Beranda / Romansa / Temen Tapi Demen / Temen Tapi Demen 26 A

Share

Temen Tapi Demen 26 A

last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-19 11:40:20

TEMEN TAPI DEMEN 26 A

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

         Memberikan seserahan memang haruslah sesuai dengan kemampuan sang pria. Apabila sang pria memberikan semua keinginan, berarti dia orang mampu. Akan tetapi, jika tidak sesuai, dan harus menikah dengan sangat sederhana janganlah berkecil hati. Karena tolak ukur bahagianya sebuah pernikahan bukan dari banyaknya seserahan dan mahar. Melainkan dari tanggung jawabnya memberikan kehidupan dan menuntun di jalan kebenaran.

Setelah acara malam itu, Soni lebih sering memikirkan apa saja yang disukai oleh Shasa. Baik dari warna dan model baju yang ia suka. Akan tetapi, melihat kepribadiannya, ia lebih menyukai pakaian yang tidak terlalu ribet. Bahkan selama mengenalnya ia jarang sekali memakai perhiasan. Baru sekarang ini ia terlihat begitu menyukai memakai gelang pemberian dari ib

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 26 B

    TEMEN TAPI DEMEN 26 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraBegitu pun dengan Soni. Ia yang seharian rebahan karena pekerjaan yang baru saja usai menjadi tersenyum menatap ponselnya. Pesan dari temen sekaligus calon manten membuat senyumnya kian tertarik. Ia membalas dengan cepat pesannya supaya tidak menunggu.Soni[ Siang juga, Sayang ... lagi santai aja sih, kenapa? Mau ketemu? ]Belum semenit sudah datang pesan balasan.Shasa[ Iya, pengen ketemu. Eh, maksudnya Ayah yang mau ketemu, bukan aku. ]Halah. Soni tertawa bercampur kesal membaca pesan Shasa yang sok polos. Tinggal nulis pengen ketemu saja gengsi, pakai alibi ayahnya segala untuk berpura-pura. Soni pun mulai berpikir untuk sekalian mengerjai Shasa.Soni[ Ya udah kalau bukan kamu yang pengen ketemu. Lebi

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 27 A

    TEMEN TAPI DEMEN 27 AOleh: Kenong Auliya Zhafira Pesan yang begitu mendadak dan terburu-buru akan selalu menimbulkan banyak persepsi. Baik itu pesan untuk kebaikan atau pun yang lainnya. Apalagi ini menyangkut keputusan hidup. Pasti membutuhkan waktu yang lama untuk berpikir. Lah ini, menikahnya saja masih tiga bulan lagi, tetapi harus mendaftar sekarang. Bukankah itu aneh?Shasa masih belum mengerti maksud apa yang tersirat dari pesan sang ayah. Kepalanya belum mencerna dengan baik. Memang benar, kalau niat baik itu haruslah disegerakan. Jujur ia pun menginginkan hal tersebut. Jika sudah menjadi pasangan sah, bukankah bisa melindungi pasangan setiap waktu dengan banyak cara. Baik cara romantis maupun dramatis.Soni menatap Shasa yang t

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 27 B

    TEMEN TAPI DEMEN 27 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraDi tempat lain, Soni masih memandang langit malam yang berhiaskan ribuan bintang. Menatap kilauan cahaya mereka yang tak terhitung dari bawah membuatnya berpikir keras bahwa kehidupan bisa terlihat indah dari sisi luar. Bintang-bintang itu berhasil menyembunyikan segala rupa dan wujudnya dengan baik. Agar bisa selalu terlihat cantik dari bawah. Untuk memberikan segala keindahan semesta.Mungkin, dalam pernikahan juga begitu. Sebisa mungkin menutupi semua perbedaan yang ada dari dalam agar terlihat harmonis dari luar. Membuat semua orang tersenyum melihatnya adalah kebahagiaan tersendiri. Soni yakin akan selalu ada perbedaan karena menyatukan dua kepala dua pikiran.Setelah selesai menyiapkan semua keperluan syarat pendaftaran, Soni memilih duduk santai di teras depan. Menikmati suasana malam yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 27 C

    TEMEN TAPI DEMEN 27 COleh: Kenong Auliya ZhafiraLima belas menit perjalanan dengan kecepatan sedang, akhirnya Soni sampai di rumah Shasa. Sepi. Mungkin mereka sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing di dalam sana. Soni memarkir motor di bawah pohon mangga, biar tidak kepanasan. Begitu juga dengan motor Bapak.Berjalan beriringan dengan tujuan yang sama seakan terasa cepat sampai. Ibu terlihat antusias mengetuk pintu hingga tiga kali. Mungkin ia sudah tidak sabar untuk shoping bersama calon mantu.Tok ... tok ... tok.Lima menit menunggu belum ada tanda-tanda pintu terbuka. Ibu memutuskan mengetuk pintu kembali, namun baru saja mengangkat tangannya, tiba-tiba pintu terbuka.Dan ternyata Tante Weni."Mbak Niar? Kok mau datang gak bilang-bilang?" Tante Weni bertanya dengan mata yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 27 D

    TEMEN TAPI DEMEN 27 DOleh: Kenong Auliya ZhafiraShasa menggelengkan kepalanya. Heran melihat Tante Niar begitu antusias berbelanja. Akan tetapi, ia merasa senang sebab ibunya masih diberikan tempat yang sama. Tidak membedakan. Melihat mukena couple, ia jadi kepikiran tentang ayahnya dan juga Om Hadi. Pasti mereka akan kecewa jika tidak memakai baju yang sama."Em, Shasa boleh usul, gak, Tan?" ucapnya ragu. Takut dibilang tidak sopan dan tidak tahu diri karena berani meminta.Tante Niar berbalik menatap Shasa yang menundukkan kepalanya."Mau usul apa, Sha?"Perlahan, Shasa mengangkat kepalanya, menatap wanita yang menurutnya calon mertua terbaik."Baju couple buat Ayah sama Om Hadi juga gak ada kah?" Shasa memilin ujung bajunya agar tidak gugup.Tante Niar terseny

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 28 A

    TEMEN TAPI DEMEN 28 AOleh: Kenong Auliya Zhafira Melihat Ibu bisa cepat akrab dengan seseorang yang tadinya sedikit malu membuat merasa heran dan takjub. Juga menjadi tanda tanya besar.Soni tidak biasa bercanda dengan ibunya. Ia akan lebih memilih menanggapi dengan senyuman jika ibunya menggoda.Akan tetapi, hari ini di depan matanya, Soni menjelma seperti anak lelaki Weni Utomo-- ibunya. Tersenyum dan tertawa dengan lepas.Ada rasa haru bisa melihat pemandangan di depannya. Tanpa sadar bulir bening menetes membasahi pipinya. Gerak langkahnya seakan tertahan untuk menyaksikan mereka lebih lama.Melihat sang ibu yang begitu bahagia bisa bercanda dengan Soni, mengingatkan kembali tentang ucapan ayahnya tentang Mas Yusuf. Andai dia masih hidup, mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 28 B

    TEMEN TAPI DEMEN 28 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraSoni menggunakan kesempatan itu untuk mendaratkan satu kecupan di kening Shasa. Seketika Shasa tersadar merasakan kehangatan. Bukan di tubuhnya, melainkan di hatinya.Setelah beberapa detik, Soni melepaskan kecupannya. Membuat Shasa benar-benar seperti makhluk tak berdaya oleh tipu daya cinta."Kamu istirahat aja. Kan capek habis belanja setelah luka di lutut baru kering. Sekalian bilangin ibumu kalau aku udah pulang," ucap Soni lembut. Kemudian berlalu pergi meninggalkan Shasa yang baru saja merasakan bermandikan bunga oleh sikap prianya.Entah kenapa jika bersama Soni, rasanya selalu luar biasa.Sang ibu yang melihat adegan itu dari balik ruang makan menjadi terharu. Ternyata Soni memperlakukan Shasa dengan lembut. Belum lagi sikapnya hari ini men

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 28 C

    TEMEN TAPI DEMEN 28 C Oleh: Kenong Auliya Zhafira Seperti malam ini, mereka akan selalu tersenyum bahkan tertawa dengan ponsel. Hanya lewat tulisan saja mereka bisa sebahagia itu. Apalagi nanti jika sudah hidup bersama menjadi pasangan. Pasti hidupnya akan lebih bahagia dengan saling bergandengan tangan meski banyak rintangan menghadang. Itu termasuk bagian dari doanya. Senyum Shasa kian merekah mendapati banyak rayuan dalam ponselnya. Soni [ Malem, Sha ... cie ... yang sebulan lagi mau nikahan sama temen sendiri. ] Seketika tawanya pecah digoda oleh calon suami sendiri. Bisa-bisanya ia bersikap demikian dengan calon istri. Kan jadinya gimana .... Shasa pun tak mau kalah. Ia juga ingin menggoda prianya. Shasa [ Malem juga ... cie juga yang gak berani nembak temen,

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19

Bab terbaru

  • Temen Tapi Demen   Last Episode E

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode EOleh: Kenong Auliya ZhafiraSatu bulan berlalu kehidupan mereka semakin mesra. Dan juga sibuk, untuk Soni. Karena mereka masih numpang, Soni mengusulkan seminggu nginep di rumahnya, dan sebaliknya.Jika Soni sibuk sampai larut malam, maka Shasa akan memilih pulang ke rumahnya. Meninggalkan Ibu Niar dengan Kayla saja.Sejak bekerja sama dengan besan, jasa tarub mereka semakin besar dan lengkap. Bahkan sudah terkenal di berbagai desa. Hasan pun mulai terampil berkat ajaran dari Hadi.Hanya Shasa yang sering merajuk jika Soni selalu pulang malam. Ia merasa menjadi yang nomor dua. Padahal dulu saat masih temenan, tidak pernah merajuk jika Soni tidak punya waktu.Akan tetapi, sekarang bawaannya selalu gelisah jika Soni pulang malam. Shasa akan memasang wajah cemberut. Hidupnya mula

  • Temen Tapi Demen   Last Episode D

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode DOleh: Kenong Auliya ZhafiraSoni menghentikan laju motornya sejenak di tengah perjalanan. Getar ponsel dalam saku celana memaksanya menepikan motor.Shasa diam memperhatikan gerak jari Soni membuka ponselnya.Bapak[ Semua sudah oke. Kamu bisa ke sini. ]Senyum tipis tercetak di pipinya. Membuat Shasa bertanya pesan dari siapa hingga sesenang itu.Soni membalas pesan dengan cepat.Soni[ Oke. Lagi di jalan. ]Kemudian memasukkan ponsel kembali ke saku."Lanjut lagi," ucap Soni sembari melajukan roda duanya.Sikap Soni yang tertutup membuat Shasa kecewa. Biasanya kalau ada pesan, ia selalu cerita. Namun sekarang ...."Pesan dari siapa, Sayang? Kok, kamu senyum

  • Temen Tapi Demen   Last Episode C

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode COleh: Kenong Auliya ZhafiraRey langsung menambah sentuhan akhir dari kejutan ini dengan memasang lampu warna-warni dan beberapa bunga palsu dan asli di samping kanan kiri tarub. Kemungkinan bunga mawar putih dan merah adalah bunga kesukaan Shasa.Hadi juga tak lupa membuat meja layaknya prasmanan dengan hiasan kain penutup yang disesuaikan, yakni putih dan gold.Untuk kursinya, Hadi sengaja memilihkan yang paling bagus. Tentunya kursi plastik yang dihias oleh kain penutup dengan tambahan pita bewarna merah muda. Pun dengan meja yang berbentuk bundar tak kalah cantik.Hasan benar-benar terpesona oleh keahlian milik Hadi. Jasa tarubnya ternyata lumayan lengkap. Hanya belum merambah ke dekorasi dan sound system. Andai saja semua itu lengkap, pasti biaya untuk pernikahan bisa ditaksir puluhan juta ha

  • Temen Tapi Demen   Last Episode B

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode BOleh: Kenong Auliya ZhafiraBerkumpul dengan keluarga akan selalu membuat waktu berjalan cepat. Tak terasa jarum jam sudah menunjuk angka sembilan malam. Raga pun sudah ingin diistirahatkan dari rasa lelah."Ya udah. Sekarang kita tidur ya? Udah malem," titah sang ayah.Mereka beranjak dan berjalan menuju kamar masing-masing. Shasa menatap sang ibu yang selalu bergelayut manja jika akan masuk ke kamar. Membuatnya merasa iri.Jangankan gandengan tangan, jalan aja kayak kereta. Depan belakang.Akan tetapi semua itu terganti saat pintu sudah tertutup rapat dan terkunci. Tiba-tiba Shasa merasa tubuhnya melayang. Soni menggendongnya di depan. Kedua tangan Shasa spontan mengalung di leher prianya sebagai pegangan.Shasa tersenyum menatap

  • Temen Tapi Demen   Last Episode A

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode AOleh: Kenong Auliya Zhafira Pria sejati adalah pria yang selalu bisa membuat wanitanya bahagia dan tidak pernah membuatnya menangis. Yang akan selalu berusaha mewujudkan setiap keinginan sesuai kemampuannya.Soni ingin menjadi pria seperti itu untuk Shasa-- istri sekaligus teman hidupnya."Hei ... tidak ada yang percuma. Kan, masih bisa dipakai. Lagian dihias secantik apa pun juga nantinya akan dirusak. Kan, mau dipakai bukan untuk hiasan," jawab Soni seakan mencoba menenangkan. Padahal dalam otaknya akan merancang kejutan termanis untuknya."Maaf ... untuk soal tarub memang benar-benar tidak bisa kasih yang cantik. Bukannya tidak mau, tapi keadaan memaksa kita untuk ini. Ya sudah, biar kamu gak sedih lagi, kita nginep di sini malam ini. Kali aja kamu kangen sama Ayah dan ibumu

  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 30 C

    TEMEN TAPI DEMEN 30 C 2 Last Episode Oleh: Kenong Auliya Zhafira Soni memilih ikut berlari kecil hingga sampai ke rumah. Napasnya lumayan ngos-ngosan karena sudah lama tidak berlari lagi. Sang bapak yang melihat mereka berdua berlari menjadi ingin tertawa. Kedekatan mereka benar-benar membawa aura yang berbeda di rumah. Kayla langsung menuju ke dapur mengambil air minum. Untuk membasahi dahaganya. Shasa melihat Kayla menjadi penasaran apa yang sedang ia lakukan. "Kay habis ngapain? Kok ngos-ngosan?" "Habis dikejar buaya." Kayla menjawab asal lalu meletakkan gelas di meja. Akan tetapi mengingat ucapan Soni kalau Rey teman Shasa, ia berbalik dan ingin bertanya tentangnya. "Mbak." "Iya. Kenapa?" "Mbak Shasa

  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 30 B

    TEMEN TAPI DEMEN 30 B 2 Last Episode Oleh: Kenong Auliya Zhafira "Haish! Awas kamu, Son! Bikin malu aja pakai ninggalin jejak merah," batin Shasa. Ia baru menyadari saat Soni mennyentuh jenjang lehernya lebih lama. Ternyata, oh, ternyata ia meninggalkan jejak. Ibu mertua yang sejak tadi diam mendengarkan sebenarnya ingin tertawa, tapi takut membuat mantunya lebih malu. Ia tahu rasanya digoda karena menjadi pengantin baru. Jadi lebih baik berpura-pura tidak melihat. "Kayla, lebih baik kkta cepat selesaikan semua ini. Biar semua bisa dibagi telat waktu," ucap Tante Niar yang kesannya mengalihkan topik utama. Ucapan Tante Niar langsung mendapat respon yang baik. Terbukti Kayla jadi tidak bertanya lebih detail. Mereka bertiga kembali fokus memasak. Hampir berjam-jam bergelut di dapur. Sampai akhirnya bisa se

  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 30 A

    TEMEN TAPI DEMEN 30 A2 Last EpisodeOleh: Kenong Auliya Zhafira Takaran cemburu untuk pasangan yang masih pacaran dan sudah menikah hanya berbeda dalam penyampaiannya. Apabila masih pacaran kemungkinan besar hanya akan dipendam dengan marah yang tanpa sebab, berbeda jika sudah menikah. Kemungkinan akan diungkapkan dengan blak-blakkan dan terbuka.Shasa masih menatap Kayla dan Soni bergantian. Memang dari sorot matanya ada binar bahagia bertemu kembali dengan Kayla."Dia istrimu, Mas?" tanya Kayla sambil melihat Shasa dari ujung kepala hingga kaki."Mas ...? Dia memanggil Soni, Mas ...?" batin Shasa. Rasanya ingin tertawa dan juga memaki. Bagaimana tidak, dirinya saja yang dari dulu kenal sampai sekarang jadi pasangan tak pernah memanggil begitu.Soni terlihat tersenyum mendapati perta

  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 29 D

    TEMEN TAPI DEMEN 29 DOleh: Kenong Auliya ZhafiraSoni langsung menggoreskan jejak penanya dalam buku nikah. Kemudian dengan lantang membaca semua kewajiban dan haknya sebagai suami yang baik hingga selesai."Sekali lagi selamat menempuh hidup baru. Semoga sakinah, mawadah, warohmah," ucap pak penghulu lalu pergi meninggalkan ruangan.Om Hasan memeluk Soni dengan hangat. "Selamat, Son," bisiknya. Tangannya menepuk lembut punggung mantunya."Makasih, Om.""Jangan panggil, Om ... kan sudah jadi anak mantu. Panggil Ayah juga kaya Shasa," ucapnya lagi yang sukses membuat Soni gelagapan."I--iya ... A--ayah," jawab Soni terbata."Selamat, ya, Mbak Shasa ... akhirnya kalian naik level dari temen jadi manten," ucap Pak Danu sambil mengusap lengan Shasa."Ma

DMCA.com Protection Status