Share

163. Mengejar Rindu

“Kok kamu bisa tahu kalau om di Bandung, Anya?” aku tak habis penasaran pada Anya.

“Itu sih perkara mudah, om, aku sengaja tidak menghubungi om. Aku Cuma berpikir kalau om sangat sibuk.”

Berbagai pertanyaan aku lontarkan pada Anya, untuk memenuhi rasa ingin tahumu. Namun, Anya terus berkelit untuk menjawab pertanyaan tersebut.

“Menjawab pertanyaan om itu tidak lagi penting, yang jelas aku hadir dihadapan om karena mengejar rindu, om.”

Aku hampiri Anya dan aku peluk dia dengan hangat,

“Apakah pelukan om ini bisa mengobati rindu kamu, Anya?”

“Bagaimana bisa mengobati rindu, om, kalau masih ada yang belum sempat kita tuntaskan.”

Ternyata Anya menagih janji yang belum tuntas aku penuhi. Pada pertemuan terakhir aku dengannya, belum sempat berlanjut untuk kencan.

Anya belum sempat membuktikan penanda dari hidungku, karena saat itu belumlah tuntas sampai berhubungan intim.

“Jadi? Kamu masih penasaran ya?”

“Karena itulah aku sampai mengejar rindu pada om.” bisik Anya.

Aku melepaskan pel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status