Percakapan Starla dan Reverie terhenti saat Emma dan Megan mendatangi mereka. Kedua mantan teman sekelas Starla dan Reverie itu memasang wajah sinis.“Starla, kau benar-benar wanita jalang!” Emma langsung mengatakan kata-kata makian.“Emma, perhatikan kata-katamu!” Reverie menatap Emma tajam.“Kau diam saja, Reverie! Aku tidak ada urusan denganmu! Daripada kau menikmati makan siangmu di sini, lebih baik kau memikirkan bagaimana nasib perusahaan keluargamu yang mungkin akan segera menyatakan kebangkrutan.” Emma membalas kata-kata Reverie disertai dengan ejekan.Reverie ingin membalas kata-kata Emma lagi, tapi Starla memberi isyarat agar Reverie tetap tenang.“Apa urusan yang kau miliki denganku, Emma? Seingatku kita tidak memiliki urusan apapun.” Starla bertanya dengan tenang.“Aku di sini untuk mewakili Celine dan Marcus yang sudah kau aniaya,” balas Emma. “Kau benar-benar tidak tahu malu, kau gagal merayu Marcus dan kau memukul kepalanya! Setelah itu kau masih tidak cukup dan membuat
Tiga hari berlalu dalam sekejap mata. Starla mulai merasa sedikit kesepian ketika malam tiba. Dia mengalami mimpi buruk berkali-kali dan membuatnya kurang tidur.Pada jam lima sore, Starla kembali ke kediaman Sylvester. Wanita itu mengistirahatkan tubuhnya sejenak sampai akhirnya dia mendekat ke jendela saat rintik hujan mulai turun.“Hujan.” Dia mengangkat tangannya, merasakan rintik hujan melaluli telapak tangannya.Starla selalu menyukai hujan. Di mana pun dia berada, jika dia bisa keluar untuk menikmati hujan maka dia pasti akan berlarian dan membiarkan tetesan hujan membasahi tubuhnya.Tanpa memikirkan apapun, Starla berlarian keluar dari kamar. Wanita itu tampak seperti anak kecil sekarang. Dia pergi ke taman belakang, menerobos hujan.Starla mengangkat wajahnya, ia menutup matanya dengan bibir yang membentuk senyuman. Hujan selalu memberikan Starla perasaan yang lebih baik.Aroma hujan menyegarkan Starla. Dia benar-benar betah berlama-lama di bawah hujan.Tidak ada alasan khusu
Kening Starla berkerut saat dia melihat nomor tidak dikenal di layar ponselnya. Wanita itu dengan malas menjawab panggilan yang entah dari siapa itu.Dia biasanya tidak memberikan nomor ponselnya pada orang asing. Selain itu orang-orang yang memiliki nomor ponselnya hanya bisa dihitung dengan jari, dan mereka tidak akan memberikan nomornya tanpa izin darinya.Jadi, mungkin saja orang yang menghubunginya merupakan orang yang ia kenal.“Halo.” Starla bersuara pelan. Dia masih demam dan tidak memiliki cukup tenaga untuk bicara seperti biasanya.“Ini aku.”Starla tentu mengenal suara pria yang menelponnya. Suara itu sudah melekat di pendengaran dan hatinya. “Sylvester?”“Ya.”Starla tersenyum kecil. “Ada apa menelponku?” Wanita itu menjadi sedikit lebih bertenaga. Dia yang tadinya berbaring di ranjang kini mengubah posisinya menjadi duduk.“Apakah kau sudah meminum obatmu?”“Belum.” Starla tahu sudah waktunya minum obat, tapi dia berniat untuk melewatkan obatnya. Dia benar-benar benci oba
Kondisi Starla sudah jauh lebih baik setelah ia beristirahat penuh selama dua hari. Wanita itu bisa kembali keluar dari kediaman Sylvester dan melakukan kegiatannya seperti biasa.Starla pergi ke toko bunga ibunya yang saat ini sudah kembali seperti semula.“Putriku.” Fleur segera mendekati Starla. “Apakah pekerjaanmu sudah selesai?”“Sudah, Bu.” Starla berbohong. Dia tidak ingin membuat ibunya cemas dengan mengatakan bahwa dia demam, jadi dia berbohong dan mengatakan dia memiliki pekerjaan selama dua hari dan tidak bisa datang ke toko bunga ibunya.“Kenapa tidak beristirahat saja? Kau pasti lelah.” Fleur menyentuh lembut pipi putrinya.“Aku sudah memiliki istirahat yang cukup, Bu.” Starla tersenyum ringan. Keduanya melangkah menuju ke meja kerja sang ibu. “Apakah toko kita masih sepi?”Sejak penyerangan oleh orang-orang Marcus, toko bunga ibu Starla menjadi sepi pengunjung. Starla tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia pikir pasti ada hubungannya dengan Marcus.Dengan latar
Seorang pria muda berusia lebih dari seperempat abad saat ini baru saja tiba di toko bunga ibu Starla. Pria dengan penampilan baik dan wajah yang sangat tampan itu mulai melangkah masuk ke dalam toko bunga. Dia adalah pengunjung pertama toko itu pagi ini. Fleur segera menyapa pria itu. “Selamat pagi, Tuan. Jenis bunga apa yang Anda cari?” tanya Fleur dengan sopan. “Bibi Fleur?” Pria itu menatap wanita paruh baya di depannya dengan lembut. Fleur mengerutkan keningnya. Dia tidak mengenali pemuda di depannya. “Apakah Tuan muda mengenal saya?” “Bibi, ini aku Christopher Holland.” Pria itu memperkenalkan dirinya agar wanita di depannya mengingat dirinya. Fleur diam beberapa saat sampai akhirnya wanita itu bereaksi. “Apakah kau putra Jimmy dan Asley?” “Benar, Bibi.” “Astaga, kau sudah sangat dewasa. Bibi benar-benar tidak mengenalimu.” Fleur mulai bicara dengan santai. Pria muda di depannya adalah anak laki-laki yang
“Christopher, keluarga Starla sudah bangkrut. Jangan mencarinya lagi.” Asley, ibu Christopher memberitahu Christopher sedikit tegas. Ia tidak suka putranya menemui Starla.“Bu, aku tidak peduli tentang hal itu. Sekarang kita sudah kembali ke sini, pertunangan antara aku dan Starla yang sudah direncanakan oleh kakekku dengan kakek Starla ketika kami masih kecil bisa dilaksanakan.” Christopher berkata keras kepala. Dia tidak ingin kehilangan Starla, jadi dia tidak akan menyerah terhadap satu-satunya cinta yang ia miliki.“Putraku, kau sudah mencapai posisi ini dengan kerja kerasmu, tapi sekarang kau ingin menghancurkannya hanya karena seorang wanita. Dengar, Christopher, sepupumu saat ini akan bertunangan dengan keluarga Meier untuk memperkuat kekuasaannya, dan itu akan membahayakan posisimu jika kau tidak menikah dengan wanita yang berasal dari keluarga kaya untuk memperkuat posisimu saat ini.”“Aku bisa mempertahankan po
“Pertunangan Starla dan Christopher tidak bisa dilanjutkan, Fleur. Situasi saat ini sudah berbeda.” Asley bicara dengan tenang, dia tidak ingin menyinggung Fleur, karena bagaimana pun dahulu dia dan Fleur berhubungan dekat sebelum pindah ke luar negeri.Fleur tidak menyangka jika Asley akan membicarakan tentang hal ini. Sejujurnya dia bahkan sudah lupa bahwa kakek Starla dan kakek Christopher memiliki janji untuk menjodohkan mereka.Dia beranggapan bahwa kata-kata dua tetua yang sudah tiada itu hanya perjanjian ketika Starla dan Christopher masih kecil dan tidak menganggapnya serius.“Aku tidak bermaksud untuk menghinamu ataupun Starla, tapi kami akan memberikan kompensasi yang cukup sebagai ganti pembatalan pertunangan yang dijanjikan dahulu.” Asley menambahkan.Fleur menatap Asley dengan cara berbeda saat ini. Apakah orang-orang berubah ketika sudah tidak bertemu untuk waktu yang lama. Apakah Asley berpikir bahwa ia dan putrinya menginginkan uang mereka?“Asley, aku dan putriku tida
“Wanita mana yang kau pelihara di kediamanmu?” Vendros Axelton, ayah Sylvester menatap putranya dengan tegas seperti biasanya.Pria berusia lima puluhan tahun itu sengaja mengunjungi kantor putranya untuk membahas mengenai apa yang ia dengar dari kepala pelayan di kediaman Sylvester.“Ayah tidak perlu mencampuri kehidupan pribadiku.” Sylvester berkata dengan acuh tak acuh. Pria ini selalu menghormati ayahnya, tapi cara bicaranya pada orangtuanya hampir sama dengan cara bicaranya terhadap orang lain.Sylvester tahu bahwa sebelum ayahnya datang untuk bertemu dengannya, pria itu pasti sudah lebih dahulu menyelidiki tentang Starla, jadi dia tidak perlu menjelaskan lebih banyak karena dia yakin seratus persen bahwa tidak ada satu informasi pun yang tidak ditemukan ayahnya tentang Starla.“Aku tidak memiliki keinginan untuk ikut campur dalam kehidupan pribadimu, Sylvester. Hanya saja aku ingin mengingatkanmu bahwa wanita vulgar seperti itu tidak akan pernah bisa menjadi menantu di keluarga
Suara tangisan bayi terdengar, Starla telah melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Sylvester dan Starla sepakat memberikan nama pada Maevia Axelton pada putri mereka. Bayi mungil itu akan dipanggil Eve.Sylvester mengucapkan terima kasih yang sangat tulus pada Starla karena telah memberikannya putri yang begitu cantik.Eve mengambil seluruh wajah Sylvester, Starla tidak mengerti bagaimana bisa putri kecilnya yang berada dalam kandungannya selama sembilan bulan lebih tidak mengambil sedikit pun bagian dari wajahnya.Setelah beberapa hari dirumah sakit, Starla diperbolehkan pulang bersama dengan bayi kecilnya.Sejak menikah, Starla sudah kembali tinggal di kediaman Sylvester. Tidak ada lagi yang meragukan posisi Starla, karena Sylvester mengumumkan pernikahannya dengan Starla.Keluarga Axelton menentang pernikahan itu, kakek Sylvester mengatakan bahwa Starla tidak akan diterima di keluarga Axelton, lalu Sylvester menjawab bahwa j
“Bisakah kau tidak pergi?” Starla menatap Sylvester memohon. Hari ini Sylvester akan melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri selama satu minggu.Starla merasa waktu itu terlalu lama. Ia tidak bisa berada jauh dari Sylvester.“Sayang, aku akan segera kembali jika pekerjaanku selesai. Jadilah baik dan tunggu aku.” Sylvester membujuk Starla.Starla masih ingin menahan Sylvester, tapi karena tampaknya Sylvester sangat tidak bisa meninggalkan pekerjaannya maka Starla harus mengalah.“Baiklah, selesaikan dengan cepat.”“Ya, aku berjanji padamu.”Starla memeluk tubuh Sylvester, dia pasti akan merindukan bau tubuh pria ini. Starla menghela napasnya, ketergantungannya terhadap Sylvester sudah sampai ke tahap sulit untuk ditangani.Keesokan paginya Sylvester berangkat bersama dengan Grey. Starla mengantar pria itu ke bandara, ia segera kembali bersama dengan Daniel.Hari-hari berikutnya
Hari-hari berlalu, Sylvester sudah tinggal di apartemen Starla selama kurang lebih dua minggu. Pria itu selalu pulang tepat waktu jika ia tidak berada dalam perjalanan bisnis.Setiap hari ia akan menyiapkan sarapan dan makan malam untuk setiap orang yang tinggal di apartemen itu. Untuk sementara waktu Alice tidak tinggal bersama dengan Starla dan Fleur karena ia harus kembali untuk merawat neneknya yang sedang sakit.Jadi yang tersisa di apartemen Starla saat ini hanya Starla, Fleur dan Sylvester. Saat Sylvester tidak ada maka Fleur yang akan menjaga Starla. Wanita itu telah mengetahui bahwa saat ini putrinya sedang mengandung.Selama dua minggu ini ada beberapa hal yang terjadi. Keluarga Taylor terus menerus menjadi perbincangan hangat publik.Martin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai seorang presiden. Pria itu tidak akan mungkin bisa mengatur negaranya lagi setelah apa yang terjadi pada dirinya.Dua hari setelah pengunduran dirinya, Martin
“Aku akan meletakan pengawal untuk menjagamu agar tetap aman.” Sylvester tidak akan memberi kesempatan bagi orang-orang yang sakit hati padanya untuk menyakiti Starla.“Lakukan sesuai keinginanmu.”“Aku ingin istirahat sebentar, biarkan aku masuk.”“Silahkan masuk.” Starla membuka pintu apartemennya dan membiarkan Sylvester masuk.Sylvester mengamati tempat tinggal Starla, jelas tidak akan bisa dibandingkan dengan kediamannya yang mewah, tapi tempat ini bersih dan rapi. Tidak apa-apa bagi Starla tinggal sementara di sini sebelum akhirnya wanita itu kembali lagi ke kediamannya dengan status sebagai istrinya.“Di mana kamarmu?” tanya Sylvester.“Yang itu.”“Aku akan beristirahat di sana.” Sylvester pergi menuju ke kamar Starla dengan santai seolah tempat ini adalah miliknya.Saat Sylvester sedang beristirahat, Fleur dan Alice tiba kembali di apart
Starla sudah bersiap untuk pergi, kemarin ia telah berpamitan pada ayahnya. Ia tidak akan menunggu Sylvester kembali dari pesta pertunangannya karena mungkin pria itu tidak akan kembali hari ini.Perasaan Starla sangat berat untuk pergi dari Sylvester, tapi dia tidak bisa tetap tinggal di kediaman itu karena pemilik asli kediaman itu akan segera mengisi tempatnya.Starla menyentuh perutnya. Ia berjanji pada janin di dalam kandungannya bahwa ia akan menjaga dan melindunginya dengan baik.Starla pergi dari kediaman Sylvester dengan diantar oleh Daniel tanpa membawa apapun, ia bahkan meninggalkan kalung dan cincin yang dipasangkan oleh Sylvester padanya.Tidak ada pengawal yang berani menghalangi Starla karena wanita itu memiliki rekaman yang sangat jelas di mana Sylvester akan membiarkannya pergi hari ini.Sylvester kembali ke kediamannya setengah jam kemudian. Pria itu pergi ke kamarnya dan dia tidak menemukan apapun selain cincin, kalung dan surat
Hari pertunangan Sylvester dan Ruby tiba, acara itu diadakan di hotel bintang enam milik keluarga Axelton. Aula pesta telah didekorasi dengan indah, semua wanita iri melihat dekorasi impian yang luar biasa ini.Sebuah layar besar di disisi kiri sudah menampilkan foto-foto Sylvester dan Ruby yang diambil tiga hari lalu. Di sana Ruby tersenyum begitu indah, sementara Sylvester, pria itu hanya memasang wajah tenang seperti biasanya.Seluruh keluarga besar kedua belah pihak telah hadir. Sylvester juga sudah ada di aula itu, ia mengenakan setelan hitam yang membungkus tubuhnya dengan sempurna.Orangtua Sylvester tampak bahagia, begitu juga dengan kakek Sylvester. Akhirnya mereka melihat Sylvester bertunangan. Usia Sylvester baru memasuki dua puluh enam tahun, tapi mereka sudah mengkhawatirkan Sylvester tidak akan menikah karena pria itu terlalu sibuk bekerja.Sekarang semua kekhawatiran mereka telah lenyap. Sylvester memiliki pendamping seperti Ruby yang sudah
Starla menatap dua garis merah yang tertera di alat tes kehamilan. Dia tidak mempercayai apa yang dia lihat, tapi dia sudah menggunakan lima alat tes dan semua hasilnya sama.Bagaimana bisa?Dia bahkan telah menggunakan alat kontrasepsi, bagaimana mungkin dia masih positif hamil.Starla harus memastikannya, dia ingin pergi ke dokter kandungan, tapi bagaimana dengan Daniel? Pria itu selalu mengikutinya. Jika ia benar-benar hamil dan Sylvester tahu, pria itu mungkin akan memerintahkannya untuk menggugurkan janin itu. Dia tahu bahwa Sylvester kejam. Selain itu Ruby juga sedang mengandung, Sylvester tidak akan mengizinkan dia melahirkan anaknya.Starla akhirnya menahan dirinya, dia akan melakukan pemeriksaan nanti setelah pertunangan Sylvester dan Ruby, itu hanya tinggal beberapa hari lagi.Sekarang yang perlu ia lakukan hanyalah berhati-hati, ia harus menyembunyikan gejala kehamilan yang terjadi padanya dari Sylvester.Starla menyentuh perutnya
“Apa yang sedang kau pikirkan, Sayang?” Fleur menanyai putrinya yang saat ini sedang melamun.Starla segera tersadar dari lamunannya tentang apa yang dikatakan oleh Ruby tadi. “Tidak ada, Bu.”“Starla, Ibu telah menemukan seseorang yang ingin membeli rumah kita.”“Benarkah?” Starla mulai fokus pada pembicaraan ibunya. “Itu bagus, Bu.”“Ya, Ibu akan bertemu dengan calon pembelinya hari ini. Setelah rumah kita terjual Ibu akan menginap di apartemenmu untuk beberapa hari, lalu setelah hal lain diselesaikan baru kita meninggalkan kota ini.”“Baik, Bu.”“Apakah kau tidak ingin mengunjungi ayahmu sebelum kita pergi?”“Aku akan mengunjungi ayah nanti, Bu.”“Baiklah kalau begitu. Ibu akan mengurus hal lain sekarang. Ada yang ingin membeli peralatan di toko bunga kita nanti.”“Ya, Bu.”Fleur meninggalkan putrinya. Pikiran wanita itu untuk pindah ke luar negeri kembali sudah sangat bulat. Ia akui bahwa ia pengecut, ia akan baik-baik saja jika hanya dirinya yang akan terluka, tapi dia tidak bisa
Berita kematian Laura yang disebabkan oleh bunuh diri menyebar di kalangan sosial kelas atas. Mereka tidak heran lagi jika Laura mengambil tindakan itu, apa yang terjadi pada Laura dan keluarganya akhir-akhir ini terlalu mengerikan.Mereka jelas tahu bahwa Laura pasti telah menyinggung seseorang yang berkuasa, ketika ayah dan kakek Laura meminta bantuan ke sana ke mari tidak ada sama sekali yang mau membantu mereka.Dan mereka yang sudah dimintai bantuan sebelumnya telah dihubungi oleh Grey, mereka tahu siapa dalang dibalik kehancuran Laura dan keluarganya, tapi mereka tidak mengatakan apapun. Siapa yang tahu jika setelah ini mereka yang akan menjadi target selanjutnya.Beberapa jam lalu Lucian telah sadarkan diri, pria itu berjuang keras untuk melawan kematiannya. Saat itu ia mendengarkan suara Reverie, wanita itu memintanya untuk menyatakan cinta dalam keadaan sadar. Hal itu telah membuat keinginannya untuk hidup semakin kuat.Saat ia membuka mata ia melihat Reverie menangis untukny