Beranda / Romansa / Terjebak Dua Cinta / Bab 29 - Dasar, Pengkhianat!

Share

Bab 29 - Dasar, Pengkhianat!

Penulis: Olivia Yoyet
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-10 11:11:21

29

Tanti memandangi suaminya yang tengah berbincang dengan Shireen. Kondisi kesehatan Ristin ternyata merupakan gejala yang baru terlihat, dari penyakit tumor otak yang dideritanya.

Tanti mengalihkan pandangan pada ranjang di mana Ristin berada. Perempuan berbibir tipis merasa kasihan pada pasien yang harus menderita sakit yang cukup berbahaya.

Sentuhan di lengan kanannya menyebabkan Tanti terkejut. Dia menoleh untuk mengamati Farzan yang balas menatapnya saksama. Tanti membiarkan saat Farzan meraih jemarinya dan meminta dipijat pundaknya. Dia melakukan permintaan sang suami karena tahu bila saat itu lelakinya tengah gundah.

Shireen berpindah duduk di sebelah kanan Farzan. Dia memejamkan mata sembari berdoa setulus hati agar sahabatnya bisa segera sembuh.

"Dia menyembunyikan hal ini dariku. Padahal dia sudah tahu tengah menderita sakit ini dari dua bulan lalu," ujar Farzan dengan suara pelan.

"Aku dilarangnya buat cerita, Mas. Padahal aku pengen nunjukin hasil rontgen," sahut Shi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mispri Yani
hemmmm sakit ya kenpa ngga mau di operasi dari pertama tahu dengan gitu kan lebih kuat kamu ngiket Farzan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Dua Cinta   Bab 30 - Bersikap Ksatria dan Berani

    30Bunyi ribut-ribut di depan pintu ruang kerjanya mengejutkan Farzan. Pria berkemeja putih mengerutkan dahi. Dia hendak bangkit, tetapi diurungkan karena pintu terbuka dan Lestari, Ibu Ristin muncul bersama kedua anaknya. Farzan terkesiap, dan bergegas berdiri untuk menyambut Lestari. Namun, perempuan tua itu justru menamparnya dengan keras. Farzan terperangah sambil memegangi pipinya yang panas. Dia hendak bertanya, tetapi Lestari kembali mengangkat tangan kanannya."Bu, tahan dulu!" seru Bobby, Adik bungsu Ristin. "Jangan halangi Ibu, Bob. Laki-laki brengsek ini harus menerima pelajaran karena telah membatalkan rencana pernikahan secara sepihak!" desis Lestari. "Apalagi hanya selang beberapa hari. Benar-benar jahat!" pekiknya sembari berusaha melepaskan tangannya. "Sabar, Bu. Marah-marah begini juga nggak menyelesaikan masalah," terang Kaleena yang ikut memegangi kedua lengan ibunya. "Sama manusia sombong model gini, Ibu nggak bisa berbaik-baik!" geram Lestari. "Dia nggak mikir

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Terjebak Dua Cinta   Bab 31 - Pergi

    31Suasana kamar utama di kediaman Farzan terasa hening. Sang pemilik rumah baru selesai menjelaskan peristiwa di kantornya, yang berakhir dengan pertemuan di apartemen Ristin. Farzan yang bersimpuh di lantai, memeluk pinggang Tanti yang bergeming. Pria berkumis tipis memandangi mata istrinya yang berkaca-kaca. Farzan merutuki diri yang kembali menyebabkan Tanti menangis. "Maafkan aku," bisik Farzan sambil memegangi jemari Tanti. "Ini sesuai dengan rencana awal Mas. Sekarang, jalanilah," cicit Tanti sembari mengusap kasar bulir bening yang membasahi pipinya. "Mana suratnya? Aku tandatangani sekarang," lanjutnya. "Sudah kurobek dan dibuang. Saat aku yakin untuk mempertahankan pernikahan kita." "File-nya pasti masih ada di laptop Mas. Cetak sekarang.""Kamu yakin mau tanda tangan?" "Ya. Aku nggak punya pilihan lain, kan? Dari awal Mas memang berniat poligami. Akhirnya kesampaian juga." "Aku nikahin dia cuma sebentar, Ti. Dia sembuh, langsung kuceraikan. Aku juga akan tetap tingg

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Terjebak Dua Cinta   Bab 32 - Terpaksa

    32Farzan jalan mondar-mandir sepanjang ruang tamu hingga ruang tengah. Dia gelisah karena sudah hampir tengah malam, tetapi Tanti tidak kunjung kembali. Pria berkaus hitam sudah mencoba mencari istrinya ke mana-mana, termasuk ke rumah mertuanya. Farzan mengungkapkan bila dirinya bertengkar dengan Tanti, tetapi tidak menjelaskan penyebab utamanya. Dayyan, Adik Tanti ikut mencari sang kakak. Dia menghubungi semua teman Tanti, tetapi perempuan berbibir tipis tidak diketahui keberadaannya. Kendatipun kecewa dengan menantunya, Saad tetap mengerahkan orang-orang kepercayaan untuk mencari tempat persembunyian putri keduanya. Saad juga menelepon beberapa kerabatnya untuk menanyakan apakah ada kabar dari Tanti. Haedar sempat mengamuk dan menampar Farzan awal malam tadi. Setelah putra sulungnya menjelaskan penyebab sebenarnya pertengkaran Farzan dengan Tanti. Haedar akhirjya membantu mencari menantunya.Ucapan Haedar masih terngiang-ngiang di telinga Farzan. Lelaki tua tersebut tidak akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Terjebak Dua Cinta   Bab 33 - Kesempatan Kedua

    33"Saya terima nikah dan kawinnya Tanti ...." Farzan merapatkan bibirnya sambil memejamkan mata. Ristin menunduk sembari menggerutu dalam hati, karena lelaki bersetelan jas cokelat muda telah salah menyebut namanya. Beruntung saat itu hanya dirinya, keluarga inti dan kedua saksi yang berada di ruang tamu kediaman penghulu setempat. Sejak awal Ristin sudah meminta walimahan diadakan di tempat itu. Sebab statusnya sebagai istri kedua Farzan tidak boleh diketahui keluarga besar dan para tetangga. "Kita ulang lagi, ya," tukas Pak penghulu sambil memandangi Farzan lekat-lekat. "Fokus, Mas," bisik Bobby yang menjadi wali nikah Ristin, karena Ayah mereka telah wafat beberapa tahun silam. Farzan tidak menyahut. Dia hanya mengangguk sembari menenangkan diri. Sekian menit berikutnya, acara ijab kabul diulangi, dan Farzan berhasil menunaikannya dengan baik. Kala Pak penghulu memanjatkan doa demi keberkahan pernikahan itu, Farzan justru berdoa setulus hati agar Tanti segera ditemukan. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Terjebak Dua Cinta   Bab 34 - Separuh Mati

    34Tanti bergeming. Dia tidak tahu harus menjawab apa karena benar-benar tidak menyangka bila Farzan akan menyatakan cinta. Pada awalnya Tanti menduga jika mereka akan kembali bertengkar. Namun, ternyata tidak. Perempuan berambut sebahu memandangi suaminya yang masih berlutut. Tatapan keduanya bertemu. Tanti terkejut menyaksikan sepasang mata bermanik hitam milik Farzan telah berkaca-kaca."Ti, tolong maafkan aku," rengek Farzan. "Aku nggak sanggup hidup tanpamu. Benar-benar nggak bisa," lanjutnya sambil mengedip-ngedipkan mata yang kian berkabut. "Aku nggak mau pisah sama kamu. Enggak enak banget rasanya sendirian, setelah sebulan lebih ini kita sama-sama terus," tutur Farzan. "Aku dan Ristin juga sudah sepakat untuk bercerai, setelah dia sembuh nanti. Jadi, kumohon, berikan aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita," pintanya. "Yang tadi kubilang, kita akan pindah, itu beneran akan kulakukan. Ke mana pun yang kamu mau, kuturuti," tambah Farzan. "Ya, Ti, mau, kan?" desaknya s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Terjebak Dua Cinta   Bab 35 - Kapok

    35Malam bergerak kian larut. Suasana kediaman keluarga Saad sudah sepi. Semua orang telah memasuki kamar masing-masing untuk beristirahat. Demikian pula dengan Tanti dan Farzan. Kendatipun Tanti memprotes, pria bermata sendu tetap kukuh untuk tidur di kasur yang sama. Dengan santainya Farzan merebahkan diri di tengah-tengah tempat tidur, lalu merentangkan kedua tangannya di atas bantal. Lelaki berkaus hitam sedapat mungkin mempertahankan ekspresi serius di wajahnya. Padahal sebenarnya Farzan ingin terbahak kala menyaksikan Tanti mengomel sambil membereskan sofa di dekat jendela. Farzan membiarkan Tanti tidur di sana. Dia tidak mau gegabah dalam bertindak yang akan menyebabkan Tanti kembali meradang dan menjauh. Pria berkumis tipis teringat perbincangannya dengan Saad, setelah mereka bersantap tadi. Lelaki tua meminta Farzan bersabar dan memberikan Tanti waktu untuk menyembuhkan luka hatinya. Saad hafal tabiat sang putri yang sama kerasnya dengan dirinya. Selain Saad, Endang juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Terjebak Dua Cinta   Bab 36 - Pindah?

    36Senin siang, mobil MPV milik Farzan melaju kencang menuju kawasan Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Di belakangnya, mobil SUV hitam milik Irwansyah menyusul dengan kecepatan tinggi. Mereka harus mengejar waktu agar bisa segera menemui beberapa bos muda di kantor Mahendra Grup. Raut wajah Farzan terlihat serius. Dia benar-benar berharap bisa mendapatkan sedikit tempat dalam tender besar, yang diikuti sepuluh perusahaan dari perusahaan gabungan yang disingkat PG. Irshad yang mendampingi Kakak iparnya di kursi sebelah kiri, menuturkan beberapa poin penting yang akan dibahas dalam rapat perdana dari tim baru yang akan dibentuk para pebisnis muda. Setibanya di tempat tujuan, keempat orang pria berbeda tampilan, keluar dari kedua mobil. Mereka jalan tergesa-gesa menuju lobi utama sembari merapikan tatanan rambut, ataupun dasi masing-masing. Seorang lelaki bersetelan jas cokelat muda menyambut kedatangan Farzan, Irwansyah, Irshad dan Moreno, Adik Naila yang menjadi asisten terbaru Farzan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Terjebak Dua Cinta   Bab 37 - Menantu Baru

    37Waktu terus bergulir. Farzan mengebut semua pekerjaan agar bisa tuntas sebelum keberangkatannya dan Tanti, ke New Zealand akhir bulan depan. Irshad dan Irwansyah yang menjadi pemimpin Bramanty Grup selama Farzan tidak berada di Indonesia, harus bekerjasama sebaik mungkin mengendalikan perusahaan tersebut. Selain Farzan, Tanti, Yayat dan Darmi, Moreno juga akan ikut berangkat mengikuti bosnya. Pria muda berusia dua puluh tiga tahun tersebut akan digembleng semaksimal mungkin. Moreno tengah dipersiapkan untuk menjadi pemangku jabatan bos sementara, hingga semua cucu Haedar Bramanty bisa mengambil tanggung jawab memimpin perusahaan.Sabtu malam, tepat pukul 7, Ristin tiba di restoran bersama Bobby, Shireen dan Bi Asih. Meskipun canggung, tetapi Ristin berusaha untuk tetap tenang. Dia jalan sambil memegangi lengan kanan Bobby hingga tiba di ruang VIP lantai dua bangunan, di mana keluarga Bramanty telah menunggu. Tanti berdiri untuk menyambut madunya dengan pelukan hangat. Tanpa rag

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14

Bab terbaru

  • Terjebak Dua Cinta   Bab 55 - Perpisahan Kedua (TAMAT)

    55Jalinan waktu terus bergulir. Hampir sepekan berada di kota kelahiran, Tanti dan Farzan sangat bahagia. Mereka mengunjungi tempat berbeda setiap hari, untuk memenuhi undangan para kerabat. Sabtu pagi menjelang siang, kediaman keluarga Bramanty dipenuhi banyak orang. Acara syukuran empat bulanan dilaksanakan dengan khidmat dan tertib. Selepas tausiah dan pembacaan doa oleh Ustaz sahabatnya Saad, para tamu mendatangi pemilik hajat untuk mengucapkan selamat, atas kehamilan Tanti. Satu per satu bingkisan diberikan pada semua tamu, sebelum mereka meninggalkan tempat acara. Selanjutnya, Saad dan istrinya mengajak seluruh tamu penting untuk bersantap. Puluhan orang memenuhi garasi yang menjadi tempat empat stand makanan dan minuman. Seusai mengambil ransum, mereka berpencar untuk kembali berkumpul dengan kelompok masing-masing. Tanti memutuskan untuk bergabung dengan kelompok para istri bos PG dan PC, yang telah datang dari Jakarta dan sekitar Kota Bandung. "Ti, roti cane dan kariny

  • Terjebak Dua Cinta   Bab 54 - Mudik

    54Selama seminggu berikutnya, Tanti ditinggalkan Farzan untuk berangkat ke tempat proyek bersama Hisyam, Nanang dan Zacky. Tanti menyibukkan diri dengan membantu Evangeline di kebun, sekaligus menyiapkan berbagai bawaan untuk orang-orang terkasih di kampung halaman. Dua hari sebelum bertolak ke Indonesia, Farzan dan yang lainnya pulang. Semua orang di dua rumah dinas, begitu antusias untuk mudik. Meskipun hanya libur dua minggu, tetapi itu sudah cukup untuk mencurahkan kerinduan pada orang-orang terdekat. Tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Sabtu sore, kelompok pimpinan Nanang telah berada di bandara Auckland. Mereka tidak memasuki tempat check in umum. Melainkan mengarahkan langkah ke tempat khusus pesawat carteran ataupun pribadi. Tanti yang baru kali itu menumpang di pesawat pribadi, sangat antusias mengamati seluruh bagian pesawat itu. Seperti anggota kelompok lainnya, Tanti dan Farzan turut melakukan swa foto di depan pesawat, sebelum menaiki burung besi tersebut. Tanti dimin

  • Terjebak Dua Cinta   Bab 53 - Batu Kali Dan Berlian

    53Minggu berganti. Kedatangan Hisyam dan Nanang ke Auckland, disambut gembira para perantau di dua rumah. Berbagai oleh-oleh yang dibawakan keduanya, dibuka untuk dinikmati bersama-sama oleh seluruh penghuni. Setelahnya, para ajudan dan Moreno berpindah ke mess untuk beristirahat sekaligus salat Magrib berjemaah.Sementara di rumahnya, Tanti dan kedua asisten berjibaku untuk menyiapkan hidangan di meja makan. Tanti tiba-tiba berhenti bergerak dan mengaduh. Dia memegangi perut sambil meringis, yang mengejutkan Darmi dan Carla. "Duduk dulu, Non," ujar Darmi sembari menuntun Tanti ke sofa. "Kunaon?" tanyanya sambil mengamati sang nyonya yang tengah mengusap perutnya. "Mendadak keram, Bi," cicit Tanti sembari duduk menyandar ke tumpukan bantal sofa. "Oh, memang gitu, Non. Sudah masuk empat bulan, janinnya makin besar. Bentar lagi akan ditiupkan roh-nya." Darmi turut mengusap perut Tanti. "Sing sehat, Anak bageur," ucapnya dengan lembut. "Ehm, ternyata begitu. Pantas Ibu bilang, mau

  • Terjebak Dua Cinta   Bab 52 - Jeratan Cinta

    52Detik terjalin menjadi menit dan mengubah jam dengan kecepatan tinggi. Minggu berganti menjadi bulan, hingga tibalah waktu musim semi berganti menjadi musim panas.Berbeda dengan benua Eropa dan Amerika, di New Zealand dan Australia, waktu musimnya berbeda. Meskipun sama-sama memiliki empat musim seperti kawasan Eropa dan lainnya.Udara hangat tetapi tetap sejuk, menjadikan Desember hingga Februari sebagai waktu yang tepat untuk mengunjungj New Zealand.Hal itu mengakibatkan banyaknya turis dan rammainya tempat-tempat wisata terkenal di New Zealand. Begitu pula dengan meningkatnya kehidupan di berbagai kota.Proyek yang tengah dikebut pengerjaannya, menjadikan Farzan lebih sering berada di Queenstown. Akhirnya dia memboyong Tanti, karena khawatir dengan kondisi istrinya yang sedang berbadan dua. *Grup Proyek New Zealand* Hansel : @Farzan. Mama ngomel-ngomel asistennya diculik lagi.Keven : Tanti diangkut ke Queenstown?Hansel : Ya, @Mas Keven. Padahal Mama sudah bikin jadwal sa

  • Terjebak Dua Cinta   Bab 51 - Takdir

    51Jalinan waktu terus bergulir. Sebab Farzan harus sering ke tempat proyek, akhirnya Tanti mengikuti saran Evangeline untuk menyibukkan diri dengan berbagai hal positif.Tanti mengikuti kursus memasak makanan western dan aneka kue. Dia juga membantu Evangeline di kebun bunga milik perempuan tua tersebut. Tanti tidak menduga jika bunga memiliki banyak variasi. Dia giat mempelajari ilmu bercocok tanam, sembari mengaplikasikannya bersama Evangeline. Jumat sore itu, Tanti dan yang lainnya telah berada di kediaman Timothy. Mereka menyambut kedatangan keluarga Bryan dan Keven beserta Ibu masing-masing. Tanti turut bergabung dengan Aruna dan ketiga perempuan tua, yang berkumpul di teras belakang. Sekali-sekali Tanti ikut memangku Kaylee, anak Aruna dan Keven yang berusia setahun lebih. Tanti mengamati interaksi antara Aruna, Karin dan Lucky. Tanti bisa melihat ketulusan kasih Aruna pada kedua keponakannya, yang diperlakukan sama dengan Kaylee. Karin dan Lucky tidak sungkan untuk berman

  • Terjebak Dua Cinta   Bab 50 - Kode

    50Hari berganti menjadi minggu. Bulan terlewati dengan kecepatan maksimal. Berbeda dengan negara-negara di Eropa yang musim seminya berlangsung di Maret sampai Mei, bulan September hingga November di New Zealand merupakan musim semi di negara kepulauan tersebut. Pagi itu Tanti terbangun dengan tubuh linu. Dia meringis ketika kesulitan menggerakkan badan, terutama area pinggang. Tanti menggapai ponselnya di meja samping kanan kasur, lalu menghubungi Darmi. Perempuan tua segera mendatangi Nyonya mudanya di kamar utama. Darmi terkejut kala menyadari bila tubuh Tanti sangat panas dan wajahnya pun pucat. Darmi segera memanggil suaminya yang berada di halaman. "Non, kita ke dokter, ya," usul Yayat seusai menempelkan telapak tangan ke dahi dan leher Tanti. "Aku nggak bisa bangun," bisik Tanti. Mulutnya terasa kering dan leher sedikit sakit. "Paman panggilkan Dimas. Dia lagi libur hari ini. Sekalian minta dia yang nyetir, karena Paman belum berani mengemudi di sini," ungkap Yayat. Kala

  • Terjebak Dua Cinta   Bab 49 - 47 Tahun 111 Hari

    49*Grup Proyek New Zealand*Axelle Dante Adhitama : Kami sudah sampai di bandara Cengkareng.Baskara Gardapati Ganendra : Alhamdulillah.Artio Laksamana Pramudya : Lusa kita meeting, @Dante.Dante : Mas @Tio, bisa nggak jangan rapat dulu? Aku mau cuti dan istirahat di rumah.Tio : Cutinya, kan, dari kantor Adhitama. Dari PG, cuti sudah diambil bulan lalu.Dante : Astagfirullah! Dasar, Komisaris pelit!Tio : Aku harus tegas, karena gajimu besar, @Dante.Dante : Aku mau resign aja dari PG!Tio : Enggak bisa. Kontrakmu masih berlaku sampai 47 tahun, 111 hari lagi.Dante : Gelo!Yanuar Kaisar Ming Sipitih : Aku terkenyout!Austin David Wirapranata : Apa itu, @Yanuar?Yanuar : Terkejut, @Mas David. Bahasa gaul itu.Alvaro Gustav Baltissen : Bukan bahasa gaul, tapi alay.Heru Pranadipa Dewawarman : Yanuar memang masih remaja.Samudra Adhitama : ABG.Arrivan Qaiz Latief : Ababil.Fairel Attalariz Calief : Gen Z.Harry Adhitama : Yanuar bukan lagi gen Z, tapi, gen ZZZ.Wirya Arudji Kartawina

  • Terjebak Dua Cinta   Bab 48 - Tempat Bersembunyi

    48"Aku buatin teh hangat, ya," tutur Farzan. "Hu um," sahut Tanti sambil memegangi lengan suaminya dan mengajak Farzan keluar. "Ada makanan apa, Mas? Perutku harus diisi. Kayaknya masuk angin," ungkapnya. "Macam-macam. Nasi juga ada. Mungkin pihak hotel sengaja menyediakan itu buat kita." "Lagi nggak kepengen nasi. Ada sup?" "Ada. Paling banyak, sih, aneka cake. Kamu pasti tahu jenisnya apa aja. Aku nggak hafal." Keduanya tiba di dekat sofa dan duduk berdampingan. Farzan dengan tangkas membuatkan minuman hangat buat sang istri. Sementara Tanti memerhatikan hidangan, sebelum mengambil mangkuk sup jagung yang ternyata masih hangat, karena dihidangkan dalam tempat pemanas makanan. Farzan meletakkan cangkir berisi teh ke meja. Kemudian dia berpindah ke balkon untuk mengambil makanan dan minumannya, untuk dialihkan ke dalam. Selama beberapa saat suasana hening. Mereka sibuk menghabiskan berbagai makanan yang ternyata lezat. Kala Tanti bersendawa, keduanya serentak tersenyum sambil

  • Terjebak Dua Cinta   Bab 47 - Jet Lag

    47Terminal F keberangkatan Bandara internasional Soekarno-Hatta, terlihat ramai orang berkemeja ataupun blus putih. Para pengawal yang ikut berangkat menemani bos masing-masing, mengenakan kemeja putih dengan logo PB di saku kiri. Selain mereka, beberapa komandan yang turut serta juga menggunakan pakaian serupa. Farzan dan Ristin saling menatap sesaat, kemudian lelaki bercelana jin biru mendekap mantan kekasihnya yang sebentar lagi juga akan menjadi mantan istrinya. Farzan membiarkan Ristin menangis di dadanya, karena hanya itu yang bisa dilakukannya untuk sang istri kedua. Tidak lama berselang, Ristin mengurai dekapan. Dia mengusap mata dan pipi yang basah dengan tisu. Farzan mengucapkan kata-kata penghiburan yang dibalas Ristin dengan anggukan. Setelah melepaskan perempuan berbaju hijau, Farzan berpindah menyalami Bobby. Dia menitipkan Ristin pada pria yang lebih muda. Sekaligus memastikan Bobby akan membantu usaha baru Ristin yang berkolaborasi dengan BPAGK. Adegan perpisahan

DMCA.com Protection Status