Share

Rencana Tidak Bertemu

Menyakiti. Satu kata yang diucap Elvio membuat Zoya tersenyum pahit. Jika mengingat betapa dingin dan tidak pedulinya Arvin dulu, Arvin yang sekarang jauh lebih baik. Setidaknya pria itu mengatakan dengan jelas apa maksud dan tujuannya menikahi Zoya.

Lebih mudah berhadapan dengan seseorang yang niatnya jelas daripada orang yang hanya diam dan membunuh tanpa kata.

"Ayo pulang setelah kamu menghabiskan es krim! Besok kita harus bangun pagi dan bersiap ke sekolah," ucap Zoya seraya mengusak gemas surai kelam putranya.

Elvio yang tahu jika ibunya tidak mau menjawab pertanyaannya, mengangguk dan segera memakan es krimnya. Tentu saja Zoya tidak akan mengatakan apa-apa, karena bagi wanita itu Elvio hanyalah anak berusia enam tahun yang tidak boleh memikirkan hal berat.

Setelah Elvio selesai, keduanya berjalan beriringan menuju mobil yang menunggu. Zoya membiarkan saat sopir membukakan pintu untuknya dan Elvio.

"Oh ya, El, ada yang ingin Mama katakan," ucap Zoya saat mobil yang ditumpanginy
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status