Share

Terasa Hilang

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Akan kutanyakan kalau aku punya nomor ponselnya.”

Sambil menggerutu Anna melangkahkan kaki ke ranjang sendiri. Melempar tubuh ... telentang dan menatap langit – langit kamar asrama untuk menemukan sesuatu yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya.

“Kenapa dari dulu tidak kulakukan ini,” gumam Anna tanpa sadar. Ibu jarinya bebas mengulik ponsel setelah masuk ke tampilan aplikasi.

Helios ....

Dia memasukkan sepenggal nama pada kolom pencarian. Beberapa akun muncul, kemudian Anna mencoba peruntungan dengan membuka satu persatu mulai dari deretan teratas. Nihil. Dia tidak menemukan apa pun.

“Panda, apa kau tahu nama lengkap mi ice?”

Anna belum menyerah. Segera bangkit duduk di pinggir ranjang, menghadap punggung Pandora, yang dia tahu temannya tidak mudah tertidur, terutama karena keberadaan Aceli di sana.

“Aku bertanya padamu, Panda,” ulangnya. Sedikit mengeraskan suara, tetapi saat – saat itulah Anna menyeret Pandora untuk segera berbalik badan.

“Aceli sudah tidur. Jangan berisi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
niawelia5
rindu rindu oh aku rinduuuuu
goodnovel comment avatar
Fury Destra Jihan
king akan temuin panda secepatnya
goodnovel comment avatar
flontderato
duh kangenan kangenan nih ye
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Merindukanmu

    “Om Heli sudah jemput.”Aceli melompat – lompat di tempat mengamati mobil Helios berhenti di depan gedung asrama. Pria itu berjalan keluar. Tersenyum sedikit kaku, mungkin karena apa yang dikatakan kemarin malam tidak sepenuhnya benar.Ini sudah hampir lewat jam makan siang. Dan Helios baru tiba dengan membawa buah tangan, yang seharusnya Pandora tolak, dia tidak keberatan akan keberadaan Aceli selama Kingston tidak mengganggu dan selama itu tidak mencampuri jam kerjanya di shift malam. Tetapi Anna tidak sependapat. Gadis itu menerima sekotak besar kue dari Helios sambil memamerkan senyum lebar. Tidak lupa menanyakan nama panjang pria tersebut.“Helios Danco. Aku mendapatkannya.”Sekilas bisikan Anna memberi Pandora efek geli. Dia segera mengsejajarkan tubuh setinggi Aceli untuk merapikan anak rambut yang mencuak ke depan usai ditata menjadi kepangan dua.“Aku akan merindukanmu.”Pandora mencubit pipi Aceli pelan. Kalau dilakukan dengan kasar Kingston akan marah, tapi dia lupa bahwasa

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Waktu Berhenti

    “Lepas. Aku tidak punya waktu untuk meladenimu.”Pandora berusaha keras menyingkirkan belenggu genggaman Kingston, tanpa menimbulkan kekacauan yang akan menarik perhatian semua pengunjung, terutama bagaimana dia sedang menghindari kebiasaan manager restoran dari kegiatan memantau.“Kau tidak bisa menggangguku di tempat kerja.” Setengah berbisik. Pandora tidak pernah meninggalkan sorot matanya yang tajam pada sarung tangan kulit milik Kingston—dia akan segera menemukan cara untuk terbebas.“Aku merindukanmu.”“Kau bicara omong kosong. Mengertilah, aku sedang bekerja.”Wajah Pandora mengernyit dalam, sekaligus menyayangkan beberapa pasang mata mulai menjadikannya sebagai pusat perhatian. Sebelah tangan yang lain, yang masih mendekap buku menu, digunakan untuk menarik ujung sarung tangan Kingston—yang ternyata tidak berarti apa pun. Justru sesuatu secara mengejutkan membuat Pandora beku sesaat.Bekas memar dan kulit yang terkelupas mencuak dari pergelangan tangan pria itu ketika gerakan

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Berjuang

    “Kau yakin tidak mau ikut denganku?”“Tidak, Marco. Aku bisa pulang sendiri.”Pandora tersenyum tipis ketika Marco, rekan kerja di shift malam, menyelesaikan aktivitas mengunci pintu restoran, yang ditutup satu jam lebih lama dari biasanya.“Tapi ini sudah sangat malam,” ucap Marco sambil mengantongi beberapa anak kunci ke saku celana.“Tidak apa – apa. Aku sudah terbiasa. Lagi pula jarak dari sini ke asrama kurang lebih hanya 300 m.”“Tetap saja kau masih harus berjalan kaki. Tidak ada penolakan, Pandora. Aku akan mengantarmu.”“Tidak. Apa kau lupa terakhir kali kau mengantarku pulang, dan itu sangat membuat Aluna marah. Aku tidak mau sampai kejadian lagi. Rumahmu juga tidak searah.”Cukup sekali Pandora menjadi alasan mengapa Marco ... tempo hari lalu tidak fokus bekerja. Pria itu harus melewati tendensi dan bersitegang bersama sang kekasih karena satu kecemburuan besar.“Dia sudah mengerti kalau kau rekan kerjaku.”“Begitu?” Pandora manggut – manggut, tetapi tidak lagi ... dia tida

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Bagian Tak Terduga

    “Kenapa kau terus melihatku seperti ini?” Pandora menjauhkan segelas es di tangan, heran mengamati ekspresi wajah Anna yang terlalu terjal menyorot ke arahnya. “Bukan apa – apa. Aku sedang memikirkan Mr. Nolan yang kehausan, sedangkan kau di sini dengan nikmat menyedot segelas air kelapa tanpa rasa bersalah.” Haruskah Anna bicara sejujur itu. Menyimpulkan kata – kata seolah Pandora yang paling kejam, sementara Anna tidak pernah tahu apa dan dengan alasan yang bagaimana ketika Pandora hanya menceritakan separuh kebenaran, sisanya tak pernah sanggup mengatakan alasan terbesar dari kemarahan kali ini. “Dia bukan tidak tahu apa yang bisa dikerjakan ketika haus dan lapar. Bisa pulang atau pergi membeli sesuatu yang dia butuhkan.” “Ini bukan masalah itu, Panda. Tapi tidakkah kau lihat Mr. Nolan bersedia menunggumu sepanjang malam. Kau yakin masih tidak mau memaafkannya?” Demi apa pun, tidak ada yang bisa menjabarkan perasaan Pandora sampai detik di mana dia sebenarnya tidak pernah berh

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Dramaturgi Teater

    “Karena satu dan hal lain yang masih dikerjakan Mr. Zade selaku dosen pengampuh mata kuliah dramatrugi, di Sidney selama tiga bulan ke depan. Maka untuk sementara waktu saya akan menggantikan beliau.” “Kami menggunakan sistem rolling.” “Saya akan mengajar di tiga bulan pertama sampai ujian tengah semester, kemudian Mr. Zade akan kembali mengampuh mata kuliah sampai ujian akhir.” “Tidak ada aturan berbeda di kelas saya dan Mr. Zade. 30% poin diambil dari masing – masing nilai ujian, 30% tugas, dan kehadiran 10%.” “Jika absen lebih dari tiga kali tanpa surat atau apa pun, saya tidak akan memberi kalian izin untuk mengikuti ujian. Dan itu sudah dipastikan kalian tidak akan lulus. Silakan mengulang di semester depan.” Untuk pertama kalinya Pandora tidak memiliki fokus yang baik ketika Mr. Lee ada di depan kelas. Menuturkan aturan kuliah di awal pertemuan dengan layar monitor yang sudah menyala. Tubuh dan tatapannya memang sedang di satu ruang berisikan beberapa orang, termasuk dua a

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Hadiah Permintaan

    “Selamat menikmati, Sir ....”Satu ucapan dibarengi senyum tipis yang Pandora lakukan untuk menarik langkah mundur. Dia akan segera meninggalkan kesibukan di tengah padat kedatangan tamu restoran. Secara tidak sengaja menyambar bagian lalu lalang, bertepatan dengan munculnya pria yang sedang menunduk—fokus menuntun langkah kecil itu melewati ambang pintu.Sesuatu yang berbeda. Sebuah pemandangan ajaib yang merupakan tampilan baru dari dua orang tersebut. Pandora terpaku untuk beberapa saat. Menilai Aceli seperti princess kecil dalam balutan gaun putih berkelip. Ada mahkota di bagian kepala dan rambut yang disanggul rapi, beserta manik – manik menghias menambah kesan mewah, menjadikan wajah polos demikian sangat berseri – seri.Satu lagi ....Perhatian Pandora jatuh pada pria dengan kemeja senada dan jas yang begitu kontras. Potongan rambut Kingston dan cara menyisir ke belakang membuat pria itu segar, terutama cukuran pada rahang adalah bagian dari kebiasaannya berpenampilan.Nyaris t

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Kuda Poni

    Sebuah janji telanjur dinobatkan sebagai hal terpenting di sini. Seandainya kata – kata terucap bisa ditarik kembali, maka Pandora tidak akan pernah memberikan Aceli harapan, seperti iris mata yang menatap Pandora dengan binar.“Kakak Panda, mau, kan?”“Ya. Tentu saja.”Sudut bibir Pandora melekuk getir. Dia mungkin akan memaafkan Kingston atas nama Aceli, tetapi untuk benar – benar menerima pria itu secara utuh. Pandora masih membutuhkan waktu yang panjang.“Terima kasih, Kakak Panda.”Satu tindakan manis Aceli saat melingkarkan lengan di leher Pandora secara tidak langsung menariknya berpaling ke arah Kingston. Perhatian yang tertuju begitu lekat, hingga tatapan memuja yang terlalu dalam sedikit membombardir perasaan Pandora. Dia bertanya – tanya mengapa harus dengan demikian Kingston menunjukkan ketertarikannya.“Aceli mau makan kue?”Cara yang tepat untuk menghindari segala jenis deburan dada dan menjernihkan biang gelisah adalah mengakhiri sentuhan dari Aceli.Pandora memberi sat

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Whitewhile

    Kita harus pergi .... Ketika Kingston mengucapkan kata – kata tersebut, seharusnya Pandora sudah mengerti ... dia tidak akan diberi kesempatan panjang sekadar menghindar. Sudah melontarkan banyak penolakan, tetapi pria itu ahli dalam bernegosiasi. “Sudah musim semi, Pandora.” “Kau akan menikah denganku sebentar lagi.” “Aku akan mengizinkanmu bekerja, selama kau masih sangat marah. Tapi itu hanya saat kau masih marah. Aku tahu kau belum memaafkanku. Tidak masalah dan aku tidak keberatan. Paling tidak kau mau menuruti permintaan Aceli.” Semua terucap saat – saat Aceli tidur di pangkuan Pandora. Sementara Anna telah berpamitan masuk ke asrama lebih dulu setelah Kingston menahan Pandora untuk bertahan di dalam mobil. Tidak ada alasan bagi Anna mencampuri urusan penting itu. Sebaiknya memang demikian sehingga yang terjadi adalah bagaimana Pandora dan Kingston mencari solusi bersama. “Kalau kau tahu aku masih marah, maka biarkan aku turun.” Kingston mungkin sering mengamati Pandora me

Bab terbaru

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Season Dua

    Hallo, Kakak - Kakak pembaca. Long Time No see di sini. Bagi yang belum tahu kalau kisah Hores dan Avanthe sudah muncul dan sudah bisa dibaca. Kalian boleh langsung cari saja di pencarian dengan judul 'Passionate Devil: Selir yang Terluka'."Di hari kau memutuskan untuk berubah jahat. Kau tak pernah mengajariku cara melupakan pria yang pernah sangat kukenal." -Avanthe- (Season dua: Series Demigod).Perjuangan Avanthe menghadapi kebencian Hores setelah perang dan kematian Raja Vanderox. Dengan kehadiran putri kecil-nya, apakah itu bisa mengembalikan perasaan Hores seperti sedia kala?Terkadang benci dan cinta adalah dua hal paling tak berjarak. Yuk, ikuti keseruan kisah mereka.

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Cinta dan Kebahagiaan (End)

    Ini waktunya ... sebuah perjuangan di mana cinta dan kerja sama adalah bukti paling nyata yang membawa Pandora pada titik mengagumkan. Pusat perhatiannya selalu terpaku kepada satu orang di sana; pria di atas podium dengan hak dan kerelasian terhadap kontribusi-nya sebagai seorang donatur. Kingston bicara setelah rektor memberikan sambutan pembuka hingga amanat. Sulit dimungkiri bahwa pria itu menjadi yang paling mencolok di antara civitas akademika dan siapa pun di sana. Sisiran rambut ke belakang, rapi, menambah kesan memuja. Sayup – sayup suara bisikan dari beberapa wisudawati terus menjalar sampai di pendengaran Pandora. Dia hanya bisa tersenyum tipis, dan mungkin tidak akan memberitahu Kingston, bahkan jika urusan pria itu selesai. Tidak akan memberitahu suaminya bahwa pria itu menjadi bahan gosip. Riuh tepukan tangan mengakhiri kesempatan Kingston ada di atas podium. Sorot mata spektrum itu sesaat menyorot ke arahnya. Senyum tipis, nyaris tidak terlihat, memancing Pandora memb

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Gagal

    “Terima kasih, Helios.”Akhirnya, Pandora bernapas lega setelah perjalanan menuju pulang dan macam – macam kegiatan yang menguras tenaga; dia baru saja menyelesaikan kegiatan akhir kuliah lapangan, tetapi rasanya itu semacam sebuah perpisahan besar. Ntah karena Pandora bersama Anna sepakat melakukan kegiatan praktik di perusahaan Kingston, sehingga seluruh staff penting maupun para pegawai memperlakukan-nya lebih daripada mahasiswi yang mencari ilmu. Pandora lebih yakin hal tersebut karena ulah Kingston. Pria itu tak segan menunjukkan sikap manis di hadapan semua orang. Tidak peduli gosip akan bertebaran, asal Pandora menyelesaikan studi dengan baik. Demikian sering Kingston jadikan alasan ketika Pandora berusaha membatasi kedekatan mereka saat pria itu secara mendadak tiba di kantornya.Langkah Pandora pelan menaiki undakan tangga teratas. Hal paling pertama dilakukan adalah memasuki kamar. Dia sudah sangat merindukan tiga bayi-nya yang berturut – turut menyajikan sebuah pemandangan

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Memandikan Bayi

    Pandora tidak tahu harus terpaku pada yang mana. Bayi-nya yang tenang saat dimandikan, atau suami-nya yang panas ketika sedang menggosok sabun nyaris tak berbusa di tubuh mungil Luca. Gerakan tangan Kingston luwes, menegaskan betapa pria itu mahir menjalankan perannya sebagai seorang ayah. Dia telah, pernah, terbiasa memandikan Aceli sewaktu gadis kecil itu masih begitu bayi. Dan sekarang mempraktikkannya kepada anak sendiri, sementara Pandora ... sambil – sambil belajar dia menunggu Kingston selesai.“Handuk, Kucing manis.”Pandora mengerjap cepat setelah mengguncang dirinya keluar dari lamunan. Dia menyerahkan kain yang sama mungilnya di dekat tangan Kingston. Pria itu menerima dengan tenang; mengeringkan tubuh Luca, lalu membawa bayi mungil mereka keluar dari kamar mandi.“Kapan kau akan memberiku giliran?”Mengambil posisi duduk di pinggir ranjang sambil mengamati Kingston memoles minyak di beberapa bagian tubuh Luca, termasuk di puncak kapal yang lembut itu, membuat Pandora sedik

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Menyusui

    Tengah malam suara tangis menggelegar menjadi salah satu hal paling baru yang pernah Pandora hadapi. Dia mengerjap sebentar untuk menatap langit – langit kamar temaram. Sesaat Pandora bergeser, begitu hati – hati tidak ingin membangunkan Aceli di tengah – tengah ranjang. Tubuhnya sudah bersiap akan bangun menuju keranjang bayi, tetapi satu cekalan hangat benar – benar baru menghentikan apa yang nyaris Pandora lakukan.“Biar aku saja, Kucing manis. Sebaiknya kau kembali tidur.”Sayup – sayup suara dalam Kingston diliputi langkah kaki meninggalkan ranjang. Bayangan tubuh pria itu terus berjalan, kemudian berhenti di satu titik persis perhatian Pandora tak terenggut di sana.Gerakan Kingston luwes mendekap bayi mungil mereka. Lekuk tubuh pria itu terlihat menyisir di depan meja. Kingston mungkin akan menunggu beberapa saat sampai susu perah yang disimpan di satu perangkat khusus untuk mengisi penuh ke dalam susu botol.“Bawa Luca ke sini, King.”Namun, Pandora merasa terlalu lama, sement

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Harmonis

    Hari di mana dia dipersilakan pulang, Pandora melangkahkan kaki pelan – pelan masuk ke dalam gedung mentereng. Dia sedikit terkejut ketika menemukan Chris sudah berdiri menyambut dengan hangat, lalu pria itu segera mendekat diliputi satu – satunya perhatian tertuju pada bayi mungil dan kebiasaan tidur yang begitu panjang.“Kenapa tidak memberitahuku saat kau akan melahirkan, Panda?”Mendapati Chris mengajukan pertanyaan sambil tersenyum kepada Luca. Pandora segera memindahkan perhatiannya lurus – lurus memberi Kingston isyarat. Apa yang harus mereka katakan?Kejujuran sudah dipastikan tidak akan terjadi, karena itu akan sanggup membuat Chris berpikir betapa Pandora benar – benar telah membahayakan nyawanya.“Saat aku akan melahirkan, semuanya terjadi secara tiba – tiba, Dad. Jadi baru bisa memberitahumu belakangan.”Pandora meringis usai menceritakan separuh kebenaran. Memang Luca ingin dilahirkan secara tiba – tiba. Tiba – tiba kontraksi dan tiba – tiba dia harus menghadapi peristiwa

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Bayi Luca

    Pintu kamar rawat terbuka perlahan; di mana Kingston terlihat membungkuk menurunkan tubuh Aceli dari balik punggung pria tersebut. Gadis kecil yang sepertinya malas berjalan, sehingga butuh sentuhan ajaib dari sang paman untuk membuat mereka terlihat harmonis.“Mommy Panda!”Pandora tetap menjatuhkan perhatian; mengamati derap langkah Aceli terburu mendekatinya. Kursi yang diseret menimbulkan suara gemerisik, kemudian wajah Aceli muncul setelah gadis itu menaiki kursi sekadar menunjang tubuhnya yang pendek.“Aceli sangat merindukan Mommy Panda.”Senyum menggemaskan itu tidak pernah berubah. Pandora hampir tertawa menanggapi ungkapan kalimat demikian, tetapi dia tak bisa bohong; perasaan haru yang mendesak sedikit mengguncang sisi emosional-nya. Pandora sangat – sangat merindukan Aceli. Sengaja merentangkan tangan untuk melihat bagaimana reaksi gadis kecil Kingston.Aceli antusias ingin merangkak ke atas blankar, kemudian tubuh kecilnya langsung ditangkap. Bukan Pandora. Kingston-lah s

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Menuju Akhir

    Iris hijau Pandora sekelebat menerima siraman lampu terang, dia mengerjap beberapa kali untuk membiaskan diri. Lurus – lurus mengamati, baru kemudian keningnya bertaut menyadari dia sedang berada di satu tempat berbeda. Seingatnya, hal paling terakhir bisa dia lihat adalah wajah Kingston yang begitu khawatir. Ya, pria itu yang paling terakhir ada bersamanya. Dan tiba – tiba saat dia merasa dunia kembali memberi sebuah kesempatan. Kingston pula yang sekarang sedang menawarkan tatapan lembut. Melebihi sebuah kemurnian yang pernah Pandora miliki.. Sorot mata itu teduh. Teduh sekali ke satu titik, turun sedikit di samping Pandora.“King ...,” panggil Pandora, tidak tahu mengapa akhirnya membuat Kingston seperti tersentak. Barangkali Kingston sedang melamunkan sesuatu, tetapi reaksinya begitu tak terduga ketika pria itu diam, seolah berjuang mengumpulkan informasi, yang salah – salah tidak pernah dipikirkan sebelumnya.Untuk waktu cukup lama Pandora masih harus menunggu. Tak sadar di satu

  • Tawanan Pria Setengah Dewa   Pertemuan Baru

    “Tuan ....”“Maaf, Tuan. Tubuh Anda tidak bisa menerima jarum suntik.”Kata – kata sang perawat menyeret perhatian Kingston untuk terguncang. Saat memikirkan bagaimana keadaan Pandora, itu membuatnya hilang cukup lama. Sekarang, setelah menyadari wanita yang ingin mengambil darahnya hanya melakukan hal sia – sia. Kingston tidak mengatakan apa pun, selain membiarkan kebekuan di urat nadi tangannya; yang tak terjamah, benar – benar bisa menerima benda asing menerobos ke dalam.Jarum tajam mulai berfungsi. Kingston terus terpaku pada aliran darah yang bergerak melalui selang. Darahnya akan diberikan kepada Pandora. Ini memang sebuah keputusan penuh tekad. Tidak tahu bagaimana selanjutnya. Kingston berharap darah yang dia donorkan tidak akan mempengaruhi tubuh Pandora. Itu adalah kemungkinan paling kecil. Kalaupun ada harga yang harus diterima. Hanya diharapkan Pandora tidak akan menua. Itu saja.“Anda mungkin akan sedikit merasa pusing, Tuan. Beristirahatlah sebentar.”Wanita yang baru s

DMCA.com Protection Status