Beranda / Romansa / Terjebak Cinta Si Kaya / Bab 26. Alex dan Cita-cita

Share

Bab 26. Alex dan Cita-cita

Penulis: Tia Kim
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-19 17:58:22

Seusai kegiatan ekstrakurikuler, Alex masih berada di dalam ruangan musik sambil memainkan gitarnya sendirian. Tiba-tiba datanglah dua orang teman laki-lakinya memasuki ruangan itu.

"Hei, Lex. Udah nunggu lama?" tanya temannya yang bertubuh jangkung, Robby.

"Nggak. Baru aja selesai kok ekskulnya," jawab Alex masih dengan gitar di pangkuannya.

"Ali mana, Lex?" tanya teman satunya yang bertubuh agak pendek, Ivan.

"Udah otw katanya sekitar 10 menit yang lalu. Paling ntar lagi juga dateng dia," jawab Alex.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang sepertinya sedang berlari-lari kecil mendekati ruang musik. Tampaklah Ali membuka pintu ruangan itu dan masuk.

"Sorry, guys. Macet," kata Ali sambil berjalan menghampiri mereka bertiga.

Siang itu mereka berencana latihan untuk acara Art Show yang akan digelar pada hari Sabtu, 3 hari lagi. Mereka bertiga adalah teman sekelas Alex yang membuat sebuah band musik dadakan khusus untuk acara tersebu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 27. Perasaan Itu Pun Datang

    Sabtu pagi di SMA Akasia, para siswa tidak mengikuti pelajaran seperti biasanya karena akan diadakan Art Show yang digelar di concert hall sekolah. Semua kelas akan berpartisipasi mengirimkan perwakilannya untuk Art Show tersebut, ada yang menyanyi, bermain musik, dan menari.Tiap-tiap kelas akan tampil satu per satu di atas panggung. Ruangan concert hall yang digunakan merupakan sebuah ruangan yang sangat besar berbentuk seperti ruangan bioskop dengan kursi-kursi penonton berwarna merah yang empuk dan lantai yang bersusun-susun. Terdapat sebanyak 320 buah kursi di sana, sanggup menampung semua siswa SMA Akasia yang berjumlah 300-an orang.Hari itu kelas Alex, 11-A mendapat giliran tampil ke-5. Giliran tampil pagi itu tidak diurutkan sesuai kelas, namun diundi dua hari sebelum acara. Alex dan kawan-kawan sedang mempersiapkan diri mereka di belakang panggung. Mereka terlihat agak gugup sekaligus terlihat bersemangat."Brrrrrrrrrrrrrrr," Robby melakukan pemanasan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 28. Ryan & Mantannya

    Sandra memandang Elisa dengan perasaan tak percaya. Ia tak menyangka gadis seperti Elisa berani menyukai Ryan, mantan pacarnya. Ia tak terima dengan keadaan itu dan merasa harus segera memastikannya."San, liat apa sih?" tanya Kirana pada Sandra yang terus-terusan melihat ke arah samping seperti sedang memperhatikan sesuatu."Ah, nggak," jawab Sandra kemudian mengembalikan pandangannya ke depan."Mentang-mentang mantan, nggak mau dilihat...," goda Kirana merujuk pada Ryan yang sedang tampil di atas panggung."Ah, nggak kok, Ki. Biasa aja," jawab Sandra mengelak."Biasa aja tapi tadi matanya ngehindar terus," lanjut Kirana."Itu... tadi lagi liat adek kelas yang udah tampil tadi. Kok bagus banget," jawab Sandra berbohong."Siapa? Elisa?" tanya Kirana.Sandra melihat Kirana dengan ekspresi agak kesal. "Elisa mulu sih? Banyak lagi yang lebih bagus dari dia tadi!" kata Sandra dengan agak kesal."Jangan marah gitu dong. Aku k

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 29. Peringatan Pertama

    Elisa berjalan sendirian menuju ke toilet dan memasuki salah satu biliknya. Di sana tidak ada siswa lain karena mereka semua sedang berada di dalam concert hall. Setelah selesai dengan urusannya, ia pun berjalan keluar ke arah wastafel. Toilet di sana sangatlah besar dan bagus, seperti toilet umum di sebuah mal ataupun hotel. Ruangannya sangat bersih dengan penerangan berwarna kuning muda, tidak pengap karena menggunakan exhaust fan, membuat siapa saja merasa nyaman berada di dalamnya.Saat sedang mencuci tangannya di wastafel, pintu toilet tiba-tiba terbuka dan masuklah Sandra ke dalamnya. Ia melihat wajah Elisa yang sedang menunduk itu dari bayangan di dalam cermin, dan ia pun berjalan mendekatinya."Hai, Elisa," sapanya dengan manis."Eh, halo, Kak Sandra," balas Elisa yang menoleh ke arah Sandra sambil menyelesaikan kegiatannya mencuci tangan."Tadi kamu tampil ya di atas panggung?" tanya Sandra sekedar basa-basi."Iy, Kak. Kak Sandra nanti tam

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-20
  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 30. Datangnya Sang Malaikat

    Trio Casanova sedang berjalan bersama memasuki gedung sekolah. Seperti biasa dari antara mereka betiga, hanya Alex yang terlihat berbeda karena ia mengenakan jaket bisbolnya. Sambil berjalan melewati koridor-koridor sekolah, mereka mengobrol. "Acaranya jadi jam 9 pagi kan besok?" tanya Steven pada Alex. "Iya, tapi kalian datengnya pagian bisa nggak?" tanya Alex. "Pagian jam berapa? Jam 4?" canda Joshua. "Ya nggak sepagi itu juga kali," jawab Alex. Mereka saat itu sedang membicarakan acara ulang tahun Alex ke-17 yang jatuh pada hari Minggu besok, tanggal 28 Agustus. Rencananya, Alex dan keluarganya akan mengadakan bakti sosial ke beberapa panti asuhan, panti jompo, dan tempat penampungan hewan. Tidak ada pesta mewah, hanya makan-makan bersama di sebuah restoran setelah acara selesai. "Lex, tapi club aku jadi mau ikut loh," kata Steven merujuk pada South Jakarta Supercar Club, yang berencana akan ikut acara bakti sosial besok. "I

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-20
  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 31. Niken yang Cemburu

    Alex dan Elisa berjalan bersama melewati koridor-koridor sekolah hendak menuju kelas mereka, karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Entah mengapa mereka berjalan dengan pelan seolah tidak ingin momen itu cepat berlalu."Mmm... makasih ya Alex, udah mau nolongin aku tadi," kata Elisa."Bukan apa-apa kok. Yang penting luka kamu udah diobatin," jawab Alex sambil memandangi Elisa. "Kamu sekelas sama Joshua ya?" tanya Alex basa-basi karena ia sebenarnya sudah tahu jawabannya."Iya. Kamu?" tanya Elisa, juga dengan basa-basi karena sebenarnya ia juga telah mengetahui jawabannya."Kelas 11-A. Kelas kita sebelahan," jawab Alex."Ah, iya," jawab Elisa. Mereka sama-sama tersenyum sambil terus berjalan. Tentu saja selama perjalanan mereka ke kelas itu, Alex beberapa kali mencuri pandang pada Elisa dengan perasaan kagum."Ini udah nyampe kelasku," kata Alex. Tak terasa mereka telah sampai di depan kelas 11-A, kelas Alex. Elisa hendak berpamitan, t

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-20
  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 32. Antara Steven dan Alex

    Niken masih merasakan kesal dalam hatinya. Ia tetap terdiam sambil memikirkan bagaimana caranya agar Elisa tidak bisa mendekati Alex lagi. Namun di saat yang sama ia pun merasa tak berdaya karena ia sendiri belum pernah berkenalan atau pun berbicara secara langsung dengan Alex, sehingga bagaimana caranya ia bisa menjauhkan Alex dari Elisa?Tiba-tiba bunyi sebuah pesan notifikasi memecah lamunannya itu. Dilihatnya pesan yang masuk itu, yang ternyata berasal dari aplikasi pengirim pesan miliknya. Ia membuka aplikasi tersebut dan melihat ada sebuah pesan masuk dari seseorang yang diberinya nama Steven 11-A di situ.Niken membuka pesan dari Steven itu."Lagi apa?" tulis Steven dalam pesannya. Niken tak kunjung mengetik balasannya. Ia memandangi pesan tersebut dengan perasaan agak kesal. Ingatannya pun seketika melyang pada kejadian waktu itu.Kejadian sekitar semingu yang lalu...Saat itu Niken sedang duduk bersama Sonya di salah satu bangku yang terda

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 33. Alex Jatuh Cinta

    Niken memandang Alex dengan perasaan senang karena kemungkinan siang itu ia akan diantarkan pulang oleh orang yang sangat disukainya itu. Sementara Alex hanya menunjukkan ekspresi wajah datar."Yaudah sana! Anterin, Lex!" pinta Joshua.Alex melihat ke arah Joshua sejenak. "Oke, oke," jawabnya dengan pasrah."Jagain loh, Lex, jangan sampe kenapa-kenapa anak orang," pinta Steven.Steven merasa sedikit kecewa karena tidak bisa mengantarkan Niken pulang pada siang hari itu meskipun ia telah berusaha membujuknya. Namun ia merasa tenang karena Niken diantar pulang oleh sahabatnya sendiri yang diketahuinya belum memiliki ketertarikan sama sekali untuk mencari pacar. Tapi meskipun begitu, ia pasti tetap merasakan cemburu dalam hatinya walau tidak banyak.Alex pun berjalan menuju parkiran motor, diikuti oleh Niken di belakangnya. Kemudian ia berbalik sebelum memasuki area parkiran motor, teringat akan sesuatu."Kamu tunggu di sini dulu ya. Aku mau pi

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 34. Restoran Cloud Nine

    Pagi itu di kelas, Niken tidak bisa berkonsentrasi mengikuti pelajaran. Dari pagi sejak ia datang sampai saat ini pun ia masih saja memandangi Elisa dengan perasaan tidak suka. Namun di lain pihak ia juga mersa senang karena telah berhasil mengungguli Elisa atas Alex sebagai gadis pertama yang terlihat dibonceng oleh Alex, walaupun Elisa tak mengetahuinya.Jam istirahat pertama, Elisa dan Aurora berjalan menghampiri Niken yang masih saja duduk di dalam kelas."Ken, ayo ke kantin," ajak Elisa.Niken berusaha menunjukkan wajah biasa-biasa saja namun dalam hatinya ia mulai berpikiran buruk. Untuk apa selama ini ia pergi ke kantin bersama Elisa yang berbeda status darinya? Pikiran buruknya itu muncul hanya karena Elisa terlihat dekat dengan laki-laki yang ia sukai."Mmm... aku udah janjian sama Sonya sih. Ini mau turun," jawab Niken."Yuk, turun bareng," ajak Elisa."Eh, aku harus buru-buru soalnya Sonya nungguin transferan file dari aku," kata

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 48. Terimakasih

    Elisa memandang ke arah orang yang menarik tangannya itu dengan wajah terkejut. Dilihatnya Alex sedang memegang tangannya sambil memandang Ryan dengan wajah dingin."Ngapain kamu narik tangan Elisa?" tanya Ryan dengan wajah marahnya."Emangnya kenapa? Elisa bukan pacar kamu kan?" jawab Alex dengan ketus.Ryan terkekeh dibuatnya. "Terus kamu pikir kamu siapanya?" tanya Ryan."Jangan deketin Elisa lagi," pinta Alex tanpa menjawab pertanyan Ryan."Emangnya kenapa? Suka-suka aku dong mau deketin siapa. Kamu juga bukan siapa-siapanya," jawab Ryan dengan santainya.Alex berjalan mendekat ke arah Ryan, bermaksud melakukan sebuah konfrontasi untuk memperingatkan Ryan. "Kamu tau, kamu itu bisa bahayain Elisa," kata Alex dengan tatapan mata tajamnya.Elisa terkejut mendengar perkataan Alex itu. Dari mana Alex tahu kalau kedekatannya dengan Ryan bisa membahayakan keadannya? Ia belum pernah memberitahu Alex alasan sebenarnya di balik Sandra

  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 47. Konfrontasi Alex

    Elisa merasa heran melihat tas kertas yang ada di hadapannya itu. Ia masih tak percaya ada seseorang yang mengirimkannya sesuatu dengan diam-diam seperti itu. Ia mulai penasaran dengan apa isi tas tersebut karena terasa cukup berat ketika diangkat. Perasaannya bercampur antara penasaran, senang, dan takut. Ia takut kalau-kalau tas itu berisi sesuatu yang buruk, yang dikirimkan oleh seseorang yang tak menyukinya.Ia membuka tas itu dan mengeluarkan sebuah kotak yang berukuran cukup besar berwara merah muda dengan pita biru. Ia membuka kotak itu dan merasa sangat terkejut melihat berbagai macam produk kosmetik yang masih terbungkus rapi dari berbagai merk di dalamnya. Ia melihat sebuah set lengkap peralatan makeup, skin care, dan parfum dari berbagai merk mahal yang tentu saja tak akan dapat dijangkaunya bahkan dengan menabung selama bertahun-tahun sekalipun. Ia masih tak percaya bahwa isi kotak itu semua diperuntukkan baginya. Ia pun melihat sepucuk kartu kecil lagi d

  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 46. Hadiah Kecil

    Sore itu sehabis les dan mandi, Alex menghabiskan waktunya berkutat di depan laptopnya, seperti sedang mencari sesuatu di internet. Ia terus saja mengetikkan kata-kata kunci pencarian di Google dan melihat hasil pencarian yang diberikan oleh mesin pencari itu. Ia mengetikkan kata kunci "makeup terbaik untuk remaja" dan melihat hasil yang keluar. Dibukanya website-website resmi yang menjual makeup di halaman itu, dan dibukanya gambar-gambar yang tertera di sana satu per satu.Ia menghela nafas sambil tangannya menyentuh dahinya, merasa seperti sedang kebingungan."Hah... diliat berkali-kali tetep aja nggak ngerti juga," keluhnya pada diri sendiri yang tak kunjung mengerti kegunaan produk-produk makeup yang dilihatnya tadi."Banyak banget sih macemnya," keluhnya lagi dengan alis yang mengernyit memandangi layar laptopnya.Setelah mengetahui bahwa tas kecil Elisa diambil oleh Sandra tadi pagi, ia berniat menggantinya agar Elisa tak merasa sedih lagi. Sebenar

  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 45. Maafkan Aku, Ayah

    "Elisa pulang!" seru Elisa saat memasuki rumahnya.Wajahnya siang itu tampak sangat lesu dan tak bersemangat. Terbayang peralatan makeup kesayangannya yang dirampas oleh Sandra tadi pagi. Ia terus saja memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa membeli peralatan makeup yang baru, sementara ia tak mempunyai cukup tabungan saat ini. Ia pun kemudian menjatuhkan dirinya ke sofa depan TV sambil meghela nafas panjang.Ayahnya berjalan menghampirinya dan melihat wajah lesu anaknya itu."Lah kok mukanya kusut gitu? Ada apa, Sa?" tanya ayahnya sambil duduk di sebelahnya."Nggak ada apa-apa kok, Yah," jawab Elisa berbohong. Tentu saja ayahnya tak langsung percaya."Ah, masa nggak ada apa-apa? Kayaknya kok ada apa-apa gitu?" tanya ayahnya berusaha mencari jawaban yang sebenarnya."Nggak ada apa-apa kok, Yah. Elisa cuma capek aja," jawab Elisa.Ayahnya sejenak memandanginya. Ia tentu tahu bahwa anaknya itu sedang menyimpan suatu permasalahan dalam

  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 44. Ingin Memelukmu

    Alex berlari dengan panik mencari di mana keberadaan Elisa sebenarnya. Ia mencari di segala ruangan yang mungkin didatangi Elisa, seperti perpustakaan ataupun learning centre, namun tak kunjung menemukannya. Ia merasa semakin panik dan bingung.Sambil mengatur nafasnya yang masih terengah-engah sehabis berlari tadi, ia teringat bahwa terdapat sebuah toilet perempuan lagi di dalam sekolah itu yang belum sempat ia periksa, yaitu toilet di sport hall. Ia pun berlari ke arah toilet tersebut dan berharap bahwa toilet terakhir yang ditujunya itu bisa memberikannya sebuah jawaban.Ia berdiri di depan pintu toilet dan menunggu adanya seseorang yang keluar dari toilet itu. Tapi didengarnya samar-samar seperti ada suara seorang perempuan yang menangis dan bertengkar di dalam toilet itu. Merasa ada yang tak beres, tak ambil pusing dengan apa yang akan dikatakan orang padanya, ia pun memutuskan untuk masuk ke toilet itu dan melihat siapa yang ada di dalamnya.Saat melangkah

  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 43. Sadar Diri

    Sandra sedang berbaring di atas sebuah kasur di dalam ruang UKS. Entah mengapa meskipun mengantuk ia tetap tidak bisa tertidur dengan nyenyak di ruangan itu. Tiba-tiba ia mendengar ada suara notifikasi yang menandakan sebuah sebuah pesan masuk di handphone-nya. Ia segera mengambilnya dan membuka pesan yang ternyata dari Melissa, teman dekatnya itu."Duh, ngapain sih Melissa kirim-kirim pesen? Udah tau aku mau tidur," gumam Sandra pada dirinya sendiri dengan perasaan kesal.Saat ia membuka pesan yang dikirim oleh Melissa itu, matanya membelalak lebar karena terkejut. Rasa kantuk seketika hilang saat itu juga, tergantikan oleh sebuh rasa marah. Di layar handphone-nya itu, ia melihat foto Ryan yang sedang duduk berhadapan dengan Elisa di dalam kantin.Apa-apaan ini? Berani-beraninya dia nunjukin kedeketannya sama Ryan di depan anak-anak? Kalo gini caranya satu sekolah bisa tau kalo mantanku sekarang deket sama anak beasiswa! Sandra membatin saat melihat foto terseb

  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 42. Aksi yang Salah

    Jam 03.00 pagi. Sandra baru saja pulang syuting dan langsung tidur di kamarnya tanpa mengganti baju dan menghapus makeup-nya karena rasa kantuk berat yang dirasakannya. Ia memang terbiasa mengikuti kegiatan syuting sinetron dari sepulang sekolah sampai larut malam, tak jarang sampai dini hari. Seperti yang saat ini tengah ia alami.Tujuannya menjadi seorang artis bukan untuk mencari uang karena keluarganya sudah sangat berkecukupan. Ia menjadikannya sebagai sebuah hobi dan cita-cita. Itu semua didukung oleh papanya, Tony Halim, yang merupakan pemilik salah satu stasiun TV nasional, HiTV. Sandra bisa menjadi artis pun karena kekuatan pengaruh dari papanya itu. Padahal sebenarnya tujuannya menjadi artis hanyalah untuk mencari popularitas, sehingga kemampuan aktingnya pun tidak terlalu bagus. Karena itu pula, ia jarang didapuk menjadi pemeran utama dalam sinetron maupun film yang dibintnginya. Lagipula bagus ataupun tidak bagus aktingnya, tidak akan ada yang berani menghentikann

  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 41. Ryan yang Tak Mau Kalah

    Malam itu, papa dan mama Alex pulang lebih awal dari biasanya. Alex yang baru saja turun ke bawah dari kamarnya, melihat mamanya itu seperti sedang keskitan sambil menggaruk-garuk tangannya dan menimbulkan bekas kemerahan pada kedua tangannya. Bi Sum sedang membantu mamanya itu untuk berjalan dan membantunya duduk di ruang keluarga sementara papanya sedang membawakan tas mamanya di belakang mereka."Loh, Mama kenapa, Ma?" tanya Alex berjalan menghampiri mamanya."Nggak tau nih, gatel-gatel semua. Kayaknya alergi," jawab mamanya."Emangnya habis makan apa tadi?" tanya Alex."Kayaknya mama kamu tadi ambil siomay isi udang pas acara," jawab papanya."Mama udah tau alergi udang kok ambil itu sih?" tanya Alex dengan perasaan cemas."Mama nggak tau, kirain isinya cuma ayam. Soalnya halus banget gilingan dagingnya," jawab mamanya sambil meringis menahan gatal dan sakit."Alex, jagain Mama bentar ya. Papa mau telepon Om Adi dulu," pinta papan

  • Terjebak Cinta Si Kaya   Bab 40. Serigala Berbulu Domba

    Pagi itu, kelas Alex sedang mengikuti pelajaran olahraga. Para siswa di kelas Alex saat itu sedang mempelajari teknik bermain voli di lapangan voli dalam sport hall. Mereka mengikuti pelajaran olah raga dengan sangat asyik dan menikmatinya. Mereka bergantian menggunakan lapangan untuk bermain, dan saat itu Alex belum mendapat giliran untuk bermain sehingga ia pun duduk di pinggir lapangan.Saat itu juga masuklah siswa-siswa dari kelas 11-B ke dalam sport hall menuju ke lapangan basket. Mereka baru saja mempelajari teori basket di kelas sebelum menuju ke sana. Alex sangat hafal bahwa teman-teman yang dilihatnya itu berasal dari kelas 11-B karena ia melihat Martin, Niken, dan tentu saja Joshua."Hei, bro!" Sapa Joshua menghampiri Alex kemudian melakukan high five. Saat itu, Steven sedang bermain voli di lapangan.Joshua pun berlari kembali ke kumpulan kelasnya di lapangan basket. Saat melihat Joshua berlari kembali itu, Alex melihat Elisa yang sedang berdiri denga

DMCA.com Protection Status