Keluarga Stanley kini menjadi bahan perbincangan oleh banyak orang. Bahkan masyarakat dari kelas bawah pun ikut membicarakan mereka.Keluarga Stanley tidak terlibat dalam dunia hiburan, tapi sekarang mereka menjadi pusat perhatian. Dengan rumor yang beredar di media sosial, Lyria telah dikenal sebagai cucu kandung Malvis Stanley.Hari yang berat telah dilalui oleh Malvis, pria itu kembali ke kediamannya. Dia langsung disambut oleh istrinya yang memasang wajah lembut.“Suamiku.” Belleza memiliki keluhan dalam suaranya yang tertahan. “Kenapa kau tidak menjawab panggilanku seharian ini? Apakah itu karena rumor yang menyebar? Apakah kau meragukanku?”Malvis menatap Belleza dengan seksama, dia benar-benar tidak tahu apakah wanita yang tidur di sebelahnya selama lebih dari dua puluh tahun ini benar-benar telah menipu dan membodohinya selama ini.“Aku sibuk seharian ini.” Sikap Malvis mulai berubah pada Belleza.“Suamiku, apa yang dikatakan oleh rumor itu tidak benar. Kau melihat sendiri sep
“Lyria, berhenti di sana!” Carlos melangkah cepat menyusul Lyria yang hendak masuk ke dalam mobilnya.“Masuklah duluan, Sylvien.” Lyria membiarkan asisten pribadi suaminya untuk masuk lebih dahulu.“Ada apa, Tuan Carlos?” Lyria menatap Carlos acuh tak acuh.“Apakah kau sudah merasa puas setelah membuat reputasi Claude hancur?” Suara Carlos terdengar sangat sinis.Lyria tersenyum ringan. “Claude memang pantas mendapatkannya.”“Lyria, jangan terlalu bangga pada dirimu sendiri. Suatu hari nanti kau pasti akan mengalami hal yang mengerikan karena perbuatanmu terhadap orang lain!”“Tuan Carlos, Anda benar-benar lucu. Apa yang diterima oleh Claude saat ini adalah buah dari kejahatannya sendiri. Jika dia tidak menggunakan skema licik untuk menjebakku apakah dia akan mendapatkan masalah seperti sekarang? Tidak heran jika Claude memiliki pemikiran yang rusak, rupanya itu menurun dari Anda.”Rahang Carlos mengeras. Dia tidak berharap untuk dihina oleh seorang wanita muda. “Claude tidak akan me
Acara perjamuan telah berlangsung. Malvis menyumbangkan barang untuk dilelang dan itu telah dimenangkan oleh seorang pengusaha yang memiliki hubungan dekat dengan Malvis.Sekarang yang dilelang adalah sebuah kalung yang pernah dimiliki oleh seorang putri dari era Victoria. Tawaran dimulai dan penawaran semakin lama semakin meningkat.Dari sejarahnya kalung itu diciptakan oleh seorang perancang perhiasan untuk wanita yang sangat ia cintai, dan wanita itu adalah seorang putri istana yang tidak pernah bisa dia miliki.Dengan kalung di mana liontinnya terletak di dekat jantung sang putri, dia menyatakan bahwa dia tidak pernah meninggalkan wanita itu dan selalu berada dekat dengannya.Orang-orang yang menawar sekarang menyukai cerita dari kalung itu, selain itu permata yang digunakan sebagai liontin juga merupakan permata langkah berwarna darah yang sangat indah.Jika mereka memberikan kalung itu untuk pasangan mereka maka pasangan mereka pasti akan sangat bahagia.Lyria juga menyukai kalu
Lyria melirik jam di tangannya. Dia memiliki janji dengan ibu mertuanya untuk memilih gaun pengantin pada jam makan siang, dan waktunya hampir tiba. Untuk hal yang satu ini dia harus terlibat dalam pemilihannya karena memerlukan ukuran tubuhnya.Sementara untuk hal-hal lainnya ibu mertuanya telah mengurusnya. Ibunya hanya menanyakan beberapa hal padanya salah satunya adalah dekorasi seperti apa yang diinginkan oleh Lyria.Mertuanya benar-benar sangat perhatian padanya, alih-alih menentukan sendiri wanita itu malah meminta pendapatnya.Lyria benar-benar sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga dia tidak bisa menentukan sendiri. Dia juga tidak bisa mengundurkan rencana pesta pernikahannya dengan Axelsev karena hal itu telah dibicarakan dengan keluarga Axelsev.Wanita itu berdiri dari tempat duduknya. Dia segera keluar dari ruangannya. Sylvien dan Alan berada di ruangan yang sama dengan ruangan sekretaris. Dua pria tampan itu menjadi primadona di ruangan sekretaris kakek Lyria.Ketika L
Pukul sepuluh malam Lyria memutuskan untuk meninggalkan perusahaannya. Dia masih ditemani oleh Sylvien dan Alan.Di butuhkan setidaknya setengah jam untuk sampai di kediaman Malvis yang terletak di tempat elit di ibukota. Jalan-jalan yang dilalui ke sana pun sangat sepi karena tidak banyak orang yang tinggal di sana.Saat jalanan menurun, Alan segera memperlambat laju kendaraan dengan menginjak rem perlahan, tapi pria itu akhirnya merasakan sesuatu yang salah.“Nyonya rem mobil tidak berfungsi.” Alan memberitahu Lyria dengan tenang. Dia tidak merasakan ada yang salah pada mobil yang ia kemudikan pada awalnya, rem masih berfungsi dengan baik sebelumnya.“Apakah kau bisa mengatasinya?” tanya Lyria dengan tenang.“Saya bisa mengatasinya, Nyonya. Hanya saja itu akan sedikit nyaman.”“Tidak apa-apa, aku bisa bertahan.”Sylvien melihat ke belakang, untuk melihat apakah ada yang mengikuti mereka atau tidak, tapi yang mengejutkan bagi Sylvien adalah dia menemukan bom telah direkatkan dengan k
“Bu.” Claude menatap ibunya dengan lembut, dia sudah beberapa hari tidak melihat ibunya. Dia pikir ibunya sudah tidak peduli lagi padanya karena telah membuat masalah yang besar.“Di mana Carlos?”“Ayah belum datang ke sini pagi ini, Bu.”“Jangan memanggilku ‘ibu’ aku bukan ibumu!” bengis Raline. Sekarang melihat Claude dia hanya merasakan kebencian yang begitu besar. Anak ini adalah anak yang sangat dia sayangi, tapi ternyata cerita dari kelahiran Cladue sayang menjijikan.“Bu, apa yang terjadi? Kenapa Ibu bicara seperti itu? Aku tahu aku telah menyebabkan masalah, aku benar-benar meminta maaf.”Raline jijik mendengar kata-kata Claude. “Kau adalah putri haram Carlos, bukan putriku! Mulai hari ini kau bukan lagi bagian dari keluarga Stanley! Hidup atau mati, aku tidak memiliki urusan lagi denganmu.” Usai mengatakan itu Raline segera berbalik dan pergi tanpa ragu.Claude terkejut di tempatnya. Ternyata ibunya telah mengetahui rahasia yang telah disimpan oleh ayahnya. Sekarang Claude me
Setelah melakukan penelusuran selama beberapa jam, Axelsev mendapatkan pembunuh bayaran yang memasang bom dan merusak mobil Lyria.Dari yang laporan Sylvien, pembunuh bayaran yang ingin membunuh Lyria merupakan seorang mantan tentara.Untuk menangani pria itu, Axelsev tidak menggunakan hati sama sekali. Dia bahkan tidak repot-repot memberi waktu pria itu untuk bicara.Axelsev hanya memberi perintah pada Sylvien untuk mencabut kuku jari tangan pria itu. Dia benar-benar tidak akan mengampuni siapapun yang mencoba merenggut nyawa istrinya.Suara teriakan begitu nyaring terdengar di ruangan yang pengap dan lembab. Baru satu kuku yang tercabut, tapi pria itu merasa seperti dia akan mati.Tidak memberi pria itu waktu untuk merasakan rasa sakit yang berkurang, Sylvien mencabut kuku lainnya.“Tuan, tolong berhenti. Saya akan mengatakan apapun yang ingin Anda ketahui,” seru pria itu. Dia tidak tahan lagi. Dia tahu bahwa dia pasti akan mati, tapi dia ingin mati dengan cepat, bukan melalui siksa
Pagi ini Lyria mendapatkan pemberitahuan dari seorang pelayan yang berada di pihaknya bahwa Belleza memerintahkan kepala pelayan dan beberapa pelayan lainnya untuk memeriksa setiap sudut kamar Lyria.Tidak ada kamera pengintai di sana, Lyria memang sengaja melakukannya, tapi setelah pemeriksaan ini dia pasti akan meletakan kamera pengintai di sana.Belleza tampaknya akan segera menjalankan rencana liciknya. Lyria tidak tahu kapan pastinya, tapi itu tidak akan lama lagi.Lyria akan mengambil resiko seperti yang dia lakukan pada ibunya. Dia akan membiarkan kakeknya teracuni, dia yakin Belleza tidak akan cukup bodoh untuk membiarkan kakeknya tewas begitu saja. Belleza, wanita itu pasti ingin membuat kakeknya melihat dirinya sebagai wanita berdarah dingin yang tidak akan segan membunuh kakeknya sendiri demi kekayaan.“Sylvien, pasang kamera pengintai di dapur dan di ruang maka.” Lyria memberi arahan pada Sylvien. Sementara di kamarnya, dia akan meletakannya sendiri.“Baik, Nyonya.”Lyria