Share

Musuh dalam Selimut

Sudah hampir satu minggu dari sejak rapat terakhir. Lig-ling bersama dengan tiga rekan lainnya saat ini tengah duduk di tepi pantai sambil menikmati kelapa muda.

“Menurut kalian, cinta musim gugur yang hangat tapi menyayat itu seperti apa?” tanya salah satu rekan Ling-ling.

“Entahlah, aku juga masih mencoba memikirkannya,” jawab Ling-ling. Dia lantas mulai bergumam. “Rasa cinta yang membara mengalahkan dinginnya musim gugur,”—rekan-rekan Lingling menoleh sambil terus mendengarkan—“namun terasa sakit di dada seperti tersayat.”

“Luar biasa!” seru rekan-rekan Ling-ling.

“Menurutmu kenapa orang yang sedang merasakan cinta yang membara tiba-tiba merasa sakit karena cinta itu sendiri?” lanjut rekan Ling-ling.

“Orang yang dicintainya selingkuh?” sahut yang paling muda di antara keempat orang di sana.

“Apa orang yang dicintainya itu mati?”

“Kecelakaan?”

“Sakit?”

“Oh, atau karena ternyata sudah punya istri?”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status