyum, lantas mendekatkan bibir ke telinga istrinya itu kemudian berbisik, “Apa kamu ingin pesta pernikahan seperti ini?” Shanaya semakin melebarkan senyum lantas menoleh suaminya. “Bukankah sudah terlambat kalau kita membuat pesta?” tanya balik Shanaya. Oriaga menanggapi ucapan Shanaya dengan senyuman karena apa yang dikatakan memang benar. Pesta pernikahan Andra, Mauri, Elkan, dan Kirana berlangsung hari itu. Shanaya menatap ke para pengantin baru itu, setelah semua yang dilalui, kini semua orang mendapat kebahagiaan tak terkecuali. “Mereka sangat bahagia,” ucap Shanaya ke Oriaga. “Kita juga,” balas pria itu sambil menggenggam erat tangan Shanaya. Shanaya melebarkan senyum lantas menyandarkan kepala di pundak Oriaga.

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 19 : Kebutuhan Bayi

    Pagi itu selepas Oriaga berangkat ke kantor, Shanaya tampak duduk di taman bersama Pak Wira yang punya tugas tambahan mengawasinya satu kali dua puluh empat jam.Pak Wira terlihat membawa buku catatan dan pulpen di tangannya. Pria tua itu membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidung sebelum berkata,“Saya sudah membuat daftar barang yang harus disiapkan sebelum Anda melahirkan.”Ternyata diam-diam Pak Wira memiliki catatan barang apa saja yang harus disiapkan Shanaya untuk menyambut kelahiran anaknya.Shanaya pun memperhatikan Pak Wira yang memegang buku catatan itu, hingga mulai membaca apa saja yang tertulis di sana.“Baju new born lima lusin, baju tidur tiga lusin, selimut sepuluh, sepatu sepuluh, lalu--” Belum juga Pak Wira selesai menyebutkan semua barang yang dicatat, Shanaya sudah menghentikan pria itu.“Kenapa banyak sekali, Pak? Bayi tidak perlu baju sebanyak itu, lagipula yang Pak Wira sebutkan itu baju, bukan popok sekali pakai,” ucap Shanaya.“Memangnya Pak Wira men

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (11)

    “Kenapa mendadak seperti ini? Sebenarnya tidak perlu dijemput tidak apa-apa, aku bisa pergi ke sana sendiri,” ucap Mauri. Dia terkejut karena Andra tiba-tiba menghubungi.“Itu Kirana sudah di bawah, tidak masalah! Pergi saja bersama dengannya,” ucap Andra dari seberang panggilan.Mauri benar-benar tak percaya mendengar ucapan Andra, tapi karena tak ingin Kirana lama menunggu, Mauri pun buru-buru menyambar tasnya menuju lobi.Hari itu secara mendadak Andra memberitahu bahwa Kirana akan datang untuk mengajak Mauri pergi ke butik.Mauri yang merasa belum mengenal dekat Kirana jelas merasa sungkan, apalagi saat sampai di lobi Kirana sudah berdiri di sana lantas menghampirinya.“Apak amu sudah siap?” tanya Kirana saat bertemu sang calon kakak ipar. Mauri kaget sekaligus senang mendapati sikap ramah Kirana. Namun, masih ada sedikit rasa sungkan di hatinya, hingga Mauri hanya mengangguk membalas pertanyaan Kirana.Tak menunggu lama Kirana pun mengajak Mauri masuk ke mobilnya yang masih terp

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 18 : Selepas Dari Rumah Mauri

    Baru saja masuk kamar, tapi Oriaga langsung ditodong pertanyaan dari Shanaya yang ternyata menunggu dirinya pulang. Shanaya yang sedang bersantai duduk di atas ranjang seketika menegakkan badan. Wanita itu antusias bertanya,“Bagaimana tadi pertemuan dengan orang tuanya Mauri?” “Lancar dan tentu saja Ayah Mauri langsung merestui,” jawab Oriaga. Oriaga berjalan mendekat ke Shanaya yang sejak tadi ternyata sedang membaca buku. Oriaga naik ke ranjang, lantas tanpa permisi mengambil buku Shanaya kemudian berbaring terlentang untuk membaca buku itu. “Kenapa bacanya sambil berbaring? Baca sambil duduk, nanti matamu sakit kalau membaca dengan posisi seperti itu,” ucap Shanaya sambil menatap Oriaga. “Aku memang sudah 43 tahun, tapi mataku ini masih bisa melihat dengan jelas. Kamu tenang saja,” balas Oriaga dengan santainya tanpa mengganti posisi. “Sombong, awas saja nanti kalau kamu mengeluh matamu gatal atau berair.” Shanaya bicara dengan nada candaan, dia menggeser dudu

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (10)

    Malam harinya Andra pun pergi ke rumah orang tua Mauri bersama Oriaga dan Masayu. Andra tak bisa bersikap tenang, dia terlihat sangat gugup saat baru saja turun dari mobil.“Jangan gugup, tarik napas panjang lalu embuskan perlahan,” ucap Masayu sambil merapikan kemeja Andra. Dia memulas senyum, menyadari bahwa sang putra mungkin sedang tidak baik-baik saja.Andra menatap sang mama, dia mengangguk kemudian melakukan apa yang dikatakan oleh Masayu.Masayu kemudian menggandeng tangan Andra, bersama Oriaga berjalan menuju pintu rumah Abraham.Saat sampai di depan rumah, ibu Mauri menyambut mereka dengan ramah meski wanita itu terlihat pucat dan tubuhnya masih kurang bugar.“Apa Anda baik-baik saja? Jika masih kurang sehat, seharusnya tak perlu menyambut kami di depan,” ucap Masayu berpindah menggandeng tangan ibu Mauri.Ibu Mauri pun mengajak semuanya masuk sambil digandeng Masayu. Meski baru pertama kali bertemu, tapi mereka tampak dekat.“Apa kondisi Anda sudah membaik?” tanya Masayu ka

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (9)

    Andra sudah sangat panik hingga memutuskan membuang status sebagai atasan dan bawahan lalu mencoba menghubungi nomor pamannya sendiri. “Ada apa?” Suara Oriaga terdengar dari seberang panggilan. Detak jantung Andra seketika mulai normal kembali, dia terlihat sangat lega karena panggilannya dijawab oleh Oriaga. “Paman ada di mana?” tanya Andra dengan suara yang masih panik. “Aku sedang ada urusan di luar,” jawab Oriaga, “ada apa?” tanya pria itu lagi. “Bagini Paman, ayah Mauri memintaku membawa Paman ke rumahnya nanti malam." Andra memberitahu Oriaga tanpa ada lagi basa-basi. “Sudah kuduga karena hal itu kamu menghubungi dengan suara panik seperti ini,” ucap Oriaga dari seberang panggilan. “Bagaimana aku tidak panik, aku ke ruangan Paman dan di sana sepi, bagaimana jika tiba-tiba saja Paman ke luar kota,” balas Andra. “Tenang saja, aku akan datang dan memastikan kalau kamu akan menikah dengan Mauri,” ucap Oriaga mencoba menenangkan Andra. Andra pun bernapas dengan

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (8)

    Setelah berbincang dengan Oriaga, Andra tak menunggu lama untuk menghubungi Mauri, memberitahu kabar baik yang didapatnya.“Apa kamu masih di rumah sakit?” tanya Andra saat panggilannya dijawab Mauri.“Iya,” jawab Mauri dari seberang panggilan.“Aku sudah menemui pamanku, dia setuju untuk membantu kita,” ucap Andra lagi. Ia mendengar suara helaan napas kasar dari seberang panggilan, hingga kemudian Mauri bicara.“Syukurlah kalau memang seperti itu.”Ada kelegaan di wajah Mauri yang tidak bisa Andra lihat karena mereka tidak sedang bersama. Bahkan jika saat ini berdekatan Mauri sangat ingin memeluk erat Andra.“Sampaikan ke papamu, pamanku bilang ingin bertemu, mau di rumah utama atau di rumahmu terserah yang penting papamu percaya.”“Hm … aku akan coba bertanya dulu ke Papa,” balas Mauri dari seberang panggilan.“Aku akan menunggu kabar darimu, kalau bisa cepatnya,” ucap Andra.“Pasti aku kabari segera,” balas Mauri. “Oh … ya, hari ini aku izin tidak ke kantor sehari lagi, aku sedang

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (7)

    Pagi itu Andra datang ke rumah utama. Saat sampai di sana, dia bertemu dengan Shanaya yang baru saja keluar dari lift dan heran melihat kedatangannya. Andra awalnya hendak menyapa, tapi melihat rambut Shanaya yang basah di pagi hari membuat Andra tertegun, bahkan pikiran pria itu sampai ke mana-mana. “Andra, tumben kamu datang pagi sekali?” sapa Shanaya. “Iya." Andra menjawab sekenanya. Masih kaget karena pikiran liar di kepala. “Itu ... memangnya wanita hamil boleh sering melakukan .... ?” Andra menjeda lisan, tanpa sadar mengungkapkan isi kepala. Shanaya terkejut mendengar pertanyaan Andra, hingga dia pun membalas, “Maksudmu bercinta? Itu malah sangat penting untuk menjaga kestabilan hormon.” Andra mengedip beberapa kali, dia bingung mendengar penjelasan Shanaya. Namun, agak sungkan untuk bertanya. “Makanya kamu cepetan nikah supaya tahu hal semacam ini,” ucap Shanaya saat melihat Andra bingung. Andra mengerucutkan bibir mendengar hinaan Shanaya, hingga dia pun mem

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (6)

    “Tidak bisa! Aku harus bicara serius ke papamu, jika masalah ini tidak dibereskan dan dituntaskan, maka akan terus berlarut,” ujar Andra mencoba meyakinkan Mauri.Mauri tertegun melihat Andra yang terlihat serius, hingga akhirnya mengangguk pelan mengizinkan pria itu pergi. “Baiklah, tapi hati-hati,” ucap Mauri yang masih menyimpan perasaan cemas.Andra mengangguk lalu menyentuh lembut pipi Mauri, dia lantas menoleh ke ibu Mauri yang terbaring lemah. Dia tersenyum tipis ke wanita itu seolah meminta izin.Setelahnya Andra pun keluar dari kamar inap itu, dan berlari mengejar Abraham yang berjalan di koridor hingga menghadang dan membuat Abraham berhenti melangkah.“Tunggu, saya ingin bicara dengan Anda,” ucap Andra. Meskipun menerima perlakuan buruk, tapi dia tetap bersikap sopan.Abraham terlihat kesal melihat Andra. Pria itu tak mau bicara, lebih memilih berjalan melewati Andra lagi tapi kembali dihadang.“Izinkan saya bicara pada Anda Pak,” ucap Andra membujuk.“Tidak ada yang perlu

DMCA.com Protection Status