Share

262. Kabar Meragukan

“Syur... Syuar... Cebyur...”

Suara ricuh ombak besar mulai merendam area di sekitar.

Suara memekakan itu berasal dari sejumlah besar cairan merah yang menggulung di udara.

Cairan itu adalah serangan yang dilancarkan oleh paruh baya yang merupakan ayah Luruih di saat sebelumnya. Ombak besar itu kini bergerak dengan cepat menuju ke satu arah yang tidak jauh.

Abar yang melihat ombak besar itu bergegas ke arahnya hanya bisa pucat pasi di buatnya. Jelas bahwa tampilan ombak itu begitu menakutkan.

Bahkan kelompok orang di sekitar yang tahu bahwa ombak itu tidak mengarahkan serangan ke arah mereka, tetap saja pucat pasi tidak kurang dari Abar setelah melihat keagungannya.

“Sungguh layak menjadi kepala keluarga besar...” kata Surya takjub.

Dengan ini Surya lagi-lagi menggunakan pedang yang di tancapkan ke tanah sebagai pondasi untuk dirinya agar tidak terbang akibat dampak serangan yang telah di lancarkan.

Sementara setiap orang di tempat itu menjadi pucat karena ketakutan, sosok paruh baya i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status