Beranda / Romansa / Terjebak Cinta CEO Duda / Bab 40B Donatur itu

Share

Bab 40B Donatur itu

Penulis: D Lista
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-30 09:21:27

"Tante cantik sekali. Apa ibuku kalau masih hidup juga cantik kayak tante?" Seorang anak kecil yang diketahui Dena berumur 8 tahun mencurahkan hatinya.

"Hmm, setiap ibu itu cantik, Sayang. Ibu melahirkan anaknya dengan penuh perjuangan. Makanya kita harus menyayanginya juga sepenuh hati." Dena menerangkan dengan hati penuh empati. Ia menatap lekat manik mata gadis kecil yang membalas tatapannya penuh harap.

"Tapi ibuku sudah nggak ada sejak lahir kata bu panti."

Deg, jantung Dena berdetak kencang. Ia menatap haru lawan bicaranya.

"Hmm, kamu mau tante jadi ibu kamu?"

"Hah, beneran tante?" Gadis itu sontak memasang wajah berbinar.

"Tentu saja, tante akan menjadi ibu asuh anak-anak panti di sini."

"Hore, teman-teman kita punya ibu asuh lagi."

Anak-anak panti terlonjak kegirangan, sedangkan Dena melihat mereka satu persatu dengan hati mengembang.

"Terima kasih Mbak Kusuma sudah memberi harapan mereka untuk semangat menghadapi kehidupan dunia yang berat bagi mereka," ucap kepala panti.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 41A Dia

    Bab 41A Dia"Yaah, padahal acaranya sudah dirancang. Kasian anak-anak panti, Ndi. Mereka antusias banget ingin bertemu sang donatur yang kerap memberikan bantuan mereka.""Iya, Mbak. Tapi mau bagaimana lagi. Beliau benar-benar sibuk dan tidak berniat mengirimkan perwakilan dari perusahaan. Beliau ingin terjun sendiri.""Oh, begitu." Dena menghela napas panjang. Ia paham betul seseorang yang mengurus perusahaan seperti papanya dulu sangat sibuk. Sampai-sampai untuk meluangkan waktu sangat sulit. Alhasil, papanya yang jarang berkumpul dengan keluarga, sekali bisa berkumpul langsung memanfaatkan waktunya dengan maksimal."Biar aku yang jelasin ke kepala panti saja, Ndi. Kamu bilang panitia supaya bersiap memulai acara pembukaan.""Baik, Mbak." Setelah Andi berlalu, Dena mendekati kepala panti dan juga Rahmat yang tidak melewatkan momen menatap intens wajah teduh Dena."Gimana, Mbak?" seru Rahmat antusias untuk menunjukkan keaktifan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 41B Dia

    "Kata papa jika kita selalu mengutamakan orang lain, maka itu akan membuat hidup kita menjadi tenang, bukan?"Sontak saja mata Pak Barata berkaca-kaca. Ia terharu sekaligus terpukau putra yang dipandangnya sebagai badboy ternyata peka terhadap kondisi sekitar. Memang kita tidak boleh menjudge orang dari luar. Kenyataan hati Ardi memang lembut. Perhatiaannya pada anak yatim piatu sangat besar meneladani apa yang dilakukannya selama ini."Semoga Allah mudahkan kamu mencari istrimu, Ar!""Iya, Pa. Amin."Ardi melajukan mobilnya menuju kediaman Bu Sinta. Ia hendak pamit bepergian ke Semarang dilanjutkan ke Solo sekitar seminggu untuk mencari Dena."Sudah pulang, Ar? Kenapa cepat sekali?"Bu Sinta menghentikan kegiatannya menyiram tanaman anggrek yang menggantung di dinding teras samping kanan. Kegiatan baru ini membuat wanita paruh baya itu terhibur setelah kehilangan sosok suami."Iya, Ma. Ardi mau membereskan barang buat dibawa ke Semar

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-01
  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 42A Salah Lihatkah

    Bab 42A Salah lihatkahSenyum Ardi tiba-tiba surut setelah mendapati kenyataan nama itu bukan milik istrinya."Tapi ada rekan relawan yang juga memberikan donasi namanya Mbak...""Oya Mas Andi, saya kemungkinan tidak bisa lama-lama di sini. Saya ada acara urgen ke Solo." Andi belum selesai mengucapkan, kalimatnya sudah terpotong oleh Ardi. Laki-laki yang sedang fokus menyetir itu merasa tidak enak hati karena mengharap orang sibuk seperti Ardi datang ke acara ini."Maafkan kami Pak Ardi. Kami sudah merepotkan Bapak. Sebenarnya Bapak bisa mewakilkan stafnya untuk hadir. Jadi, Pak Ardi tidak terganggu acaranya."Tidak masalah, Mas Andi. Lagian saya juga sedang mencari istri, siapa tahu ikut acara begini bisa ketemu, bukan.""Wah, begitu ya, Pak. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui."Ardi mengangguk dengan senyum dipaksakan. Kenyataan harapannya bertemu Dena sirna. Istrinya tidak ada di acara ini. Ardi menghela napas panjang. Saat ini yang terpenting baginya adalah menghadiri kegiata

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 42B

    Bab 42B Salah lihatkah"Itu dia. Mbak Kusuma!" teriak Andi.Setidaknya ada dua perempuan dan satu laki-laki yang sedang melintas di depan rumah. Mereka membawa beberapa dus diikuti anak-anak yang membawa karya mereka."Ada apa Mas Andi?" tanya salah satu perempuan yang membawa dus kecil."Mbak Kusuma mana?" tanya Andi. Ternyata dugaannya keliru. Ardi menatap satu persatu dari mereka. Entah kenapa jantungnya berdetak kencang saat mendengar nama belakang istrinya disebut. Jelas-jelas belum tentu pemilik nama itu Dena istrinya."Sudah Ar, jangan terlalu bermimpi muluk-muluk. Dena ada di Solo ngapain memikirkannya ada di sini." Ardi membatin dengan perasaan sendu."Oh Mbak Kusuma ada di tempat pameran, Mas.""Wah, kalau gitu sini saya bantu bawakan. Saya juga mau ketemu Mbak Kusuma cantik," celetuk Rahmat membuat semua yang ada disitu ternganga. Kepala desa itu benar-benar sedang menebarkan pesonanya. Dia bangkit permisi pad

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 43A Bertemu

    Bab 43A Bertemu"Hah, Dena? Apa aku sudah tidak waras? Kemana-mana salah melihat orang, hufh.""Mbak Kusuma!" teriak Andi membuat Dena menoleh. Terkejut bukan main, mata Dena membelalak sempurna. Ia melihat ada suaminya berjalan tegap bersisian dengan Andi. Bahkan matanya tak berkedip memandang pesona suaminya yang beberapa hari ia tinggalkan. Senyumnya tak berubah. Ketampanannya tak berkurang. Perasaan bersalah tiba-tiba menggerogoti."Mbak! Mbak Kusuma, kenalkan ini Pak Ardi,"Dena terlonjak kaget mendapati suaminya ada di kegiatan yang sama dengan dirinya. Mendadak ia salah tingkah. Ia mencoba bersikap normal dengan berpura-pura baru mengenal donatur mereka."Ah, Pak Ardi. Selamat datang di kegiatan sosial panti Mulia." Suara sedikit terbata dengan senyum kaku dipaksakan Dena. Ardi justru mengerutkan keningnya. Mencerna sikap tak biasa istrinya, ia paham kalau sang istri mengajaknya bersandiwara. Sontak saja, Ardi mulai berakting den

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-04
  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 43B

    Bab 43B BertemuMengintip dari balik tirai pembatas ruangan, Dena bersiap menyemburkan emosinya jika sampai sang suami melewati batas."Bunda, bunda." Panggilan seorang anak panti berusia 8 tahun tak menghentikan aksi Dena mencuri pandang apa yang dilakukan Ardi."Bun!" Barulah panggilan yang kedua memaksa Dena menoleh."Ah, iya Sayang, ada apa?" Dena memang berjanji menjadi ibu asuh anak panti sehingga mereka bebas memanggil dengan sebutan bunda."Bunda lihat apa, sih?""Nggak apa-apa, Sayang. Bunda lagi membetulkan posisi tirai ini." Dena mengerutkan dahinya. Ia merasa berdalah telah berbohong pada anak kecil."Ini ditaruh di mana ya, Bun?" tanya anak itu dengan wajah polos. Dena mau tak mau memutus niat mengintip suaminya."Aargh. Maaf, maaf, Pak Ardi."Sebuah teriakan merdu perempuan memancing Dena untuk kembali pada posisinya melihat kondisi ruang lukis. Gegas ia mendekat dan bersembunyi dibalik pintu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 44A Mesra yang ditutupi

    Bab 44A Mesra yang ditutupi"Na, aku merindukanmu.""Hah." Dena tersentak merasakan sesuatu yang dingin dan lembut terasa di keningnya."Ar, lepasin!" Dena berusaha mengurai jarak diantara keduanya. Namun, Ardi justru mengeratkan pelukannya seraya tersenyum senang. Bahagia membuncah di hatinya. Sang istri sama sekali tidak menolak keras sentuhannya."Panggil yang benar pada suamimu!" titahnya disertai kerlingan sebelah mata membuat Dena berdecak kesal."Ardi!" Dena ingin berteriak tetapi hanya tertahan di mulut. Alhasil, ia hanya bisa menyebut nama itu dengan penekanan. Masih menoleh ke sekitar, Dena khawatir ada yang memergoki keduanya."Pokoknya panggil yang benar, baru aku lepasin.""Mas Ardi. Bisa lepasin, nggak?!" Tatapan tajam Dena mengarah ke wajah Ardi yang mengulas senyum."Terima kasih, Sayang. Tunggu aku nanti malam!""Hmm."Dena merasakan sebuah kecupan mendarat tanpa aba-aba. Wajahnya memanas seketika, jemari pun menyentuh bibirnya yang basah akibat ulah suaminya."Ardi!

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 44B

    Bab 44B Mesra yang ditutupiAcara berlansung lancar sampai menjelang Maghrib. Tim relawan dan warga panti bergegas kembali pulang supaya bisa beristirahat. Sebab esok hari mereka harus menyiapkan lagi acara yamg lebih besar karena ada kunjungan dari guru dan siswa luar daerah.Dena dan teman-teman wanita membantu pengurus panti menyiapkan makan malam untuk tim relawan dan anak panti. Meskipun tidak pandai memasak, Dena tetap cekatan membantu sana sini dan mau belajar memasak menu baru. Sesekali mengajak bercanda pengurus panti karena ia memang tidak hafal nama-nama bumbu dapur yang rumit.Semua yang dilakukan Dena tidak luput dari perhatian Ardi yang tersenyum di posisinya duduk bersama Andi di ruang istirahat."Pak Ardi dari tadi senyum-senyum mencurigakan? Apa Pak Ardi serius sudah tertarik dengan Mbak Tantri?" celetuk Andi. Namun, Ardi hanya bergeming. Masih dengan pandangannya ke arah dapur, jelas saja ada Tantri sedang lincah memasak de

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 51B Bahagia (Ending)

    "Mas, di mana?" Suara Raihan terdengar dari seberang."Siapa, Mas." tanya Dena penasaran."Astaga, Mas Ardi di mana? Ingat Mas, Mbak Dena belum ketemu kenapa Mas Ardi sama perempuan lain. Suara siapa perempuan tadi?" teriak Raihan memaksa Ardi menjauhkan ponselnya. "Pakai baju, Sayang. Ada Raihan."Ardi lalu mengubah panggilan Raihan menjadi videocall."Ada apa, Rai?""Mas apa-apaan nggak pakai baju gitu. Mas tidur sama...""Hush, jangan sembarangan. Ini Mas sama Mbak Dena.""Hah?!" Dena menyunggingkan senyum di depan layar ponsel. "Dena! Mana Dena putriku?""Mama!" jerit Dena saat melihat wajah mama Ardi dan mamanya ada di layar menggantikan Raihan yang sudah memberi ruang bagi kedua wanita paruh baya itu. Sorot mata sendu terutama terlukis di wajah Bu Sinta--mama Dena. Mamanya beberapa hari menginap di rumah sahabatnya sekaligus besannya itu. Ia tidak tahan sendirian di rumah kare

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 51A Bahagia (Ending)

    "Na, tolong dengarkan aku! Semua bisa diselesaikan dengan baik-baik. Jangan gegabah. Jangan berpikiran sempit. Kamu tidak sendiri, Sayang. Ada aku, mama, papa, teman-teman. Kumohon, buka pintunya, Na!"Teriakan memohon dari Ardi sebagai usaha terakhir setelah dengan kalimat lembut tidak mempan, akhirnya membuahkan hasil.Cklek, Ardi bersyukur Dena mau membuka pintu. Namun, begitu ia masuk kamar mandi, Dena masih terisak. Tubuhnya menggigil karena terlalu lama mengguyur dengan air dari shower."Ya Allah, Dena! Apa yang terjadi? Kenapa kamu jadi begini?!"Ardi meraih handuk lalu mengganti baju Dena dengan bathrope. Ia memapah Dena keluar kamar mandi. Hening, tidak ada yang mau memulai pembicaraan. Ardi membiarkan istrinya tenang dengan memberi segelas teh panas buatannya."Minumlah untuk menghangatkan badanmu, Na!" Ardi memberi ruang pada Dena untuk berpikir dingin supaya tenang hatinya.Tidak berselang lama, Dena justru

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 50 Kumohon

    Dena berniat menuju restoran untuk menikmati makan malam karena Ardi sudah mengirim pesan agak terlambat datang. Ia sudah merasa lapar, karena Ardi tidak kunjung tiba. Sampai di restoran hotel. Dena berjalan pelan hingga tubuhnya terpaku di pintu masuk restoran. Netranya memicing ke arah sosok yang dilihatnya mirip Ardi.Deg,"Ardi? Kenapa dia malah makan malam sendiri?" Dilihatnya Ardi hanya duduk sendiri menikmati makan dan minuman. Namun, Dena baru mau melangkah terlihat seorang wanita berjalan menuju kursi di seberang Ardi."Hah, siapa wanita itu?" Dena melihat pakaian wanita itu rapi, rambutnya digelung ke atas. Keduanya terlihat akrab saat menikmati makan.Dena merasakan setitik nyeri di dada, pun rasa sesak menyeruak hingga membuatnya susah bernapas."Kenapa kamu melakukan ini padaku, Ar? Apa karena semalam aku menolakmu." Berbagai spekulasi menari-nari di otak Dena hingga membuat kepalanya pening. Ia masih setia berdiri

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 49 Bangkit

    Bab 49 Bangkit"Suami? Istri? Astaghfirullah." Dena menepuk jidatnya berkali-kali setelah ingat kalau mereka sudah menikah."Iya kamu istriku, tapi belum istri yang sesungguhnya karena belum melakukan ini.""Ardi?!" Dena sudah menjerit akibat sentuhan lembut dan dingin mengejutkan dari Ardi terasa di bibirnya. Dekapan erat pun menyusul menghangatkan tubuhnya, hingga keduanya bersiap melakukan ibadah yang dinantikan selama ini."Aargh. Jangan sentuh aku. Pergi!"Dena berteriak sekencang-kencangnya saat Ardi hendak memberikan sentuhan penuh cinta. Sontak saja Ardi terkejut luar biasa, ternyata istrinya masih trauma. Ia segera mendekap erat Dena yang tubuhnya masih gemetaran. Bahkan istrinya itu meronta-ronta saat ia ingin melakukan lebih jauh."Maafkan aku, Sayang. Aku tidak akan memaksamu. Tenanglah! Aku di sini melindungimu."Dena masih sesenggukan dengan kepala merebah di dada bidang suaminya. Ia bisa merasakan suaminya mendesah pelan seolah menahan sesuatu. Raut kecewa jelas terlukis

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 48 Dekapan Hangat

    Bab 48"Mbak Kusuma ayo pulang!""Tidak! Tolong pergi! Jangan ikuti saya!" Teriakan histeris Dena semakin membuat Pak Rahmat panik. Ia tidak tahu kejadian tak terduga itu. Bahkan Dena mendadak pingsan karena teriakan disusul tangisannay yang kencang."Mbak, Mbak Kusuma, Bangun!"Pak Rahmat menepuk-nepuk lengan lalu pipi Dena tetapi tidak ada respon."Astaga! Kenapa jadi begini. Kalau terjadi apa-apa bagaimana ini."Pak Rahmat bergegas membobong Dena ke mobil. Pakaian keduanya sudah mulai basah terkena air hujan terutama Pak Rahmat. Setelah dibaringkan di kursi belakang, Pak Rahmat mencari apa saja yang bisa untuk menutupi tubuh Dena supaya tidak kedinginan. Lama mengobrak abrik bagasi hingga akhirnya Pak Rahmat menemukan sebarang kain.Pak Rahmat merasa lega, lalu berniat keluar dari mobil dan harus segera membawa Dena ke rumah sakit. Namun, baru saja hendak keluar, ia dikejutkan oleh sebuah tarikan pada kerahnya.

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 47A Trauma itu

    Bab 47 Trauma itu"Jadi, Bapak tinggalkan mereka berdua?! Kalau terjadi apa-apa dengan istri saya bagaimana?! Siapa yang bertanggung jawab, hah?!" Ardi sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Semua mata tercengang mendengar ucapan mengejutkan Ardi."Istri?" lirih Andi."Ya, Dena Artha Kusuma adalah istri saya.""Apa?!" Semua saling pandang dengan wajah dipenuhi penyesalan.Gegas Ardi menarik Andi menuju mobil yayasan untuk mencari Dena."Ya Allah, semoga Dena baik-baik saja."Ardi tidak mempedulikan hujan lebat yang mengguyur, bahkan petir pun terdengar bersahutan. Ia menarik lengan Andi dan bergegas mencari Dena juga Pak Rahmat."Saya ikut juga, Pak!" Suara Pak RT terdengar lantang. Karena merasa bersalah telah meninggalkan mobil Pak Rahmat yang membawa Dena bersamanya."Mari, Pak!" ucap Andi karena Ardi sudah tidak sempat membalas. Akhirnya mobil itu berisi empat orang, bu kepala panti pun turut kembali mencari Dena. Ia khawatir terjadi apa-apa pada salah satu relawan yang terlihat pal

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 46B

    Bab 46B Kepanikan"Yang ini bagus, Mbak Tantri," sahut Ardi sambil melirik ke arah istrinya yang berdecak kesal."Dasar suami berondong. Awas saja kalau besok sampai rumah." Dena melanjutkan kegiatannya sambil sesekali mencuri pandang ke arah suaminya, manatahu suaminya tebar pesona hingga membuat Tantri salah mengartikan.Sampai waktu menjelang senja, beberapa pengunjung telah kembali pulang. Ardi dan Andi serta tim relawan membantu anak panti membawa beberapa barang kembali ke rumah panti. Namun, Dena masih membereskan tempat pameran bersama Tantri, Pak Rahmat, kepala panti dan juga anak-anak."Bu, ada info rombongan dari sekolah SD mobilnya macet di dekat hutan. Apa bisa kita beri pertolongan?" ucap Tantri dengan wajah sedikit khawatir, tangannya memegang ponsel yang baru saja menyala."Ada apa, Mbak?" Dena mendekati Tantri yang mengobrol serius dengan kepala panti."Ada mobil pengunjung yang membawa anak-a

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 46A Kepanikan

    Bab 46A KepanikanPagi itu suasana panti ramai oleh hiruk pikuk anak-anak yang semangat menyiapkan karya mereka yang akan dipamerkan di hari terkahir. Andi sudah bangun awal dan bersiap dengan seragam kaosnya. Pikirannya masih terngiang percakapan semalam dengan Ardi di kamar."Hmm, maaf nih Pak Ardi kalau saya lancang.""Ya, Mas.""Tadi...hmm, saya lihat Pak Ardi keluar dari kamar Mbak Kusuma."Uhuk, uhuk."Pak Ardi nggak apa-apa?""Nggak, Mas. Saya tadi kebetulan lewat depan kamarnya. Ada suara jeritan dari dalam. Katanya sih kecoa. Ya, saya bantu ngusir.""Oh."Andi masih belum percaya, tetapi pikiran aneh-anehnya segera terhempas begitu saja. Ia harus membantu persiapan hari ini."Mbak Kusuma, di mana?" tanya Andi sambil mengangkat dus berisi karya anak-anak panti. Teman relawan yang kebetulan lewat mengambil dus snack pun menjawab."Itu pergi sama Pak Rahmat dan bu kepala panti untuk menjemput rombongan siswa dari sekolah yang ingin kemari, Mas.""Oh, oke. Makasih infonya. Ayo k

  • Terjebak Cinta CEO Duda   Bab 45B

    Bab 45B Salah Sangka"Sttt!" Dena merapat dengan sigap tangannya menutup mulut Ardi. Tanpa sadar keduanya saling menatap,menyelami manik mata masing-masing. Ada kerinduan yang ingin disampaikan lewat tatapan mata.Ardi mengikis jarak hingga kening keduanya menempel."Aku mencintaimu, Na. Izinkan aku menyelami hatimu hingga tidak ada lagi lara yang tertinggal di sana. Hanya ada kamu dan aku yang akan mengukir masa depan. Menghadirkan keramaian anak-anak kita nantinya."Memilih diam mencerna setiap kata lembut yang keluar dari mulut suaminya, Dena tenggelam dalam pusaran kerinduan yang terobati dengan sentuhan. Hingga tak terasa keduanya merasakan puncak kebahagiaan dengan sentuhan. Dena menarik diri karena harus menghirup oksigen banyak-banyak. Kedua tangannya reflek menutup bibir bahkan mukanya yang sudah memerah seperti buah Cherry."Kamu cantik sekali kalau seperti ini, Na. Kita lanjutkan besok pulang dari sini ya, sekalian ho

DMCA.com Protection Status