Share

BAB 85

Penulis: LaSheira
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-07 18:59:41

Kejadian di waktu yang sama.

Tuan pengawal merapikan kemeja yang dia pakai, diusap-usapnya bahu lalu bagian depan dafa di depan kaca mobil setelah turun. Dia sudah ada di depan rumah ibunya. Hatinya berdesir seperti dibelai angin yang menggoyang rambutnya saat ini. Angin yang berhembus hangat, udara malam yang semilir. Rumah yang dipilih ibu ada di pinggiran kota. Lingkungannya ramai dan cukup padat, namun tertata dengan rapi dan bersih. Ada kantor polisi yang cukup dekat juga.

Ibu memilih tempat yang tenang dan aman, gumam tuan pengawal dengan perasaan lega.

Dia mengetuk pintu, ditangannya sebuah buket bunga dengan ukuran lumayan besar yang dia pilih sekitar setengah jam tadi di toko bunga. Selama ini dia tidak pernah membelikan ibunya bunga hingga bingung bunga apa yang akan disukai wanita yang sudah melahirkannya itu.

Pintu berderik terbuka. Seorang wanita muncul dengan senyum sumringah saat melihat anaknya. Wajahnya yang lembut. Diusianya yang tidak lagi muda namun masih terpan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 86

    Karena dia belum tahu aku kakaknya, tapi, setelah ibu diundang di acara makan malam, ah, sudahlah, toh aku akan menghilang setelah hari itu dan tidak bertemu dengannya lagi."Karena dia yang membayar semua ini, jadi dia minta bukti, dia memang kadang agak aneh Bu. Yang penting turuti saja apa maunya." Mereka minta pelayan yang selesai mengantarkan makanan ke meja sebelah untuk mengambil foto. Tuan pengawal merangkulkan tangannya ke bahu ibunya. Tersenyum melihat kamera. Dia ibuku tuan muda, wanita yang sangat dibenci ibu Anda, dan wanita yang dicintai ayah Anda.Makan malam mereka berlanjut sampai makanan yang ada di piring habis, ibu mengungkit lagi tentang gadis yang ia temui, lagi-lagi menawarkan gadis muda baik hati pada tuan pengawal. Anak dari sahabatnya. Tuan pengawal malah tertawa sambil menggeleng kepala. "Ah ibu kenapa jadi aku disuruh menikah cepat-cepat si, sekarang kan yang penting ibu datang dulu ke acara perjamuan makan malam."Padahal tuan pengawal sebenarnya tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 87

    "Angela sudahlah ayo pergi, sudah ada yang menonton kita. Bagaimana kalau ada fotomu yang tersebar." Salah satu wanita malu sambil melihat Ale, menarik tangan Angela. Walaupun terlihat masih kesal dan tidak terima, Angela akhirnya mau ikut beranjak juga.Tadi hanya perang antar wanita mereka masih bisa besar kepala. Giliran ada laki-laki yang datang, dan tampan mereka mengalah supaya terlihat tidak bersalah."Tunggu." Ana bersuara keras saat ketiganya mau melangkah pergi. "Kalian mau kemana? Minta maaf dulu pada Kak Rene." Menarik tangan Rene untuk berdiri di sampingnya. Untuk semua penghinaan yang kalian berikan pada Kak Rene."Apa! Memang aku melakukan apa padanya." Angela menyalak tidak Sudi melakukannya."Wah, ternyata Anda cuma cantik wajahnya saja ya, tapi pelupa atau hilang ingatan." Ana mencibir. "Anda kan mau memukul Kak Rene tadi.""Tapi kan tidak kena? Jadi apa masalahnya." Salah satu berdalih, memang tidak kena karena Kak Ale menangkis, coba kalau tidak, tas yang terpenta

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 88

    Daisy Bakery Shop.Langit yang cerah di pagi hari sudah menghangatkan bumi. Ale menarik tirai menyibak kesunyian lantai dua yang sudah menjadi rumahnya. Ana sudah merapikan kamar, menyulap ruangan lantai dua menjadi nyaman dan hangat. Ada TV dan sofa baru, walaupun belum dinyalakan Ale di sana. Klakson mobil terdengar dengan jelas sekarang dari jalan di depan toko. Dia menguap sambil menutup mulut. Sudah ada suara musik dari lantai bawah toko Daisy dari pagi tadi. Lila biasanya yang menyetel musik sambil menyanyi, katanya sambil olahraga pagi. Tapi mulutnya saja yang bergoyang, apa itu bisa disebut olahraga ya.Terserahlah, yang penting Lila bahagia pikir Ale. Kebahagiaan Lila juga menjadi sumber keceriaan toko. Meramaikan toko dengan celotehnya yang tidak ada habisnya. Padahal kata Lila wajah Kak Ale lah sumber kebahagiaannya selama bekerja di toko Daisy. Aku deg-degkan hari ini. Huaaaa, padahal baru kenalanan aja sudah mendebarkan begini.Jomblo kelamaan yang sedang mempersiapkan h

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 89

    Sampai mobil di alamat yang sudah dikirimkan Miria. Turun dari mobil wajah Ale langsung pias, bukan hanya Miria yang menyambutnya berdiri di dekat pagar rumah. Karena sepertinya semua anggota rumah ada di sana. Ada orangtua Miria baik ayah dan ibunya, adik laki-laki yang sering datang ke toko, dan tentunya gadis cantik berkaca mata yang selalu membuat hatinya bergetar saat memandangnya.Kenapa mereka semua keluar rumah menyambut!Dag, Dig, dug, kaki melangkah. Menyerahkan dua boks roti ke tangan adik laki-laki Miria."Selamat datang Kak, kakak nggak kesasar kan?""Sopir membawaku dengan selamat." Tertawa memecah kecanggungan."Syukurlah, Kak Miria sudah nggak sabar nunggu. Awww!" Menjerit karena Miria mendekat dan sepertinya mencubit pinggangnya. Sang adik cuma bisa menggerutu lalu membawa dua kotak roti ditangannya masuk. Menyelamatkan diri juga."Padahal aku bisa menjemputmu," ujar Miria sambil menyelipkan rambutnya. Bicara dengan wajah bersemu. Orangtuanya sampai bengong melihat si

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 90

    "Yah, tapi diakan teman Tuan Argen, Miria pasti tidak main-main dengan keputusannya." Berbisik ibu ditelinga ayah."Benar, ketimbang ayah dan ibunya dia kan selalu mendahulukan Tuan Argen. Kadang ayah sedih, tapi ayah bangga juga karena punya anak yang pandai berterimakasih dan membalas budi." Berbisik sang ayah membalas."Ayah, ibu, kami dengar semua tahu."Ale tertawa saat Miria bicara, karena bisik-bisik orangtua Miria memang terdengar jelas di telinganya juga. "Jadi Nak Ale benar-benar mau menerima anak saya Miria sebagai istri?" Ale mengganguk. "Kalau begitu tentu kami mendukung. Kapan kalian akan menikah?"Eh, eh, kenapa ayah sama saja dengan Miria si."Kami akan ikut saja yang terbaik."Ah apa memang begini ya, kok rasanya semua lancar sekali. Padahal aku hampir tidak tidur semalam karena saking tegangnya memikirkan hari ini. Ale yang sedang diliputi tanda tanya dengan sikap orangtua Miria."Terimakasih Ale." Miria menggenggam tangan kanan Ale, menempelkan punggung tangan Ale

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 91

    Masih di hari yang sama.Setelah tirai berhenti bergoyang, tirai jendela itu terbuka lagi. Menampilkan pemandangan siang diantara gedung dan bangunan, matahari sudah memanaskan setiap pelosok bumi. Ada awan bergerak di kejauhan. Burung yang seperti goresan di antara awan yang berserak.Berjalan masuk ke dalam kamar mandi.Argen sedang membasuh leher Ana dengan buih sabun. Mengusap-usap dengan penuh kelembutan, menggunakan semua jemarinya. Setiap bagian tubuh Ana tidak ada yang ia lewatkan, memijatnya dengan lembut dan perlahan. Pokoknya, hari ini dia akan melayani Ana dengan baik, supaya istrinya tidak lagi gelisah dan mencemaskan Ale. Dimulai dari menggendong Ana ke kamar mandi, membasuh tubuh Ana dengan air hangat. Gelembung busa memenuhi bak mandi yang mereka pakai bersama. Ana tergelak beberapa kali saat tangan Argen mengusilinya. Padahal sebenarnya Ana sudah tidak apa-apa, Argen sendiri yang berinisiatif dengan senang hati melakukannya. Bahkan menikmati. Setiap gerakan tangan ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 92

    Ana yang sedang ada di dalam kamar, tidak tahu menahu kejadian yang sedang terjadi di ruang tamu. Gadis itu sedang kebingungan memilih baju yang mau dia pakai. Beberapa pakaian berserak di tempat tidur.Sementara itu di luar kamar Ana.Kotak tisyu melayang tiba-tiba ke bahu pengawal Argen, terpental dan jatuh membentur lantai. Argen melihat pengawalnya dengan wajah jengah dan tatapan dingin. Ada dua benda di atas meja, vas bunga dan kotak tisyu. Satu sudah melayang mengenai tubuh pengawalnya. Mungkin sebentar lagi nasib vas bunga itu akan sama.Kemarahan Argen dipicu sanggahan pengawal pada perintah untuk tidak mengikutinya."Karena akhir-akhir ini aku sedikit baik padamu, kau jadi tidak tahu posisimu ya." Argen melangkah menuju ruang tamu. Suaranya menyebar membuat udara menjadi dingin dan menyesakkan.Tuan pengawal berdiri dengan tegak, menunduk dan terdiam. Dua tangannya terlihat terkepal. Kalau Argen sedang seperti itu, yang perlu dia lakukan hanya menutup mulutnya rapat dan janga

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 93

    Sementara itu dua hati yang sedang dipenuhi bunga-bunga cinta dengan versinya sendiri. Argen dan Ana, mobil yang mereka tumpangi sudah keluar dari kompleks kawasan apartemen, melaju di keramaian jalan raya."Kak.""Hemm." Mata Argen sekilas beralih dari jalan ke tatapan Ana. "Kenapa? Kau mau makan apa?"Dasar menyebalkan kenapa aku malah kepikiran tatapan menyedihkan si bodoh itu lagi. Padahal Ana sedang disampingku sekarang."Terserah Kakak, aku bisa makan apa saja, asal makan dengan Kak Argen." Benar kok, Ana makan apa saja, dengan melihat wajah tampan Kak Argen selera makannya langsung naik. Dia menggemaskan sekali.Argen melajukan kendaraan, menyalip mobil di depannya. Membuang jauh wajah pengawalnya yang sudah membuatnya gusar tadi. Saat sudah berhasil, Ana malah menyinggungnya."Kalian tidak bertengkar ya, Kakak dan tuan pengawal." Ana ragu-ragu tapi menanyakannya juga."Jangan membicarakannya, aku sedang kesal padanya." Jawaban ketus Argen sudah jadi peringatan untuk Ana."Ehm

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09

Bab terbaru

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 199 (Final Episode 4)

    Meja mereka memang tidak memiliki nomor, namun diatur berdasarkan nama keluarga. Kakek berjalan menuju mejanya, Ana tersenyum hangat saat kakek mendekat. Gadis itu dan Argen duduk di meja kakek. Ale dan Miria bergabung bersama Gara dan ibunya.Saat kakek menggerakkan tangannya mereka semua duduk dengan teratur. Setelah semua orang duduk, kakek mengambil sendok dan membenturkannya ke gelas. Suara dentingan itu membuat suasana senyap."Apa kalian menyukai suasana baru makan malam kali ini?"Hening, tidak ada yang berani menjawab. "Kalian pasti merasa aneh, apalagi saat melihat banyak sekali yang hadir di acara makan malam kali ini. Kalian semua adalah anak-anak dan cucu-cucuku, aku mengundang kalian semua tanpa terlewat satupun." Kakek mengedarkan pandangan. "Kedepannya aku akan mengundang kalian semua juga."Hening... Hati semua orang berdebar."Jadi, jangan saling bertengkar dan menjatuhkan. Dukung Argen membangun Domaz Group dan mempertahankan kejayaan Domaz Group. Jangan ada dari k

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 198 (Final Episode 3)

    Perjamuan makan malam bulan ini di rumah vila tepi pantai, akan sangat berbeda dengan perjamuan bulan yang lalu atau bulan-bulan sebelumya. Karena bulan ini bertepatan dengan ulang tahun kakek. Perayaan ulang tahun kakek disiapkan bibi dengan sepenuh hati. Wanita itu bahkan menawarkan apakah tuan besar juga ingin membuat pesta kembang api seperti kejutan yang diberikan Tuan muda. Kakek menghardik bibi dengan marah."Maaf Tuan, karena saya melihat Anda menyukainya jadi saya pikir Anda ingin melakukannya. Apa Anda menyukainya karena itu kejutan dari tuan muda?" Kakek tidak mau menjawabnya. Tapi terlihat sekali, kalau dia menikmati kembang api yang diberikan cucu kepada cucu menantunya.Perjamuan makan malam seperti apa yang disiapkan bibi untuk merayakan ulang tahun kakek?Mari kita lihat, sedikit persiapan yang dilakukan orang-orang yang akan datang ke perjamuan makan malam. Rumah Gara.Pengantin baru itu terlihat kaget saat menerima undangan yang dikirimkan seorang pengawal ke rumah

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 197 (Final Episode 2)

    Gadis di depan Gara tersenyum malu. Mereka tidak saling memberi tahu isi dari janji pernikahan, bukan untuk kejutan, namun karena mereka ingin menunjukkan ketulusan. Bahwa janji pernikahan yang mereka buat bukan sekedar membaca tulisan, namun memang curahan isi hati terdalam mereka."Rene, terimakasih sudah melihatku dengan cara yang berbeda saat pertama kali kita bertemu. Aku bukan siapa-siapa saat pertama kali melihatmu. Tapi entah kenapa, kau bahkan sudah tersenyum padaku saat itu." Tangan keduanya semakin tergenggam dengar erat. "Semakin aku mengenalmu, semakin aku tahu, kau gadis yang luar biasa. Tanpa ayah dan ibu, kau membesarkan adik-adikmu dengan penuh cinta. Bagiku kau adalah berlian terindah Rene, terimakasih sudah menerima sebongkah batu tak berharga ini dalam hidupmu. Aku mencintaimu Rene dengan sepenuh hatiku. Aku akan membahagiakanmu dan melindungimu." Kecupan manis mengakhiri janji pernikahan Gara.Airmata menetes membasahi pipi Rene. Saat mic yang dipegang Gara tersod

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 196 (Final Episode 1)

    Dan akhirnya, hari yang sudah dinantikan oleh semua orang. Mereka sudah duduk ditempat yang telah disediakan. Deretan kursi sudah ditempati para tamu. Musik dengan tim yang di bawa WO dari ibu kota. Para pelayan yang merapikan hidangan serta mengecek semua kelengkapan untuk terakhir kali.Sepupu Miria menggangkat tangannya, sebagai isyarat acara dimulai.Acara pernikahan Gara dan Rene pun dimulai.Ruben maju ke atas podium, dia ditunjuk sebagai MC acara. Ya, kemampuan bicaranya memang cukup baik. Dia pun mengajukan diri saat WO bertanya apakah dari pihak keluarga yang menentukan MC acara. Sebenarnya dalam hati kecilnya, dia ingin terlihat di antara banyaknya orang. Terlihat oleh kakek.Ruben mengetuk mik di depannya. Menyapukan pandangan pada orang-orang yang ada di depannya. Dia mencari sosok seseorang. Apa kakek tidak ada gumamnya, melihat lagi memastikan. Sekilas tertangkap rasa kecewa di matanya, namun buru-buru dia tersenyum. Karena tugasnya jauh lebih penting sekarang. Ternyata

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 195

    Hari pernikahan Gara dan Rene.Untuk sampai pada hari ini, seorang laki-laki bernama Anggara, telah melewati banyak hal, jalan yang tidak mudah. Namun, seperti janji Tuhan, Dia menjawab setiap usaha dan doa manusia, hari ini laki-laki itu merasakan kebahagiaan yang teramat sangat. Memetik buah dari usahanya selama ini.Ibu yang ia sayangi, telah masuk ke dalam keluarga Domaz Group, bukan hanya sebagai wanita pelayan yang menggoda majikan, namun sebagai ibu dari cucu sang pendiri Domaz Group.Adik laki-laki yang dulu dia panggil tuan muda, dengan manisnya memanggilnya kakak. Itu adalah buah dari kesabaran seorang laki-laki bernama Anggara. Membayar semua pengorbanan yang sudah dia lakukan.Kesibukan pagi sudah dimulai sejak sebelum matahari terbit, memperbaiki dekorasi yang kurang atau kelengkapan yang lainnya dilakukan oleh para panitia WO. Waktu bergerak perlahan, ditengah semua orang bersiap.Langit hari ini berwarna biru, secerah hati calon mempelai yang akan mengikat janji. Mataha

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 194

    Siang hari kesibukan di halaman vila mulai terlihat untuk persiapan acara besok. WO acara saudara Miria sudah datang. Mereka dengan cekatan menata setiap sudut taman menjadi sangat indah. Para karyawan toko Daisy sudah datang juga. Amira juga ikut. Dokter William akan menyusul dan sampai malam hari, karena masih ada pekerjaan yang tidak bisa dia wakilkan. Semoga dia bisa menemani Amira saat pesta kembang api nanti malam. Setelah meletakan barang masing-masing, mereka terlihat membantu ini dan itu. Ada yang menata bunga-bunga, ada yang memberi pita pada kursi. Setelah selesai membantu dekorasi mereka lari ke pantai, bermain di laut dan menikmati liburan gratis yang diberikan Kak Ale, memakai uang Argen tentunya. Semua orang bahagia, pesta pernikahan sederhana Gara dan Rene memberi kebahagiaan pada semua orang. Bahkan Ben menyapa takut-takut menyapa kakek, dengan perantara Argen. Kakek tidak bereaksi, namun dia menanyakan kepada bibi siapa nama orangtua Ben.Begitulah hari ini berlal

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 193

    Bibi sempat menolak, tapi bukan Ana kalau tidak bisa memohon cenderung memaksa. Kalau nanti bibi dimarahi, biar aku gantikan dimarahi kakek. Begitulah, akhirnya Ana dan Rene bisa masuk ke kamar kakek."Pasti dia acuh dan bilang tidak perlu berterimakasih, karena dia sebenarnya mau membuang perhiasan itu." Argen yang menyahut, sekarang ana yang terkejut. Walaupun tidak sama persis seperti yang Kak Argen katakan tapi memang yang kakek ucapkan agak mirip seperti itu.Kakek merestui Kak Rene tapi tidak ingin terlalu terlihat kalau di memperdulikan dan menantikan pernikahan Kak Rene dan Kak Gara. Begitu yang ditangkap Ana dari sikap acuh kakek."Kakek kan suka menyebalkan kalau bicara." Argen mengangkat bahu sambil mengejek."Gen...""Kak..."Gara dan Ana bersamaan bicara."Ia, ia, aku nggak boleh bilang begitu. Dia kakekku. Cih. Kalian ini kompak sekali." Ana mangut-mangut mengusap pipi suaminya.Argen menatap Gara, tatapannya artinya pengusiran, menyuruh kakaknya keluar dari kamar. Yang

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 192

    Masih di hari yang sama dengan waktu kedatangan mereka ke vila, tempat berlangsungnya pernikahan Gara dan Rene.Malam hari setelah makan malam. Dua kakak beradik sedang ada di dalam kamar, sedangkan Ana tertahan menemani kakek selepas makan malam.Argen duduk dengan mengangkat kakinya ke pijakan meja, dari mulutnya terdengar dia mengomel yang entah ditujukan untuk siapa. Mungkin pada alam yang tidak bersahabat dengan rencananya, atau kecewa pada Gara yang tidak bisa mewujudkan keinginannya. Masih terdengar dia mengomel sambil menyandarkan kepala malas.Wajah muram Argen melihat kakaknya yang sedang berdiri di dekat jendela.Gara menghela nafas perlahan, dia menyibak tirai dengan tangan kiri, berharap cuaca akan segera berganti. Tapi hujan yang jatuh dari langit selepas senja telah menghancurkan rencana malam ini. Sekarang saja masih gerimis. Tangannya mengusap jendela, masih terasa dingin. Uap air memang tidak merembes ke telapak tangannya, tapi dia bisa memprediksi hujan belum akan

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 191

    "Suruh mereka kesini, dan berangkat bersama kita." Kakek menjawab singkat, lalu berlalu, senyum bahagia tertangkap sekilas dibibirnya.Dasar, sesenang itu kau mendengar Ale mau mempunyai anak. Kalau Ana sampai hamil, bisa-bisa kau menari dengan bibi di teras rumah. Argen melihat punggung kakek yang berjalan menuju pesawat. Pilot dan pramugari menundukkan kepala saat kakek berjalan mendekat.Kakek bahkan menelepon dokter pribadinya, untuk datang dan ikut dalam penerbangan.Kabar kehamilan Miria memang sungguh diluar dugaan, bahkan gadis itu tidak merasakan keanehan dalam tubuhnya. Sehari setelah kecurigaan Ale dia membeli alat tes kehamilan, saat dia menunjukkan garis dua di alat tes itu Ale memegangnya dengan tangan gemetar. Airmata kebahagiaan langsung bercucuran. Calon ayah itu sangat berbahagia.Ale menelepon Ana sambil menangis, saking kagetnya Ana dia berlari masuk lift turun ke lantai bawah, tanpa mendengar penjelasan Ale berikutnya. Gadis itu yang awalnya ketakutan karena mend

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status