Share

Bab 24 Pesta Pernikahan

Penulis: Nia Masykur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-07 14:27:32
Derasnya air hujan hari ini, seolah menggambarkan dan menemani air mata Jessi yang tidak mau berhenti.

Setiap hari Jessi selalu ingat Farrel. Rasa cinta dan benci yang terus membelenggu hati Jessi. Hari ini, entah sebab apa yang membuat hati Jessi terasa begitu sakit. Sampai membuatnya tidak bisa untuk tidak menangis.

"Maafin Mama, Sayang!" Jessi mengusap perutnya.

Tanpa sadar, Jessi terus berandai-andai. Kalau saja waktu itu Farrel mau menggunakan pengaman, mungkin sekarang dirinya tidak akan hamil dan dirinya tidak akan berada di sini. Kemungkinan besarnya, Jessi pasti masih bersama Farrel. Apalagi saat cuaca dingin begini.

Banyak perkiraan yang Jessi pikirkan. Hingga dirinya sadar kalau semuanya ada kebaikan yang harus ia ambil.

"Karena baby ada, Mama jadi berhenti untuk tidak terus menerus melakukan kesalahan." Jessi terkekeh sambil mengusap air matanya. "Bisa-bisanya Mama berpikir yang tidak-tidak. Baby adalah penyelamat dan kebaikan untuk hidup Mama. Terima kasih s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Noor Sukabumi
kasian amat ya pengantin baru dicuekin oppps miris bnget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 25 Ingin Pulang Ke Apartemen

    Acara pernikahan kemarin sepertinya tidak membuat rasa kantuk menyerang Farrel. Karena semalam, Farrel hanya berpura-pura memejamkan mata. Setelah Dania tidur pulas, Farrel kembali ke balkon untuk berdiam diri dan memikirkan langkah selanjutnya. Rencana Farrel, begitu semua harta warisan sudah dialihkan menjadi atas namanya, tidak sampai 1 tahun Farrel akan menyusun skenario untuk berpisah dengan Dania. Rasanya baru saja Farrel terbuai mimpi indah. Sekarang tidur nyenyaknya jadi terusik karena merasakan sebuah tangan yang meraba dadanya. Grep. 'Tumben sekali Jessi menyentuh tubuhku lebih dulu, saat bangun tidur seperti ini,' batin Farrel. Deg. Baru saja Farrel akan mencium tangan yang meraba dan telah menggugah hasratnya, tiba-tiba Farrel tersadar kalau Jessi sudah tidak bersamanya lagi. Farrel ingat kalau sekarang dirinya sudah menikah. Dania sendiri tersenyum bahagia karena Farrel merespon sentuhannya. Ia semakin merapatkan tubuhnya pada Farrel dan berharap menda

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 26 Tuduhan Dania

    Dalam keadaan hamil, Jessi memilih pergi ke kota untuk datang ke bank cabang utama di kota tersebut. Beberapa hari yang lalu, Jessi sudah mendapatkan informasi persyaratan untuk bisa membuat rekening baru. Karena dirinya bukanlah warga tetap di daerah tersebut. Jessi sudah sangat yakin untuk memblokir rekeningnya. Karena dirinya tidak ingin terus menerus menerima uang Farrel secara cuma-cuma. Bahkan sekarang saja, Jessi sudah mengetahui kalau hari ini Farrel kembali mengiriminya uang. Membuat Jessi syok melihat nominal saldonya sekarang yang hampir mendekati 1 miliar. Sejak dulu, Farrel memang sangat royal pada Jessi. Selalu memberikan uang lebih jika Jessi sudah membuat Farrel benar-benar puas. Uang gaji Jessi dari perusahaan utuh. Rasanya Jessi menggunakan uang pribadinya hanya saat jajan bersama Rika atau teman lainnya. Karena saat bersama dengan Farrel, lelaki tersebutlah yang akan memenuhi apapun yang sedang mereka beli. "Selain hobby sex, dia juga hobby menghambur-ham

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 27 Col4y

    "Apa kalian belum juga menemukan kabar Jessi?" tanya Farrel saat beberapa anak buahnya sudah berdiri di depannya. "Belum, Pak. Kami juga sedang menyusup di beberapa perusahaan besar di kota ini. Bahkan penyaluran pekerja juga coba kami kulik. Tapi kami memang belum menemukan informasi tentang nona Jessi." Farrel memijat kepalanya. Dirinya mau menghentikan pencarian, tapi Farrel merasa ragu. Hatinya mengatakan kalau dirinya harus tahu di mana Jessi sekarang. 'Dia bahkan sudah menonaktifkan rekeningnya. Dia pasti sengaja biar aku tida bisa menyogoknya agar segera menghubungi aku. Di mana kamu Jessi?' batin Farrel geram. "Apakah kami masih harus melanjutkan pencarian, Pak?" "Tentu saja," jawab Farrel cepat. "Tugas kalian memang harus mencari keberadaannya. Kalian tidak boleh berhenti mencari sampai sebelum aku perintahkan untuk berhenti," ucap tegas Farrel. "Baik, Pak." "Pergilah dan kembali lakukan tugas kalian. Gunakan cara apapun. Kalau kalian tidak bisa menemukann

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 28 Persyaratan Warisan

    "Aku paling tidak suka membicarakan hal yang sudah pernah kita bicarakan," ucap Farrel tegas. Dania lari untuk menghalangi langkah Farrel menuju ruangan ganti. "Perempuan mana yang jadi selingkuhan kamu, hah!" "Sudah aku katakan kalau aku tidak selingkuh, Dania!" sentak Farrel tersulut emosi. "Kalau begitu lelaki mana yang jadi simpananmu." "Aku bisa membeli wanita yang aku mau, Dania. Bisa-bisanya kamu terus berpikir kalau aku ini homo." "Kamu mengelak dari dua tuduhanku, Farrel. Tapi kenapa kamu tidak menyentuhku? Aku sudah menggunakan baju seindah ini." Dania melepaskan bathrobenya. Memperlihatkan penampilannya yang menggunakan lingeri yang tadi ia gunakan di ruang kerja Farrel. "Aku dandan cantik buat kamu. Aku selalu menggunakan parfum agar kamu bisa berlama-lama dekat denganku. Tapi usahaku tidak membuatmu menatapku." "Kita sama-sama tahu, Dania. Kalau kita menikah karena rencana orang tua kita. Meski kita lama bertunangan, tapi selama ini kita jarak jauh. Aku h

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 29 Bulan Madu

    Mendengar suara klakson motor yang ditekan secara cepat bercampur suara teriakan, membuat Jessi menoleh kebelakang. Kejadiannya begitu cepat. Jessi ingin menghidar sepertinya tidak bisa karena di detik berikutnya, Jessi terserempet motor yang dikendarai seorang anak sekolah. Entah kecepatan seperti apa yang digunakan remaja tersebut. Padahal Jessi tidak jalan diaspal. Tapi musibah tidak bisa Jessi hindari. "Aaa ..." teriak Jessi. "Awh!" ringis Jessi karena tubuhnya sudah mendarat di tanah. Bruk. Remaja yang membawa motor terjatuh karena rem mendadak dan juga hilang keseimbangan. "Jessiii ..." teriak Bagas terkejut. Kebetulan sekali lelaki tersebut baru pulang kerja. "Ya Tuhaaannn ..." Beberapa warga yang lewat segera menolong Jessi dan remaja tadi. Bagas segera menghentikan laju motornya dan turun. Ia langsung lari menuju ke arah Jessi. "Jessi." "Mas!" Entah apa yang sekarang Jessi rasakan. Air matanya sudah jatuh karena dirinya takut terjadi sesuatu yang buruk pa

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 30 Bercak Merah

    Apapun akan Farrel lakukan demi mendapatkan hak warisannya. Ia tidak ingin soal ancaman kedua orang tuanya itu menjadi kenyataan. Selain gila dengan pelayanan Jessi yang memuaskan, Farrel jelas sangat menggilai harta warisan. Apapun akan Farrel tempuh demi sampai pada tujuannya. "Farrel!" panggil Dania saat melihat Farrel memasuki kamar. Posisi duduknya sudah sangat maksimal. Ia juga memamerkan pahanya untuk menggoda Farrel. Bahkan pergerakan tangan Dania saat mengolesi lotion begitu terlihat sensual. 'Apa salahnya menggunakan dia. Aku sudah menikahinya kan? Harus dimanfaatkan sebaik mungkin sebelum bercerai. Minimal aku harus mendapatkan anak darinya,' batin Farrel. Hatinya sudah bertekat untuk melangsungkan niatnya. "Dania." "Ya!" Dania meletakkan lotion di atas nakas. Ia beranjak, membuat penampilannya semakin jelas Farrel lihat. Dania jalan menggeyal geyolkan pinggulnya, mendekati Farrel. "Kamu butuh sesuatu?" Dania tersenyum, berusaha menawan Farrel. 'Sial! Bisa-bisa

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 31 Akan Melahirkan

    Meski malam sudah semakin larut, tapi Jessi masih belum bisa lelap. Entah sudah berapa kali Jessi mengubah posisi tidurnya. Meski matanya sudah dipaksa terpejam, Jessi masih belum bisa menggapai mimpi. "Kenapa aku terus kepikiran orang yang tidak memikirkan aku?" gumam Jessi sambil menyentuh perutnya. Namun, hati Jessi menolak pikirannya. Karena selama bersama Farrel, jika dirinya sedang kurang sehat, Farrel akan berusaha siaga menjaga dirinya. Jessi tahu, Farrel memanggil dokter untuk memeriksanya agar dirinya segera sembuh dan dirinya juga bisa kembali digunakan Farrel sesuka hati. Namun, Jessi selalu melihat ketulusan dari tindakan Farrel. Jessi tidak ingin melukai perasaannya terlalu lama. Tuhan memberikan otak untuk berpikir mana yang terbaik untuk dirinya. Namun, diri Jessi seperti terjebak. Semakin dilupakan, semakin pula Jessi ingat lelaki yang seharusnya sudah tidak menguasai diri, hati, dan juga pikirannya. "Kalau saja sekarang ini aku boleh melakukan banyak hal,

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 32 Hari Kelahiran Anak Jessi dan Farrel

    Tuhan memang sudah memberikan rezeki pada setiap hambanya sesuai dengan porsi yang tepat. Namun, akhir-akhir ini Yosi nampak bingung dengan rezekinya yang semakin hari semakin terasa seret. Meskipun di sekitar sini ada beberapa warung juga, rasanya baru kali ini Yosi sampai membatin soal keuntungan. Bukan masalah toko sembakonya saja. Bahkan Iyan juga sampai gagal panen. Padahal para petani lainnya telah berhasil dengan tanaman mereka. Masalah yang harus dihadapi Yosi dan Iyan bukan hanya itu saja. Karena 1 bulan lalu, Kaila yang sudah pintar naik motor sendiri tidak sengaja menyerempet orang yang sedang jalan. Membuat mereka harus bertanggung jawab atas kesalahan anak mereka. "Semakin hari pemasukan semakin berkurang. Padahal kebutuhan kita semakin banyak. Kenapa ya Yah?" tanyaa Yosi. Wajah yang sudah dihiasi dengan keriput itu terlihat pusing memikirkan usahanya. Iyan mengusap wajahya kasar. Dirinya sendri juga bingung karna rugi telah gagal panen. Di saat yang lainnya s

Bab terbaru

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 32 Hari Kelahiran Anak Jessi dan Farrel

    Tuhan memang sudah memberikan rezeki pada setiap hambanya sesuai dengan porsi yang tepat. Namun, akhir-akhir ini Yosi nampak bingung dengan rezekinya yang semakin hari semakin terasa seret. Meskipun di sekitar sini ada beberapa warung juga, rasanya baru kali ini Yosi sampai membatin soal keuntungan. Bukan masalah toko sembakonya saja. Bahkan Iyan juga sampai gagal panen. Padahal para petani lainnya telah berhasil dengan tanaman mereka. Masalah yang harus dihadapi Yosi dan Iyan bukan hanya itu saja. Karena 1 bulan lalu, Kaila yang sudah pintar naik motor sendiri tidak sengaja menyerempet orang yang sedang jalan. Membuat mereka harus bertanggung jawab atas kesalahan anak mereka. "Semakin hari pemasukan semakin berkurang. Padahal kebutuhan kita semakin banyak. Kenapa ya Yah?" tanyaa Yosi. Wajah yang sudah dihiasi dengan keriput itu terlihat pusing memikirkan usahanya. Iyan mengusap wajahya kasar. Dirinya sendri juga bingung karna rugi telah gagal panen. Di saat yang lainnya s

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 31 Akan Melahirkan

    Meski malam sudah semakin larut, tapi Jessi masih belum bisa lelap. Entah sudah berapa kali Jessi mengubah posisi tidurnya. Meski matanya sudah dipaksa terpejam, Jessi masih belum bisa menggapai mimpi. "Kenapa aku terus kepikiran orang yang tidak memikirkan aku?" gumam Jessi sambil menyentuh perutnya. Namun, hati Jessi menolak pikirannya. Karena selama bersama Farrel, jika dirinya sedang kurang sehat, Farrel akan berusaha siaga menjaga dirinya. Jessi tahu, Farrel memanggil dokter untuk memeriksanya agar dirinya segera sembuh dan dirinya juga bisa kembali digunakan Farrel sesuka hati. Namun, Jessi selalu melihat ketulusan dari tindakan Farrel. Jessi tidak ingin melukai perasaannya terlalu lama. Tuhan memberikan otak untuk berpikir mana yang terbaik untuk dirinya. Namun, diri Jessi seperti terjebak. Semakin dilupakan, semakin pula Jessi ingat lelaki yang seharusnya sudah tidak menguasai diri, hati, dan juga pikirannya. "Kalau saja sekarang ini aku boleh melakukan banyak hal,

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 30 Bercak Merah

    Apapun akan Farrel lakukan demi mendapatkan hak warisannya. Ia tidak ingin soal ancaman kedua orang tuanya itu menjadi kenyataan. Selain gila dengan pelayanan Jessi yang memuaskan, Farrel jelas sangat menggilai harta warisan. Apapun akan Farrel tempuh demi sampai pada tujuannya. "Farrel!" panggil Dania saat melihat Farrel memasuki kamar. Posisi duduknya sudah sangat maksimal. Ia juga memamerkan pahanya untuk menggoda Farrel. Bahkan pergerakan tangan Dania saat mengolesi lotion begitu terlihat sensual. 'Apa salahnya menggunakan dia. Aku sudah menikahinya kan? Harus dimanfaatkan sebaik mungkin sebelum bercerai. Minimal aku harus mendapatkan anak darinya,' batin Farrel. Hatinya sudah bertekat untuk melangsungkan niatnya. "Dania." "Ya!" Dania meletakkan lotion di atas nakas. Ia beranjak, membuat penampilannya semakin jelas Farrel lihat. Dania jalan menggeyal geyolkan pinggulnya, mendekati Farrel. "Kamu butuh sesuatu?" Dania tersenyum, berusaha menawan Farrel. 'Sial! Bisa-bisa

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 29 Bulan Madu

    Mendengar suara klakson motor yang ditekan secara cepat bercampur suara teriakan, membuat Jessi menoleh kebelakang. Kejadiannya begitu cepat. Jessi ingin menghidar sepertinya tidak bisa karena di detik berikutnya, Jessi terserempet motor yang dikendarai seorang anak sekolah. Entah kecepatan seperti apa yang digunakan remaja tersebut. Padahal Jessi tidak jalan diaspal. Tapi musibah tidak bisa Jessi hindari. "Aaa ..." teriak Jessi. "Awh!" ringis Jessi karena tubuhnya sudah mendarat di tanah. Bruk. Remaja yang membawa motor terjatuh karena rem mendadak dan juga hilang keseimbangan. "Jessiii ..." teriak Bagas terkejut. Kebetulan sekali lelaki tersebut baru pulang kerja. "Ya Tuhaaannn ..." Beberapa warga yang lewat segera menolong Jessi dan remaja tadi. Bagas segera menghentikan laju motornya dan turun. Ia langsung lari menuju ke arah Jessi. "Jessi." "Mas!" Entah apa yang sekarang Jessi rasakan. Air matanya sudah jatuh karena dirinya takut terjadi sesuatu yang buruk pa

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 28 Persyaratan Warisan

    "Aku paling tidak suka membicarakan hal yang sudah pernah kita bicarakan," ucap Farrel tegas. Dania lari untuk menghalangi langkah Farrel menuju ruangan ganti. "Perempuan mana yang jadi selingkuhan kamu, hah!" "Sudah aku katakan kalau aku tidak selingkuh, Dania!" sentak Farrel tersulut emosi. "Kalau begitu lelaki mana yang jadi simpananmu." "Aku bisa membeli wanita yang aku mau, Dania. Bisa-bisanya kamu terus berpikir kalau aku ini homo." "Kamu mengelak dari dua tuduhanku, Farrel. Tapi kenapa kamu tidak menyentuhku? Aku sudah menggunakan baju seindah ini." Dania melepaskan bathrobenya. Memperlihatkan penampilannya yang menggunakan lingeri yang tadi ia gunakan di ruang kerja Farrel. "Aku dandan cantik buat kamu. Aku selalu menggunakan parfum agar kamu bisa berlama-lama dekat denganku. Tapi usahaku tidak membuatmu menatapku." "Kita sama-sama tahu, Dania. Kalau kita menikah karena rencana orang tua kita. Meski kita lama bertunangan, tapi selama ini kita jarak jauh. Aku h

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 27 Col4y

    "Apa kalian belum juga menemukan kabar Jessi?" tanya Farrel saat beberapa anak buahnya sudah berdiri di depannya. "Belum, Pak. Kami juga sedang menyusup di beberapa perusahaan besar di kota ini. Bahkan penyaluran pekerja juga coba kami kulik. Tapi kami memang belum menemukan informasi tentang nona Jessi." Farrel memijat kepalanya. Dirinya mau menghentikan pencarian, tapi Farrel merasa ragu. Hatinya mengatakan kalau dirinya harus tahu di mana Jessi sekarang. 'Dia bahkan sudah menonaktifkan rekeningnya. Dia pasti sengaja biar aku tida bisa menyogoknya agar segera menghubungi aku. Di mana kamu Jessi?' batin Farrel geram. "Apakah kami masih harus melanjutkan pencarian, Pak?" "Tentu saja," jawab Farrel cepat. "Tugas kalian memang harus mencari keberadaannya. Kalian tidak boleh berhenti mencari sampai sebelum aku perintahkan untuk berhenti," ucap tegas Farrel. "Baik, Pak." "Pergilah dan kembali lakukan tugas kalian. Gunakan cara apapun. Kalau kalian tidak bisa menemukann

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 26 Tuduhan Dania

    Dalam keadaan hamil, Jessi memilih pergi ke kota untuk datang ke bank cabang utama di kota tersebut. Beberapa hari yang lalu, Jessi sudah mendapatkan informasi persyaratan untuk bisa membuat rekening baru. Karena dirinya bukanlah warga tetap di daerah tersebut. Jessi sudah sangat yakin untuk memblokir rekeningnya. Karena dirinya tidak ingin terus menerus menerima uang Farrel secara cuma-cuma. Bahkan sekarang saja, Jessi sudah mengetahui kalau hari ini Farrel kembali mengiriminya uang. Membuat Jessi syok melihat nominal saldonya sekarang yang hampir mendekati 1 miliar. Sejak dulu, Farrel memang sangat royal pada Jessi. Selalu memberikan uang lebih jika Jessi sudah membuat Farrel benar-benar puas. Uang gaji Jessi dari perusahaan utuh. Rasanya Jessi menggunakan uang pribadinya hanya saat jajan bersama Rika atau teman lainnya. Karena saat bersama dengan Farrel, lelaki tersebutlah yang akan memenuhi apapun yang sedang mereka beli. "Selain hobby sex, dia juga hobby menghambur-ham

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 25 Ingin Pulang Ke Apartemen

    Acara pernikahan kemarin sepertinya tidak membuat rasa kantuk menyerang Farrel. Karena semalam, Farrel hanya berpura-pura memejamkan mata. Setelah Dania tidur pulas, Farrel kembali ke balkon untuk berdiam diri dan memikirkan langkah selanjutnya. Rencana Farrel, begitu semua harta warisan sudah dialihkan menjadi atas namanya, tidak sampai 1 tahun Farrel akan menyusun skenario untuk berpisah dengan Dania. Rasanya baru saja Farrel terbuai mimpi indah. Sekarang tidur nyenyaknya jadi terusik karena merasakan sebuah tangan yang meraba dadanya. Grep. 'Tumben sekali Jessi menyentuh tubuhku lebih dulu, saat bangun tidur seperti ini,' batin Farrel. Deg. Baru saja Farrel akan mencium tangan yang meraba dan telah menggugah hasratnya, tiba-tiba Farrel tersadar kalau Jessi sudah tidak bersamanya lagi. Farrel ingat kalau sekarang dirinya sudah menikah. Dania sendiri tersenyum bahagia karena Farrel merespon sentuhannya. Ia semakin merapatkan tubuhnya pada Farrel dan berharap menda

  • Teman Ranjang Sang Pewaris (Karma Cinta)   Bab 24 Pesta Pernikahan

    Derasnya air hujan hari ini, seolah menggambarkan dan menemani air mata Jessi yang tidak mau berhenti. Setiap hari Jessi selalu ingat Farrel. Rasa cinta dan benci yang terus membelenggu hati Jessi. Hari ini, entah sebab apa yang membuat hati Jessi terasa begitu sakit. Sampai membuatnya tidak bisa untuk tidak menangis. "Maafin Mama, Sayang!" Jessi mengusap perutnya. Tanpa sadar, Jessi terus berandai-andai. Kalau saja waktu itu Farrel mau menggunakan pengaman, mungkin sekarang dirinya tidak akan hamil dan dirinya tidak akan berada di sini. Kemungkinan besarnya, Jessi pasti masih bersama Farrel. Apalagi saat cuaca dingin begini. Banyak perkiraan yang Jessi pikirkan. Hingga dirinya sadar kalau semuanya ada kebaikan yang harus ia ambil. "Karena baby ada, Mama jadi berhenti untuk tidak terus menerus melakukan kesalahan." Jessi terkekeh sambil mengusap air matanya. "Bisa-bisanya Mama berpikir yang tidak-tidak. Baby adalah penyelamat dan kebaikan untuk hidup Mama. Terima kasih s

DMCA.com Protection Status