Beranda / Romansa / Terbelenggu Cinta sang Pewaris / Chap 18. Akhirnya kau datang juga, Emma.

Share

Chap 18. Akhirnya kau datang juga, Emma.

Penulis: NAS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Nate tersenyum penuh kemenangan ketika mendengar bunyi bel dari pintu kamar yang dirinya tempati.

“Akhirnya kau datang juga, Emma,” gumam Nate sembari tersenyum licik.

Ia belum lama menerima jawaban dari Emma yang telah memilih tak ingin masuk penjara. Nate tentu saja langsung membalas pesan Emma. Mengirim pesan bahwa Jacob akan mengantar Emma untuk menemui Nate di hotel.

Nate si CEO tampan dan kaya raya menginap di kamar Peninsula Suite dengan harga ribuan dolar per malam. Sebuah kamar suite tertinggi dari hotel bintang lima, The Peninsula Chicago.

Nate sengaja hanya memakai jubah mandi setelah tadi membalas pesan Emma. Ia berderap menuju pintu kamar seraya melonggarkan ikatan jubah mandinya.

“Memang hanya kau yang pantas, Emma,” tutur Nate.

Nate masih sempat tersenyum saat di depan pintu kamar. Ia membuka pintu kamar perlahan. Semakin terbuka pintunya, semakin terbuka juga matanya.

Nate mengerutkan alisnya. “Mia?” panggilnya.

“Hai, Sayang,” sapa Mia dengan genit.

Mia meletakkan tang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 19. Ini bukan perbuatannya, 'kan?

    Emma menatap David yang sedang mengendarai mobil. Ia merasa tak enak dengan David. “Dave, bagaimana aku mengganti uang itu padamu?” tanya Emma khawatir. “Em, berapa lama kita kenal satu sama lain?” David menoleh sejenak sebelum kembali fokus ke jalanan. “Aku tak ingat. Yang jelas lebih dari sepuluh tahun,” ucap Emma sambil menggigit bibirnya karena malas menghitung. David terkekeh di sebelah Emma. “Kau hanya ingat padanya, bukan?” “Aku tak ingat siapa-siapa, Dave!” Emma murung karena kata-kata David. “Maaf, maaf,” tutur David. “Aku hanya bercanda, Em.” David sebenarnya datang ke Monroe Flowers & Gifts dan terkejut saat melihat keadaan toko bunga yang sedang tak baik-baik saja. Dia tadinya ingin menghubungi Emma dan untung saja bertemu dengan Lulu lebih dulu. Dari situ, dia mengetahui Emma sedang di kantor polisi dan segera menuju ke kantor polisi. Saat itu, Emma telah mengirim pesan pada Nate bahwa dirinya tak ingin masuk penjara. Ia menerima pesan dari Nate kalau Jacob yang aka

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 20. Dasar kau bajingan gila, Nate!

    “Apa? Kesengajaan, Ann?” Emma mengerutkan alis sembari mendesis lirih. “Apa mereka benar-benar melakukan pengecekan?”“Mereka bilang sudah dua kali melakukan pengecekan,” ungkap Ann terisak-isak dari balik ponsel. “Kebakaran itu terjadi karena ada peralatan elektronik yang terhubung dengan stop kontak dalam keadaan korslet hingga menimbulkan percikan api.”“Oh, bullshit!” maki Emma dari balik ponsel. Ia menggertakkan gigi karena merasa jengkel. “Kita tak mungkin mencolok peralatan elektronik dalam keadaan korslet! Apa kita gila?”Emma mendadak merasa geram mendengar penjelasan pihak asuransi pada Ann tentang penyebab kebakaran di Monroe Flowers & Gifts. Ada sesuatu yang mencurigakan tentang kebakaran itu. Sayangnya, Emma bukanlah seorang detektif seperti Sherlock Holmes yang dapat memecahkan masalah.“Kalau aku yang menjadi pihak asuransi, aku juga pasti akan mengat

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 21. Aku sudah memperingatkanmu, Emma!

    Masih di depan Gedung The M Group. Sebuah Mercedes-Benz berwarna abu-abu terparkir agak jauh dari mobil sedan berkaca gelap yang membawa Emma pergi. Pengemudinya seorang perempuan berambut panjang warna hitam. Dia sengaja mengikat rambutnya ke atas bergaya seperti ekor kuda.“Aku sudah memperingatkanmu, Emma!” cemoohnya.Perempuan di balik kemudi Mercedes-Benz tak lain adalah Mia. Dia sedang menertawakan Emma yang dibawa oleh seorang laki-laki ke dalam mobil. Perasaannya mengatakan bahwa laki-laki itu bukan suruhan Nate.Mia melihat jam tangannya. “Sekarang sudah lewat dari jam lima sore di sana,” gumamnya.Dia mengambil ponsel sembari bersenandung gembira, kemudian menghubungi seseorang yang telah membantu dirinya untuk membalas Emma.“Halo, Mrs Mordha,” sapa Mia dengan lembut.Mia menghubungi Mrs Mordha alias Josephine yang merupakan ibu dari Nate. Saat itu di Chicago sudah lewat dari pukul sebelas pagi, maka waktu di London sudah pasti lewat dari pukul lima sore. Sebab, London enam

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 22. Kenapa kau sombong sekali, Emma?

    Emma dan laki-laki bersuara berat yang tadi sempat memperlihatkan senjata api, tiba di depan sebuah bank. Sekitar dua blok dari Gedung The M Group. Ia dikawal oleh laki-laki itu menuju sebuah restoran kecil yang bersebelahan dengan bank tersebut. Sebuah restoran yang menyajikan makanan khas Meksiko. Emma mengernyit tak mengerti. Memang sudah hampir waktu makan siang, tetapi tak wajar rasanya. Jika ingin mengajak makan siang, mengapa harus menunjukkan senjata api. “Silakan duduk,” pinta laki-laki bersuara berat seraya menarik kursi untuk Emma. Emma pun duduk tanpa protes. Ia memperhatikan laki-laki bersuara berat yang hanya berdiri di seberangnya. Dugaan Emma, seseorang pasti akan menemuinya di restoran itu. Namun, tak tahu siapa dan mengapa. Ketika seorang pelayan datang menghampiri Emma, laki-laki bersuara berat menerima panggilan telepon dan memberi nama restoran pada lawan bicaranya. Beberapa saat setelah pelayan pergi, dia menoleh ke arah pintu untuk memberi kode pada seseorang

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 23. Aku punya bukti, Emma!

    “Apa Dad menyuruh orang untuk membawa Emma?” tanya Nate sedikit ketus pada Richard. “Ya,” jawab Richard tanpa ragu. “Kenapa kau menanyakannya?” “Untuk apa?” Nate mengabaikan pertanyaan Richard. Nate menghubungi Richard saat Emma sedang menunggu Austin di restoran bersama Jose. Awalnya, Nate meragukan kata-kata Jacob. Pasalnya, dirinya tak mengerti mengapa Richard harus menyuruh seorang kepala keamanan membawa Emma padahal Emma ingin menemui dirinya. “…, jadi aku memerintahkan Jose untuk mengamankan Emma,” jelas Richard. “Aku akan memberi yang dia inginkan jadi kau tak perlu khawatir.” “Apa?!” geram Nate dengan mata terbelalak. “Tak mungkin Emma seperti itu!” “Nathan, kau tak percaya pada ayahmu sendiri?” tantang Richard dari balik ponsel. Nate sedikit menoleh ke kanan dan kiri berkali-kali setelah mendengarkan penjelasan Richard. Seperti orang kehilangan arah, Nate mencari-cari sesuatu di sekitarnya. Jujur saja, Nate bukan seorang anak penurut. Meski telah tinggal sepanjang umu

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 24. Jangan mulai, Nate!

    Emma memang hidup kesusahan setelah diceraikan oleh Nate dan harta milik Sean diambil alih oleh Susan. Setelah membeli rumah kecil di Chicago agar keluarga kecilnya bisa berteduh, Emma menggunakan sisa tabungannya untuk membiayai hidup sehari-hari. Ia hampir kehabisan uang karena kesulitan mencari kerja tanpa keahlian. Sempat terpikir oleh Emma untuk menggunakan uang yang diberikan oleh Nate setelah meninggalkan kediaman Mordha. Untung saja, takdir mempertemukan dirinya dengan Ann. Nate sempat terdiam sejenak sembari membalas tatapan Emma. Laki-laki berparas tampan serta terkenal kejam mendengus kecil setelah mendengar kata-kata Emma. “Apa harga dirimu terlalu tinggi sampai tak ingin memakai uangku, Emma?” cemoohnya. “Lalu … untuk apa kau meminta uang tutup mulut?” Indra pendengar Nate dengan jelas menangkap setiap penuturan dari Richard saat menanyakan tentang Emma. Richard menuturkan dia sempat berbicara dengan Emma melalui ponsel Jose. Dia menanyakan alasan Emma datang menemui

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 25. Emma, aku pasti salah, 'kan?

    Emma menatap sepasang iris mata hazel milik Nate secara bergantian. Iris mata yang dulu selalu manatap penuh rasa cinta dan kasih sayang. Iris mata yang dulu pernah menjadi kesukaannya dan mengubrak-abrik hatinya. Akan tetapi, dituduh dan diceraikan begitu saja sampai membuat hatinya begitu terluka. Jika Nate hanya menginginkan dirinya, seharusnya dulu bertatap muka dan berbicara padanya. Bukan malah bersembunyi di balik pengacara. Setelah enam tahun berlalu, semua jelas di mata Emma. Semua perasaan tulus darinya diragukan oleh Nate. Tuduhan menjatuhkan perusahaan karena perselingkuhan dan meminta uang tutup mulut tak perlu terjadi seandainya Nate percaya padanya. Emma tak ingin jatuh ke dalam lubang yang sama. Ia tak ingin memulai, apalagi menginginkan Nate dalam hidupnya. “Tolong katakan kalau semua itu salah agar kita bisa kembali bersama,” pinta Nate dengan sorot mata penuh harap. “Emma ….” “Tidak, itu semua benar!” tegas Emma sembari mengepalkan tangannya. “Aku berselingkuh d

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 26. Lepaskan aku, Nate!

    Emma mengambil keputusan untuk mencoba melarikan diri. Ia mendorong tubuh Nate, lalu hendak berlari ke arah pintu. Akan tetapi, Nate lebih tangkas daripada Emma. Seperti waktu itu, dengan mudah menangkap Emma yang sudah beberapa langkah darinya. Nate kemudian mengunci pinggang Emma dan mengangkat tubuh Emma kembali ke arah ranjang. “Apa yang kau lakukan?” Emma memekik sembari meronta. “Lepaskan aku, Nate!” Nate terdiam sejenak. Ia menutup mulut Emma dengan sebelah tangannya sekaligus mengurungkan niat membawa perempuan itu ke atas ranjang. “Diam di sini!” perintah Nate saat memasukkan Emma ke dalam toilet. Emma memelotot dan memaksa keluar dari toilet. “Aku akan berteriak kalau kau tak membiarkan aku pergi!” ancamnya. Nate menoleh ke arah belakang sejenak sebelum kembali menatap Emma. “Aku akan menyuruh orang datang ke rumahmu dan menculik ayahmu kalau kau berteriak!” balasnya. Ia lantas menutup pintu toilet setelah mengancam perempuan yang tadi sempat dicium dan dijamah olehnya

Bab terbaru

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 45. Kenapa kau menceraikan aku dulu?!

    “Kau mau datang padaku atau aku datang padamu, Emma?” tanya seorang laki-laki dari balik ponsel. Emma sedang bersama sang buah hati saat nomor tak dikenal menghubungi. Perempuan beranak satu itu tadinya tak ingin menerima panggilan, tetapi perasaannya berkata lain. Untung saja, Emma mengikuti perasaannya karena jika tidak laki-laki itu sudah berdiri di depan apartemennya. Emma membelalakkan mata saat mendengar suara lawan bicaranya. “Nate? Dari mana kau tahu nomorku?” “Apa itu penting, Emma?” Nate kembali bertanya. “Aku sudah di depan gedung apartemenmu. Kau yang keluar atau aku yang masuk, hm?” Dada Emma berdetak sangat kencang. Tanpa sadar, kepalanya justru menoleh pada sang buah hati yang sedang asyik belajar mewarnai. “Aku yang keluar!” tegas perempuan yang terpaksa harus meninggalkan putranya sejenak. “Mom—” Suara bocah kecil itu terpotong karena sang ibu dengan cepat menutup mulutnya. “Tunggu saja aku di restoran dekat apartemen ini. Aku akan memberi nama restoran lewat pe

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 44. Kau harus memuaskan aku, Fynn.

    Kelap-kelip lampu dansa mengikuti ingar bingar musik di klub malam Kota London. Sebuah klub ternama yang ramai didatangi pengunjung yang ingin menikmati musik, hiburan sampai minuman keras untuk melepas penat.Seorang perempuan cantik duduk sendiri menunggu hiburan. Dia perlu meluapkan kekesalan karena tunangan yang terang-terangan menolak dirinya. Jika tunangannya ingin bersikap keras kepala, dia pun akan melakukan hal sama karena dia berniat mempertahankan miliknya.Di saat sang perempuan sibuk menenggak minuman pahit dalam gelas kristal, datang seseorang yang segera mengambil tempat di sebelah perempuan itu. Tamu yang ditunggu-tunggu rupanya laki-laki tampan bertubuh tinggi bak model terkenal.“Kau sudah datang dari tadi, ya?” tanya laki-laki yang mengenakan kemeja berwarna silver.Perempuan cantik berambut hitam itu tak menjawab. Tubuh kesepian yang lama tak tersentuh menuntut ingin dimanja. Dia langsung naik ke atas pangkuan laki-laki bay

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 43. Kau pernah mencintaiku, Nate!

    Nate baru saja mendarat di Bandara London Heathrow dan wajahnya tampak sangat tak ramah pagi itu. Bukan karena mengantuk, melainkan karena kesal. Bagaimana tak kesal jika perempuan yang dicari olehnya bersembunyi di negaranya. Bodohnya lagi, orang suruhannya tak dapat melacaknya. Nate baru mengetahui keberadaan Emma dari seorang mata-mata. Laki-laki tampan yang sedang kesal itu berniat langsung menemui sang perempuan. Dia sudah tak dapat lagi menahan perasaannya. Apalagi, perempuan yang pernah menikah dengannya seolah sedang bermain kucing-kucingan dengannya. Akan tetapi, Nate mengurungkan niat. Laki-laki yang sedang tampak kejam itu tak boleh membuat takut sang perempuan. Ia tak ingin lagi ditinggalkan karena tujuan sekarang mencari tahu yang terjadi di masa lalu. Jika perempuan yang digugat cerai tak melakukan seperti kesalahan, Nate akan merebutnya kembali. Mia bergegas berlari untuk menyambut tunangannya. “Nate Sayang, kenapa kau tak bilang akan pulang?” “Apa aku tak boleh pula

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 42. Kau tampan, tetapi kurang ajar!

    “Apa aku harus membawamu ke negara lain, Em?” David bertanya dari balik ponsel. Emma tercekat dan matanya membulat. “Aku saja belum bekerja di sini, Dave!” Perempuan cantik yang sudah meninggalkan restoran itu baru berniat ingin menikmati keindahan kota London bersama keluarga dan temannya. Sebab, kemarin seorang pengurus rumah tangga akhirnya berhasil didapatkan. Namun, tak disangka-sangka keberadaan dirinya malah diketahui sang mantan mertua. Emma dalam perjalanan kembali ke apartemen saat dihubungi temannya. Ia kemudian menceritakan kejadian yang baru dialami. Kebetulan restoran yang tadi didatangi olehnya hanya selisih dua gedung dari bangunan menjulang tinggi. Sebuah bangunan yang akan menjadi kantornya selama beberapa bulan ke depan. David belum mulai bekerja persis seperti Emma. Hanya sekedar mengunjungi kantor yang baru buka beberapa bulan lalu. Setelah mendengar cerita dari temannya, laki-laki berambut pirang itu geram. Dia hendak mendatangi Emma untuk menghibur, tetapi pe

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 41. Ethan … ayahmu sudah lama meninggal.

    “Apa kau begitu menyukai kedua pamanmu, Ethan?” Emma mengangkat kedua alisnya sembari menunggu jawaban sang buah hati. “Kau mengajak main Uncle Dave dan menelepon Uncle Jeff … hampir setiap hari.” Anak laki-laki bertubuh seratus sentimeter itu mengangguk dengan cepat. “Tentu saja.” “Dan kau tak menyukaiku? Padahal aku ibumu!” Emma berpura-pura merajuk. “Aku yang melahirkanmu, tetapi kau tak pernah mengajakku bermain seperti kau dengan Dave. Kau juga tak bercerita padaku seperti kau bercerita pada Jeff.” Bocah mungil itu memeluk sang ibu. “Aku menyukai Mommy, tetapi aku anak laki-laki, Mom. Aku harus bermain dan bercerita pada sesama laki-laki!” Emma yang sedang merajuk pun tertawa mendengar alasan putranya. Ia berjongkok agar tubuh mereka sejajar, lalu dikecup kening sang buah hati. Perempuan itu tak menyangka kesulitan yang dialami saat mengandung putranya sama sekali tak sia-sia karena putranya adalah sumber kekuatan. Emma tak pernah merasa anaknya adalah beban baginya. Ia tak t

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 40. Cari perempuan ini secepatnya!

    David menatap sepasang iris mata cokelat milik teman yang diam-diam disukai olehnya. “Bagaimana jika aku meminta kau menikah denganku, Em?” Emma terkesiap karena pertanyaan yang mengejutkan. Ia balik menatap laki-laki tampan berambut agak panjang yang berada di sebelahnya sembari mengejapkan mata beberapa kali. “A-Apa maksudmu, Dave?” tanyanya kebingungan. “Bukankah tadi kau bertanya cara membayar hutangmu padaku?” David mengingatkan perempuan itu. “Dan aku menjawab, bagaimana jika aku meminta kau menikah denganku? Untuk membayar hutangmu.” Laki-laki itu menyunggingkan senyuman seraya menaikkan alisnya beberapa kali. “Apa yang akan kau lakukan, Em?” Tak sedikit orang mengatakan bahwa perempuan dan laki-laki tak dapat berteman. Bukan tanpa alasan, melainkan sudah banyak kejadian. Itu juga yang terjadi pada David. Anak laki-laki dari pemilik Doxon Group sudah menyukai temannya sejak lama mereka masih remaja. Selama lima belas tahun atau dapat dikatakan setengah hidupnya, dia memend

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 39. Jangan mempersulit dirimu, Em!

    David yang memiliki nama lengkap David John Doxon memang bukan orang sembarang. Laki-laki itu putra pertama sekaligus anak laki-laki satu-satunya dari pemilik Doxon Group. Dia menjabat sebagai COO atau disebut juga sebagai tangan kedua dari CEO yang tak lain adalah ayahnya. Dan cepat atau lambat, Doxon Group juga akan menjadi miliknya. Seperti Mordha Oil & Gas Company, perusahaan milik ayah David bergerak di bidang minyak dan gas bumi. Kedua perusahaan itu sama-sama masuk ke dalam delapan perusahaan minyak dan gas terbesar di seluruh dunia. Mereka berdua sangat kompetitif sampai perusahaan lainnya menyebut mereka sebagai rival sejati. Sebagai pimpinan operasional perusahaan, dia bertanggung jawab mengawasi dan mengambil keputusan. Termasuk kantor yang baru buka beberapa bulan lalu di London, Inggris. Oleh sebab itu, David akan bertugas di sana selama beberapa bulan ke depan. Emma berkali-kali menolak saat David menawarkan pekerjaan dengan alasan tak ingin merepotkan. Namun, perempua

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 38. Aku suka tinggal di Chicago, Mom.

    Selama satu minggu, Nate sudah beberapa kali menghancurkan barang karena kesal. Sang pewaris tampan dan kejam itu masih belum menemukan keberadaan Emma. Ia sudah memerintahkan asistennya agar menambah orang lagi yang dapat membantu orang suruhan mereka. Nate tetap melakukan pekerjaannya meski berada di Chicago. Ia sibuk mengurusi pekerjaan, mendengar rengekan tunangan, cerocosan ibu dan memantau pencarian Emma. Kepala yang ditumbuhi rambut cokelat alami miliknya serasa ingin pecah. Sebab itu, Nate memilih menghancurkan barang daripada kepala orang. “Bukankah sudah aku bilang kalau pekerjaanku di sini belum selesai?” Nate sedikit mendesis di ponsel karena rengekan sang tunangan. “Apa tak ada yang bisa kau kerjakan di London selain meneleponku setiap saat?” “Aku meninggalkan pekerjaanku untukmu, Nate!” Mia terdengar tak terima dengan kata-kata dari laki-laki yang dicintainya. “Well, apa aku memintamu?” Nate menantang perempuan yang sedang kesal di balik ponsel. “Kau boleh kembali ke

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 37. Ibu tirimu memang sialan!

    “Emma …,” panggil suara laki-laki dari belakangnya. Emma terdiam karena suara di belakangnya sembari mencoba menebak-nebak siapa pemilik suara berat dan dalam. Hampir mirip seperti suara Nate, tetapi sedikit berbeda. “Kau … Emma, ‘kan?” Laki-laki itu memastikan. Emma sedikit demi sedikit menoleh ke arah asal suara. Matanya lebih dulu menatap kemeja biru gelap yang menutupi tubuh tegap dan kuat. Ia mengira-ngira laki-laki itu memiliki tinggi yang sama dengan Nate jika dilihat dari tinggi bahu di hadapannya. Perempuan yang hendak masuk ke dalam restoran ayam cepat saji itu menelan air liur. “Dia bukan Nate karena aku hapal suaranya,” batinnya. “Lalu … dia siapa?” Laki-laki berambut pirang agak gelap sedikit meninggikan suara. “Melgren!” tegurnya. “Jangan pura-pura tak mengenaliku!” Emma perlahan-lahan mengangkat kepala sampai mata cokelat tua beradu tatap dengan sepasang iris mata biru pucat. Perempuan itu mengejapkan mata beberapa kali dengan mulut sedikit terbuka karena laki-laki

DMCA.com Protection Status