Raina langsung mendatangi petugas keamanan yang tadi diperintahkan Greg untuk mengusir sahabatnya.
"Sampaikan pada rekan-rekanmu jika Tuan ini datang kalian harus menyambutnya dengan baik. Dia adalah teman baikku," kata Raina tegas.Petugas keamanan itu menunduk sejenak, kemudian ia meminta maaf pada Raina. Saat ini jantungnya berdegup kencang, memikirkan konsekuensi apa yang akan ia terima karena telah bersikap tidak sopan pada tamu Raina.Petugas ini pun cepat-cepat membungkuk dan meminta maaf pada Nicko. Berharap Nona Rayes akan memaafkan dirinya dan tidak membuatnya kehilangan pekerjaan."Ma ... Maafkan saya Tuan. Saya tidak tahu kalau Anda adalah teman dari Nona Rayes. Sa ... saya hanya mengikuti intruksi yag diperintahkan oleh Tuan Shelton," katanya dengan gugup.Nicko mengangguk, kali ini memang ia tidak berminat untuk memberikan pelajaran pada petugas itu. Menuruya apa yang dilakukan oleh petugas keamanan itu adalah bentuk kepatuhan pada kayawan yanNicko belum juga menjawab pertanyaan Raina. Ia justru memutar kursinya sambil menyilangkan kaki."Ada apa Nick?" tanya Raina."Hmm apa kau yakin ingin mengetahui pilihan yang kedua."Tentu saja aku ingin tahu. Aku harus menyelamatkan perusahaan ini. Paman sudah memberikan kepercayan padaku," jawab Raina ngotot.Perempuan ini terlihat sangat tidak sabar untuk segera menyelesaikan masalah yang tengah ia hadapi. Sama seperti waktu-waktu sebelumnya, Raina memang suka terlihat tidak sabar."Ini mudah, dan aku bisa melakukanya dengan cepat, tapi cukup melanggar etika, balas nicko tenang.Mendengar tanggapan sahabatnya, Raina mendadak lemas. Ia mulai takut dan menduga yang tidak-tidak. Tentu saja ia tak ingin melakukan suatu perbuatan yang melanggar hukum maupun etika.Raina pun mencabik bibirnya yang tebal. Ia benar-benar bingung saat ini. Satu sisi ia sangat penasaran, tapi ia juga takutuntuk melan
Seorang pria Asia paruh baya nan gagah tengah duduk di ruang konferensi milik Blanc inc. Wajahnya terlihat garang dan tidak sabar. Pipinya seperti menggembung menahan sesuatu untuk segera diungkapkan.Sesekali pria itu melirik pergelangan tangannya kemudian menggerutu."Huh dasar perempuan! Berapa lama waktu yang ia butuhkan untuk datang menemuiku?" gerutu pria berwajah Asia ini.Pria itu adalah Tuan Wu yang bermaksud untuk meminta ganti rugi pada Raina. Ia datang dengan seorang pendamping yang merupakan asisten pribadinya, seorang pria albino yang usianya tampak lebih muda darinya Tuan Woodward.Melihat Tuan Wu yang uring-uringan karena menunggu Raina, Tuan Woodward pun diam saja. Ia tak berani untuk menginterupsi bos nya, karena sangat mengenal karakter dari pria ini. Pria paruh baya yang bersamanya tentu saja tak ingin disalahkan.Sementara itu, Greg Shelton melangkah dengan tergesa-gesa melewati beberapa ruangan. Kesemuany
Raina langsung menundukkan kepala, jelas ia merasa malu atas tuduhan yang ia lontarkan padanya. Ia memang sangat dekat dengan Nicko. Namun tak pernah ada perasaan pada lelaki itu, termasuk nafsu birahi padanya.Namun Nicko menyikutnya dan memintanya untuk tidak mempedulikan ucapan itu. Tampaknya bisikan dari Nicko ini mampu membangkitkan kepercayaan dirinya.Perempuan berkulit gelap itu pun tersenyum dan mulai memperkenalkan diri pada kliennya."Maafkan saya Tuan, ini adalah Nicko, IT saya," Raina memperkenalkan.Nicko mulai mengulurkan tangan pada Tuan Wu tapi ditepiskan. Berbeda dengan Tuan Woodward yang mulai menyambut uluran tangan Nicko."Woodward singkirkan tanganmu dari laki-laki itu!" seru Tuan Wu sambil memicingkan mata ke arah Nicko.Pria berambut putih ini pun menarik tangannya kembali dan memandang Raina beserta Nicko dengan tatapan tidak enak. Bibirnya bergerak membentuk kata maaf."Huh sudah, ak
Tuan Wu makin menajamkan pandangan matanya kala mendengar pernyataan dari pemuda lusuh di hadapannya. Hal itu dirasa lucu sekaligus menghina olehnya."Cih!" ucap Tuan wu kemudian memalingka wajah dari pemuda di hadapannya."Perasaan jijik, marah dan terhina bercampur jadi satu akibat ocehan Nicko. dilihat dari penampilan saja Nicko sama sekali tak meyakinkan."Huh kau ini tahu apa anak muda? Berpakaian yang benar saja kau tak tahu caranya. Mana mungkin kau bisa membedakan surat permintaan asli ataupun palsu," cibir Tuan Wu sekali lagi.Namun bukan Nicko namanya jika tak ingin memberikan kejutan, terutama bagi orang-orang yang sombong dan meremehkan dirinya. Lagi-lagi pemuda itu sengaja membuat orang lain semakin kesal dan menghina dirinya habis-habisan."Hmm tak apa, jika Anda memang menginginkan untuk terus berada di bawah bayang-bayang surat palsu. Lagi pula untuk hal ini kurasa akan terus berulang," kata Nicko yang
"Sepertinya kau serius sekali akan hal ini?" tanya Tuan Wu yg kini sudah mulai melunak.Nicko hanya mengangguk, kemudian ia mencondongkan tubuh pada Tuan Wu, dan mulai menatap pria ini dengan begitu tajam. Pria yang tadinya acuh ini pun seperti terhipnotis oleh tatapan Nicko, atau mungkin oleh keakraban mereka.Disadari atau tidak, pria berperawakan gagah ini pun mulai memikirkan apa yang diucapkan oleh Nicko."Apa mungkin dia benar ya? Ah kurasa tak ada salahnya untuk mencari tahu," pikir Tuan Wu kemudian duduk tegak dan bersiap untuk mendenga pernyataan berikutnya.Sama hal nya dengan Tuan Wodward yang juga penasaran dengan apa yang akan disampaikan oleh pemuda yang tlah mencuri perhatian Tuan Wu kali ini."Hmm sebetulnya aku sedikit penasaran dengan ucapanmu anak muda. Namun aku juga ingin tahu kena kau bia mengatakan kalau surat yang dikirimkan padaku itu palsu?" tanya Tuan Wu untuk mengetahui lebih lanjut.Ni
Pemuda berambut cokelat itu diam-diam memperhatikan gerak-gerik Tuan Woodward. Getaran pada tangannya semakin terlihat jelas. Sepertinya beliau sedang dilanda kepanikan."Dapatkah kita memulainya sekarang?" tanya Nicko dengan sopan pada Tuan Wu.Tuan Wu sendiri sudah tahu bagaimana ahli IT yang dipekerjakan oleh Raina ini menyelesaikan suartu masalah. Nilai sempurna yang diraih Nicko sungguh membuatnya terkagum dan yakin kalau pemuda ini pasti bisa membantunya dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam perusahaannya."Silakan anak muda,"Dengan tenang dan mimik wajah yang serius, Nicko mulai memeriksa semua surel profesional milik Tuan Wu. Jemarinya begitu piawai di atas keyboard, dan matanya menatap layar penuh konsentrasi.Sekilas Raina dan Tuan Wu melirik ke arah layar yang saat ini didominasi oleh warna putih. Berbagai huruf, angka dan simbol terpapang di layar. Tak seorang pun dari mereka berdua tahu apa yang
Part 380Caroline ternganga begitu mendengar ancaman yang diberikan oleh putranya. Ini kali pertamanya Adrian tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh Ibunya. Alasan pasangan Law selalu menuruti apa yang diinginkan Adrian dan memanjakannya secara berlebihan dikarenakan putra semata wayang mereka selalu menuruti apa yang mereka arahkan.“Apa yang akan kau lakukan Adrian?” tanya Caroline pada akhirnya.Sepertinya wanita ini sedikit takut dengan ancaman yang diberikan putranya. Tentu saja ia tak ingin sampai kehilangan anak satu-satunya. Kelahiran Adrian sangat istimewa dan penuh perjuangan. Caroline sendiri divonis rahim lemah, hingga kehamilan pertamanya terancam keguguran, bahkan saat Adrian dilahirkan pun tidak menangis hingga harus dibalik dan ditampar pantatnya.Sikap orang tuanya yang terlalu protektif inilah yang membuat dirinya masih tinggal bersama kedua orang tuanya. Sangat
Sekali lagi Nicko menatap ke arah Tuan Woodward dengan senyum menyeringai. Ia semakin yakin kalau asisten Tuan Wu tahu banyak tentang surat palsu yang terkirim.“Anda ingin berkata sesuatu Tuan Woodward?” tanya Nicko.Tuan Wu dan Raina yang saat itu masih berada di dalam ruang konferensi pun saling pandang. Entah apa yang ada di pikiran mereka, yang jelas kesemuanya tengah mencoba menebak-nebak apa maksud Nicko.“Apa ini semua ada kaitannya dengan Woodward? Ah tidak mungkin, ia sudah lama bekerja denganku,” pikir Tuan Wu.Tuan Woodward sendiri masih bersikap pura-pura tidak tahu, tapi berusaha menyembunyikan kegugupannya.“Huh, bagaimana aku tahu, bukankah aku hanya mengurus keperluan Tuan Wu saja?” balas Tuan Woodward yang memang sengaja memancing bosnya untuk mengatakan sesuatu. Setidaknya sebuah pembelaan untuk pengabdiannya.
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt