Share

Bab 90

Tiga puluh menit sebelumnya.

"Apa kau bilang?!" tanya Kayn dengan nada marah sekaligus terkejut setelah mendengar ungkapan dari Rainon.

Rainon menatap ke arah Kayn dengan ekspresi datar dan tidak merasa takut bahkan tegang dengan bentakan yang di terima olehnya dari Kayn.

"Saya hanya jujur, Tuan. Maaf jika perkataan saya sudah, keterlaluan," ujar Rainon.

Kayn menghela napas sembari memegangi kepalanya dan memejamkan matanya. "Aku benar-benar, bisa–gila.."

"Anda memang sudah gila, Tuan," balas Rainon dengan cepat.

Kayn membuka kelopak matanya perlahan dan terdiam sesaat sebelum kembali menatap ke arah Rainon dengan tatapan sayu.

"Kau benar, Rainon. Aku–sudah–gila, sesaat. Terima kasih sudah jujur," ujar Kayn.

Rainon terheran-heran dengan balasan dari Kayn lalu terkekeh pelan. "Tuan ini ada-ada saja, ya.."

Kayn kembali duduk di kursi kerjanya dan terus memegangi kepalanya sembari memijatnya perlahan untuk membuat pikirannya sedikit rileks.

"Sudahlah, katakan saja apa solusinya, Rainon..
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status