Share

Bab 108

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-15 18:08:50

Bukan kah seharusnya Wakil Presdir muda itu menenggak minuman lagi kalau masih kuat? Tapi apa yang malah dia lakukan?

Ivan yang mendapati Rasya malah mempermasalahkan skill minumnya di depan semua orang cukup geram. Tapi dia masih menahan diri, bergeming di tempat duduk, menunggu respon dari mereka.

Ia cukup tenang sebab ada orang-orang yang berpihak padanya.

Ia tahu betul bahwa Rasya tengah berkilah sebab sudah tidak kuat menenggak minuman lagi.

Benar saja, para pendukung Ivan langsung protes. Mengatai Rasya pengecut!

Namun, Rasya tidak peduli. Pokoknya ia tidak mau menenggak minuman lagi, tapi ia juga tidak mau dianggap kalah dari Ivan.

"Rasya... apa-apaan kau itu! Jelas-jelas Ivan itu jago minum. Cara minum Ivan itu sangat lah keren. Kami mengakui kehebatannya. Bahkan, dia bagaikan dewa minum. Tidak banyak orang yang bisa minum sebanyak itu dan masih dalam keadaan baik-baik saja setelahnya!"

"Dan seharusnya kau itu minum lagi jika masih kuat!"

"Apa kau sudah tidak ku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 109

    Ivan berdiri di hadapan Rasya sambil menatapnya tajam, "Kau tetap tidak mau mengakui kekalahanmu? Kau pikir, semua orang akan mengangung-agungkan dirimu hanya karena kaya? Dan dengan bertindak curang, seenak jidat seperti ini, kau berharap semua orang akan memihakmu?" Kemudian, Ivan berdecih, "Tidak. Semua orang juga tahu kalau apa yang tengah kau lakukan ini adalah tindakan pengecut! Berkilah untuk menutupi kekalahanmu!" Seketika wajah Rasya berubah. "Kau pasti iri dengan diriku, kan, guru miskin berandalan? Ah, kau pasti merasa insecure, bukan? Karena tidak bisa memiliki banyak uang, jadi merasa putus asa," balas Rasya sambil tergelak. Kemudian, pria itu memicingkan mata! "Orang-orang berduit dan berkuasa sepertiku itu bebas melakukan apa saja dan dirimu yang miskin ini tidak akan pernah bisa menang melawanku! Mengerti?!" Ivan balas tegelak, "Aku? Iri denganmu? Cuih! Tidak sudi! Untuk apa aku iri denganmu. Toh, dengan keadaanku yang seperti ini, Susan menerima dan mencint

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 110

    Dengan senyum penuh arti, mulut Rasya kembali bicara, "Tenang saja, Pak. Orang itu tidak akan bisa kabur!" Sementara itu, Ivan dan Susan berbalik diikuti yang lain, tampak seorang pria paruh baya berpakaian jas rapi bersama dua karyawan hotel tampak berjalan menghampiri mereka berdua. Ternyata orang yang baru memanggil Ivan adalah manager hotel tersebut. Tertambat pin manager di dadanya. "Ada apa, Pak?" tanya Susan diikuti tatapan penasaran Ivan begitu manager hotel itu tiba di hadapan keduanya. "Anda istrinya Pak Ivan?" tanya Manager itu hendak memastikan yang langsung diiyakan oleh Susan. Menghembuskan napas berat, Manager itu beralih menatap Ivan tajam, "Bagaimana mungkin anda mau main pergi begitu saja tanpa membayar terlebih dahulu!" Mendengar itu, Susan mengernyitkan kening. Hanya perkara belum membayar saja mereka berdua harus didatangi Manager! Sebagai seorang CEO, tentu, hal tersebut merupakan penghinaan terbesar! Menurut mereka, ia tidak sanggup membayar? A

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 111

    Di saat ini, Susan menoleh ke arah Rasya yang kini sudah turun dari panggung yang langsung mengalihkan pandangan. Bersikap acuh tak acuh. Juga sedikit menahan senyuman. Seperti puas menyaksikan kejadian tersebut. Apakah ini ulah Rasya? Pikir Susan. Selagi semua orang ribut, Ivan yang masih membela diri. Susan buru-buru menatap Manager hotel kembali dengan tajam dan berkata, "Pak, kami bisa melaporkan Bapak dan hotel ini atas tindakan penipuan dan pemerasan loh. Termasuk orang-orang yang mungkin saja ikut terlibat. Jelas-jelas suami saya tidak merasa memesan ruangan ini dan tidak pernah mengatakan akan membayar semua biayanya!" Sontak saja, Manager hotel itu mengerjap. Sedikit gelagapan sebelum kemudian mendengus, "Jadi, suami anda tidak mau membayarnya?!" "Baik lah, maka—" "Bapak mempunyai buktinya atau tidak? Bisa tunjukan bukti itu pada kami? Jika benar ada buktinya, kami pasti akan membayarnya. Jika tidak, kami tidak akan! Kami hanya akan membayar biaya per orang saja

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 112

    "Kau harus sujud di kakiku sambil meminta maaf dan menggonggong layaknya seekor anjing," ucap Rasya seraya tersenyum penuh kemenangan. Seketika wajah Ivan berubah. Susan sendiri terkejut, begitu pula dengan yang lain. Kasak-kusuk pun terdengar, membicarakan Rasya yang dianggapnya sangat keterlaluan. Setelah sebelumnya Rasya hendak merebut Susan dari Ivan, duel minum, hingga Rasya tidak mau mengakui kekalahan. Dilanjut menjebak Ivan dan sekarang?! Kini mereka benar-benar dibuat jengkel oleh kelakuan Rasya. Sementara itu, Susan mendelik, "Apaan! Sudah jelas-jelas kalau kau yang menjebak Ivan!" bentak Susan menggelegar. Terang saja Rasya geregetan bukan main sebab Susan yang begitu pintar. Puas menghardik Rasya, Susan beralih menatap Manager hotel yang langsung menundukan kepala, merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan kepada Ivan tadi. Apalagi saat tahu jika Susan adalah CEO Malice Inc—yang perusahaannya telah diakuisisi oleh Graha Group! Hal tersebut membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 113

    Namun, yang terjadi selanjutnya diluar dugaan! Ivan mematahkan kartu itu! Terang saja hal tersebut membuat semua orang terkejut bukan main. Senyum lebar di wajah Rasya dan para pendukungnya mendadak pudar. Alhasil, mereka berseru-seru marah. "Apa kau sudah gila, Ivan!" "Di dalam kartu itu terdapat uang 500 juta dan kau patahkan begitu saja!?" "Bodoh kau, Ivan! Bodoh sekali! Tidak punya otak kau!" "Kau pikir, kartu itu mainan, yang bisa kau patahkan seenak jidatmu! Di dalam kartu itu berisi uang! Kau benar-benar... " "Bisa-bisanya seorang pria bodoh sepertimu menjadi guru?!" Ivan tidak menghiraukan hardikan mereka yang begitu nyaring di telinga, malah tertawa puas dalam hati. "Aduh, aku tidak sengaja mematahkan kartunya, gimana dong ini?" balas Ivan seraya memasang wajah tertekuk. Mendapati Ivan bersikap demikian, semua orang tahu kalau Ivan sengaja mematahkan kartunya. Bukan tidak sengaja. Demikian, sepertinya Ivan menolak pemberian uang dari Rasya. Namun se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 114

    Beberapa saat kemudian... Lagi-lagi, semua orang harus dibuat terkejut. Bagaimana tidak, ketika Manager hotel kembali ke ruangan tempat diadakannya acara reuni itu, dia mengatakan jika pembayaran berhasil. Saldo yang ada di dalam kartunya Ivan cukup untuk membayar total biaya reuni sebesar 295 juta. Seketika ruangan tersebut menjadi riuh oleh orang-orang yang langsung ribut. Susan kaget sejadi-jadinya, bak disambar petir di siang bolong! Kini semua orang menjadi bertanya-tanya. Kenapa Ivan memiliki banyak uang? Dari mana dia mendapatkan uang itu? Di titik ini, mereka menduga bahwa uang itu adalah milik Susan. Alhasil, mereka mencecar Susan dengan pertanyaan. Susan yang merasa itu bukan uangnya langsung buru-buru membantah, "Kalian tidak melihatku yang panik sekali tadi? Aku sendiri saja shock, tidak percaya kalau Ivan akan dapat membayarnya. Aku pikir, dia berbohong tadi!" "Asal kalian tau saja, aku sendiri sedang tidak memiliki cash sebanyak itu! Dan kalau pun aku p

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 115

    Namun, tentu saja Ivan akan membalas, balik menyerang Rasya. Kini Ivan tengah menatap Rasya dengan tersenyum miring seraya menyeka sudut bibirnya yang berdarah dengan santai, giliran Ivan yang merangsek maju, melayangkan pukulan di wajah pria tersebut. Dalam sekejab, situasi telah berbalik! Rasya yang tidak menduga Ivan akan balas menyerang tidak mampu melindungi diri. Dan ketika mau membalas, tak sempat sebab pukulan Ivan sangat cepat. Juga tanpa jeda. Melihat hal itu, seruan desakan dari pendukung Ivan dan Susan pun terdengar saling bersahut-sahutan. "Ayo! Hajar Rasya, Van!" "Dia pantas diberi pelajaran!" Susan sendiri menyeringai, bersikap tenang menyaksikan hal tersebut, mendukung apa yang dilakukan Ivan sepenuhnya sebab Rasya memang pantas diberi pelajaran! Sementara pendukung Rasya panik. Menyuruh Rasya untuk melawan Ivan balik. BUGH! BUGH! BUGH! Kini Ivan terus mencecar wajah Rasya dengan pukulan. Gerakan Ivan yang begitu cepat tidak memberikan jeda sedik

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 116

    Hal tidak terduga kembali terjadi untuk kesekian kali, Ivan berhasil membuat semua bodyguardnya Rasya KO! Satu bodyguard telah Ivan habisi lebih dulu yang kini tergeletak di lantai tidak sadarkan diri ; pingsan. Dua orang lagi ditendang Ivan hingga terpental menabrak ke meja tamu. Ivan mengakhiri pertarungan itu dengan sebuah pukulan tepat di ulu hati dua bodyguard tersisa. Suara keduanya pun seketika menggema di seluruh ruangan. Kini mereka berdua tengah meraung dan berguling-guling di lantai. Satu tangan keduanya sama-sama patah. Setelah itu, segalanya mendadak senyap. Semua orang kompak membuka mulut lebar-lebar ke arah Ivan. Mendapati kekalahan bodyguardnya, Rasya murka bukan main. Namun ia sudah tidak berdaya, tidak tahu harus membalas Ivan dengan cara apa lagi. Bagaimana tidak, keadaan dirinya pun sudah mengenaskan akibat keganasan pria itu tadi. Juga ia yang sudah malu dengan semua orang. Kini harga dirinya benar-benar telah jatuh ke dalam jurang yang paling dal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21

Bab terbaru

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 132

    Tiba-tiba... "Ada apa ini?!" Seruan itu membuat perhatian semua orang menjadi teralihkan. Kepala-kepala kompak tertoleh, ke arah sumber suara. Tampak Kakek Rahardian yang tengah berjalan ke arah mereka. Sang kepala keluarga itu baru tiba. Melihat kedatangan sang kakek, Felix buru-buru menghampiri dan mengadu, "Kek, sampah itu baru saja memelintir tanganku dan menendangku sampai terjatuh ke lantai!" Rahardian langsung terperanjat! Kemudian, tatapannya teralihkan kepada Ivan. Benar kah hal itu? "Aku harap Ayah bisa bertindak adil kali ini. Dia telah membuat cucu Ayah kesakitan! Pria itu ternyata berandalan jalanan, Yah! Preman rendahan yang selalu menggunakan kekerasan! Selain itu, dia juga membuat keributan di pesta ini!" ucap Herlambang menambahi Felix. Ucapan Herlambang langsung dibenarkan oleh yang lainnya. Sementara Susan terang saja marah. "Mereka yang memulai duluan, Kek. Apa yang dilakukan Ivan itu hanya untuk membela diri!" seru Susan. Hal tersebut membuat

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 130

    Mendapati Felix bersikap demikian, Ivan seketika menyeringai. Secara tidak langsung memberikan jawaban bahwa dirinya lah yang menaruh garam pada minuman Felix. Ivan tahu bahwa apa yang ia lakukan kekanakan. Tapi terlepas dari itu, memberikan pelajaran kecil-kecilan kepada Felix seru juga. Setelah terdiam sejenak, ekspresi wajah Ivan berubah seperti orang yang langsung merasa bersalah, "Ah, maafkan aku. Sepertinya tadi aku tidak sengaja memasukan garam ke dalam minumanmu yang aku pikir itu gula karena aku sedang terburu-buru," Felix yang sudah emosi, mendengar alasan Ivan mengernyitkan kening. Tahu jika Ivan sedang berpura-pura. Apa-apaan! Dia sengaja melakukan hal tersebut! Felix pun kini tidak peduli lagi soal Ivan yang jago berkelahi, demi harga diri, ia segera merangsek maju seraya berseru murka dan langsung melayangkan pukulan ke wajah Ivan. Namun, pukulannya tidak terkena sasaran sebab Ivan yang dengan cepat menghindar, padahal pria itu sedang memegang nampan. Ha

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 130

    Susan pun akhirnya memilih tidak mempermasalahkan Ivan yang menjadi pelayan lagi. Toh, sudah terlanjur, protesnya tidak digubris oleh anggota keluarganya, juga ia yang tidak bisa pergi dari pesta itu lantaran tamu-tamu Paman dan Kakeknya tengah mengajak berbincang. Susan memutuskan akan menunggu kedatangan sang Kakek saja yang hingga saat ini kenapa belum tampak batang hidungnya?! Ia berharap ketika Kakeknya datang dan melihat Ivan menjadi pelayan, akan langsung menyuruh Ivan untuk berhenti dan memarahi anggota keluarganya. Sementara itu, Ivan yang telah berganti baju pelayan tampak sibuk membawakan nampan berisi gelas minuman kepada para tamu. Ivan terpaksa menurut sebab ia mempunyai rencana. Namun jika sampai terjadi apa-apa dengan Susan, ia akan langsung pasang badan. Ia tahu anggota keluarganya begitu tidak suka dengan sang istri, selalu ingin menjatuhkannya, berambisi merebut posisinya. Selagi Ivan memberikan gelas-gelas minuman kepada para tamu, tak lupa hinaan d

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 129

    Sementara di dalam rumah tempat diberlangsungkannya pesta hari jadi pernikahan Herlambang dan Hesti, Susan begitu geram dengan anggota keluarganya yang menjadikan Ivan pelayan! Susan baru menyadari bahwa sudah pasti keluarganya akan memperlakukan Ivan dengan buruk, mereka sudah berkata secara terang-terangan jika tidak akan menganggap Ivan bagian dari keluarga ini meski ia telah menikah dengannya, juga mengancam akan membuat hidup Ivan menderita. Mungkin, apa yang tengah mereka lakukan saat ini, termasuk salah satunya. Mendapati Susan yang marah-marah karena hal tersebut, membuat Herlambang merasa sangat puas. Pasalnya, rasa benci terhadap wanita itu tidak akan pernah pupus. Kegagalan dirinya dalam merebut posisi CEO dari Susan membuatnya murka. Juga kecewa berat dengan sang Ayah yang lebih memihak Susan dari pada dirinya. Maka, ia pun akan terus berusaha menjatuhkan Susan. Kini, Herlambang menatap Susan sinis, "Bukan kah sedari awal kamu sudah tahu, Susan? Jika Paman tida

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 128

    Empat hari lagi, Susan dan Ivan akan berbulan madu ke Maldives. Sesuai isi perjanjian yang telah disepakati mereka berdua jika akan melakukan hubungan suami istri jika ada hal yang membuat mereka terpaksa melakukan hal itu. Desakan dari sang kakek yang menginginkan Susan cepat hamil. Namun, setelah Susan tidak bisa berbuat sesuatu selain pasrah, ia malah menginginkan hal itu. Malam itu, sejujurnya, Susan tidak bisa mengelak meskipun ia dalam pengaruh obat perangsang bahwa ia sangat menikmati hentakan tubuh Ivan. Selama ini Susan berusaha mengenyahkannya, mewanti-wanti diri, supaya tidak ada perasaan dengan Ivan saja. Namun ternyata ia tidak bisa! Ivan sendiri juga merasakan hal yang sama. Walau dulu ia sudah beberapa kali ranjangnya dihangatkan oleh wanita, tapi kali ini rasanya sungguh berbeda. Di matanya, Susan sangat menantang, begitu berbeda, tidak seperti wanita kebanyakan. Susan pula ternyata berhasil menganggu pikirannya, membuatnya merasa nyaman dan benih cinta

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 127

    Susan buru-buru menarik tangan dari genggaman tangan Ivan, "Ap-apa yang akan kamu lakukan... " ucap Susan terbata seraya beringsut ke belakang. Menghindari Ivan yang seperti hendak menciumnya. Untung saja, Ivan tidak menyerangnya, terdiam seraya masih dalam posisi membusungkan dada. Mendapati reaksi Susan seperti itu, Ivan menaikan sebelah alisnya, "Kenapa? Apa kamu belum siap, sayang?" tanya Ivan yang seketika memecah hening yang tengah terjadi. Susan gelagapan, "Si-siap ap-apanya?" balas Susan pura-pura kebingungan. Padahal, ia tahu apa yang dimaksud. Setelah terdiam sejenak, Susan mencoba menyadarkan Ivan, "Ja-jangan kamu pikir karena kamu sudah memiliki banyak uang sekarang, lantas kamu bisa bertindak seenakmu, Ivan. Ti-tidak ada hubungan suami istri didalam pernikahan kita!" Susan berucap demikian sebab kini ia merasa terancam. Juga tidak seberani dulu. Bagaimana tidak, awalnya ia mengira Ivan hanya seorang guru miskin, sehingga ia bisa berbuat sesuka hati. Layaknya s

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 126

    Rahardian mengeraskan rahang, "Tapi sepertinya cepat atau lambat pasti Ivan dan Susan akan mengetahui kebenarannya, Graha," Mendengar itu, Graha menghembuskan napas berat, "Itu pasti, Har," Kemudian, Graha menatap Rahardian penuh keyakinan, "Tapi sepertinya Ivan tidak akan mempermasalahkan hal itu karena mereka berdua saling mencintai, bukan? Mungkin hanya akan kaget saja, tidak menyangka," Ucapan Graha langsung dibenarkan oleh Rahardian. Kini, keduanya menjadi lega. Tiba-tiba, Graha terhenyak kaget. "Apakah mereka berdua sudah berbulan madu, Har?" tanya Graha antusias. Rahardian menggeleng dengan memasang ekspresi wajah tak berdaya, "Belum. Mereka belum berbulan madu dengan dalih Susan masih sibuk dengan pekerjaanya. Padahal, aku sudah menyinggung hal itu kepada mereka berdua. Tapi kata Susan, jika dia sudah senggang, mereka berdua akan berbulan madu," Mendadak, wajah Graha berbinar-binar. Dengan rahang mengeras, Graha kembali bicara, "Desak mereka berdua untuk seger

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 125

    Terduduk di jok belakang, Susan tengah menyilangkan tangan di depan dada, terdiam memikirkan sesuatu. Sementara Larasati duduk di jok kemudi, fokus pada jalanan. Keduanya sedang dalam perjalanan ke kantor setelah dari rumah kedua orang tua pura-puranya Ivan. Andai kamu tau saja, Van. Kamu juga mulai menganggu pikiranku tauk. Aku juga sudah mulai merasa nyaman denganmu. Bahkan, sepertinya aku mulai menyukaimu. Ucap Susan dalam hati. Kini, akhirnya Susan mengakui perasaanya kepada Ivan setelah sebelumnya hati dan pikirannya bergejolak hebat. Berperang. Susan pun jadi geregetan dengan dirinya sendiri, malu pula sebab malah menyukai Ivan. Bagaimana tidak, awalnya, ia sendiri yang berpikir tidak akan mempunyai perasaan dengan suami kontraknya itu, tapi malah ia yang bawa perasaan pada akhirnya. Bahkan, belum ada satu tahun saja, ia sudah memiliki perasaan kepada Ivan. Jangankan satu tahun, belum genap satu hari semenjak ia menantang Ivan! Sebab semakin Susan mengelak, rasa s

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 124

    Jangan baper Susan. Jangan baper. Ingat, tujuanmu menikah dengan Ivan itu supaya kamu tetap bisa mejabat sebagai CEO. Tahan, Susan. Tahan sampai satu tahun. Jangan sampai kamu ada perasaan dengan guru itu! Namun, meski demikian, kalimat Ivan itu malah berhasil menggetarkan jiwanya. Di titik ini, Susan ingin sekali kabur sebab menjadi salah tingkah. Situasi seperti ini sungguh mengesalkan! Begitu berhasil menguasai diri, Susan berjalan mendekat ke arah Ivan yang kini sedang duduk di ranjang. Tiba di depan Ivan, Susan menempelkan telapak tangan di dahi sang suami kontrak. Detik berikutnya, ia menegapkan tubuhnya kembali, melipat tangan di depan dada sambil memicingkan mata! "Sepertinya kamu sedang demam, Van," Tiba-tiba... Apa yang dilakukan Ivan selanjutnya membuat Susan terkejut! Ivan main menarik tubuh Susan ke dalam dekapannya sebelum kemudian langsung menidurkannya di kasur. Sedangkan Ivan sendiri langsung beranjak dari duduknya dan mengurung tubuh Susan dengan ke

DMCA.com Protection Status