Share

Bab 37

Pram urung untuk kembali ke apartemen. Ia memilih untuk mampir di salah satu cabang tokonya. Ya, toko tempat Mila pernah bekerja. Hari telah begitu larut dan toko menjadi sepi, tak ada seorangpun karyawan yang tersisa. Di sudut cafe ia sengaja duduk, mengamati seluruh isi ruangan itu. Sesekali bibirnya sedikit tertarik keatas, saat diingatnya kejadian lucu yang ia lewati bersama dengan wanita yang dicintainya. 

Mendadak ada sedikit rasa ngilu di sudut hatinya, kala ia tersadar, bahwa wanita itu kini bukan lagi miliknya. Hingga saat ini bahkan hatinya masih milik wanita itu sepenuhnya. 

Sakit.

Rasa sakit yang semakin bertambah kala ia tahu bahwa belahan hatinya itu tak bahagia. Tak mampu menolong karena batasan norma dan tata krama. 

Pram menyugar kasar rambutnya, kopi yang ia buat nyatanya tak mampu mengalihkan kegalauannya.

Perlahan, ta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status