Share

Lo Kakak Biadab

Author: Anarita
last update Last Updated: 2023-06-27 19:46:47

"Perkosa adek gue--"

"Gila! Ngga ada otaknya lo biadab!"

Marco menatap Vino marah. Raut wajah lelaki itu dipenuhi emosi.

"Gue serius, Ege!"

"Serius lo gila, Vin!" Umpatan kesekian kali keluar dari bibir Marco. Dia menatap lelaki bernama lengkap Vino Giovani itu.

Sepertinya otak sahabatnya ini memang sudah rusak. Di mana ada kaka yang menyodorkan adiknya pada sahabat berandal yang bejatnya sama persis dengan dirinya. Disuruh perkosa pula.

"Kenapa, dah! Gue cuma pengin ngasih tau adek gue, kalo kebutuhan biologis itu perlu, Men. Andai dia udah ngerasain sendiri gimana enaknya, dia pasti ngga akan ngelarang gue lagi kaya gini, ribet tau." Vino menuang sebotol whiskey sekali lagi, entah sudah berapa banyak gelas yang ia tengah. Vino tidak menghitung seberapa banyak ia menuangkan.

"Parah lo! Parah. Kali ini gue benci lo."  Marco menggelengkan kepalanya, sepertinya otak Vino sudah terbentur benda keras, makanya tidak waras.

Ia memang sama bejadnya dengan Vino. Namun tidak pernah terlintas di otaknya untuk mencelakai saudara kandungnya sendiri. Kayaknya Vino ini benar-benar sudah tidak waras, pikirnya.

"Lagian ini juga bagus buat kebaikan adek gue, Co! Sampai kapan dia mau jadi orang antis*x, sekali-kali  harus diajakin nikmatin indahnya surga yang ada di dunia ,atau seenggaknya dia mau mengenal cinta gitu. Jangan bentar-bentar nempelin Kakaknya sampe hidup gue terusik," ujar Vino.

"Emang lo sendiri kenal cinta? " Marco mulai geram dengan bicara Vino yang semakin ngawur.

"Wahai Vino, ngaca lo. Lo sendiri aja gak tau cinta itu apa," kesalnya.

"Intinya gue butuh lo bantuin nyingkirin Luna, buat dia jangan ikut campur urusan gue lagi. Terserah lo mau tidurin tuh si Luna, silahkan!"

Arah omongan Vino semakin ngawur, entah bawaan alkohol atau mungkin otaknya yang sudah konslet. Mungkin juga tanpa sadar dia sudah mabuk, hanya saja ia gengsi untuk menyudahi  kegiatan minumnya itu.

"Tetep aja lo gila Men. Gue gak setuju."

"Ya udah  Atau kalo ngga gini deh, gimana kalo lo deketin adek gue? Lo pacarin dah tu si Luna. Dia nggak jelek-jelek amat kok! Cuma pakaian nya aja yang tertutup. Jadi keliatan rada culun."  Lagi-lagi Vino menenggak wiskey yang sudah dituang di gelas tadi sekaligus.

"Gak mau, dia masih kecil. Nggak bisa gue deketin cewek pendiem kaya gitu. Ngga dapet feelnya."

"Njirrr, kaya apaan aja lu taii! Dia kagak kecil. Umurnya beda 5 bulan dari gue. Cuma otaknya aja yang masih polos. Kebanyakan belajar dia tuh," tutur Vino.

"Tapi adek lu emang cantik sih."

"Tau dah, gue nggak pernah merhatiin dia, yang jelas gue ngga nafsu liat adek gue. Ngga ada seksi-seksinya sama sekali."

"Emang gak boleh ego! Masa lu mau nafsu sama adek lo sendiri, mau dikutuk jadi mermaid lo?" Marco menyingkirkan  botol wiskey agar jauh dari jangkauan Vino, ia tahu kalau temannya yang satu ini sudah mulai mabuk. "Tapi ini lo serius ngasih adek lo ke gue?"

"Iya bacoot, ngapain gue bercanda?"

"Oke, oke jangan nyesel ya lu tai."

Vino mengangguk.

"Ngapain gue harus nyesel?" balasnya enteng.

Marco mulai menyalakan rokok yang ada di tangannya. "Tapi ngomong-ngomong trik apa yang lo pake buat dapetin si Selly?"

"Hahaha, lo pasti nggak nyangka."

Vino tertawa. Ia memutar-mutarkan gelas kosong yang ada di tangannya sebelum diletakkan ke atas meja.

"Gue colongin 1 busana nyokap gue yang belum di launching, trus gue kasih ke dia. Cuma itu doang, doi langsung setuju ngasih keperawananya." Seringai tawa Vino menyungging puas.

"Parah lu, dasar anak durhaka." Sekarang ganti Marco yang melemparkan sebungkus rokok ke wajah Vino, ia sudah sangat geram mendengar cerita bajing*n yang satu ini.

"Bener-bener ya lo brandal, kayanya lo emang harus dikutuk jadi mermaid Vino!" teriak Marco.

Marco menoleh ,belum sempat ia mendapatkan jawaban dari Vino, ia sudah melihat Vino tergeletak tidur di sofa. Sial,ingin rasanya ia kabur meninggalkan temanya sendiri. Hal yang paling sial lagi adalah, ia tidak tahu di mana apartemen baru Vino, tak mungkin ia mengantarkan bocah tengik ini ke rumahnya. Bisa meledak seluruh isi kediaman Hermawan melihat anak ini mabuk tak sadar diri.

***

Sementara di tempat lain Luna sedang sibuk melakukan pemotretan, kali ini ia diminta mami Jesicca untuk menjadi model beberapa busana yang akan segera launching minggu depan. 

Jesicca adalah desainer busana yang sukses di kota A. Banyak model dan artis terkenal yang sudah menjadi brand ambassador dari  rancanganya. Harga satu stell baju yang dirancangnya kisaran 10 jt.-  hingga yang termahal mencapai 300 jt, di mana baju itu dirancang menggunakan property  yang terbuat dari emas atau mutiara.

"Mam." Luna bersandar di bahu maminya. "Mamih ngga mau ganti model lain aja? Luna takut rancangan busana mamih dinilai jelek gara-gara  Luna yang jadi modelnya." Gadis itu tertunduk. Wajahnya yang kalem memancarkan aura minder.

Ia sebenarnya tidak percaya diri menjadi model busana mamihnya. Luna takut dibully, mengingat busana Jesicca adalah busana yang sering dipakai kaum artis. Sedangkan ia hanya orang biasa yang diminta menjadi model dadakan mamih Jesicca.

"Jangan gitu dong, kamu itu anak Jesicca loh. Mamih kamu pernah menjadi the queen of campus di jaman kuliah, itu artinya anak mamih jauh lebih cantik dari mamihnya!"  Jesicca mengelus rambut putrinya. Karena kesibukan yang padat, jarang-jarang ia bisa bermanja-manja seperti ini dengan Luna.

"Mamih bisa aja, mamih emang cantik ,tapi Luna engga secantik Mamih. Bahkan temen-temen  Mami mikirnya aku bukan anaknya," jawab Luna disertai cemberut.

"Siapa yang bilang kamu ngga cantik? Alasan mamih jadiin kamu model busana mamih karena kamu cantik. Bahkan kamu ngga kalah cantik sama artis-artis yang  jadi brand ambassador busana mamih. Lihat, kamu cantik banget pakai dress ini, Sayang!"  Jesicca membelai baju yang Luna kenakan. Memang benar Luna sangat cantik. Tidak perlu memberi banyak polesan pada wajahnya, dia sudah terlihat cantik.

Buah jatuh tak jauh dari pohonya, itulah istilah yang pantas untuk mereka berdua. Dengan balutan dress  casual yang Luna kenakan saat ini, ia tampak semakin cantik dan anggun. Hanya saja Luna terlahir sebagai pribadi yang pendiam dan pemalu. Untuk cantik tentu saja tidak usah diragukan lagi kalau dia mau sedikit berdandan dan bergaya seperti wanita pada umumnya.

Butuh  usaha dan rayuan  maut dari maminya, sampai Luna benar mau menjadi modelnya. Selama ini Luna selalu menolak permintaan maminya, alasanya ia tidak cantik seperti maminya.

"Mamih, Luna nanti terbang nih kalo mamih terus ngomong gitu." Luna merajuk manja. Ia tidak suka dengan pujian Sang Mami. Entah kenapa rasanya aneh terdengar di telinga.

"Pokoknya kalau belum pulang jangan dihapus make up nya yah. Mamih suka liatnya, jarang-jarang liat anak Mamih dandan gini." Jesicca tersenyum. Matanya tak berhenti memandangi anak gadisnya penuh cinta.

"Yaudah Luna pulang dulu ya Mam." Gadis bernama Ailuna Shinta itu mencium kedua pipi maminya.

"Hati-hati sayang. Lain kali jangan nyetir mobil sendiri yah, suruh Vino buat anterin kamu." Mamih Jesicca menasehati.

"Kak Vino lagi sibuk Mam. Ya udah Luna pulang yah. Bye Mamih."  Luna melambaikan tanganya, lantas berbalik badan menuju parkiran.

Entahlah apa yang terjadi pada Vino hari ini. Semenjak tadi pagi, Luna tidak tau kabar kakaknya lagi. Terakhir ia melihat kakaknya saat ia sedang marah-marah pada pacar kakaknya. Dan Vino langsung minta izin untuk mengantarkan Selly pulang. Sampai sekarang ia tidak tahu bagaimana kabar kakaknya, ditambah hari ini Luna sangat sibuk dengan pemotretanya.

Luna segera melajukan mobilnya menuju apartemennya. Ia sedikit khawatir. Karena kesal, hari ini ia tidak memasakan makanan apa pun untuk kakanya. Sedangkan Vino terbiasa diurus setiap kebutuhannya oleh Luna. Apa lagi masalah makanan, Vino hanya suka dengan makanan buatan Luna. Bahkan pembantu yang ada di rumahnya pun tidak pernah memasak untuk Vino. Semuanya dikerjakan oleh Luna.Tidak seperti mamih Jesicca yang tidak bisa memasak, anaknya cenderung berbeda, ia  hobi masak sejak kecil.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Kondom

    Seluruh ruangan masih gelap gulita saat Luna membuka pintu apartemennya. Belum ada satu pun lampu yang dinyalakan, itu artinya Vino belum pulang sejak pergi tadi pagi.Buru-buru ia menyalakan semua lampu, ia berjalan cepat menuju sofa sembari menghubungi ponsel kakaknya."Hallo?" Luna terduduk begitu seseorang mengangkat telpon darinya."Maaf ini bukan Vino, jawab seseorang dari jauh sana.""Maaf ini siapa? Kakak saya di mana? Apa yang terjadi? Kakak saya baik-baik saja kan?" karena sangat khawatir Luna melontarkan banyak sekali pertanyaan. Membuat seseorang yang jauh di sana bingung harus menjawab apa. Luna terus nyerocos tanpa sadar."Ini Marco, teman baik kakakmu. Vino baik-baik saja, dia cuma mabuk.""Mabuk? Kaka di mana sekarang? Biar aku jemput ke sana.""Tidak, tidak usah. Kamu share lokasi apartemen kamu aja. Nanti biar aku yang anter monyetnya ke sana.""Monyet?" Luna mengerjap satu detik."Sorry, maksudnya biar aku antar Kakak kamu ke apartemen.""Beneran? Apa ngga ngrepotin

    Last Updated : 2023-06-27
  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Tidur Bersama

    Vino terbangun ketika merasakan kebas di lengan sebelah kirinya. Di sampingnya sudah ada Luna yang masih tidur pulas menggunakan lengan Vino sebagai bantalan kepalanya."Shit! Ngapain nih bocah tidur si kamar gue?" Vino menarik kasar lenganya, membuat kepala gadis itu tersentak lalu terbangun kaget."Enghh..." Luna mengeram."Ngapain lo tidur sama gue ,emang ada petir?" Vino mencubit pucuk hidung adiknya, hingga terpaksa Luna harus bangun karena gelagapan.Astaga, Luna mendengus kesal dalam mata setengah terpejam. Inikah balasan kebaikan luna semalam,cowok itu memang sangat menyebalkan."Kak, aku masih ngantuk. Jangan mancing-mancing." Luna membalikan tubuhnya kemudian memunggungi kakaknya. Cewek itu masih sangat letih. Kenapa sih kakak rese itu harus bangun dan mengganggunya pagi-pagi buta begini?"Ai ...." Lelaki itu tersadar kalau dia tidak sedang berada di kamarnya. "Kok gue bisa ada di sini," gumam Vino bermonolog sendiri.Lelaki itu mencabut sehelai rambut Luna sampai mata cewek

    Last Updated : 2023-06-27
  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Kasus Kondom Lagi

    Luna menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya ketika mendapati pemandangan yang baru saja ia lihat. Bola matanya melotot sempurna, menatap jengan kearah pintu kamar mandi yang baru saja dibuka.Vino si kaka menyebalkanya, baru keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk pink bermotif hello kitty."Ya ampun Kakak! Ngapain pake handuk aku?" Luna menatap jijik cowo yang ada di hadapanya. "cih!""Lupa ngga bawa handuk, Lun. kalo bawa ngapain juga gue make handuk lo?" Vino menyeringai lalu berjalan menuju meja makan, ia hendak memakan sepotong roti sandwich yang baru saja Luna buat. Baru ia mulai membuka mulutnya lebar..."Ngga boleh dimakan!" Luna melotot penuh sangsi. Dengan buas ia merebut roti yang ada di tangan Kakanya."Hari ini ngga ada makanan untuk kaka. Itu hukuman buat cowok yang suka mabok.""Gilss, adik macam apa lo? Gue laper Lun." Vino mencemoh kesal."Bodo amat.""Balikin handuk aku," gertak Luna manyun, ia memakan sandwich buatanya sendiri dengan tega. Kali ini Luna

    Last Updated : 2023-06-27
  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Kamu Homo?

    "Vinooooooooo ...!" teriak bu Jolla keras. "Kamu h0mo?" ulangnya untuk kedua kali. Dalam diam Vino menggeram.Ah sial.....!Benda itu ya?Kond0m memang barang yang tak pernah ketinggalan untuk dibawa, karena siapa tahu anak keparat itu menemukan mangsa indah secara dadakan. Jadi harus selalu sedia payung sebelum hujan.Antisipasi untuk mencegah, jangan sampai sudah menemukan sarang yang tepat, tapi harus ditunda karena tidak ada kuncinya.Mengenai foto yang ikut terjatuh, itu adalah foto Marco yang akan Vino berikan untuk Luna, karena Luna sudah melihatnya sendiri, Vino tidak Jadi memberikanya."E-ngga bu, itu salah paham. Bukan punya saya ...," jawabnya pura-pura polos.Gelak tawa mulai terdengar nyaring di kelas itu. Seketika suasana menjadi ramai karena ulah Vino. Selalu ada saja kelakuan aneh yang dihasilkan cowok itu."Wahh Vino! ngga nyangka ya, jeruk makan jeruk,"seru salah satu teman kelasnya. Tentu saja Vino hanya diam tidak peduli. Cowok itu bahkan tidak merasa malu sama s

    Last Updated : 2023-06-27
  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Lo Mau Perawan Gak?

    [Gue butuh bantuan lo]Marco tersenyum sinis ketika membaca pesan yang dikirim Vino. Dia kemudian menghubungi balik nomor lelaki itu."Bantuan apaan? Ada imbalannya, 'kagak? Kalo engga gue males!""Ini beneran kesempatan emas buat lo. Adek gue lagi ngambek, gue takut dia ngadu yang engga-engga sama Mami Papi. Jadi gue butuh bantuan lo!""Terus? Gue harus ngapain?" Dua alis Marco mengernyit."Lo mau perawan, gak?""Ya maulah!""Gue mau lo bantuan gue bujuk dia! Lo bilang aja kalau sebenarnya gue sayang banget sama dia. Atau apa kek, terserah lo! Yang penting bersikap baik supaya hati adek gue meleleh.""Terus imbalannya perawan adek lo?" Marco mengingatkan jika Vino Lupa. Lelaki itu tedengar mendesah dari balik sana. "Ya iya lah bego! Ambil aja perawan adek gue. Nanti gue kirim obat perangsang biar perjalanan lo lancar. Tapi ati-ati. jangan sampe kelebihan dosis! Entar adek gue mati lagi!.""Tenang aja. Gue lebih tua dari lo Nyet! Emang adek lo di mana?" "Gue udah kirim lokasinya lewa

    Last Updated : 2023-11-20
  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Obat Perangsang

    Cafe paling dekat menjadi tempat tujuan mereka. Marco memesan dua espresso untuk dirinya dan Vino. Lalu satu coklat panas yang tentunya sudah diberi obat perangsang untuk melancarkan aksinya setelah ini."Gimana kuliah kalian. Lancar?""Lancar Kak! Tapi paling Kakakku sebentar lagi akan di DO," celetuk Luna . Gadis itu memutar bola mata dan membuat Vino menoleh geram.Mendengar itu Marco tersenyum. Ternyata gadis pendiam itu ada sisi lucunya juga.Marco bisa melihat betapa manisnya Luna di balik kaca matanya yang besar. Gadis itu menyimpan kecantikan di mana banyak orang yang tidak menyadari. Bahkan Vino si Kakaknya sendiri mungkin tidak sadar kalau Luna sebenarnya cantik."Gak usah ngomong macem-macem. Gue bakal buktiin ke elo kalo kita bakalan sama-sama lulus tahun depan.""Yau dah buktikan!" Luna mencebik. Gadis itu menarik cangkir lalu meminum coklat panasnya sedikit demi sedikit.Marco dan Vino hanya saling pandang dengan perasaan yang sulit untuk dijabarkan.“Eh, gue ke toilet du

    Last Updated : 2023-11-21
  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Tragedi Gila

    Cafe paling dekat menjadi tempat tujuan mereka. Marco memesan dua espresso untuk dirinya dan Vino. Lalu satu coklat panas yang tentunya sudah diberi obat perangsang untuk melancarkan aksinya."Gimana kuliah kalian. Lancar?""Lancar Kak! Tapi paling Kakakku sebentar lagi akan di DO," celetuk Luna. Vino menoleh geram.Mendengar itu Marco tersenyum. Ternyata gadis pendiam itu ada sisi lucunya juga.Marco bisa melihat betapa manisnya Luna di balik kaca matanya yang besar. Gadis itu menyimpan kecantikan di mana banyak orang yang tidak menyadari. Bahkan Vino si Kakaknya sendiri mungkin tidak sadar kalau Luna sebenarnya cantik."Gak usah ngomong macem-macem. Gue bakal buktiin ke elo kalo kita bakalan sama-sama lulus tahun depan.""Yau dah buktikan!" Luna mencebik. Gadis itu menarik cangkir lalu meminum coklat panasnya sedikit demi sedikit.Marco dan Vino hanya saling pandang dengan perasaan yang sulit untuk dijabarkan.Akhirnya, sebentar lagi Luna akan merasakan hal yang seharusnya dia rasak

    Last Updated : 2025-04-06
  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Warning 21+

    Vino menggandeng Luna keluar dari café. Udara malam mulai terasa dingin, tapi peluh di pelipis Vino justru mengalir. Ia berusaha tetap tenang, tapi langkahnya makin cepat—nyaris menyeret Luna.Baru beberapa meter berjalan, Luna mulai memperlambat langkah.“Kak… Kakak… bentar…” napasnya terdengar sedikit berat. “Aku… aku pusing…”Vino langsung berhenti dan menatap cemas adiknya. “Kenapa? Pusing gimana?”Luna memegang dahinya, lalu menyender ke bahu kakaknya. “Kepalaku kayak muter-muter. Badanku juga… panas banget.”Wajah Vino langsung tegang.Shit. Efeknya mulai kerasa, batinnya."Luna, kita ke apartemen aja ya. Sebentar lagi juga enakan,” ucap Vino berusaha menenangkan, meski suaranya gemetar.Tapi Luna mulai terlihat gelisah. Ia mengusap wajahnya berulang kali. Nafasnya tersengal, dan tubuhnya mulai gemetar.“Aku… Kak, kenapa tubuhku… kayak aneh? Rasanya panas, tapi dingin juga. Jantungku… deg-degan…”Vino langsung menopangnya saat Luna nyaris limbung. Ia membawa adiknya ke bangku t

    Last Updated : 2025-04-06

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Warning 21+

    Vino menggandeng Luna keluar dari café. Udara malam mulai terasa dingin, tapi peluh di pelipis Vino justru mengalir. Ia berusaha tetap tenang, tapi langkahnya makin cepat—nyaris menyeret Luna.Baru beberapa meter berjalan, Luna mulai memperlambat langkah.“Kak… Kakak… bentar…” napasnya terdengar sedikit berat. “Aku… aku pusing…”Vino langsung berhenti dan menatap cemas adiknya. “Kenapa? Pusing gimana?”Luna memegang dahinya, lalu menyender ke bahu kakaknya. “Kepalaku kayak muter-muter. Badanku juga… panas banget.”Wajah Vino langsung tegang.Shit. Efeknya mulai kerasa, batinnya."Luna, kita ke apartemen aja ya. Sebentar lagi juga enakan,” ucap Vino berusaha menenangkan, meski suaranya gemetar.Tapi Luna mulai terlihat gelisah. Ia mengusap wajahnya berulang kali. Nafasnya tersengal, dan tubuhnya mulai gemetar.“Aku… Kak, kenapa tubuhku… kayak aneh? Rasanya panas, tapi dingin juga. Jantungku… deg-degan…”Vino langsung menopangnya saat Luna nyaris limbung. Ia membawa adiknya ke bangku t

  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Tragedi Gila

    Cafe paling dekat menjadi tempat tujuan mereka. Marco memesan dua espresso untuk dirinya dan Vino. Lalu satu coklat panas yang tentunya sudah diberi obat perangsang untuk melancarkan aksinya."Gimana kuliah kalian. Lancar?""Lancar Kak! Tapi paling Kakakku sebentar lagi akan di DO," celetuk Luna. Vino menoleh geram.Mendengar itu Marco tersenyum. Ternyata gadis pendiam itu ada sisi lucunya juga.Marco bisa melihat betapa manisnya Luna di balik kaca matanya yang besar. Gadis itu menyimpan kecantikan di mana banyak orang yang tidak menyadari. Bahkan Vino si Kakaknya sendiri mungkin tidak sadar kalau Luna sebenarnya cantik."Gak usah ngomong macem-macem. Gue bakal buktiin ke elo kalo kita bakalan sama-sama lulus tahun depan.""Yau dah buktikan!" Luna mencebik. Gadis itu menarik cangkir lalu meminum coklat panasnya sedikit demi sedikit.Marco dan Vino hanya saling pandang dengan perasaan yang sulit untuk dijabarkan.Akhirnya, sebentar lagi Luna akan merasakan hal yang seharusnya dia rasak

  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Obat Perangsang

    Cafe paling dekat menjadi tempat tujuan mereka. Marco memesan dua espresso untuk dirinya dan Vino. Lalu satu coklat panas yang tentunya sudah diberi obat perangsang untuk melancarkan aksinya setelah ini."Gimana kuliah kalian. Lancar?""Lancar Kak! Tapi paling Kakakku sebentar lagi akan di DO," celetuk Luna . Gadis itu memutar bola mata dan membuat Vino menoleh geram.Mendengar itu Marco tersenyum. Ternyata gadis pendiam itu ada sisi lucunya juga.Marco bisa melihat betapa manisnya Luna di balik kaca matanya yang besar. Gadis itu menyimpan kecantikan di mana banyak orang yang tidak menyadari. Bahkan Vino si Kakaknya sendiri mungkin tidak sadar kalau Luna sebenarnya cantik."Gak usah ngomong macem-macem. Gue bakal buktiin ke elo kalo kita bakalan sama-sama lulus tahun depan.""Yau dah buktikan!" Luna mencebik. Gadis itu menarik cangkir lalu meminum coklat panasnya sedikit demi sedikit.Marco dan Vino hanya saling pandang dengan perasaan yang sulit untuk dijabarkan.“Eh, gue ke toilet du

  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Lo Mau Perawan Gak?

    [Gue butuh bantuan lo]Marco tersenyum sinis ketika membaca pesan yang dikirim Vino. Dia kemudian menghubungi balik nomor lelaki itu."Bantuan apaan? Ada imbalannya, 'kagak? Kalo engga gue males!""Ini beneran kesempatan emas buat lo. Adek gue lagi ngambek, gue takut dia ngadu yang engga-engga sama Mami Papi. Jadi gue butuh bantuan lo!""Terus? Gue harus ngapain?" Dua alis Marco mengernyit."Lo mau perawan, gak?""Ya maulah!""Gue mau lo bantuan gue bujuk dia! Lo bilang aja kalau sebenarnya gue sayang banget sama dia. Atau apa kek, terserah lo! Yang penting bersikap baik supaya hati adek gue meleleh.""Terus imbalannya perawan adek lo?" Marco mengingatkan jika Vino Lupa. Lelaki itu tedengar mendesah dari balik sana. "Ya iya lah bego! Ambil aja perawan adek gue. Nanti gue kirim obat perangsang biar perjalanan lo lancar. Tapi ati-ati. jangan sampe kelebihan dosis! Entar adek gue mati lagi!.""Tenang aja. Gue lebih tua dari lo Nyet! Emang adek lo di mana?" "Gue udah kirim lokasinya lewa

  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Kamu Homo?

    "Vinooooooooo ...!" teriak bu Jolla keras. "Kamu h0mo?" ulangnya untuk kedua kali. Dalam diam Vino menggeram.Ah sial.....!Benda itu ya?Kond0m memang barang yang tak pernah ketinggalan untuk dibawa, karena siapa tahu anak keparat itu menemukan mangsa indah secara dadakan. Jadi harus selalu sedia payung sebelum hujan.Antisipasi untuk mencegah, jangan sampai sudah menemukan sarang yang tepat, tapi harus ditunda karena tidak ada kuncinya.Mengenai foto yang ikut terjatuh, itu adalah foto Marco yang akan Vino berikan untuk Luna, karena Luna sudah melihatnya sendiri, Vino tidak Jadi memberikanya."E-ngga bu, itu salah paham. Bukan punya saya ...," jawabnya pura-pura polos.Gelak tawa mulai terdengar nyaring di kelas itu. Seketika suasana menjadi ramai karena ulah Vino. Selalu ada saja kelakuan aneh yang dihasilkan cowok itu."Wahh Vino! ngga nyangka ya, jeruk makan jeruk,"seru salah satu teman kelasnya. Tentu saja Vino hanya diam tidak peduli. Cowok itu bahkan tidak merasa malu sama s

  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Kasus Kondom Lagi

    Luna menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya ketika mendapati pemandangan yang baru saja ia lihat. Bola matanya melotot sempurna, menatap jengan kearah pintu kamar mandi yang baru saja dibuka.Vino si kaka menyebalkanya, baru keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk pink bermotif hello kitty."Ya ampun Kakak! Ngapain pake handuk aku?" Luna menatap jijik cowo yang ada di hadapanya. "cih!""Lupa ngga bawa handuk, Lun. kalo bawa ngapain juga gue make handuk lo?" Vino menyeringai lalu berjalan menuju meja makan, ia hendak memakan sepotong roti sandwich yang baru saja Luna buat. Baru ia mulai membuka mulutnya lebar..."Ngga boleh dimakan!" Luna melotot penuh sangsi. Dengan buas ia merebut roti yang ada di tangan Kakanya."Hari ini ngga ada makanan untuk kaka. Itu hukuman buat cowok yang suka mabok.""Gilss, adik macam apa lo? Gue laper Lun." Vino mencemoh kesal."Bodo amat.""Balikin handuk aku," gertak Luna manyun, ia memakan sandwich buatanya sendiri dengan tega. Kali ini Luna

  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Tidur Bersama

    Vino terbangun ketika merasakan kebas di lengan sebelah kirinya. Di sampingnya sudah ada Luna yang masih tidur pulas menggunakan lengan Vino sebagai bantalan kepalanya."Shit! Ngapain nih bocah tidur si kamar gue?" Vino menarik kasar lenganya, membuat kepala gadis itu tersentak lalu terbangun kaget."Enghh..." Luna mengeram."Ngapain lo tidur sama gue ,emang ada petir?" Vino mencubit pucuk hidung adiknya, hingga terpaksa Luna harus bangun karena gelagapan.Astaga, Luna mendengus kesal dalam mata setengah terpejam. Inikah balasan kebaikan luna semalam,cowok itu memang sangat menyebalkan."Kak, aku masih ngantuk. Jangan mancing-mancing." Luna membalikan tubuhnya kemudian memunggungi kakaknya. Cewek itu masih sangat letih. Kenapa sih kakak rese itu harus bangun dan mengganggunya pagi-pagi buta begini?"Ai ...." Lelaki itu tersadar kalau dia tidak sedang berada di kamarnya. "Kok gue bisa ada di sini," gumam Vino bermonolog sendiri.Lelaki itu mencabut sehelai rambut Luna sampai mata cewek

  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Kondom

    Seluruh ruangan masih gelap gulita saat Luna membuka pintu apartemennya. Belum ada satu pun lampu yang dinyalakan, itu artinya Vino belum pulang sejak pergi tadi pagi.Buru-buru ia menyalakan semua lampu, ia berjalan cepat menuju sofa sembari menghubungi ponsel kakaknya."Hallo?" Luna terduduk begitu seseorang mengangkat telpon darinya."Maaf ini bukan Vino, jawab seseorang dari jauh sana.""Maaf ini siapa? Kakak saya di mana? Apa yang terjadi? Kakak saya baik-baik saja kan?" karena sangat khawatir Luna melontarkan banyak sekali pertanyaan. Membuat seseorang yang jauh di sana bingung harus menjawab apa. Luna terus nyerocos tanpa sadar."Ini Marco, teman baik kakakmu. Vino baik-baik saja, dia cuma mabuk.""Mabuk? Kaka di mana sekarang? Biar aku jemput ke sana.""Tidak, tidak usah. Kamu share lokasi apartemen kamu aja. Nanti biar aku yang anter monyetnya ke sana.""Monyet?" Luna mengerjap satu detik."Sorry, maksudnya biar aku antar Kakak kamu ke apartemen.""Beneran? Apa ngga ngrepotin

  • Terjebak Gairah Casanova Tampan   Lo Kakak Biadab

    "Perkosa adek gue--""Gila! Ngga ada otaknya lo biadab!"Marco menatap Vino marah. Raut wajah lelaki itu dipenuhi emosi."Gue serius, Ege!""Serius lo gila, Vin!" Umpatan kesekian kali keluar dari bibir Marco. Dia menatap lelaki bernama lengkap Vino Giovani itu.Sepertinya otak sahabatnya ini memang sudah rusak. Di mana ada kaka yang menyodorkan adiknya pada sahabat berandal yang bejatnya sama persis dengan dirinya. Disuruh perkosa pula."Kenapa, dah! Gue cuma pengin ngasih tau adek gue, kalo kebutuhan biologis itu perlu, Men. Andai dia udah ngerasain sendiri gimana enaknya, dia pasti ngga akan ngelarang gue lagi kaya gini, ribet tau." Vino menuang sebotol whiskey sekali lagi, entah sudah berapa banyak gelas yang ia tengah. Vino tidak menghitung seberapa banyak ia menuangkan."Parah lo! Parah. Kali ini gue benci lo." Marco menggelengkan kepalanya, sepertinya otak Vino sudah terbentur benda keras, makanya tidak waras.Ia memang sama bejadnya dengan Vino. Namun tidak pernah terlintas di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status