Setelah mendapat kejutan dari Natasha dan rekan timnya sendiri, petang ini Pak Ma bertemu dengan Alex. Pak Ma menyampaikan apa yang terjadi hari ini di Ethereal dan meminta Alex membantunya jika ingin proyek Jacket Hug mereka kembali mendapatkan permintaan tinggi.
“Kenapa Anda jadi bodoh begini Pak Ma? bisa-bisanya Anda tidak tahu rencana tim sendiri!” umpat Alex.Pak Ma tahu dirinya memang bodoh, bahkan dia sendiri merasa kesal jika mengingatnya, tapi dia juga tidak suka jika Alex menghinanya.“Diamlah, Alex! jangan lupa kalau bukan karena aku yang menyabotase tongkat pintar itu, kamu juga tidak akan bisa mengalahkan penjualan Ethereal sampai saat ini, ingat itu!”“Tetap saja, itu semua tidak mengubah kenyataan bahwa Ethereal masih berdiri sampai sekarang. Ingat juga, Pak Ma, sebelum Ethereal benar-benar jatuh, tugas Anda belum selesai!”Pak Ma yang masih sedikit emosi lantas berkata, “Kalau begitu kenapa tidak kamu bakar saNatasha terkejut ketika terbangun di pagi hari dan mendapat kabar bahwa semalam ada orang-orang yang berusaha untuk membakar Ethereal. Namun, aktifitas itu gagal karena petugas keamanan memergoki mereka dan membawa mereka ke kantor pilisi. Natasha memasuki gedung Ethereal, akan tetapi dia tidak langsung menuju departemennya, melainkan kantor direktur. Natasha ingin lebih dulu bertanya pada Lucas tentang hal ini, karena saat bangun dari tidur dia sudah tidak mendapati Lucas di rumah. Namun, belum sampai Natasha tiba di ruangan Lucas, sebuah berita lainnya muncul. Pintu lift terbuka, tetapi Natasha masih terdiam di dalamnya. Dia masih terkejut dengan artikel yang muncul di media, yang menyebut bahwa Pak Ma ialah otak dari rencana pembakaran Ethereal. Natasha tidak bisa berkata-kata. Memang benar jika Pak Ma merupakan salah satu otaknya, tapi Natasha tahu bahwa para pembakar itu pasti anak buah Alex. Natasha kembali berjalan ke ruangan Lucas. Namun, sesampainya di sana, rupanya sedan
Kenapa kamu menawarkan diri untuk membantu Mama di galeri?” tanya Lucas ketika berada di mobil.“Karena aku penasaran dan tertarik dengan galeri milik Mama Mei,” jawab Natasha simple, “lagipula, bukankah bagus kalau aku membantu Mama? dengan begitu aku jadi lebih sering bertemu Mama Mei dan membuatnya kesal.”Lucas hanya diam sambil mengangguk-angguk setelah mendengarkan jawaban dari Natasha. Dia sudah menebak kalau alasan Natasha memang sesederhana itu. Kini Lucas hanya penasaran dengan Mei Rui, yang alih-alih menolak tawaran Natasha, dia justru ingin memikirkannya lebih dulu. Firasat Lucas mengatakan bahwa saat ini Mei Rui sedang merencanakan sesuatu untuk Natasha. Keesokan harinya ....Mei Rui setuju Natasha bergabung dengan tim di galeri untuk mempersiapkan pameran, sehingga hari ini dia membawa Natasha ikut serta mengunjungi galeri seninya. Pada awalnya, Natasha berpikir bahwa dengan ikut Mei Rui ke galeri statusnya sebagai istri Lucas akan ter-ekspose lebih luas. Namun, nyatan
Natasha mengamati setiap orang yang memasuki aula khusus. Semua orang itu memang terlihat sangat berkelas. Walaupun tanpa pakaian dan aksesoris gemerlap yang mentereng, tapi sikap dari orang-orang itu menunjukkan bahwa mereka memiliki manner.Pandangan Natasha tiba-tiba terkunci pada sosok pria dengan setelan jas abu-abu dengan kaos long neck hitamnya. Walaupun sebagian wajah pria itu tertutupi oleh topeng, tapi Natasha dapat mengenali orang tersebut dari postur tubuhnya.“Lucas?”Natasha yakin dia tidak salah mengenali. Apalagi, setelah melihat cincin yang dikenakan ialah cincin pernikahan mereka.“Lucas datang sebagai tamu undangan?” tanya Natasha dalam batin.Natasha ingin sekali menghampiri Lucas dan bertanya banyak hal kepadanya. Namun, sayangnya untuk saat ini ia tidak bisa melakukannya. Peraturan mengatakan bahwa tidak boleh ada interaksi apapun di aula pelelangan eksklusif, baik antar sesama tamu maupun tamu dan penyelenggara acara. Sehingga, mau tidak mau untuk sementara Nat
Lucas membawa kembali guci berisi abu sang mama ke kediaman Li. Namun, kali ini Lucas tidak mengembalikannya ke paviliun, melainkan meletakkan guci itu di ruang kerja kamarnya.“Maaf ini harus terjadi, Ma!” ucap Lucas.Tidak berselang lama, Natasha dan Mei Rui akhirnya tiba di rumah utama. Lucas duduk menunggu mereka di ruang keluarga untuk mendengarkan penjelasan dari kedua perempuan dewasa tersebut. “Jadi, apa penjelasan kalian mengenai guci itu?” tanya Lucas.Mendengar suara yang sangat mengintimidasi dan melihat tatapan Lucas yang tajam alhasil membuat Natasha gemetar. Dia tidak bersalah dalam hal ini, tapi dia ketakutan.Sambil meremas kain celananya, Natasha lantas dengan spontan berlutut di hadapan Lucas. “Maafkan aku Lucas, aku mungkin lalai dalam hal ini, tapi aku sungguh tidak membawa guci Mama Linda untuk dilelang!” ucap Natasha.“Lalu siapa lagi yang bertanggung jawab atas hal ini jika bukan kamu, Natasha?” tanya Lucas dengan suara rendah nan mencekik.Natasha ingin sekal
Lucas baru saja tiba di kantor seusai meeting bersama dengan rekan bisnisnya. “Tuan, ada Nyonya Lin di ruangan Anda,” lapor Kai.Mengetahui hal itu, Lucas pun bergegas menuju ruangannya. Sesampainya di ruang kerjanya, ... “Tante!” panggil Lucas, “kenapa Tante tidak bilang akan ke sini? bagaimana jika ternyata aku tidak segera kembali dan Tante harus menunggu lama di sini?” lanjutnya bertanya. “Tante sanggup menunggumu hingga lebih dari sepuluh tahun lamanya, tidak masalah jika harus menunggumu selama beberapa menit lagi!” ucap Lin.Lucas menampilkan sebuah senyum di wajah seraya duduk berhadapan dengan sang Tante. “Jadi, ada keperluan apa Tante ingin bertemu denganku?” tanya Lucas kemudian.“Tante hanya ingin berterima kasih padamu, ternyata kamu sungguh membuktikan ucapanmu di masa lalu, Lucas.”~Tiga Belas Tahun Lalu~Setelah beberapa tahun menahan iri pada Mayleen yang dengan mudah dikaruniai dua orang anak dari Anming, pada akhirnya Lin juga melahirkan seorang anak perempuan buah
Setelah terjatuh dari gedung tinggi, kini Mayleen terbaring koma di rumah sakit. Narasi yang tersebar di masyarakat saat ini ialah Mayleen yang sengaja menjatuhkan diri karena frustasi diceraikan Anming dan terbongkarnya reputasi jeleknya.“Kamu tidak mau melihatnya?” tanya Lin kepada Anming yang sejak tadi termenung di balkon kamar mereka.“Dia bukan siapa-siapaku,” jawab Anming.“Biar bagaimanapun dia tetap ibu dari Leo, putramu.”“Tapi dia yang sudah membuat Leo pergi dari rumah ini dan membenci semua keluarganya.”“Tidak, tidak semua,” sahut Lin, “Leo sangat menyayangi putri kita, Najia. Dia sungguh memperlakukan Najia layaknya seorang kakak yang selalu menjaga adiknya di saat kita sendiri yang notabene orang tuanya justru membuatnya sedih.” Anming menoleh ke arah Lin. “Aku sungguh gagal menjadi orang tua mereka!” ucap Anming dengan suara parau. Ingin sekali Anming menangis. “Selama ini aku sudah berdosa karena menyakitimu dan Najia, juga sudah menempatkan Leo dalam keadaan seper
Sejak Lucas membongkar semua keburukan Mayleen di masa lalu hingga masa sekarang, Natasha mulai merenungi tentang seberapa jauh Lucas tahu tentang orang di sekitarnya. Natasha baru sadar bahwa laki-laki yang menjadi suaminya itu selalu saja memiliki kartu As untuk menggulingkan setiap lawannya, tidak terkecuali keluarga sendiri.Berawal dari hal tersebut, akhirnya Natasha mulai mencari tahu tentang Lucas lebih dalam. Dia meminta Yue untuk berdiri di sisinya dan membantunya mencari tahu semuanya tentang Lucas.Pagi ini Natasha bertemu dengan Yue di paviliun guna mendengarkan laporan setelah beberapa hari penyelidikan. Yue mengungkap semua informasi yang dia dapatkan, akan tetapi hampir semua informasi itu sudah Natasha ketahui.“Tidak, semua cerita itu template, aku butuh cerita yang sesungguhnya,” batin Natasha. “Apa ada yang lain, Yue?” tanya Natasha kemudian.“Nona, sebenarnya ada hal yang belum saya sampaikan, tapi ....”“Tapi kenapa? katakan saja!” ucap Natasha antusias. Ini yang
“Kamu bertanya apakah aku percaya padamu?”—Natasha membalas tatapan tajam Lucas—“kalau begitu, dengarkan aku baik-baik!” pintanya Natasha, “iya, jawabannya iya, Lucas, aku percaya padamu.” Lucas terdiam dan jujur saja dia terkejut atas respon serta jawaban Natasha. Bahkan, kini mata Lucas mulai tidak lagi bisa fokus.“Aku percaya padamu, Lucas, bahkan ketika kamu orang yang tidak kukenal membawaku pergi dari Macau, alam bawah sadarku sudah mempercayaimu.”Lucas semakin tidak bisa berkata-kata. Bukan ini jawaban dan ekspresi yang Lucas inginkan serta bayangkan. Lucas memang seharusnya senang Natasha mempercayainya. Namun, tidak, Natasha tidak boleh begitu mempercayainya.“Sekarang, setelah kamu tahu jawabanku, bisa aku bertanya padamu?” tanya Natasha. Lucas pun kembali fokus dan bersiap mendengarkan. “Tolong jawab pertanyaanku dengan jujur, Lucas! apa kamu sudah tahu tentang papaku jauh sebelum kamu menjadi rekan bisnisnya?” Lucas mengatur napas dan mimik wajahnya terlebih dahulu s