Kelima orang yang terikat ini tampak ketakutan. Seorang pemuda terbelalak begitu melihat Julia Thompson bersimpuh tak berdaya. Ia pun langsung berjongkok dan bertanya apda wanita itu, “Ibu, ada apa ini? Apa yang terjadi denganmu?”Julia menengok ke arah suaminya, seorang anak laki-laki, menantu perempuan dan anak perempuan pun ditangkap. Saat itulah Julia menangis dan terus menerus memohon.“Aku ikut prihatin, maafkan aku … salahkan aku atas semua ini dan membuat kalian harus menderita bersamaku.”Seorang pria berusia lima puluh tahunan dengan terburu-buru bertanya, “Istriku, apa yang sebenarnya terjadi denganmu?”Nicko menatapnya dan berkata dengan dingin, “Apa kau tahu kalau istrimu adalah orang yang berbahaya bagi orang lain?”Pria itu menggeleng, dia adalah Michael Thompson, suami Julia. “Aku … aku tidak tahu,” jawab pria itu mencoba untuk menghindar.Nicko dapat melihat sepenuhnya kemudian ia pun mencibir, “Masih berani berkata seperti itu padaku? Istrimu telah menjadi seorang ba
Saat ini Daisy benar-benar tertekan karena memikirkan hal ini. Ia pun semakin menunjukkan rasa tidak nyaman. Kemudian Daisy pun menangis sambil menatap ke arah menantunya dan marah. Daisy benar-benar tidak tahu cara berterima kasih.“Siapa yang akan bertanggung jawab atas kesialan ini. Apa yang kau pikirkan saat menyuruh mereka untuk mendonasikan semua uang untuk dream project? Kenapa kau tak membuat mereka mengembalikan uangku lebih dulu sebelum mendonasikannya?”Nicko menanggapi mertuanya dengan acuh dan tanpa beban, “Bu, jika kau mengambil uang mereka, setelah mereka hilang maka polisi akan menyelidiki semua secara detail. Tentang kehidupan mereka dan juga riwayat percakapan di ponsel. Lama-kelamaan polisi juga akan menghubungi ibu. Kau tidak dapat mencucinya bahkan jika melompat ke danau pun, setelah itu akan berimbas pada ayah, Cathy dan juga Jo.Segera setelah Daisy mendengar hal ini, ia pun terkejut dan berseru, “Kau boleh memberi tahu ayah dan anak-anakku tentang hal ini. Apa
Tiba-tiba Damian dan kakaknya Cecilia pun muncul ke ruang tamu untuk berkumpul bersama. Memang sudah lama kakak beradik ini mendengar rencana Howard dan Sue. Mereka pun sama dengan Elizabet, sama-sama tidak sabar untuk bisa menikmati fasilitas mewah dari menantu keluarga Windsor.Damian mendekat pada ayahnya dan berkata, “Ayah kau bilang ibu akan merebut rumah mewah milik Nicko dari Bibi? Apa ibu berhasil melakukannya?”Cecilia pun sama, ia tampak begitu antusias mendengar hal ini, “Ya ayah, katakan padaku tentang keberhasilan ibu!”Howard pun menghela napas panjang dan berkata, “Terakhir kali ibu mengirim pesan padaku dan mengatakan kalau sudah berhasil menguras uang tabungan bibi Daisy dan juga rumah tinggalnya, dan rumah mewah milik Nicko pun juga berhasil direbut, dan,—”Belum sempat Howard menyelesaikan kalimatnya, Nenek Elizabeth pun tersenyum dengan antusisas, “Ini benar-benar hal yang hebat, sangat hebat! Jadi ketika pihak datang untuk menyegel rumah ini maka kami akan meningg
Daisy pun berkata dengan terburu-buru pada iparnya, “Howard, bicaramu menarik sekali. Kapan ia mendapatkan rumah mewah menantuku?Selain itu, aku sudah katakan padamu sebelumnya kalau hari aku tidak melihat Sue, bagaimana mungkin kami bisa bermain kartu bersama?”Saat mengatakan hal ini, ia bisa menebak dalam hati kalau Howard ada dibalik semua ini. Mana mungkin pria itu tidak ikut membantu istrinya, bukankah mereka sama-sama berhati ular.Daisy pun berkata sambil menggertakkan gigi, “Howard, istrimu mungkin sudah lari atau bisa jadi ia kabur dengan seorang laki-laki. Aku dijadikan alasan untuknya, berkata padamu bahwa ia pergi bermain judi denganku padahal sebenarnya tidak. Seorang wanita sepertinya berpura-pura untuk menghemat uang, saat semua uangnya terkumpul dan ia punya kesempatan, maka ia akan terbang tinggi dan tak tersentuh.”Mendengar hal ini Howard pun langsung naik pitam dan berteriak, “Daisy, jangan mengarang pembicaraan di sini!”Daisy pun juga terlihat cemas kemudian ia
Mereka berdua dipenuhi rasa khawatir saat menaiki taxi menuju rumah Daisy. Saat tiba, Nicko masih berada di sana sambil menonton TV bersama mertuanya. Sementara itu Daisy tampak sendirian di kamar dan merebahkan kepalanya sambil menangis. Saat ini ia masih memikirikan uangnya yang hilang serta gelang saphire yang rusak.Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu depan dengan keras dan mengganggu kesenangan mereka. Nicko pun berinisiatif untuk membuka pintu dan ia mendapati Nenek Elizabeth dan Paman Howard berdiri di depan pintu. Nicko lalu mengertukan kening dan bertanya, “Ada apa kalian datang kemari?”Elizabeth Windsor pun naik pitam begitu melihat Nicko dan ia mengutuk pemuda itu, “Minggir kau! Kedatanganku kali ini tak ada urusannya denganmu! Cepat pergi dan biarkan Daisy keluar!”Nicko mengerutkan kening dan berkata dengan sinis, “Nyonya Elizabeth, keluarga ini sudah putus hubungan denganmu, dengan kata lain kehadiranmu tidak lagi diterima di tempat ini!”“Apa yang kau bicarakan, to
Saat ini Edmund diliputi perasaan bangga, dan ia pun berkata pada kakak lelakinya, “Howard, ada satu hal yang ingin kutanya padamu, apa kau dan kakak ipar sempat melihat rumah tua beberapa hari yang lalu?”Tanpa sadar Howard pun merespons, “Bagaimana kau tahu akan hal itu?”Edmund pun langsung berseru, “Daisy menceritakan padaku bahwa saat ia sedang bermain kartu di salah satu rumah temannya, Loren Weisz, tanpa sengaja ia melihatmu bersama Sue menngunjungi rumah itu.”Howard pun mengangguk lalu berkata, “Aku memang berniat melihat rumah itu sebelumnya, tapi apa hubungannya kejadian itu dengan peristiwa hari ini?”Setelah Howard selesai bicara, Elizabeth Wilson yang ada di sampingnya pun bertanya, “Ada apa? Apa kau ingin membeli sebuah rumah lagi? Kenapa kau tak memberi tahuku?”Howard tampak lemas dan putus asa sekarang.Melihat raut wajah Ibu yang tak bersahabat, ia pun gemetar dan harus menjelaskan dengan sabar pada wanita tua itu, “Ibu, Sue dan aku khawatir kalau kita tidak akan me
Howard memijit kepalanya yang terasa pusing. Ancaman ibunya kali ini benar-benar serius. Dunia ini begitu luas, bagaimana iua bisa menemukan Sue. Sepertinya satu-satunya cara agar mereka bertemu adalah dengan mengunjungi keluarga Sue.Setelah memarahi Howard, suasana hati Daisy yang saat ini sangat tertekan pun berubag menjadi lebih baik sedikit. Meskipun sampai saat ini uangnya sebesar dua juta belum juga kembali, tapi setidaknya ia bisa melampiaskan kekesalan.Sampai saat ini Edmund tidak tahu apa yang telah terjadi hari ini. Ia mengira kalau Sue memang benar-benar kabur. Dia pun berkata dengan begitu angkuh, “Ha ha, Howard, kau benar-benar bodoh dan bingung untuk beberapa saat ini. Dia bahkan berpikir kalau dia akan terbakar di halaman belakang. Dia benar-benar membuatku tertawa kali ini!”Nicko melirik ke arah ibu mertuanya, Daisy. Namun ia tak berharap kalau ibu mertuanya melihatnya. Wanita ini membantah kalau telah bertemu dengan Sue hidup-hidup pada Howard. Wanita ini sengaja m
Nicko pun tak bicara banyak hal, mungkin saja ini diharapkan oleh mertuanya, tapi ia tetap saja melakukannya, “Ayah, jika hanya 50.000 aku bisa mengirimkannya padamu.”Saat mendengar hal ini Edmund pun berubah ceria dan kembali bersemangat, “Oh kau menantu bungsuku, kau memang benar-benar bisa diandalkan dan sangat membantuku.”Nicko pun menghela napas panjang lalu mentransfer uang sebesar seratus ribu pada ayah mertuanya. Sengaja ia melebihkan uang untuk membuat ayahnya menjadi seseorang yang memiliki harga diri, setidaknya untuk di depan Daisy.“Hmm aku sudah mengirimkan pada rekening ayah. Kurasa aku akan pulang dulu, Josephine dan Ian tentu saja menungguku. Aku juga berjanji pada Ian untuk membantunya menyelesaikan permainan game RPG yang baru kubeli!”Edmund yang yang sudah menerima uang itu pun buru-buru berkata dengan nada datar, “Oh baiklah Nicko, aku berterima kasih sekali padamu. Aku akan mengantarmu ke gerbang!”Sementara itu …Ayah dan anak, Andrew dan Matthew Young tampa