Dokter bilang, Barra mengalami amnesia pasca trauma. Namun, tidak semua ingatannya hilang karena Barra masih mengingat Riana serta hubungan mereka yang sebentar lagi naik ke jenjang pernikahan.Memori yang Barra lupakan sebagian besar adalah awal mula perkenalan dengan Gisca hingga sebelum terjadinya kecelakaan. Namun, meski tidak bisa memberikan jaminan bahwa ingatan Barra sungguh akan kembali, dokter mengatakan ada harapan bagi Barra untuk ingatannya pulih sepenuhnya. Tentunya jika Tuhan mengizinkan.Untuk itu sebaiknya Barra tidak perlu bersedih apalagi sampai frustrasi karena kehilangan ingatannya, karena ingatan tersebut bisa kembali kapan saja. Ya, kembali lagi pada takdir Tuhan apakah mengembalikan ingatan Barra yang telah terhapus atau tidak.Barra juga sebaiknya jangan terlalu banyak bergerak dulu, juga tetap dirawat di rumah sakit selama beberapa hari ke depan. Setelah dokter memberi keputusan Barra boleh pulang, pemulihan kesehatannya akan dilanjutkan di rumah."Jadi, Gisca
Pasca kecelakaan, hidup Barra seolah di-reset kembali seperti semula. Barra menjadi pria setia yang tidak tergoda pada wanita lain, bukan seperti Barra setelah bertemu Gisca yang malah merasakan debaran tak wajar sehingga mengundang untuk berbuat khilaf.Ya, ternyata masalah utama Barra yang kehilangan rasa setianya adalah karena kehadiran Gisca. Kehadiran wanita itu sungguh mengubah Barra. Boleh dibilang Gisca menciptakan godaan bagi Barra untuk melakukan aktivitas yang di luar batas.Sekarang Barra sudah melupakan segalanya. Ia sungguh kembali menjadi pria setia yang hanya menyimpan satu nama di hatinya yakni Riana, wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.Setelah pulang dari rumah sakit, Barra menjalani pemulihan kesehatannya di rumah. Secara fisik Barra tidak apa-apa, tapi tetap saja dokter menyarankan agar Barra tidak bekerja dulu sampai Barra benar-benar siap.Jika sudah dirasa mampu, barulah Barra dipersilakan bekerja lagi. Terutama melakukan rutinitas sehari-hari yang
Roda takdir antara Gisca dan Barra benar-benar berputar. Gisca merasa, dirinya pernah sangat dekat dengan Barra. Faktanya memang mereka lebih dari sekadar dekat. Sampai akhirnya kini mereka menjadi sangat jauh, padahal posisi mereka saat ini berada di ruangan yang sama dan hanya berdua.Mereka bukan hanya bersikap seolah-olah tak saling mengenal, melainkan sudah seperti musuh. Sayangnya hanya Gisca yang ingat tentang kenangan mereka. Tentang sedekat apa mereka sebelum berbagai tragedi terjadi. Juga, tentang apa yang pernah mereka lakukan ... jelas sangat sulit Gisca lupakan. Apalagi Barra adalah pria pertama yang merenggut hal berharga yang Gisca miliki.Andai Barra tidak pernah hilang ingatan, pria itu pasti akan memanfaatkan kesempatan untuk berbuat khilaf dengan Gisca selagi Riana sibuk syuting. Terlebih sebentar lagi Riana akan melakukan syuting di luar negeri. Saga juga sibuk dengan pekerjaannya sehingga momennya sangat pas. Barra dan Gisca bisa melakukan apa saja dengan leluasa,
Setelah sakit yang membuat Gisca pingsan sehingga harus dibawa ke klinik Starlight, yang lucunya itu merupakan hari pertama Barra kembali praktik, semenjak saat itu Gisca tak pernah berinteraksi dengan Barra lagi. Ya, hari itu di ruang rawat bisa dibilang terakhir kalinya mereka berbicara.Setelah hari itu, mereka sungguh bersikap selayaknya orang yang tidak saling mengenal satu sama lain. Padahal berkali-kali mereka berpapasan saat di kantor, tapi akses komunikasi keduanya sudah benar-benar tertutup. Hingga beberapa bulan berlalu, keadaan tidak ada yang berbeda. Gisca dan Barra malah semakin menjauh. Apalagi sebentar lagi hari pernikahan Barra dan Riana tiba.Ya, Riana berhasil melewati semua proses dengan lancar. Baik proses produksi film Selingkuhan Suamiku yang syuting di dalam dan luar negeri, maupun proses persiapan pernikahannya yang sudah sangat matang.Gisca juga turut berpartisipasi dalam acara bridal shower untuk Riana. Gisca lumayan bisa berbaur dengan teman-teman Riana ya
Gisca hanya berpikir kalau Saga-lah yang datang mengingat pacarnya itu sudah menyelesaikan pekerjaannya di luar negeri dan diperkirakan akan tiba malam ini. Itu sebabnya Gisca membuka pintu apartemennya dengan hati yang gembira.Namun sungguh … sumpah demi apa pun, tak pernah terbesit sedikit pun dalam benak Gisca kalau Barra-lah yang datang ke apartemennya, apalagi pada tengah malam seperti sekarang. Jangankan tengah malam, hari-hari biasa pun Gisca pikir hal yang terjadi saat ini adalah kemustahilan. Terlebih saat ingat betapa buruknya hubungan mereka. Bahkan yang terparah, besok adalah hari pernikahan pria itu dengan Riana.Pertanyaannya … untuk apa Barra datang ke sini lalu meminta dipersilakan masuk?“Boleh masuk, kan?” tanya Barra lagi karena Gisca hanya terdiam dan tidak merespons apa-apa.Bagaimana mungkin Gisca tidak diam saja? Wanita itu bahkan masih terlalu terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini.Sampai kemudian, Gisca yang tersadar menjawab dengan tegas, “Enggak bole
Setelah Barra hilang ingatan dan pembicaraan mereka berdua di klinik Starlight, Gisca sudah tidak pernah mempermasalahkan penilaian Barra terhadap dirinya lagi. Terserah jika Barra menganggapnya perempuan tidak tahu terima kasih atau apa pun itu.Meski awalnya merasa tak adil, pada akhirnya Gisca mulai tak peduli. Ia beranggapan kecelakaan yang Barra alami adalah jalan untuk memperbaiki segala benang yang kusut. Gisca sudah tak masalah Barra bersikap seolah tak mengenalnya. Bahkan jika mereka berpapasan seperti tadi siang pun Gisca mulai terbiasa kalau mereka tak mungkin saling menyapa.Masalahnya adalah di saat Gisca mulai membiasakan diri dengan semua itu, tiba-tiba ingatan Barra malah kembali. Kisah terlarang yang sudah Gisca tutup rapat-rapat kini terbongkar lagi.Hal yang tak pernah Gisca bayangkan ... saat ini Barra sedang berada di kamarnya, di kasurnya bahkan di atas tubuhnya. Sedangkan Gisca seolah tak bisa apa-apa karena kaki dan tangannya dikunci oleh pria itu."Mas, jangan
Setelah resmi menikah, Riana dan Barra menjalani hari bak pasangan suami-istri paling sempurna. Keduanya sangat bahagia dengan status baru mereka sebagai pengantin baru. Pernikahan mereka pun tak luput dari perhatian media dan publik. Semuanya turut bahagia Riana Larasati Pramono yang sempurna bisa memiliki suami yang tak kalah sempurna.Meskipun Barra bukan dari kalangan konglomerat yang hartanya sebanyak yang keluarga Riana miliki, tetap saja Barra adalah seorang dokter dan keluarganya masih bisa dikatakan terpandang juga. Jadi, mereka itu sepadan.Riana dan Barra menjalani awal-awal pernikahan seperti pengantin baru kebanyakan yakni berbulan madu. Selama satu minggu, mereka menghabiskan masa-masa indah pengantin yang penuh gairah di Dubai. Mereka tak jarang mengabadikan momen membahagiakan yang mereka rasakan melalui unggahan di Instagram Riana, yang tentunya langsung mendapatkan respons positif sekaligus doa-doa baik dari hampir semua pengikut wanita itu.Da
"Kenapa kamu kayak kaget gitu, Gis? Jangan lupa, aku udah bersuami sekarang. Jadi hamil seharusnya bukanlah hal yang aneh," kata Riana saat melihat Gisca seolah 'melongo' setelah ia memberi tahu tentang kehamilannya."Bu-bukannya gitu. Bukankah aku cuma berekspresi secara alami? Bukannya gimana-gimana, aku nggak nyangka secepat ini kamu hamil. Cuma yang pasti selamat ya, Riana. Aku ikut senang dengan kehamilanmu," jawab Gisca sambil tersenyum se-ceria mungkin.Apa itu artinya sekarang Barra sudah menghamili dua wanita? Ya ampun.Riana terkekeh. “Barra se-tokcer itu, kan?”Gisca pura-pura ikut tertawa. Terpaksa agar Riana jangan sampai curiga."Kamu adalah orang pertama yang aku kasih tahu tentang kabar gembira ini, Gis," kata Riana lagi."Ja-jadi Mas Barra belum tahu?""Belum. Aku baru testpack tadi pagi. Tadinya, sih, mau langsung kasih tahu Barra, tapi aku putuskan besok aja saat kamera siap merekam ekspresinya," jelas Riana. "Rencananya aku mau mengabadikan momen berharga saat Barr
Kemenangan Gisca dan Saga sebagai pasangan terfavorit maupun Riana sebagai pemeran utama terbaik serta semua pemenang lainnya sama sekali bukanlah rekayasa, melainkan murni hasil akumulasi dari penilaian juri khusus serta voting secara umum.Gia TV dan khususnya penanggung jawab acara serta tim kreatif sama sekali tidak pernah merencanakan tentang Gisca, Saga dan Riana akan berada dalam satu frame sekalipun tahu hal itu bisa membuat rating melonjak tinggi.Memang benar kehadiran mereka bertiga sebelumnya sudah digadang-gadang menjadi sasaran empuk media sebagai bahan pemberitaan, itu sebabnya beberapa pemburu berita sudah mengantisipasi untuk terus memperhatikan gerak-gerik mereka di tempat duduk masing-masing, berjaga jika sewaktu-waktu ada interaksi antara mereka.Namun, tidak pernah ada yang menduga ternyata Gisca malah yang pertama membuka ‘pintu’ komunikasi antara mereka. Ya, permintaan maaf Gisca dalam pidato kemenangan sudah pasti ditujukan untuk Riana. Hal itu membuat tim krea
Kesuksesan Teman tapi Khilaf membawa nama Gisca dan Saga menjadi pasangan paling hits dan favorit pada beberapa bulan belakangan ini. Padahal mereka bukan artis, tapi mereka terkenal selayaknya pasangan artis. Dulu, posisi tersebut sempat diraih oleh Riana dan Barra saat mereka baru menikah.Memang benar bahwa roda itu berputar tanpa bisa ditebak. Mungkin sebelumnya Gisca dan Saga pernah berada di posisi yang membuat siapa pun bisa terpuruk bahkan hancur. Dan kini roda mereka telah berputar. Namun terlepas dari itu, baik Gisca maupun Saga menanggapinya dengan tidak berlebihan. Mereka bersikap apa adanya sebagai pasangan yang bahagia.Dalam kata lain, dengan predikat pasangan paling hits atau tanpa predikat tersebut, situasinya akan tetap sama, bahwa Gisca adalah istri yang terbaik bagi Saga. Begitu juga sebaliknya bahwa Saga merupakan suami terhebat bagi Gisca.Selain menjadikan mereka pasangan ter-hits, Teman tapi Khilaf juga membuat Gisca dan Saga masuk ke salah satu nominasi dalam
Saat ini Riana baru saja menikmati makan malam bersama Romeo. Romeo yang menyempatkan mampir ke rumah Riana padahal sedang sibuk-sibuknya memproduksi sebuah film. Ah, bahkan Riana juga sebenarnya sedang mempersiapkan diri untuk syuting drama series yang akan dimulai beberapa hari lagi di Bali. Apa makan malam ini bisa mereka anggap sebagai bentuk saling menyemangati kesibukan masing-masing? Atau jangan-jangan sebagai pelepas rindu karena bisa jadi setelah ini mereka akan jarang bertemu akibat kesibukan tersebut.Namun yang pasti, status mereka belum berubah sedikit pun dari yang tadinya sutradara-cast menjadi teman. Ya, mereka masih teman sekalipun interaksi mereka seperti orang pacaran.“Respons orang-orang tentang Teman tapi Khilaf lumayan juga ya, Mas,” kata Riana.“Iya, tim produksi pun udah mulai dibentuk dan merencanakan banyak hal untuk film-nya. Cuma belum tahu juga waktu pastinya karena saya masih harus mengerjakan film lain.”“Mas Romeo yang akan menjadi sutradaranya?”Romeo
Tuti itu cantik khas kembang desa. Tidak kalah cantik dari Riana atau Gisca. Selain itu, Tuti sudah banyak membantu Barra semenjak pria itu menjadi Yanto sehingga bisa beradaptasi dengan hidup barunya itu. Namun, Barra masih tak habis pikir dengan perkataan Tuti yang ingin membatalkan pernikahan dengan sang pacar demi seorang Yanto yang secara status bukan siapa-siapa. Hanya mas-mas penjual bakso yang tidak terlalu good looking.Tuti memang jujur atau hanya sedang membual seperti yang pernah Barra lakukan untuk membuat Gisca terbuai? Barra tidak tahu. Dan konyolnya Barra yang sebenarnya tidak memiliki perasaan apa-apa pada Tuti, beberapa hari ini mendadak terus memikirkan wanita itu. Apa Tuti berhasil membuatnya terbuai?Barra tahu betul bahwa tidak seharusnya ia mempertimbangkan ajakan Tuti untuk menjalin hubungan, karena sama saja ia menjadi orang ketiga dalam hubungan Tuti dengan calon suaminya. Barra tak mau jadi perusak hubungan atau perebut pacar orang. Sialnya, Barra yang norma
“Apa yang akan terjadi kalau Mas Barra tidak melarikan diri dan memalsukan kematiannya?”“Kenapa tiba-tiba nanya itu?” Saga balik bertanya pada istrinya.Gisca sendiri tidak tahu alasan pastinya. Ya, pertanyaan barusan benar-benar lolos begitu saja. Apa mungkin karena mereka baru saja melihat liputan Riana saat menaburkan bunga di lautan? Entahlah. Berita tentang aktivitas Riana tersebut tak henti-hentinya berseliweran sehingga mengundang pembahasan orang-orang, tak terkecuali Gisca dan Saga yang memang tahu fakta sebenarnya.“Kamu tahu sendiri pembahasan ini pasti larinya ke situ lagi,” sambung Saga.“Ya. Aku tahu pembahasan ini otomatis akan mengingatkan kita pada sesuatu yang sepakat kita lupakan. Tapi serius, aku udah sepenuhnya berdamai dengan keadaan. Aku juga udah memaafkan diri sendiri tentang kesalahan bodohku. Itu sebabnya aku bisa se-santai ini saat membahasnya,” jelas Gisca. “Aku juga udah nggak dihantui penyesalan dan rasa bersalah yang sempat aku rasakan terutama perasaa
Di saat Gisca dan Saga menjalani hidup baru dengan bahagia dan bahkan hendak menerbitkan novel Teman tapi Khilaf, berbeda dengan Riana yang sedang menikmati peran gandanya sebagai new mom sekaligus aktris yang disibukkan dengan proyek film terbarunya, yang akan menjadi film keduanya setelah kesuksesan Selingkuhan Suamiku.Selain itu, Riana masih menerima tawaran untuk membintangi beberapa iklan, promosi berbayar di Instagram dan terutama tanggung jawabnya sebagai brand ambasador Starlight.Itu sebabnya Riana baru sempat mendatangi lautan tempat ditemukannya barang-barang pribadi milik mantan suaminya. Sebenarnya Riana tak punya kewajiban datang apalagi sampai membawa bunga untuk ditaburkan. Namun, ia merasa perlu melakukannya.Dengan didampingi oleh manajernya, Riana baru saja turun dari kapal dan bersiap kembali ke mobilnya. Setidaknya apa yang dilakukannya hari ini akan menjadi salam perpisahan terakhirnya untuk pria yang pernah sangat dekat dengannya, yang kemudian menjelma menjadi
Berkat kerja sama yang serius tapi menyenangkan antara penulis ternama Sakina Adriana dengan Gisca dan Saga sang pemilik kisah, dalam beberapa bulan novel Teman tapi Khilaf akhirnya selesai ditulis. Novel tersebut bahkan sudah siap untuk dicetak atau diterbitkan. Hanya tinggal satu langkah terakhir untuk memastikannya.Novel itu akan terbit di bawah naungan Penerbit Aluna, tempat Sakina menerbitkan novel-novelnya. Saat ini Gisca menatap novel di tangannya. Dengan cover romantis menggunakan gambar asli dirinya dengan Saga, benar-benar membuat Gisca merasa terharu. Seumur hidupnya, Gisca tak pernah membayangkan akan ada novel yang dirinya sendiri sebagai pemeran utamanya.“Novel ini nggak mungkin selesai kalau bukan Bu Sakina yang menulisnya,” kata Gisca. “Jujur, sejak awal Bu Sakina itu udah menjadi pendengar yang baik dan nggak heran bakalan sukses menuliskan apa yang Bu Sakina dengar dari kami sehingga sekarang udah menjadi novel setebal empat ratusan halaman ini,” kata Gisca. “Untuk
“Dia adalah siapa?” tanya Gisca tak sabaran. Bisa-bisanya Saga malah menggantung kalimatnya padahal Gisca sudah sangat penasaran.“Barra belum meninggal,” kata Saga dengan santainya, seolah apa yang dikatakannya bukanlah hal besar.Berbeda dengan Saga yang santai, justru Gisca sangat terkejut. Jujur saja, berita meninggalnya Barra yang belakangan ini mencuat tidak membuatnya senang maupun sedih, tapi tetap saja fakta jika pria itu masih hidup mengejutkan baginya.“Lalu kenapa kalau belum meninggal? Kamu mau mempertemukanku dengannya? Apa orang yang akan kita temui adalah dia?” tanya Gisca setelah menstabilkan ekspresinya.“Tentu bukan. Untuk apa aku mempertemukanmu dengannya? Menurutku, Barra sudah menjadi bagian dari masa lalu. Baik masa lalumu maupun masa laluku. Meskipun aku tahu dia masih hidup, aku merasa nggak ada gunanya untuk berurusan dengannya lagi,” jelas Saga.“Tapi bagaimana bisa? Sedangkan berita yang beredar….”“Dia memanipulasi keadaan dengan memalsukan kematiannya. Se
Saat Gisca dan Saga menjalani kehidupan yang bahagia sambil perlahan melupakan skandal yang pernah terjadi, sementara itu Riana tidak jauh berbeda. Wanita itu sangat nyaman dengan kehidupannya bersama putri semata wayangnya, Raline.Seiring berjalannya waktu, Riana sudah belajar lebih banyak tentang berdamai dengan keadaan. Ia yang awalnya seolah hanya diam demi menjaga reputasinya, kini mulai menyadari bahwa langkah yang diambilnya adalah paling tepat.Riana sadar, seandainya ia mengamuk atau membalas dendam, hal itu hanya akan membuang-buang energinya lantaran tidak akan mengubah kenyataan. Itu sebabnya ia mantap untuk menganggap semua yang terjadi padanya adalah ujian dalam hidupnya. Ia juga tidak akan menyesali apa pun lagi.Sekarang, yang Riana tahu Barra sudah meninggal. Sejujurnya terkadang ia tak pernah membayangkan hubungannya dengan Barra berakhir begini. Namun, Riana tak bisa berbuat apa-apa kalau sudah berurusan dengan takdir. Dan satu hal yang pasti, jika suatu saat nanti