Starla memasuki lift, ia menekan tombol untuk menutup pintu lift berkali-kali, saat pintu lift akan tertutup Christopher masuk ke dalam sana dengan cepat, detik selanjutnya pintu lift benar-benar tertutup.
“Starla, kau mau pergi ke mana? Biar aku temani.” Christopher bertanya dengan pelan. Hatinya berdenyut nyeri saat melihat kesedihan di wajah Starla.
“Biarkan aku sendirian.” Starla tidak ingin ditemani oleh siapapun saat ini.
“Aku tidak akan membiarkanmu sendiri.” Christopher sudah pernah tidak hadir di samping Starla ketika wanita itu menghadapi perpisahan orangtuanya. Dan sekarang Christopher tidak ingin melakukan hal yang sama lagi. Ia mungkin tidak bisa menghibur Starla, tapi ia ingin wanita itu tahu bahwa ia ada untuknya saat ini.
Starla tidak lagi mendorong Christopher untuk pergi, ia tahu jika pria ini sudah bertekad maka dia tidak akan menyerah.
Pintu lift terbuka detik selanjutnya. Starla segera keluar
“Apa hubunganmu dengan Christopher?” Sylvester menatap Starla yang tampak acuh tak acuh di depannya.“Aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya!” Starla enggan menjelaskan.“Tidak memiliki hubungan apapun tapi pria itu memelukmu dan tidak ingin melepaskanmu?” Sylvester menggunakan nada dingin. Lagi-lagi Starla melanggar peraturan yang ia buat untuk wanita itu. Starla membiarkan Christopher memeluknya.Dari kata-kata Sylvester, Starla yakin bahwa Grey telah memberitahu pria itu apa yang terjadi di taman hotel tadi.“Kenapa? Apakah hanya kau yang bisa memiliki hubungan dengan lebih dari satu wanita sementara aku tidak?” Starla menatap Sylvester mencemooh. “Jangan memandang dirimu terlalu tinggi, Sylvester. Bukan kau satu-satunya pria berkuasa di dunia ini!”Emosi Sylvester tersulut ketika dia mendengar kata-kata Starla. Pria itu memegang rahang Starla dengan kuat. “Kau terlalu beran
“Sampai kapan kau akan mogok makan seperti ini, Starla?” Sylvester berdiri di belakang Starla yang sedang duduk di menghadap ke danau di depannya.Sudah tiga hari Starla melakukan aksi mogok makan, wanita itu tampak lesu, berat badannya telah menyusut.Starla mengabaikan Sylvester, wanita itu sedang menyiksa dirinya sendiri agar Sylvester muak padanya dan membiarkan dia pergi.Melihat Starla seperti ini, hati Sylvester sakit, dia tahu bahwa tindakan Starla ini adalah demi agar ia melepaskannya. Sylvester tidak habis pikir, apakah berada di sisinya benar-benar buruk sehingga Starla rela menyiksa dirinya sendiri seperti ini.Namun, Sylvester tidak melunak. Dia tidak mau melepaskan Starla yang telah masuk ke dalam dunianya. Sebelum mengenal Starla dia hanya hidup untuk bekerja, hari-hari yang dia lalui selalu monoton. Akan tetapi, sejak ia bertemu dengan Starla, semuanya berubah, perlahan-lahan wanita itu menariknya dari kegelapan dan membawakan cahaya untuknya.Setelah melihat cahaya se
“Ayah, apakah Ayah sudah menemukan sesuatu tentang Sylvester?” Julia berbaring manja di dalam dekapan Jhon, ayah mertuanya. Tubuh keduanya menempel erat, mereka baru saja melewatkan sesi bercinta yang penuh gairah.Jhon membelai puncak kepala Julia dengan lembut. “Belum. Orang yang aku kirim untuk memata-matai Sylvester tidak menemukan apapun. Selama beberapa waktu ini Sylvester hanya bepergian ke rumah, kantor dan beberapa tempat yang berhubungan dengan pekerjaan.”“Bagaimana jika Sylvester menyimpan wanita di kediamannya?” Julia mengangkat tubuhnya, ia meletakan dagunya di dada Jhon.“Aku akan mencari cara untuk menyuap pelayan di kediaman Sylvester agar mereka bicara.” Jhon tidak terlalu yakin dengan hal ini, Sylvester pasti tidak sembarangan mempekerjakan orang di kediamannya. Mungkin akan sedikit sulit mencari informasi dari para pelayan.“Baiklah, Sayang. Aku tidak ingin ada yang menghalangi jalan putri kita.” Ruby memainkan jarinya di atas dada ayah mertuanya.“Jangan menggoda
“Ke mana kau akan membawaku?” Starla mengalihkan pandangannya dari helikopter yang ada di landasan kediaman Sylvester.“Kau akan tahu nanti.” Sylvester tersenyum kecil. “Ayo.” Pria itu meraih tangan Starla lalu keduanya mulai melangkah lebih dekat ke helikopter dan masuk ke dalam sana.Helikopter mulai terbang. Ini adalah pertama kalinya Starla naik helikopter seperti ini. Kehidupan orang-orang kaya memang sangat luar biasa.Sepanjang perjalanan Starla melihat ke sekelilingnya, wanita itu tidak takut sama sekali. Pemandangan dari atas terlihat sangat indah.Saat Starla sibuk memandang ke bawah, Sylvester lebih sering melihat ke arah Starla. Pria itu sesekali tersenyum. Entah sejak kapan memandangi Starla saat ini menjadi kebiasaannya.Waktu berlalu, helikopter mendarat di villa yang pernah ditinggali oleh Starla selama satu minggu.Starla kini tahu bagaimana caranya ia sampai ke tempat ini sebelumnya, ternyata Sylvester membawanya menaiki helikopter.“Apakah kau akan mengurungku di s
Starla menyeret tubuhnya menuju ke ruang makan. Ia mengerutkan keningnya saat ia menemukan Sylvester yang menata makanan di meja makan.Ia meneruskan langkahnya dan melihat Sylvester kembali ke dapur. Ia mengikuti pria itu.“Kau memasak sendiri?” Starla seolah tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Pria yang bertelanjang dada di dekatnya sedang memegang spatula.“Ya. Tunggu di ruang makan, aku akan segera selesai.”Starla tidak beranjak dari tempatnya, ia tidak mungkin melewatkan keberadaan Sylvester di dapur. Sial! Pria itu benar-benar seksi ketika berhadapan dengan peralatan memasak.“Apakah pemandangannya sangat indah, Starla?” Sylvester tersenyum menggoda.“Ya, benar-benar indah.” Starla melihat dari bawah hingga ke atas.Sylvester tertawa geli. “Apakah kau ingin mencoba bercinta di dapur? Meja itu bisa menopang tubuhmu.”“Itu terdengar menyenangkan.” Starla menanggapi dengan genit.Tawa Sylvester semakin menjadi, jika saja ia belum bercinta dengan Starla beberapa saat lalu ia pa
Setelah beberapa waktu tidak diperbolehkan berenang oleh Sylvester, pagi ini Starla akhirnya bisa berenang lagi. Wanita itu kini berada di danau, ia mengenakan bikini berwarna merah yang hanya menutupi bagian puncak dadanya dan area pribadi bagian bawah tubuhnya.Wanita itu tidak sendirian di danau, ia ditemani oleh Sylvester yang saat ini juga berenang.Melihat Starla dalam balutan bikini yang sangat minim Sylvester sangat terangsang. Ia benar-benar menjadi seorang maniak yang ingin memasuki Starla di mana pun dan kapan saja dia ingin.Starla terus berenang di sekitar Sylvester, wanita itu tidak menyadari sama sekali bahwa Sylvester saat ini seperti binatang buas yang mengintai mangsanya.“Air di danau ini benar-benar menyegarkan.” Starla mendekati Sylvester, kesannya pada villa Musim Semi yang awalnya tidak menyenangkan menjadi lebih baik. Ia merasa bahagia selama dua hari di sini bersama Sylvester.Sylvester tidak menanggapi kata-kata Starla, sebagai gantinya ia memberikan Starla t
Di tempat lain saat ini orang suruhan Jhon telah menemukan mantan pelayan yang telah dipecat dari kediaman Sylvester beberapa waktu lalu.“Katakan apa yang kau ketahui?” Jhon menatap wanita muda di depannya dengan arogan.“Tuan Sylvester memiliki wanita simpanan di kediamannya.” Mantan pelayan itu memberitahu Jhon dengan sebenarnya. “Wanita itu menggunakan kecantikannya untuk menggoda Tuan Sylvester. Dia bertingkah seperti nyonya muda padahal dia hanya seorang penghangat ranjang.”Jhon mendengkus, berani-beraninya Sylvester memiliki wanita simpanan di kediamannya padahal pria itu akan segera bertunangan dengan putri kecilnya.“Siapa wanita itu?”“Saya hanya tahu namanya adalah Starla.”“Starla.” Jhon mengulang nama itu. “Apalagi yang kau tahu tentang wanita yang bernama Starla itu?”“Hanya itu yang saya ketahui, Tuan.”Jhon tidak begitu puas, tapi setidaknya ia sudah memiliki informasi di tangannya saat ini. Ia hanya perlu mengirim orang untuk meamta-matai kediaman Sylvester. Tidak m
“Apa ini?” Starla melihat ke kotak mewah berukuran kecil di tangan Sylvester.“Ambil, dan buka saja,” balas Sylvester. “Aku ingin memberikannya padamu beberapa waktu lalu, tapi aku baru ingat sekarang.”Starla meraih kotak itu dengan enggan, ia terpana ketika ia melihat isi di dalamnya. Satu set perhiasan yang benar-benar indah. “Sylvester, aku sudah memiliki banyak perhiasan, aku bahkan belum memakai mereka semua.”“Tidak apa-apa, kau bisa menyimpannya. Aku hanya ingin membelinya untukmu. Itu terlihat cocok denganmu.” Sylvester berkata lembut. Dia tidak bermaksud untuk membeli hidup Starla dengan memberikan perhiasan itu pada Starla, dia hanya memikirkan Starla ketika melihat set perhiasan yang hanya ada dua di dunia itu.Starla menatap Sylvester tidak berdaya. Hidupnya memang tidak akan pernah kekurangan apapun jika bersama Sylvester, tapi sangat disayangkan pria di depannya ini tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya .“Aku akan menyimpannya kalau begitu,” seru Starla.“Ya.”“L