Share

Bab 118. Pikirkanlah

Dan di saat bersamaan, Zayden sudah menyelesaikan teleponnya dan kembali berbalik. Keningnya berkerut saat dia melihat sesuatu di depannya. Zayden berjalan mendekati hal yang sudah mencuri perhatiannya. “Pintu ini, apakah dari tadi pintu ini terbuka?” gumamnya.

Zayden merasa aneh dan juga bingung. Tadi dia merasa pintu ini tertutup dengan rapat. Lalu, kenapa tiba-tiba pintu ini terbuka. Deg! Tiba-tiba detak jantung Zayden berdetak dengan cepatnya. Dia teringat dengan Aara. “Apa tadi dia bersembunyi di sini?”

Zayden kembali mengedarkan pandangannya, dia mencari keberadaan Aara yang kemungkinan baru saja pergi ketika dirinya sedang menelepon tadi. Tidak mendapatkan tanda-tanda, dia pun langsung berlari dan kembali mencari Aara.

“Aaraaa!” panggilnya dengan suara keras. Dia kembali melihat sekelilingnya, dia sungguh berharap bahwa matanya ini benar-benar akan menangkap sosok mungil itu. Mata Zayden sudah memerah, bukan karena amarah tapi karena air mata yang kembali turun dan membuat p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status