“Nona, bunga apa yang ingin Anda cari?” Alice bertanya pada wanita cantik di depannya setelah beberapa saat ia terpukau oleh kecantikan wanita itu. Meski kecantikannya tidak bisa dibandingkan dengan Starla, tapi wanita di depannya benar-benar seperti dewi.“Nenek saya sangat menyukai bunga Arum Lily, apakah ada?”Selain berwajah cantik, suaranya juga enak di dengar. Alice benar-benar menyukai wanita seperti ini. Ia yakin pasti banyak sekali pria yang tergila-gila padanya.“Kebetulan sekali kami memiliki bunga Arum Lily yang baru diimport dari Australia.” Alice menjawab dengan lugas. Wanita ini memiliki kemampuan bicara sangat baik.“Bisakah saya melihatnya?”“Ya, tentu saja. Mari ikut saya, Nona.”Wanita itu mengikuti Alice. Ia mengamati sekelilingnya, tapi ia tidak menemukan orang yang ia cari.“Nona, ini bunga Arum Lily yang Anda cari,” seru Alice.“Saya akan membeli dua belas tangkai.”“Baik, Nona.”“Apakah Starla tidak datang ke sini?”Raut wajah Alice tampak lebih bersemangat sek
Langkah kaki Sylvester tergesa, pria itu menyusuri koridor rumah sakit yang ia rasa sangat panjang dan tidak berujung.“Bagaimana keadaan Starla?” Sylvester bertanya pada bawahan Nick ketika ia sampai di depan ruang operasi.“Nona Starla masih ditangani oleh dokter Carter dan timnya saat ini,” jawab pria di depan Sylvester dengan rasa dingin yang menyelimuti tubuhnya.“Bagaimana kecelakaan itu terjadi?”“Truk bermuatan melaju sangat kencang, saat ini sopir kendaraan telah diamankan. Pria itu menyetir dalam keadaan mabuk.”“Pergi dan selidiki lebih jauh!” Sylvester memberi perintah pada Grey dengan suara dingin. Ia tidak akan pernah membiarkan sopir yang telah menabrak Starla berakhir dengan mudah.Yang terbaik adalah Starla bisa diselamatkan, karena jika sampai Starla tidak bisa diselamatkan maka pria itu pasti akan merasakan hal yang paling mengerikan di dunia. Sylvester mungkin akan membuat pria itu sekarat lalu menyelamatkannya dan kemudian membuatnya sekarat dan terus mengulanginy
“Aku tidak menyukainya.” Sylvester menjawab dingin. Ia tahu bahwa ia memang benar-benar memiliki kemungkinan menyukai Starla, tapi bagi pria seperti dirinya akan lebih baik jika dia tidak memiliki perasaan apapun terhadap Starla karena itu akan terlalu merepotkan untuknya.Dalam pertempuran antara keuntungan dan cinta, orang-orang dari kalangan atas akan lebih memilih keuntungan.Lucian tidak yakin dengan kata-kata Sylvester, tindakan dan cara Sylvester memandang Starla sudah terlalu berlebihan bagi seorang pria yang hanya menganggap wanita sebagai penghangat ranjangnya.Hanya ada dua kemungkinan, Sylvester menyangkal perasaannya sendiri atau Sylvester masih belum menyadari perasaannya terhadap Starla.“Jika kau tidak menyukainya maka artinya kau benar- benar terlalu perhatian pada penghangat ranjangmu.”“Kau terlalu usil terhadap hidupku.” Sylvester menanggapi sinis.Lucian tidak ingin melanjutkan perdebatan dengan Sylvester. Ia mengalihkan topik pembicaraan segera. “Bagaimana keadaa
“Hari ini pergi dengan Ruby untuk mencoba pakaian yang akan kalian kenakan di pertunangan nanti.” Alyssa menatap putranya dengan lembut.“Bu, aku sibuk.” Sylvester tidak begitu memedulikan tentang persiapan pertunangannya dengan Ruby. Ia telah menyerahkan sepenuhnya pada keluarganya dan Ruby.“Sylvester, jangan keterlaluan.” Alyssa bersuara pelan. “Ibu tahu kau selalu menyempatkan dirimu untuk melihat wanita peliharaanmu di rumah sakit. Kau tampaknya tidak sesibuk seperti yang kau katakan.”“Kalian sepertinya tidak lagi menghargai privasiku.” Sylvester membalas dengan wajah kaku. Bagaimana lagi ibunya tahu tentang dia yang menyempatkan diri untuk mengunjungi Starla di rumah sakit jika bukan karena ibunya atau yang lainnya mengirimkan orang untuk memata-matainya?Sylvester tahu bahwa orangtuanya sering melakukan itu, tapi untuk kali ini ia merasa terganggu.“Apa yang kami lakukan semua karena kami menyayangimu.”Sylvester ingin membalas kata-kata ibunya, tapi dia tidak ingin membuat ib
Grey mengunjungi penjara selagi Sylvester bersama dengan Starla. Orang-orangnya sudah mendapatkan istri dan anak sopir yang menabrak mobil Starla.Sopir itu dibawa ke kantor kepala polisi dan ditinggalkan berdua saja dengan Grey di sana.“Tuan, kenapa Anda ingin bertemu dengan saya?” Julius bertanya dengan sedikit gugup.Grey mengarahkan layar laptop pada Julius. “Lihat ini.”Mata Julius terbelalak ketika melihat anak dan istrinya yang terikat dengan mulut tersumpal. “A-apa yang kau lakukan pada istri dan anakku?”“Mereka akan mati jika kau tidak mengatakan yang sebenarnya.” Grey berkata dengan wajah datar.Hati Julius dipenuhi oleh rasa teror saat ini. “Tuan, tolong lepaskan anak dan istriku. Jangan sakiti mereka.” Terlihat sekali bahwa Julius adalah kepala keluarga yang menyayangi anak dan istrinya.“Kau menyentuh seseorang yang tidak seharusnya kau sentuh, dan kau meminta untuk tidak menyakiti anak dan istrimu?” Grey mendengkus sinis. “Bagaimana dengan perasaan ibu dari wanita yan
Hari-hari berlalu, Starla sudah tidak lagi berada di rumah sakit. Bekas luka di wajah Starla juga sudah memudar, hanya dengan sedikit olesan tipis maka wajahnya akan kembali seperti semula.Setelah cukup lama tidak mengunjungi toko bunga ibunya, Starla akhirnya bisa pergi ke sana. Ia ditemani oleh pengawal baru yang menggantikan Nick.“Lihat betapa jalangnya putrimu. Ckck, dia telah menjadi penggoda sepertimu untuk menikmati hidup mewah!”Suara sinis seorang wanita terdengar di telinga Starla. Ia mempercepat langkah kakinya dan menemukan ibunya saat ini sedang berhadapan dengan Clarisa.“Apa yang kau lakukan di sini, Nyonya Clarisa?!” Starla mendekat dengan wajah marah.“Ah, akhirnya kau datang, Starla.” Clarisa tersenyum jijik. “Kita bertemu lagi.”“Tidak ada yang menerima kau di sini, cepat pergi!” Starla bersuara sinis.“Sekarang aku sudah tahu dari mana asal kesombonganmu, Starla.” Clarisa bersuara licik. “Bagaimana perasaanmu menjadi wanita simpanan Sylvester? Apakah kau merasa s
“Bu, Ibu sudah bangun.” Starla bersuara pelan. Ia tidak pernah melepaskan genggaman tangannya dari jemari sang ibu.Dokter mengatakan bahwa syok yang menyerang ibunya cukup berbahaya, jika saja ibunya terlambat ditangani maka ibunya mungkin tidak akan bisa diselamatkan.“Starla.” Fleur membalas lemah.“Apakah Ibu haus?” Starla bertanya dengan cepat. Ia berdiri untuk menekan tombol memanggil dokter.“Ya.”Starla mengambilkan minum untuk ibunya lalu membantu ibunya untuk duduk dengan lembut.“Apakah sudah cukup, Bu?”“Ya.”Starla membaringkan kembali tubuh ibunya. “Apakah Ibu merasa tidak nyaman?”“Ibu merasa pusing.”“Tunggu sebentar, dokter akan segera datang untuk memeriksa Ibu.”Fleur menganggukan kepalanya. Ia menatap putrinya dengan perasaan bersalah. Putrinya pasti telah banyak sekali menangis karena mencemaskannya.Dokter datang beberapa saat kemudian dan memeriksa kondisi Fleur, untuk saat ini Fleur masih harus dirawat di rumah sakit untuk pemulihan.“Starla, beritahu Ibu apa y
“Ayo buka mulutmu.” Starla membujuk Sylvester untuk mengisi perutnya. Di tangannya ada semangkuk bubur yang ia siapkan secara khusus untuk Sylvester.“Aku tidak lapar.”“Kau belum makan apapun, perutmu kosong.” Starla bersuara lembut. Ia benar-benar mengkhawatirkan Sylvester, seperti yang dikatakan oleh Carter, pria itu benar-benar mengabaikan kesehatannya padahal dia sudah jatuh pingsan.“Untuk apa kau peduli pada bajingan sepertiku, Starla? Pergi, aku tidak membutuhkanmu!” Sylvester bersuara dingin.Starla merasa tertusuk lagi, tampaknya kata-kata dan tindakannya dua hari lalu benar-benar membuat Sylvester tersinggung.“Aku akan pergi setelah kau menghabiskan makananmu,” balas Starla. “Ayo makanlah sedikit saja.” Ia mengarahkan sendok ke mulut Sylvester, tapi Sylvester menepis tangan Starla sehingga menyebabkan mangkuk yang Starla pegang jatuh. Bubur yang cukup panas di dalam mangkuk jatuh ke lutut dan mengalir ke kaki Starla.Starla meringis, ia segera mengambil tisu dan membersih