Share

Duda Tampan, Mapan, Menyebalkan

“Taka, kamu melihat di mana aku meletakan tas riasanku?” tanya Lamina dengan menunduk diliputi kepanikan.

Dia sibuk membuka tas kerja yang dia letak di atas paha lalu mengecek bagian dalamnya.

Lamina hendak mencari tas yang berukuran lebih kecil di dalamnya dengan cukup berisik.

"Aaaah, kenapa tas riasanku tidak ada? Oh Tuhan, di mana aku meletakannya?" ceracaunya.

Taka yang berada dibelakang kemudi lantas menoleh ke arah penumpang yang berada di sebelahnya dan mengedikan bahu.

“Aku tidak membuka tas kerjamu sama sekali, jadi aku tidak tahu. Kamu yakin benda itu tidak terselip?”

“Oh, sangat tidak mungkin,” keluhnya dengan suara pelan sebelum mengadah lalu menggembungkan pipi.

“Apa mungkin aku meninggalkannya di restauran tadi?”

“Ingin kembali?” tanya Taka beberapa saat kemudian setelah melihat tanda untuk putar arah yang semakin dekat dengan posisi mereka saat ini.

“Tidak, itu akan membuang-buang waktu,” putusnya sambil mengetuk sisi jendela menggunakan punggung tangan.

Duduk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status