Tergoda Gadis Muda
Bab 71Lala menenteng tas di punggung masuk ke dalam kelas dengan santai. Duduk di bagian paling belakang. Melangakah bagaikan model kelas atas. Menyibakkan rambut hitam yang lurus dan halus.
Sepasang mata hitam dengan kumis halus dan jambang rambut panjang menatap langkah Lala.
Tatapannya sulit diartikan. Tangan kiri memegang buku tebal sedangkan tangan kanan mengenggam spidol hitam yang siap mencoret-coret papan putih.
Sorot matanya penuh amarah. Tubuh mungil Lala melewati tanpa berucap apa-apa seolah-olah lelaki itu tak ada. Bagaikan setan tak terlihat. Dilewati tanpa permisi.
"Hei, kamu! Kenapa baru datang?" Tunjuk jarinya ke arah Lala yang sudah duduk dengan menyilangkan kaki.
"Saya datang dari tadi. Bapak saja yang gak lihat saya." Melepaskan tas dan meletakannya di dalam kolong meja. Tanpa dosa dan tak mau berterus terang.
"Kamu tiba di sekolah sejak tadi. Kenapa baru masuk?" bentak Ark
Tergoda Gadis MudaBab 72Suara musik mengema di ruang tersebut. Lampu berwarna-warni berkelap-kelip. Hanya ada suara musik yang membuat tubuh bergoyang mengikuti irama. Semakin panas dan ramai.Dj cantik dan tampan berdiri paling depan seolah-olah mereka yang memimpin pesta itu. Semua pengunjung mengoyangkan tubuh dan tangan mengikuti irama. Para pasangan menikmati semua sentuhan musik yang diciptakan para DJ.Ruang berhawa dingin tak terasa menusuk tulang mereka. Minuman beralkhohol berjejer di meja.Para pekerja berpakaian hitam melayani para tamu. Beberapa orang bertubuh kekar bertugas menjaga keamanan bar tersebut.Banyak pengunjung dari luar negri dan dalam kota. Bar R termasuk paling populer dan aman.Bar tersebut juga ketat dalam menerima tamu. Tak boleh ada narkoba atau para wanita penjual tubuh.Minuman pun berkadar alkohol rendah. Murah meriah dan merakyat.Gadis manis berpenampilan memesona me
Tergoda Gadis MudaBab 73Arka mendengar sendiri kalau ibunya Lala mengizinkan anaknya menginap di hotel seorang diri."Ayo, Pak jalan!" menyandarkan punggungnya di jok mobil. Menatap ponsel pink dengan wallpaper foto dirinya."Dunia semakin gila anak gadis keluar rumah atas izin orang tua dan pergi ke hotel," lirih Arka.Ucapan Arka masih terdengar oleh gadis yang duduk di samping Arka. Wajah Lala langsung menoleh tak suka."Emangnya salah? Ngomong jangan pelan Pak. Saya masih denger. Kuping masih steril.""Tentu salah. Apalagi mendukung anak gadisnya. Pantasan saja kamu sering telat," sindir Arka."Saya kerja bukan menjual diri. Bapak jangan berpikiran negatif. Memangnya saya pelacur!" Nada suara Lala meninggi.Amarah Lala tak terkendali. Merasa direndahkan dan dihina oleh gurunya sendiri."Eh, kok marah?" Menoleh sekilas."Jelas saya marah! Bapak menudu
1ergoda Gadis MudaBab 74Arka keluar mobil dan menguncinya."Selamat pagi Pak Arka," sapa salah seorang guru di sekolah tersebut."Selamat pagi, Bu Friska.""Loh, kok Bapak bareng sama Lala?" tanyanya menoleh ke arah Lala yang berlari di lorong kelas."Eh, itu ....""Itu apa, Pak. Panik banget!" sindir Friska.Friska adalah guru terkepo, tukang ikut campur dan tukang gosip. Berita tentang siapa saja sangat cepat menyebar akibat dirinya. Mulutnya hanya satu, tapi bisa menjadi seribu maupun sejuta.Apa yang terjadi di dunia nyata akan dibuat postingannya olehnya. Friska paling populer di dunia maya."Oh, siapa yang panik. Tadi ketemu Lala lagi jalan.""Jalan! Masa sih, Pak. Lala itu selalu diantar supir dan gak pernah jalan kaki.""Eh, tadi mobil yang dibawa supir mogok dan saya mengajak Lala bareng.""Loh, bukannya rumah Lala dan Ba
Tergoda Gadis MudaBab 75Lala mengerjakan soal dengan santai."Jangan ngasal atau kamu gak lulus," cetus Arka melewati meja Lala.Guru tampan itu sangatlah disiplin. Tak lelah berjalan mondar mandir.Lala tak peduli ucapan Arka. Malas menanggapinya. Memilih fokus kepada soal ulangan di depan matanya.Tiba-tiba perut Lala merasa sakit. Gadis itu mengusap perut rampingnya. "Duh, kenapa tiba-tiba sakit."Arka berjalan tepat di bangku Lala. Hingga suara yang membuat orang lain merasa jijik.,membuat orang dalam satu kelas merasakan aroma bau busuk berumur empat puluh hari."Bau jengkol!""Bau comberan!""Bau nenek-nenek.""Nenek gua baunya gak kayak gitu kali," cetus salah satu murid perempuan tak terima."Bau bangke, kali!"Semua penghuni kelas menjadi kesal dan menutup hidungnya. Lala hanya menampilkan deretan gigi putih tanpa cela da
Tergoda Gadis MudaBab 76Lelaki berkemeja coklat melangkah ke arah mushola, dari kejauhan melihat seorang murid terbaring di depan musholla."Astaga! Itu Lala, apa yang terjadi?"Arka berlari menghampiri Lala. Tubuhnya seperti orang mati yang kehabisan cairan pikir Arka."Tolong! tolong!" teriak Arka meminta pertolongan.Tubuh Lala hendak diangkat olehnya ke tempat yang lebih nyaman.Mata Lala terbelalak, mendengar teriakkan Arka yang panik. "Kebakaran! Kebakaran!" teriak Lala tak kalah kencang.Arka langsung menutup mulut Lala dengan kencang. Manarik tubuh Lala agar bangkit dan bersembunyi di belakang tembok musholla.Dua penjaga sekolah berdiri tak jauh dari mereka. "Tadi saya denger orang minta tolong di sini terus teriak kebakaran.""Mana kebakarannya? Gak ada orang juga. Bapak salah denger kali.""Beneran Pak. Saya denger teriakkan minta tolong
Tergoda Gadis MudaBab 77"Wah, Bos pasti mau PMS. Makan banyak, sensi bener dan tonjolan dada menantang."Pletak!""Aduh, kok dijitak?""Anak kecil gak boleh ngomong porno.""Sorry, Bos."Lala memainkan ponselnya. Satu pesan masuk ke dalam aplikasi hijau.[Aku tunggu kamu di depan sekolah. Setelah sekolah sepi]Lala menatap nomor asing tersebut. Mengklik kontaknya. Tak ada nama yang tertera di akun tersebut. Hanya menulis kata Badboy."Siapa, sih?" Lala membalas pesan kontak asing tersebut.[Sekolah selalu rame. Malam aja juga rame. Mbak kunti, om cocong juga pengen pinter]Pengirim pesan membaca balasan Lala tertawa terbahak-bahak. Tak pernah menemukan gadis tipe Lala.[Pokoknya saya tunggu di depan gerbang sekolah setelah semua murid sepi atau rapot kamu akan kebakaran]Mata Lala membulat. Ia tahu siapa pengirim pe
Tergoda Gadis MudaBab 78"Non, kita ngapain ke sini?" tanya Toni salah satu anak buah Lala."Ngamen," cetusnya asal.Penampilan Lala sederhana. Memakai pakaian rumah dan sandal jepit"Kalau ngamen di jalan. Kenapa di sini? Duduk sambil bengong.""Ngadem. Lihat mobil lewat kali aja dibagi," ucap Lala santai. Pandangannya ke arah selatan."Dibagi apa?""Dibagi asap knalpot."Mereka tergelak, Toni anak buah Lala paling polos sebelas dua belas sama Rehan. Tapi, Lala tak mengajak Rehan ikut dengannya.Pemuda itu ditugaskan ibunya membantu di dapur membuat kue nastar keju kesukaan Lala."Non, Lala lihat apa?" tanya Bangor berdiri tak jauh dari majikannya. Mengikuti arah mata Lala."Kamu lihat anak-anak pengamen itu?" Lala tak Memperlihatkan matanya ke arah mereka agar tak tampak."Iya, terus?" Duduk di samping Lala."Kita tunggu
Tergoda Gadis MudaBab 79Sesuai janji Lala, ke lima anak itu di bawa ke rumahnya dengan menaiki mobil. Lala menatap dua anak kakak beradik saling menautkan jemari tak mau ikut masuk."Ayo, masuk! Kenapa diam saja?" bujuk Lala dengan suara pelan.Mereka ingin mengungkapkan namun, enggan. Kedua anak itu saling berpandangan."Apa kalian mau menyampaikan sesuatu?" tanya Lala dengan lembut.Toni melihat kejanggalan pada kedua bocah itu membujuk mereka untuk berbicara."Bicara saja tak usah takut. Kami akan membantu kalian. Kami bukan orang jahat. Penculik atau penjual anak-anak. Bicaralah!""Aku ingin pulang, Abang," ungkap bocah empat tahun itu menoleh ke arah bocah yang mengenggam tangannya."Adik kecil, di mana rumah kalian?" tanya Lala menyentuh kepalanya.Anak itu mengelengkan kepala. Tak tahu daerah mereka tinggal."Apa kalian ingat tempat favorite kalia