Share

Bab 86

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-01 12:22:57

Ivan langsung tahu sesuatu begitu mendapati pemandangan kamar tempat Romo mengurung Seila yang dipenuhi alat-alat pelengkap seks.

Sementara itu, Seila yang tengah melongok keluar jendela langsung berbalik ke arah pintu. Ia seketika membeliak.

Sebelumnya, ia mendengar suara tembakan yang bersahut-sahutan, teriakan, jerit kesakitan dari luar kamar.

Tentu ia panik sekaligus penasaran dengan apa yang terjadi, mencoba mencari tahu dengan mengecek ke luar jendela.

Dan ia sama sekali tidak berpikir jika ada penyelamat yang datang untuknya.

Dan penyelamat itu adalah...

"Pa-pak Iv-ivan!" ucap Seila terbata, "Anda benar-benar... Pak Ivan?" tanya Seila lagi hendak memastikan.

Pada saat bersamaan, perasaanya langsung tidak karu-karuan.

Ivan yang saat ini masih mengamati keadaan dalam kamar tersebut seketika tersadar dan buru-buru menatap Seila.

"Seila!"

Ivan pun bergegas menghampiri yang kemudian Seila langsung memeluk Ivan dengan erat. "Ya, Tuhan... Anda benar-benar Pak Ivan?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ahong
Siap, enggak akan luluh kok, tenang aja, nanti saya jewer ...
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
Ivan jangan luluh sama Sheila nanti ya kasian susan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 87

    Tiba-tiba... Romo terhenyak, langsung menurunkan senjatanya. Juga menahan gerakan kedua pengawalnya yang hendak kembali melepas tembakan. Sebab, orang-orang itu adalah Delon beserta pasukannya. "Tu-tuan Delon! Ke-kenapa Tuan Delon ada di sini?" tanya Romo bingung sekaligus heran. Mendengar itu, Delon mendesis seraya menatap Romo tajam, "Apalagi kalau bukan untuk memecahkan kepalamu!" seru Delon dengan suara lantang. Sontak saja, Romo terperanjat! Delon akan memecahkan kepalanya? Seketika Romo bergidik ngeri, juga dua pengawalnya. Romo pun langsung mencoba mengingat ia ada menyinggung Delon atau keluarga Graha atau tidak. Namun ia merasa tidak menyinggung mereka. Sementara Ivan yang masih berada di lantai atas, begitu merasa situasi sudah aman, ia lanjut menuruni tangga. Tiba-tiba perhatian Romo teralihkan oleh kemunculan Ivan dengan menggendong Seila. Seketika ia terbelalak! Bukan kah dia kepala sekolah tempat Seila mengajar? Di titik ini, Romo menjadi nai

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 88

    Dibawah todongan pistol, Romo menatap Delon jerih, kini dia bersimpuh di hadapan ketua mafia Naga Hitam tersebut. Kondisinya begitu buruk! Wajahnya lebam, giginya rompal dan mulutnya berdarah sebab telah dihajar Delon habis-habis san. "Kalau saja Tuan Muda tidak menahanku, sedari tadi aku sudah memecahkan kepalamu bajingan!" seru Delon dengan suara menggelegar. Mendengar itu, Romo terbeliak sekaligus bertanya-tanya. Tuan Muda? Siapa Tuan Muda yang dimaksud Delon? Tentu Romo sudah tidak berkutik lagi. Kenyataanya bahwa Delon ada di pihak Ivan, membantu Ivan menyelamatkan Seila, membuat Romo terkejut, juga bingung. Tiba-tiba... Ivan telah kembali dan langsung berjalan mendekat. Melihat Ivan kembali seorang diri, Romo menggeram. Menandakan Seila telah berhasil diselamatkan. Tanpa mempedulikan Romo yang terlihat marah, Ivan berjongkok di hadapan pria itu dan menatapnya tajam. Aura bak pembunuh berdarah dingin mendadak keluar. Hal tersebut membuat nyali Romo ciut. "M

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 89

    BUGH! BUGH! BUGH! Ivan buas menghajar Romo habis-habis san dengan pukulan dan tendangan berkekuatan penuh. Gila-gilaan. Brutal. Kalau saja Ivan tidak mengikuti aturan, hukum yang berlaku di negara ini, ia sudah menggunakan cara dunia bawah : membunuhnya! Namun dengan ia menghajar Romo sampai benar-benar babak belur sebagai balasan untuknya yang telah menyakiti Seila, semua kejahatan yang kini juga telah terbongkar, diketahui oleh masyarakat, tentu akan membuat hidup Romo langsung hancur berkeping-keping. Bagaimana tidak, sudah pasti istrinya akan kecewa sekaligus marah, kemungkinan terbesarnya adalah sudah pasti Romo akan langsung diceraikan, namanya menjadi buruk, karirnya sebagai pejabat pemerintahan akan dicopot, tak dipercayai oleh orang lagi dan tentu berakhir di penjara. Jadi apa yang dialami oleh Romo itu sudah membuat Ivan merasa puas. Setelah polisi tiba di kediaman Romo, mereka langsung meringkus Romo. Tentu mereka adalah polisi yang baik dan jujur dari kepolisian

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 90

    Ivan tidak langsung menjawab, melainkan malah membalas topik lain, "Jika kita sedang tidak berada di lingkungan sekolah, panggil aku Ivan saja," Seila tertegun sejenak sebelum kemudian mengangguk, "Baik, Van... Ivan... " ucap Seila sedikit canggung. Kemudian, Seila kembali bertanya mengenai bahasan sebelumnya yang belum dijawab Ivan, "Jadi apakah kamu yang melakukannya, Van?" desak Seila tidak sabaran. "Tapi bagaimana mungkin kamu dapat melakukan hal itu? Dalam waktu singkat? Mencari tahu tentang Romo itu sangat berbahaya, penuh resiko karena Romo adalah seorang pejabat, orang yang berkuasa dan sekarang kejahatan Romo... astaga itu sangat mustahil dilakukan oleh orang-orang seperti kita." Kata Seila lagi. Ivan tersenyum tak berdaya, "Soal itu, aku dibantu oleh orang-orangnya keluarga Graha, Seila. Jika tidak, sepertinya aku tidak akan bisa melakukannya," jawab Ivan berbohong. Selagi Seila terbeliak sebab mencerna perkataan Ivan barusan, Ivan sudah lanjut berkata, "Tidak hanya

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 91

    Hal tersebut membuat Ivan menghentikan langkah dan balik badan, "Ada apa Bu Seila?" ucap Ivan. Seila malah gelagapan seraya bergumam tidak jelas, seperti hendak mengatakan sesuatu, tapi tampak ragu. Akhirnya ia menatap Ivan dengan sorot mata yang tiba-tiba dipenuhi haru dan berkata, "Hati-hati di jalan, Pak Ivan. Sekali lagi saya mengucapkan beribu-ribu rasa terima kasih kepada Pak Ivan, kalau bukan karena Pak Ivan, saya tidak akan bisa lepas dari Tuan Romo dan sampaikan pula rasa terima kasih saya kepada istri Bapak," Mendengar itu, Ivan tertegun sejenak, menyadari gerak-gerik Seila sebelumnya. Ia merasa jika bukan itu yang hendak Seila katakan kepadanya. Namun Ivan memilih tidak bertanya lebih lanjut, "Sama-sama, Bu Seila. Pasti nanti akan saya sampaikan kepada Susan," Seila balas tersenyum dan buru-buru lanjut berkata dengan cemas, "Bagaimana dengan biaya rumah sakit ini, Pak Ivan? Saya—" "Jangan pikirkan hal itu, Bu Seila. Semua biaya biar saya yang urus. Bu Seila fo

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 92

    Pembantu di apartemen itu menyodorkan nampan kayu berisi handuk beserta massage oil kepada Ivan yang tengah berdiri di depan sebuah ruangan. Itu adalah ruangan spa pribadi. "Semenjak Nyonya menikah, tugas memijit Nyonya Susan telah digantikan oleh Tuan," Ivan menerima seraya tersenyum, "Terima kasih, Bi." Sementara Susan kini berada di dalam. Bersiap-siap. Rahang Ivan mengeras, "Jadi sebelum kami menikah, Bibi yang biasa memijit istri saya?" tanya Ivan yang di balas anggukan kepala oleh pembantu bernama Marni itu. "Emmm... Tuan bisa memijit?" tanya Marni hati-hati. "Sedikit, Bi." Di titik ini, Marni tampak senyum senyum sendiri. Melihat Marni bersikap demikian, Ivan bertanya, "Ada apa, Bi?" "Ah, pasti kalian tidak hanya akan pijat saja di dalam, pasti akan melakukan hal lain," Balas Marni sumringah. "Segera hamili Nyonya Tuan Ivan supaya kebahagiaan kalian tambah lengkap. Juga pasti Tuan Rahardian akan sangat senang," Ivan tersentak mendengarnya sebelum kemudian terkek

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 93

    "Ivan! Dasar kamu guru mesum!" seru Susan seraya membalikan tubuh sebab takut Ivan akan memijat bokongnya. Namun kedua dada Susan yang besar dan ranum yang sebelumnya tertutup kain otomatis melorot, membuat kedua dadanya langsung terekspos sangat jelas. Melihat hal itu, Ivan seketika melebarkan mata seraya menelan ludah. Tatapan matanya langsung dipenuhi nafsu menggebu. Sudah dua kali ia melihat dua dada istri kontraknya itu secara jelas tanpa tertutup kain. Pada saat bersamaan, juniornya kini semakin mengeras hebat. Memberontak ingin keluar. Apalagi Susan saat ini seperti tengah berpose menggoda yang benar-benar melemahkan iman Ivan. Sementara Susan yang panik buru-buru menutupi kedua dadanya dengan handuk, tentu ia kesal sebab Ivan yang harus kembali melihat asetnya yang berharga. Padahal ia sudah mewanti-wanti bahwa malam itu untuk yang pertama dan terakhir. Tapi barusan? Argh! Susan begitu sebal bukan main. Namun tiba-tiba mata Susan harus ternodai melihat celana

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 94

    "Berani-beraninya kau masuk ke ruanganku tanpa seizinku terlebih dahulu!" seru Susan marah sambil berjalan mendekat ke arah pria itu begitu ia tiba di ruangannya. Seorang pria dengan penampilan khas layaknya eksekutif muda yang sedang duduk di sofa ruangan itu seketika mendongak dan buru-buru memasukan ponselnya ke dalam saku. Wanita yang ia tunggu-tunggu akhirnya datang. Detik berikutnya, pria itu yang merupakan mantannya Susan tersenyum lebar dan berkata, "Jahat sekali kamu, Susan. Bukannya tidak masalah jika aku masuk ke ruanganmu tanpa harus izin terlebih dahulu denganmumu? Seperti dulu?" Mendengar itu, Susah mendesis, "Itu dulu. Sekarang sudah tidak!" jawab Susan tegas. "Sekarang kau sudah tidak bisa seenaknya masuk ke ruanganku tanpa izin! Paham!?" Bukannya bersikap sungkan, merasa bersalah sebab lancang, Rasya malah terkekeh pelan, seakan peringatan Susan itu tidak mempan baginya. Rasya adalah mantan Susan yang pertama, pun adalah kekasih yang pertama dan cinta pertam

Bab terbaru

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 120

    Sebab sudah memutuskan tidak akan menyentuh Sheila, Ivan buru-buru menggeleng tegas, "Aku tidak akan menyentuhmu, Sheila! Dirimu bukan milikku. Janjimu telah gugur. Kamu harus menjaga mahkota dan tubuhmu untuk calon suamimu kelak. Aku menyelamatkanmu itu tulus, ikhlas. Jika aku menyentuhmu, apa bedanya aku dengan Romo si bejat itu? Jadi, kenakan pakaianmu kembali!" Mendengar itu, Sheila merasa sangat tertampar. Tiba-tiba, wajah Sheila menjadi murung. Menjaga mahkota dan tubuh untuk suaminya kelak? Rasanya Sheila mau tertawa keras, bagaimana mungkin, ia saja sudah dinodai oleh Romo! Oleh sebab itu, ia rela berjanji demikian sebab merasa sudah tidak suci lagi. Mungkin jika pria lain yang akan menyentuhnya, ia akan langsung menolak mentah-mentah, tapi lain halnya dengan Ivan. Setelah menundukan kepala sebentar, Sheila kembali mendongak menatap Ivan. Namun, ia malah menghangat mendengar kalimat Ivan yang begitu menjunjung tinggi martabat dirinya. Entah kenapa, ia malah rela

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 119

    Jangan-jangan... Pantas saja Sheila mengajak dirinya bertemu di kamar hotel, bukan di tempat lain! Namun Ivan tidak menyela pembicaraan, membiarkan rekan guru wanitanya itu menyelesaikan kalimatnya. Setelah terdiam sejenak, Sheila kembali bicara, "Meskipun kamu sempat terlintas di benakku waktu itu sebagai orang yang kemungkinan besar akan datang menyelamatkanku, tapi aku tidak menyangka kalau hal itu benar-benar menjadi kenyataan," Di titik ini, Ivan mengusap muka dengan kasar seraya mengedar pandangan ke sekeliling. Mendadak, Ivan teringat kejadian ia yang terjebak bersama Susan di kamar hotel sewaktu wanita itu terpengaruh obat perangsang dan meminta dirinya untuk melepaskan pengaruh obat tersebut dengan cara berhubungan badan. Dan kini ia harus mengalami hal yang sama lagi? Bedanya, wanita ini hendak menyerahkan dirinya untuk ia sentuh! Sewaktu terjebak bersama Susan, jika bukan karena terpaksa sebab mengharuskan ia menuruti permintaan Susan untuk melepaskan pengaruh

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 118

    "Katanya kamu ingin cepat-cepat pulang dan bermesraan denganku, sayang—" Mendengar itu, Susan mendecakan lidah, "Ivan, jangan bercanda, jangan mengalihkan pembicaraan. Aku lagi serius. Jawab pertanyaanku sekarang... siapa kamu sebenarnya, hah!?" potong Susan kesal. Usai berkata, Susan berjalan menuju ke arah sofa dan menjatuhkan diri di sana. Ivan tidak kunjung menjawab, ikut duduk di sofa, di hadapan sang istri kontraknya yang tampak begitu frustasi. Tak sabar. "Aku adalah anak dari Bu Yuni dan Pak Joko yang memang dari keluarga biasa-biasa saja. Bahkan miskin—" jawab Ivan setelah terdiam sebentar. Mendengar jawaban Ivan, Susan kembali mendecak, "Itu aku juga tahu Ivan! Masalahnya adalah kenapa kamu yang berasal dari keluarga miskin itu tiba-tiba memiliki banyak uang dan memiliki Lamborghini?!" "Dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu? Kapan kamu membeli Lamborghini itu? Selama ini Lamborghinimu kamu tempatkan di mana? Kenapa baru sekarang kamu memperlihatkan Lamborg

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 117

    Rasya dan para pendukungnya harus tahu hal ini! Maka, mereka pun menahan Ivan dan Susan untuk jangan pulang dulu. Terpaksa, mereka berdua menurut. Alamat akan terjadi kehebohan lagi! Lalu, salah satu dari mereka menghubungi salah satu para pendukung Rasya yang semuanya masih berada di atas. Tidak lama kemudian, beberapa teman-teman lama Susan telah muncul. Tidak semua. Juga Rasya tidak ikut bersama mereka karena dia buru-buru dilarikan ke rumah sakit untuk segera mendapat pertolongan. Luka yang didapatkan akibat pukulan Ivan begitu serius! Seketika orang-orang itu langsung memberitahu mereka bahwa Ivan memiliki Lamborghini dan menunjukan surat-surat bukti kepemilikan Lamborghini itu atas nama Ivan. Sontak saja, teman-teman Susan bereaksi sama seperti orang-orang itu sebelumnya. Benar saja, kehebohan kembali terjadi di area parkiran hotel tersebut. Saking shocknya untuk membuktikan kebenaran, mereka bahkan sampai mengecek berulang-ulang. Tentu mereka tidak masalah den

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 116

    Hal tidak terduga kembali terjadi untuk kesekian kali, Ivan berhasil membuat semua bodyguardnya Rasya KO! Satu bodyguard telah Ivan habisi lebih dulu yang kini tergeletak di lantai tidak sadarkan diri ; pingsan. Dua orang lagi ditendang Ivan hingga terpental menabrak ke meja tamu. Ivan mengakhiri pertarungan itu dengan sebuah pukulan tepat di ulu hati dua bodyguard tersisa. Suara keduanya pun seketika menggema di seluruh ruangan. Kini mereka berdua tengah meraung dan berguling-guling di lantai. Satu tangan keduanya sama-sama patah. Setelah itu, segalanya mendadak senyap. Semua orang kompak membuka mulut lebar-lebar ke arah Ivan. Mendapati kekalahan bodyguardnya, Rasya murka bukan main. Namun ia sudah tidak berdaya, tidak tahu harus membalas Ivan dengan cara apa lagi. Bagaimana tidak, keadaan dirinya pun sudah mengenaskan akibat keganasan pria itu tadi. Juga ia yang sudah malu dengan semua orang. Kini harga dirinya benar-benar telah jatuh ke dalam jurang yang paling dal

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 115

    Namun, tentu saja Ivan akan membalas, balik menyerang Rasya. Kini Ivan tengah menatap Rasya dengan tersenyum miring seraya menyeka sudut bibirnya yang berdarah dengan santai, giliran Ivan yang merangsek maju, melayangkan pukulan di wajah pria tersebut. Dalam sekejab, situasi telah berbalik! Rasya yang tidak menduga Ivan akan balas menyerang tidak mampu melindungi diri. Dan ketika mau membalas, tak sempat sebab pukulan Ivan sangat cepat. Juga tanpa jeda. Melihat hal itu, seruan desakan dari pendukung Ivan dan Susan pun terdengar saling bersahut-sahutan. "Ayo! Hajar Rasya, Van!" "Dia pantas diberi pelajaran!" Susan sendiri menyeringai, bersikap tenang menyaksikan hal tersebut, mendukung apa yang dilakukan Ivan sepenuhnya sebab Rasya memang pantas diberi pelajaran! Sementara pendukung Rasya panik. Menyuruh Rasya untuk melawan Ivan balik. BUGH! BUGH! BUGH! Kini Ivan terus mencecar wajah Rasya dengan pukulan. Gerakan Ivan yang begitu cepat tidak memberikan jeda sedik

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 114

    Beberapa saat kemudian... Lagi-lagi, semua orang harus dibuat terkejut. Bagaimana tidak, ketika Manager hotel kembali ke ruangan tempat diadakannya acara reuni itu, dia mengatakan jika pembayaran berhasil. Saldo yang ada di dalam kartunya Ivan cukup untuk membayar total biaya reuni sebesar 295 juta. Seketika ruangan tersebut menjadi riuh oleh orang-orang yang langsung ribut. Susan kaget sejadi-jadinya, bak disambar petir di siang bolong! Kini semua orang menjadi bertanya-tanya. Kenapa Ivan memiliki banyak uang? Dari mana dia mendapatkan uang itu? Di titik ini, mereka menduga bahwa uang itu adalah milik Susan. Alhasil, mereka mencecar Susan dengan pertanyaan. Susan yang merasa itu bukan uangnya langsung buru-buru membantah, "Kalian tidak melihatku yang panik sekali tadi? Aku sendiri saja shock, tidak percaya kalau Ivan akan dapat membayarnya. Aku pikir, dia berbohong tadi!" "Asal kalian tau saja, aku sendiri sedang tidak memiliki cash sebanyak itu! Dan kalau pun aku p

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 113

    Namun, yang terjadi selanjutnya diluar dugaan! Ivan mematahkan kartu itu! Terang saja hal tersebut membuat semua orang terkejut bukan main. Senyum lebar di wajah Rasya dan para pendukungnya mendadak pudar. Alhasil, mereka berseru-seru marah. "Apa kau sudah gila, Ivan!" "Di dalam kartu itu terdapat uang 500 juta dan kau patahkan begitu saja!?" "Bodoh kau, Ivan! Bodoh sekali! Tidak punya otak kau!" "Kau pikir, kartu itu mainan, yang bisa kau patahkan seenak jidatmu! Di dalam kartu itu berisi uang! Kau benar-benar... " "Bisa-bisanya seorang pria bodoh sepertimu menjadi guru?!" Ivan tidak menghiraukan hardikan mereka yang begitu nyaring di telinga, malah tertawa puas dalam hati. "Aduh, aku tidak sengaja mematahkan kartunya, gimana dong ini?" balas Ivan seraya memasang wajah tertekuk. Mendapati Ivan bersikap demikian, semua orang tahu kalau Ivan sengaja mematahkan kartunya. Bukan tidak sengaja. Demikian, sepertinya Ivan menolak pemberian uang dari Rasya. Namun se

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 112

    "Kau harus sujud di kakiku sambil meminta maaf dan menggonggong layaknya seekor anjing," ucap Rasya seraya tersenyum penuh kemenangan. Seketika wajah Ivan berubah. Susan sendiri terkejut, begitu pula dengan yang lain. Kasak-kusuk pun terdengar, membicarakan Rasya yang dianggapnya sangat keterlaluan. Setelah sebelumnya Rasya hendak merebut Susan dari Ivan, duel minum, hingga Rasya tidak mau mengakui kekalahan. Dilanjut menjebak Ivan dan sekarang?! Kini mereka benar-benar dibuat jengkel oleh kelakuan Rasya. Sementara itu, Susan mendelik, "Apaan! Sudah jelas-jelas kalau kau yang menjebak Ivan!" bentak Susan menggelegar. Terang saja Rasya geregetan bukan main sebab Susan yang begitu pintar. Puas menghardik Rasya, Susan beralih menatap Manager hotel yang langsung menundukan kepala, merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan kepada Ivan tadi. Apalagi saat tahu jika Susan adalah CEO Malice Inc—yang perusahaannya telah diakuisisi oleh Graha Group! Hal tersebut membuat

DMCA.com Protection Status