Share

Tangis Bu Laras

Penulis: Safiiaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-11 09:35:06

Bab 32

Kayla tersentak begitu mendengar ucapan Bu Laras. Ia tak menyangka jika Bu Laras bisa sedemikian membela perempuan itu.

"Kalau pun marah, apa aku salah?" sahut Kayla cepat. "Mama juga perempuan kan? Harusnya Mama juga tahu bagaimana perasaanku saat ini. Sakit, Ma."

Suara Kayla mulai terdengar sengau. Sekuat tenaga ia menahan perih dalam dadanya tapi ia kalah. Mendung yang sejak tadi bergelayut dalam kelopak matanya kini berubah juga jadi hujan deras yang membasahi wajahnya.

"Tidak ada yang salah. Yang ada itu kita harus saling memahami. Selama ini kami diam, tapi nyatanya kamu tak kunjung memberi kami cucu. Sekarang Elang yang berbuat seperti ini, ya apa salahnya sekalian saja kita jadikan ini jalan keluar dari apa yang kalian alami." Bu Laras mencoba tegar. Ia berusaha menepis rasa iba dalam hatinya demi keutuhan keluarga dan perusahaan yang dirintis oleh sang suami.

"Menjadikan janin tumbuh dalam rahim itu bukan kapasitasku, Ma. Mengapa Mama memaksaku memahami semua ini tanp
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Terpaksa Berbagi

    Bab 33Elang melirik jam di pergelangan tangannya. Ia menimbang-nimbang hendak kemana siang ini. Ingin pulang ke rumah, tapi Kayla sedang tidak ada di rumah."Ke tempat Sabrina aja lah," gumam Elang. Ia memutar arah laju mobilnya menuju sebuah rumah makan yang menjadi langganan keluarganya.Beberapa saat menunggu pesanan, Elang kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah Sabrina. Ia bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa berjumpa dengan istri kedua disela-sela kesibukannya.Sebuah kotak beludru yang disimpan di dalam dashboard tak lupa dibawa oleh Elang. Hadiah yang beberapa waktu lalu diberikan untuk Kayla, ia juga membelinya untuk Sabrina.Punya dua istri membuat Elang berusaha adik satu sama lainnya."Mas Elang?" pekik Sabrina senang saat melihat Elang di depan pintu. Tanpa peduli dimana mereka berada, ia langsung menghambur ke pelukan Elang.Tangan Sabrina melingkar dengan erat di punggung laki-laki yang baru datang itu. Ia senang sekali bisa mendapatkan kesempatan untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Sebuah Permintaan

    Bab 34Elang berjalan dengan setengah berlari menuju kamar Kayla. Ia sudah mencoba menghubungi istrinya itu tapi belum juga direspon hingga dirinya sampai di rumah."Kayla mana, Pa?" tanya Elang saat baru saja masuk dan melihat papanya di ruang tamu. Ia berhenti tanpa ada keinginan untuk duduk atau bersalaman."Ada di kamarnya. Sejak tadi dia mengurung diri."Mendengar kabar yang disampaikan papanya, Elang bergegas pergi. Ia harus bertemu Kayla secepatnya. Gak peduli dengan ekspresi papanya yang sedang geleng-geleng kepala."Sayang," panggil Elang setelah ia membuka pintu kamar. Didapatinya sang istri sedang bergulung dengan selimut. Enggan merespon, Kayla makin menenggelamkan diri di dalamnya, untuk menghindari Elang.Elang tak mau dia saja. Langkahnya terus maju untuk mendekati Kayla. Ia membiarkan selimut itu membalut badan istrinya yang sedang terluka. Tanpa permisi, Elang merebahkan dirinya di samping Kayla lalu memeluknya dari luar selimut."Sayang, maafkan aku." Elang mulai ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Kapan Bertemu?

    Bab 35"Besok aja ya? Mas capek hari ini," elak Elang. Ia belum siap melihat reaksi dua istrinya jika bertemu dalam satu waktu."Tapi Mas mau kan ajak aku ketemu sama dia?"Elang mengangguk lemah. Ia tak punya pilihan lain selain menerima permintaan Kayla ini, tapi tidak hari ini. Minimal Sabrina harus diberi tahu lebih dulu.Sebagai suami yang baik, Elang mencoba untuk belajar menjadi adil. Ia tak mau berat sebelah dan membuat salah satu istrinya tersakiti. "Tenang, jangan berpikir aku akan marah pada perempuan itu. Aku hanya ingin berkenalan lalu melihat bagaimana wajah wanita yang menjadi maduku, ibu dari calon anak ku." Kayla meraih tangan Elang untuk digenggamnya. "Lumrah memang jika kamu marah, tapi semua itu tidak lepas untuk kebaikan kita sendiri nantinya. Misalnya Sabrina lebih dulu hamil, anak itu bisa jadi pancingan buat kamu agar bisa cepat hamil," balas Elang sambil terus mengamati tiap perubahan dalam wajah Kayla.Wajah Kayla masih tampak belum legowo dengan semua ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Wajah Yang Sama

    Bab 36Dalam perjalanan ke kantor, Elang masih terus memikirkan bagaimana jika kedua istrinya bertemu. Luka di mata Kayla membuat Elang makin merasa gelisah. Bagaimana jika setelah pertemuan itu luka di hati Kayla makin lebar? Bagaimana jika Kayla tak dapat menerima kehadiran Sabrina dan memilih mengakhiri pernikahan mereka? Atau yang paling parah bagaimana jika di sana Kayla memporak-porandakan rumah Sabrina?Tak mau tenggelam dalam rasa gelisah, Elang mengambil ponselnya. Ia harus berbicara dengan Sabrina."Assalamualaikum, Mas." Sabrina berujar setelah menggeser tombol gagang warna hijau dalam layar. Ia bersemangat sekali ketika melihat nama sang suami tertera dalam layar. "Waalaikum salam, Sayang. Kamu lagi apa?" tanya Elang basa basi, sekaligus mengulur waktu untuk menyiapkan hatinya mengutarakan apa yang sedang mengganjal dalam benaknya."Aku lagi santai aja, baru bangun juga. Mas tumben pagi-pagi telepon? Udah di kantor ya?" Sabrina mengubah posisi duduknya. Ia menyandarkan pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Tamu Tak Diundang

    Bab 37"Kenapa, Rin?" tanya Fitri saat Sabrina sibuk menatap ponselnya.Mendengar pertanyaan Fitri, Sabrina meletakkan benda pintar yang baru saja dibukanya. Ia berusaha terlihat biasa saja setelah pandangannya beradu dengan sahabatnya itu."Ngga apa-apa, kok. Eh gimana kabar kamu? Sudah lama aku kehilangan kontak kamu. Mau minta ke Ibumu tapi aku udah keburu kena masalah kayak gini." Sabrina mengalihkan pembicaraan."Baik, alhamdulilah. Kamu sendiri gimana bisa menikah mendadak gitu? Mana suamimu?" tukas Fitri penasaran. Kabar yang ia dengar di kampung membuatnya iba pada sahabatnya itu akan tetapi ia tak dapat membantu sedikitpun."Aku coba hubungi kamu tapi nomer kamu ngga aktif." Fitri menyambung ucapannya."Iya. Sejak bapak meninggal, hidupku ngga sama seperti dulu. Beberapa barang penting terjual untuk biaya berobat bapak, termasuk ponsel. Barang berharga cuma motor yang biasa kupake kerja itu aja. Makanya aku pengen banget kabari kamu pas aku tinggal di sini tapi aku ngga ada n

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Amarah Pak Rahardjo

    Bab 38"Mas Devan?" pekik Sabrina kaget. Kakinya mundur satu langkah untuk menghindari sentuhan fisik dengan laki-laki tersebut."Kamu apa kabar?" Senyum miring tercipta dari bibir Devan untuk Sabrina. Tatapan nyalang pun tak lepas dari wajah oval milik laki-laki yang telah lama mengharapkan Sabrina untuk menjadi pasangannya."Mas ngapain kesini? Kok tahu rumahku?" cecar Sabrina bingung. Ia khawatir jika Devan berbuat macam-macam padanya sebab ia hanya sendirian saja di rumah itu."Bukan hal yang sulit untuk mencari tahu keberadaanmu. Mendapatkan nomor istri suamimu saja Mas bisa. Bagaimana dengan suamimu? Pasti sudah terjadi perang besar kan? Istri pertamanya tahu kalau kamu adalah wanita simpanan suaminya."Sabrina mengerutkan dahi. Ia tak menyangka jika pelakunya adalah Devan, laki-laki tampan yang terkenal ramah di kampung halamannya. "Apa tujuan Mas melakukan itu?" ucap Sabrina sarkas.Devan terkekeh. Ia melihat ke dalam ruang tamu yang tampak rapi dan bersih. "Jangan emosi. Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Pertemuan Dua Istri

    Bab 39Elang berjalan mengitari mobil menuju sisi pintu dimana terdapat Kayla di dalamnya. Ia membukakan pintu dan mengulurkan tangannya untuk membantu Kayla turun dari mobil.Kayla bergeming. Ia membiarkan tangan Elang terangkat di udara tanpa balasan."Ayo, Sayang. Itu Sabrina sudah nunggu," ucap Elang yang membuat Kayla mengerjapkan matanya.Helaan napas panjang berembus dari hidung Kayla. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya ia menyambut uluran tangan sang suami.Sementara itu, di depan mereka Sabrina sedang menunggu dengan senyum yang terkembang di bibirnya. Ia bersemangat untuk menyambut kakak madunya itu dengan hati yang penuh rasa khawatir."Sayang, kenalkan ini Sabrina," ujar Elang saat keduanya sudah berada di hadapan istri kedua Elang itu.Kayla masih terdiam mengamati wajah di depannya yang rasanya tak asing. Sejenak, ia menyusuri ingatannya untuk mencari kepingan wajah Sabrina dalam ingatannya."Hai, Mbak. Kenalkan aku Sabrina," ujar Sabrina dengan tangan terulur di d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Rasa Tak Biasa

    Bab 40"Mbak?" lirih Sabrina dengan raut tak paham dengan ucapan Kayla. Kayla mengerjapkan matanya. Ia menyadari bahwa ucapan terlalu frontal. "Ah iya. Maaf. Aku senang kamu sudah akrab dengan mereka," balas Kayla kemudian."Alhamdulillah. Mereka semua baik, termasuk Mbak yang mau menerimaku di sini." Sabrina mengulum senyuman. Kayla tersenyum sumbang. Akan tetapi di dalam hatinya penuh gemuruh yang sedang coba ia kendalikan."Mereka terlalu baik memang, sampai mengizinkan kamu masuk dengan mudahnya di rumah ini." Lagi, Kayla berusaha mengutarakan rasa keberatannya atas keadaan ini."Ceritanya panjang, Mbak. Aku ngga serta merta masuk begitu saja," bela Sabrina. Ia tidak mau dianggap demikian oleh Kayla."Iya, Mas Elang sudah cerita banyak sama aku. Beruntung aku belum punya anak, kalau aku sudah bisa memberikan mereka keturunan mungkin sudah lain ceritanya." Kayla menatap Sabrina dengan pandangan tegas. Ia makin mendekati Sabrina yang tengah berdiri di depan kompor yang menyala.Sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19

Bab terbaru

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Tamat

    Bab 70Hari-hari baru telah dilalui oleh Sabrina dan Elang di rumahnya yang sebelumnya ia tempati. Kehidupan baru dengan status baru, yaitu sebagai satu-satunya istri dari Elang Hastanta.Pernikahan mereka baru saja di sahkan setelah satu bulan kepergian Kayla. Hal itu membuat Sabrina merasa lega sebab statusnya telah sah dimata hukum. "Terima kasih atas hadiah ini, Mas," ucap Sabrina setelah kembali ke rumah. Buku nikah telah ia dapatkan ditangan. Ia bukan lagi menjadi wanita simpanan, melainkan sebagai satu-satunya istri sah yang dimiliki Elang.Bibir Elang mengulum senyuman. Ia mengusap pipi Sabrina menggunakan ibu jarinya dengan halus dan lembut."Sama-sama, Sayang. Tidak ada lagi alasan untukku tidak menjadikanmu sebagai satu-satunya istri sah. Mas janji akan selalu menjaga diri agar tidak lagi melakukan kecerobohan yang menyebabkan hidup Mas jadi berantakan seperti kemarin. Mas juga janji akan membahagiakan kamu dan anak kita nanti," ucap Elang sambil mengusap perut Sabrina yan

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Penyesalan

    Bab 69Elang menuntun Sabrina berjalan di jalan setapak di antara makam yang berjajar. Dadanya kebak akan rasa haru atas apa yang sudah terjadi. "Hati-hati, Sayang," ujar Elang saat Sabrina berusaha menghindari makam yang ada di samping jalanan.Tangan Sabrina menggenggam erat lengan Elang yang ada di sampingnya. Kondisinya yang baru saja pulih membuat badannya masih terasa lemas dan sesekali harus menyandarkan badannya agar tidak roboh. Seharusnya Sabrina banyak beristirahat, tapi rasa bersalahnya tak lagi dapat menahan langkah kakinya untuk berjumpa dengan Kayla sekalipun sudah berbeda alam."Ini makamnya," ucap Elang seraya menunjuk satu makam yang masih tinggi gundukannya. Kembang setaman yang ditaburkan kemarin masih banyak berjajar di atas makam itu. Bahkan aromanya sesekali masih terhirup oleh hidung Sabrina juga Elang.Sabrina menatap makam itu dengan hawa panas yang mulai merambat ke sekujur tubuhnya. Kepergian Kayla setelah apa yang dilakukannya pada Sabrina membuat Sabrina

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Kehilanganmu

    Bab 68Elang berjalan dengan langkah tergesa menuju ruang ICU, tempat di mana Kayla sedang dirawat. Matanya hanya fokus pada jalanan di depannya agar bisa lekas sampai di ruangan tersebut. Pikirannya sudah lebih tenang sebab Sabrina sudah ditemukan.Beberapa kali ponselnya berdering dari sang mama, bertanya di mana posisinya sekarang. Dan itu membuat Elang makin cemas dengan kondisi Kayla.Biasanya, Bu Laras dan Pak Rahardjo cukup bisa diandalkan dalam hal apapun. Tapi dering ponsel yang terus berbunyi itu membuat Elang merasa bahwa orang tuanya tak bisa mengatasi keadaan itu dan mengharuskannya berada di sisi Kayla secara langsung.Elang pun makin mempercepat langkahnya."El," sapa Bu Laras kala matanya melihat Elang mendekatinya. Tangannya terangkat untuk memeluk sang putra. Ketika berada dalam rengkuhan putranya, air mata Bu Laras tumpah seketika."Kayla, El. Kondisinya mengkhawatirkan," ucap Bu Laras dalam isakan. Ia begitu cemas melihat busa yang keluar dari mulut Kayla secara la

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Pergi Dari Sini!

    Bab 67"Mas tolong aku," racau Sabrina lagi. Matanya memandang sang suami dengan tatapan mengiba. Bayangan laki-laki semalam yang memaksanya masuk ke dalam mobil kembali terbayang dalam ingatan. Wajah mengerikan lelaki itu, membuat Sabrina terus meracau karena rasa takut.Elang makin merasa bersalah melihat Sabrina yang tampak trauma. Ia menggenggam erat tangan Sabrina untuk menyalurkan rasa tenang dan nyaman. "Tenanglah, ada Mas di sini." Elang mengusap punggung tangan Sabrina dengan ibu jarinya. Elang mendekatkan wajahnya ke dahi Sabrina, lalu menciumnya dengan penuh kelembutan. Ia cemas bercampur lega bisa melihat Sabrina ada di dekatnya. Meskipun kondisinya mengkhawatirkan tapi Elang merasa bahagia bisa berjumpa kembali dengan istri yang sudah lama meninggalkan dirinya tanpa pamit.Sabrina mengerjapkan matanya. Ia menatap Elang beberapa saat, kemudian menghentakkan tangan Elang yang sejak tadi menggenggam tangannya."Pergi kamu, Mas! Pergi dari sini! Aku benci kamu!" desis Sabr

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Aku Takut, Mas!

    Bab 66Ponsel Elang terus berdering selama perjalanan. Ia tak peduli, kabar yang baru saja ia terima membuat Elang harus segera sampa di lokasi.Sementara di ujung panggilan, Kayla sedang menangis. Ia tak terima jika Elang pergi meninggalkannya walau hanya sebentar. Rasa takut kehilangannya sudah mengakar dalam hati dan semakin membuatnya nekat melakukan hal apapun agar sang suami mau kembali. Akan tetapi, sikap abai milik Elang itu malah membuat Kayla tak bisa menunggu. Kayla bangkit dari tidurnya. Ia memaksa tubuhnya yang lemah itu untuk berjalan menuju balkon kamarnya. Pikiran dan hati Kayla sudah buntu. Wanita itu sudah gelap mata dan pikiran."Aku tidak rela jika kamu kembali pada perempuan itu, Mas. Kamu hanya milikku dan tidak boleh dimiliki oleh wanita lain selain aku. Jika kamu berbagi, maka biarkan anak ini kubawa pergi." Kayla berjalan dengan tertatih menuju pintu kaca yang menampakkan sinar bulan purnama. Sayangnya keindahan bulan purnama itu tidak membuat Kayla merasa ka

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Rindu Yang Menggebu

    Bab 65Kayla sedang membaca pesan dari seseorang saat pintu kamarnya terbuka. Ia merasa lega karena misinya berhasil, sekalipun itu harus mengorbankan kesehatannya demi janin yang ia kandung. Usahanya berhasil untuk membuat Elang bertahan di sisinya untuk sementara ini. Bayi itu harus selamat jika Kayla ingin dirinya kembali menjadi ratu dalam pernikahannya. Ponsel yang dipegang Kayla segera diletakkannya begitu Elang sudah ada di bibir ranjang tempatnya berbaring. Ia tak mau sang suami melihatnyaa berbalas pesan dengan orang lain, terlebih itu adalah seorang laki-laki. "Sayang, makan dulu ya?" ucap Elang sambil membawa senampan makanan untuk Kayla. Nampan itu ia letakkan di nakas sebelum menyiapkan meja di atas tempat tidur Kayla.Sejak keluar dari rumah sakit, Kayla tidak pernah keluar dari kamar. Ia lebih banyak bedrest karena kondisinya yang lemah. sesekali mertuanya datang menjenguknya ke dalam kamar, untuk sekedar berbincang atau menanyakan keadaan Kayla hari itu."Hemm wangi

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Layani Saya Malam Ini

    Bab 64Sabrina mematut diri di depan cermin, menatap pantulan wajah dan badannya yang mengenakan dress sabrina berbahan satin dengan belahan dada rendah yang menampakkan sebagian dari bahunya yang kecil dan mulus. Embusan hawa dingin dari AC yang menerpa badan Sabrina membuatnya berulang kali mengusap bahu dan leher bagian belakang. Rasa risih membuat Sabrina tak nyaman dengan pakaian itu. Sayangnya hendak protes pun Sabrina tak memiliki keberanian."Sudah cantik," ucap perempuan yang mendandani Sabrina itu. Rosa namanya. "Tubuhmu bagus, siapapun tamunya nanti pasti akan tertarik dengan badanmu yang padat ini.""Terus ini aku kemana, Kak? Saya harus apa di sana nanti?" tanya Sabrina dengan polosnya."Kamu nanti cukup duduk manis aja. Kalau diajak duet ya kamu duet, kamu layani dia dengan baik. Kalau dia mau apa-apain kamu ya udah biarin aja, pasrah aja jangan banyak protes biar nanti kamu dapat tips banyak. Lumayan kan? Ngga susah juga kerjanya, kamu cukup nikmati permainan dia nant

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Pekerjaan Apa Ini?

    Bab 63"Saya ngga tau pasti ini perusahaan apa, tapi alamatnya benar ini," ucap Sabrina sambil membaca nama jalan dan nomor yang melekat di dinding dekat pintu."Ya sudah deh, Mbak. Hati-hati aja saran saya," ucap kang ojek itu sebelum ia meninggalkan Sabrina di halaman gedung bertingkat itu sendirian.Sabrina menghela napas dalam dan panjang. Dari ucapan kang ojek itu ia merasa aneh, akan tetapi untuk kembali pulang pun rasanya tak mungkin sebab ia memang butuh pekerjaan itu.Tak ada pilihan lain, Sabrina pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam halaman gedung yang tak luas itu. Tidak ada orang di halaman itu, hanya ada security yang sejak tadi sibuk dengan benda pintar di tangannya. Ia bahkan tak mempredulikan Sabrina yang tampak kebingungan."Bismillah," ucap Sabrina menyemangati dirinya.Sabrina masuk ke dalam gedung yang ada di depannya. Ada rasa canggung dan takut saat membuka pintu kaca yang menjadi bagian utama dari bangunan tersebut. Tak banyak lampu yang menyala, hanya bebera

  • Terjebak Dalam Pesona CEO Tampan    Alhamdulillah Dapat

    Bab 62Sabrina tinggal di sebuah kontrakan kecil tak jauh dari tempat tinggalnya di kampung. Ia sengaja mencari tempat yang tak jauh dari lingkungan rumahnya sebab lebih mudah beradaptasi. Kehamilan Sabrina terbilang rewel dan manja. Ia tak bisa banyak beraktivitas sebab rasa mual yang kerap datang dan membuatnya lemas. Tak jarang Sabrina menangis nelangsa merasai nasibnya yang menyedihkan ini. Akan tetapi ia hanya mampu menangis tanpa sanggup menyalahkan siapapun atas apa yang terjadi ini."Sabar ya, Nak? Mama akan berusaha kuat meskipun kamu selalu saja membuat Mama lemas begini," ucap Sabrina seraya mengusap perutnya yang baru saja terasa mual. Bagaimana pun beratnya menjalani morning sicknes, Sabrina tetap berusaha sabar. Ia juga harus kuat untuk bisa bekerja demi melanjutkan hidupnya yang sebatang kara. Pada siapa lagi Sabrina akan bergantung jika bukan pada tangannya sendiri. Tidak banyak uang yang Sabrina bawa sebab kartu pemberian Elang telah ia kembalikan pada Kayla. Sabrin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status