“Wanita mana yang kau pelihara di kediamanmu?” Vendros Axelton, ayah Sylvester menatap putranya dengan tegas seperti biasanya.Pria berusia lima puluhan tahun itu sengaja mengunjungi kantor putranya untuk membahas mengenai apa yang ia dengar dari kepala pelayan di kediaman Sylvester.“Ayah tidak perlu mencampuri kehidupan pribadiku.” Sylvester berkata dengan acuh tak acuh. Pria ini selalu menghormati ayahnya, tapi cara bicaranya pada orangtuanya hampir sama dengan cara bicaranya terhadap orang lain.Sylvester tahu bahwa sebelum ayahnya datang untuk bertemu dengannya, pria itu pasti sudah lebih dahulu menyelidiki tentang Starla, jadi dia tidak perlu menjelaskan lebih banyak karena dia yakin seratus persen bahwa tidak ada satu informasi pun yang tidak ditemukan ayahnya tentang Starla.“Aku tidak memiliki keinginan untuk ikut campur dalam kehidupan pribadimu, Sylvester. Hanya saja aku ingin mengingatkanmu bahwa wanita vulgar seperti itu tidak akan pernah bisa menjadi menantu di keluarga
“Terima kasih telah membantuku.” Starla mengucapkannya dengan tulus pada Lucian.“Itu bukan apa-apa. Segeralah pulang dan obati luka-lukamu.” Lucian melihat ke sudut bibir Starla yang berdarah. Ia tahu bahwa wanita itu juga mendapatkan pukulan di bagian tubuhnya yang lain.“Kalau begitu aku akan segera pergi.”“Ya, hati-hati di jalan, Starla.” Lucian tersenyum ringan. Tatapannya kemudian beralih pada Reverie yang berada di sebelah Starla.Setelah melihat mobil Starla meninggalkan parkiran, Lucian mendengkus. Dunia benar-benar sempit, siapa yang mengira bahwa wanita Sylvester merupakan teman dari mantan kekasihnya, Reverie.Lucian sebenarnya sudah melihat keberadaan Reverie di klub malam, tapi pria itu hanya memperhatikan dengan dingin. Sejujurnya jika Starla tidak datang, Lucian yang akan mengantarkan Reverie kembali ke kediamannya.Reverie, Lucian pikir dia sudah melupakan wanita y
Satu minggu berlalu. Starla dan Sylvester kembali menjadi dua orang asing yang berbagi ranjang. Starla benar-benar menunjukan bahwa dia tidak lupa posisinya. Dia hanya seorang penghangat ranjang, jadi dia tidak melakukan pekerjaan lain selain dari pekerjaannya.Dia bahkan tidak banyak bicara, wanita itu menggunakan ketidakpeduliannya terhadap Sylvester sehingga membuat komunikasi keduanya semakin buruk dari sebelumnya.Selama masa hukumannya, ia tidak keluar dari rumah sedikit pun. Ia memberitahu ibunya bahwa dia memiliki pekerjaan di luar kota selama satu bulan. Starla merasa sangat buruk, dia telah membohongi ibunya berkali-kali karena Sylvester.Sikap acuh tak acuh Starla membuat Sylvester marah. Starla seharusnya meminta maaf padanya karena telah melanggar janji, mencoba yang terbaik untuk tidak membuatnya marah lagi, tapi yang sekarang Starla tunjukan padanya berbanding terbalik dengan yang ia pikirkan. Wanita itu mengabaikannya. Setelah sesi bercinta
Starla membuka matanya setelah wanita itu tertidur cukup lama. Hal pertama yang ia rasakan adalah bahwa seluruh tubuhnya terasa sangat lelah dan sakit di bagian bawahnya karena siksaan Sylvester selama berjam-jam.Setelah menyesuaikan diri dengan ketidaknyamanan yang ia rasakan. Starla mengubah posisinya menjadi duduk. Barulah saat itu dia menyadari bahwa dia tidak berada di kamar yang biasa ia tempati.Di mana ia berada saat ini? Apakah mungkin Sylvester mengirimnya ke kamar berbeda?Starla tidak begitu memedulikannya. Ia segera turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.Jika saja ia tidak merasa sangat lapar, maka mungkin dia akan berendam lebih lama di dalam bak mandi. Air hangat membantu tubuhnya merasa lebih baik.Starla pergi ke ruang pakaian, dia menemukan pakaian yang berbeda dari yang ada di lemari pakaiannya di kamar Sylvester. Ia mengambil gaun berwarna lavender lalu setelah mengenakannya dan mengeringkan ram
Hari persidangan segera tiba. Starla hadir di sana dengan ditemani oleh Reverie dan juga kuasa hukum yang telah ditunjuk oleh Sylvester.Andrew terkejut ketika dia melihat Stevano di ruang persidangan yang sama dengannya dan akan menjadi lawannya. Pria itu mulai berkeringat dingin, bagaimana dia bisa memenangkan persidangan kali ini jika lawannya adalah pria yang bisa disebut gurunya sendiri.Sementara itu Marcus dan keluarganya sangat yakin bahwa mereka akan menang di persidangan, keluarga kaya itu tidak mengenal Stevano dengan baik. Mereka berpikir bahwa pengacara yang mereka sewa berada di atas pengacara Starla.Beberapa orang lain yang ada di ruang persidangan memandangi Starla dengan tatapan menilai. Beberapa orang itu mengenali sepak terjang dan kehebatan Stevano di dunia hukum. Pria itu merupakan pengacara yang telah memenangkan kasus-kasus luar biasa di dunia.Hal yang membuat mereka bertanya-tanya adalah apa hubungan Starla dengan Stevano.
“Untuk apa makan malam ini?” Starla menatap Sylvester yang berdiri di sebelahnya.Ketika dia pulang dari toko bunga ibunya, pria itu menghubunginya dan mengatakan agar dirinya bersiap, jam tujuh malam Nick akan membawanya ke sebuah restoran.“Perayaan kemenanganmu,” balas Sylvester.Starla tidak menyangka jika Sylvester akan membuat makan malam sebagai perayaan untuknya.“Ayo.” Sylvester kembali melangkah, tangan pria itu tidak pernah meninggalkan pinggang ramping Starla.Keduanya duduk saling berhadapan, suasana di dalam ruangan pribadi itu begitu romantis. Sylvester harus memberi bonus pada Grey karena telah memesan tempat seperti ini.Pria itu kini memandangi Starla dengan tatapannya yang dalam. Ia benar-benar memuji kecantikan Starla, wanita itu sangat memikat, entah itu wajahnya atau tubuhnya.Semakin dia memperhatikan Starla, semakin dia tidak ingin melepaskan wanita itu. Dia memang sangat egois dalam hal ini, tapi pemikirannya masih sama. Dia mengkompensasi Starla dengan member
“Hari ini adalah ulang tahun ayahmu, apakah kau tidak ingin mengunjunginya?” Fleur menatap putrinya dengan lembut.Starla berhenti memotong tangkai bunga sejenak. Dia sudah tidak merayakan hari ulang tahun ayahnya selama bertahun-tahun sehingga dia lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahun ayahnya.“Sayang, jangan memutus ikatanmu dengan ayahmu. Ibu tahu kau kecewa pada ayahmu, tapi dia tetap ayahmu. Jangan membencinya.” Fleur menasehati putrinya untuk kesekian kalinya. Meski ia telah disakiti oleh mantan suaminya, tapi pria itu tetap ayah putrinya.Selain dari mengkhianati pernikahan mereka, mantan suaminya pernah menjadi ayah yang sangat sempurna untuk putri satu-satunya yang mereka miliki.Fleur tidak ingin Starla terus membenci ayahnya sendiri karena hal itu tidak akan baik untuk kedamaian Starla sendiri.“Aku akan mengunjunginya nanti,” balas Starla singkat. Dia tidak membenci ayahnya, tapi dia hanya tidak bisa memaafkan ayahnya yang menghancurkan keharmonisan keluarga mereka.
Starla tidak bisa tidur, wanita itu memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan pergi ke ruang kerja Sylvester. Wanita itu perlahan-lahan membuka pintu dan menjulurkan kepalanya.Ia melihat Sylvester sedang duduk di kursi kerjanya, pria itu tampak sedang melakukan konferensi video.Kedatangan Starla disadari oleh Sylvester. “Rapat ditunda sepuluh menit.” Ia kemudian menutup laptopnya dan kembali mengarahkan pandangannya pada Starla yang saat ini sudah melangkah masuk ke dalam ruangannya.“Tidak bisa tidur?” Sylvester bangkit dari tempat duduknya. Ia mendekati Starla.“Ya. Apakah kau masih lama?”“Ya.” Sylvester masih memiliki beberapa hal yang perlu dibahas dengan bawahannya.“Kalau begitu kembalilah bekerja. Aku akan menunggumu sambil membaca.”“Aku akan menyelesaikan pekerjaanku lebih cepat.” Sylvester tidak ingin membuat Starla menunggunya terlalu lama.“Ya.”Sylvester kembali ke meja kerjanya, sementara Starla melangkah menuju ke rak buku untuk mengambil buku yang ingin ia baca. Ia