Share

254. Ledakan!

Penulis: Ampas tahu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-18 22:41:19

Di udara, kini tengah mengambang sebuah kepala beruang besar yang terbentuk dari bebatuan dan juga pasir.

Kepala beruang itu tampil begitu hidup saat meraung keras ke udara.

Aura yang dipancarkan sosok kepala beruang itu sedikit gelap ketika samar-samar perasaan sombong mulai terasa keluar dari bentuk kehidupannya.

Kelompok orang yang tengah menjaga tubuh mereka agar bisa selamat dari gelombang kejut tak terlihat itu hanya bisa menatap dengan melongo ke arah kepala beruang itu.

Kelompok orang itu hanya bisa bertanya dalam hati ketika melihat tampilan kepala beruang itu.

“Apakah dia sudah gila?”

“Mengapa dia terlalu percaya diri mencoba menyerang kepala keluarga Ommbak?”

“Sunggu anak yang tak tahu seberapa luasnya lagit!”

Kelompok orang di sekitar meski telah merasakan kekuatan dahsyat dari anak itu sebelumnya, tetap saja mereka mengejek ke arahnya.

Jelas bahwa pemikiran anak itu tidak masuk akal dan begitu naif, seolah otak-nya belum berkembang dengan sempurna.

Sekarang di pusat area
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Taring Putih Dari Barat   255. Telur Hitam

    Di sebuah area yang ada di kota Bukit curam, sebuah cahaya menyilaukan mulia menutupi segala arah yang ada di area sekitar. Di saat yang bersamaan juga, sejumlah besar air tampak mempercepat laju mereka untuk membentuk sebuah kubah yang besar. Melihat hal ini dari kejauhan, kelompok orang yang sudah terbaring buruk di tanah hanya bisa menjadi negri. Tampilan yang mereka lihat sekarang begitu menakutkan seperti badai yang akan memunculkan tsunami setelahnya. Di tengah-tengah area itu, seoang paruh baya tampak mengangkat tangannya dengan begitu lurus menunjuk ke udara. Paruh baya itu berdiri dengan begitu kokoh ketika dia memaksakan kekuatannya untuk tetap bangkit meski tekanan yang dia rasakan begitu tidak masuk akal sampai-sampai kakinya menjadi lemas saat bergetar. “Sila!!!” kutuk paruh baya itu menggertakan giginya. Sementara orang di area sekitar tampak berubah ekspresi menjadi buruk, ada sebuah hal kontras yang terlihat di satu sudut area itu. ada seorang pemuda yang terseny

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • Taring Putih Dari Barat   256. Bola transparan

    “Arghhhhh!”Sebuah teriakan yang tidak mengenakan mulai terdengar di sela-sela suara ricuh yang membuat takut sekelompok orang di sekitar.Sosok yang berteriak itu tampak begitu menyedihkan saat dia mengangkat kedua tangannya menunjuk ke arah langit.Sosok yang sedang menembak langit itu merupakan ayah dari pemuda yang dipanggil Luruih sebelumnya, dia hanya mencoba untuk menyelamatkan anaknya dari cengkraman tipu muslihat dari sosok gila yang berada tak jauh darinya.Dan kini paruh baya itu lah yang terjebak oleh tipu muslihat sosok gila itu.Meskipun dia sudah tahu sebenarnya apa yang terjadi, sosok paruh baya itu masih tidak bisa menenangkan dirinya sendiri.Bagaimana tidak, hal yang telah di sembunyikan pihak lain di dalam serangannya sebelumnya merupakan sesuatu yang begitu menakutkan untuk di pegang seorang bocah naif.Meski begitu kesal terhadap sosok orang yang memberikan benda berbahaya itu pada anak yang tak masuk akal itu, paruh baya itu tidak punya kemewahan untuk mengeluh

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • Taring Putih Dari Barat   257. Ombak Darah

    Di suatu area yang ada di kota Bukit curam, sejumlah cahaya kuning menyilaukan mulai tumpah ke segala arah di area itu.Kelompok orang yang ada di bawah bola cahaya itu hanya bisa menghalangi mata mereka agar tidak terkena cahaya itu.Sosok paruh baya sebelumnya yang sudah membuat perisai untuk dirinya dan orang di sekitar tampak bertekad saat meremas udara kosong yang ada di tangannya.Dengan gestur itu, sejumlah pusaran air mulai terbentuk di sejumlah retakan yang ada di sekitar bola terasanpara yang telah dibuatnya saat sebelumnya.Tampak tidak peduli sama sekali dengan usaha menghalangi dari pihak lain, cahaya kuning itu terus saja merembet ke segala arah dengan tak karuan.Samar-samar uap putih mulai muncul di perisai air itu ketika cahaya mulai menyala semakin terang.Tampilan ini begitu buruk seperti air yang telah di bakar oleh api panas dalam waktu yang cukup lama.Dengan ini orang di sekitar jelas samar-samar bisa menebak bahwa cahaya itu begitu panas dan dapat membunuh mer

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • Taring Putih Dari Barat   258. Meledakkan Darah

    Di sebuah area gelap yang ada di kota Bukit curam, sejumlah air berwarna merah terus saja bergerak naik ke atas mencoba untuk membuat sebuah bola warna merah yang besar.Adegan ini terus saja berlanjut hingga akhirnya bola berwarna merah darah itu benar-benar menutupi setiap sisi dari bola transparan yang telah ada sejak sebelumnya.Setelah merasa cukup, sosok paruh baya yang telah memuntahkan sejumlah darah sebelumnya itu pun mulai berhenti kemudian mendongak dengan tatapan bangga.Jelas dia begitu percaya diri dengan kekuatan yang baru saja ditampilkannya.Dengan ini paruh baya itu menggelap darah yang ada di bibirnya dengan senyum sombong penuh percaya diri.“Mari kita lihat, apakah masih ada yang berani meremehkan ku setelah ini!” kata sosok itu mengejek saat karakternya berubah seratus delapan puluh derajat dari karakternya sebelumnya.Jelas karakter dingin dan juga tenang dari sosok paruh baya sebelumnya telah digantikan oleh sifat sombong dan haus darah.Namun meski begitu, pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • Taring Putih Dari Barat   259. Pengecut

    Area kacau dengan sejumlah genangan air berwarna merah darah tampil begitu buruk di salah satu sudut kota Bukit curam.Tempat itu begitu menyeramkan saat tampil dengan suasana gelap meski masih dalam keadaan siang hari. Di area itu juga terlihat sekelompok orang yang terbaring buruk di tanah secara tak beraturan. Ini semua menambah kesan menyeramkan yang terasa di tempat itu.Sementara itu, ada sosok paruh baya yang dengan santainya berjalan di daerah itu. dia bahkan tampil tidak peduli saat wajahnya tersenyum puas meski tubuhnya telah berlumur dengan sejumlah darah.Sosok paruh baya itu jelas merupakan ayah dari Luruih, pemuda yang sedang terbaring nyaman di tanah. namun entah mengapa, aura dan tampilan yang dibawa sosok paruh baya itu saat berjalan begitu berbeda dengan tampilannya yang tenang dan dingin saat sebelumnya.“Hahahahaha aku... sudah.. tidak sabar untuk bermain-main dengan mu...” kata sosok paruh baya itu dengan suara pelan.Sosok paruh baya itu terus saja berjalan ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-20
  • Taring Putih Dari Barat   260. Tamparan

    Di sebuah area yang kacau, sebuah tawa histeris terdengar menakutkan saat memenuhi area gelap itu.Sosok paruh baya yang sedang berdiri menjambak rambut seorang pemuda tampak begitu puas karena satu alasan.Setelah paruh baya itu terus tertawa hingga beberapa saat, ayah dari Luruih itu akhirnya berhenti tertawa dengan tampilan yang tersengal-sengal.Jelas bahwa paruh baya itu tertawa begitu lepas hingga dia kehabisan nafasnya.Sesaat setelah sosok paruh baya itu selesai tertawa, sebuah suara datar yang malas mulai terdengar di keheningan.“Apakah kau sudah selesai tertawa pak tua aneh?” suara itu begitu tenang dan juga biasa.Sosok paruh baya yang mendengar hal ini hanya bisa melihat ke arah sumber suara dengan tidak percaya.Sosok yang berbicara dengan sombong itu adalah pemuda angkuh yang baru saja ngompol dan dipermalukan olehnya.Sikap pemuda itu begitu pengecut di saat sebelumnya, namun kini tampaknya sosok pemuda aneh itu sudah kembali ke sifat aslinya.Dengan ini kelompok orang

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-20
  • Taring Putih Dari Barat   261. Akhir Permainan

    “Duar!”“Duar!”Suara petir menggelegar mulai muncul di langit gelap yang tertutup dengan tirai warna merah.Penutup langit warna merah itu merupakan sebuah pelindung yang telah dibuat oleh paruh baya ayah si Luruih di saat sebelumnya. Sosok itu menggunakan perisai itu untuk menyelamatkan orang sekitar dari dampak serangan.Kini setelah ledakan terakhir selesai, perisai itu terus saja menggantung di langit membuat area itu menjadi gelap.Setelah beberapa waktu mengambang di udara, akhirnya perisai merah itu mulai bergerak membentuk partikel air kental yang akhirnya berubah menjadi awan.Saat awan saling bertabrakan, dengan ini Guntur dan kilat akhirnya diciptakan.“Wiswesswiswsiisisisiwwseiswiewie.” Paruh baya itu komat kamit dengan tidak jelas.Namun meski terdengar tidak jelas, sosok itu tampil begitu khusyuk layaknya orang berdoa.Abar yang masih tertanam di tanah entah mengapa menjadi semakin ngeri dibuatnya.Entah kebetulan atau bukan, lehernya yang tidak terbenam di tanah tiba-t

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-20
  • Taring Putih Dari Barat   262. Kabar Meragukan

    “Syur... Syuar... Cebyur...”Suara ricuh ombak besar mulai merendam area di sekitar.Suara memekakan itu berasal dari sejumlah besar cairan merah yang menggulung di udara.Cairan itu adalah serangan yang dilancarkan oleh paruh baya yang merupakan ayah Luruih di saat sebelumnya. Ombak besar itu kini bergerak dengan cepat menuju ke satu arah yang tidak jauh.Abar yang melihat ombak besar itu bergegas ke arahnya hanya bisa pucat pasi di buatnya. Jelas bahwa tampilan ombak itu begitu menakutkan.Bahkan kelompok orang di sekitar yang tahu bahwa ombak itu tidak mengarahkan serangan ke arah mereka, tetap saja pucat pasi tidak kurang dari Abar setelah melihat keagungannya.“Sungguh layak menjadi kepala keluarga besar...” kata Surya takjub.Dengan ini Surya lagi-lagi menggunakan pedang yang di tancapkan ke tanah sebagai pondasi untuk dirinya agar tidak terbang akibat dampak serangan yang telah di lancarkan.Sementara setiap orang di tempat itu menjadi pucat karena ketakutan, sosok paruh baya i

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-20

Bab terbaru

  • Taring Putih Dari Barat   380. Kesakitan

    “Argh!!!”Seorang pemuda berbadan tegap kini tengah meringkuk buruk di tanah. Sosok itu terus saja bergetar dengan hebat seolah tak terima atas rasa sakit yang dirasakannya.Badan tubuh sosok pemuda tegap itu menegang dengan warna merah merona seperti kepiting rebus yang telah dimasak dalam waktu yang lama.Urat-urat tubuhnya yang sudah menonjol sejak awal kini mulai menggeliat seperti cacing yang menginvasi daging di bawah kulitnya.Semakin lama Surya meringkuk dengan gelisah di tanah, semakin pula rasa sakit yang aneh itu menyiksa tubuhnya.Samar-samar Surya menebak bahwa hal yang telah muncul di punggung tangannya adalah sebuah masalah yang dihasilkan setelah dia bersentuhan dengan mayat milik Abar sebelumnya.Hanya pemuda itulah yang terkait dengan beruang, dengan ini, tato beruang yang muncul di punggung tangan Surya jelas berasal darinya.Dengan ini Surya sedikit merasa pahit di mulutnya, dia menyesal karena telah terlalu serakah menjarah mayat pihak lain sebelumnya.Namun meski

  • Taring Putih Dari Barat   379. Tato Misterius

    Surya yang telah begitu susah payah melawan kelompok organisasi kejam sebelumnya sama sekali tak ingin merugi.Pemuda yang memiliki badan kokoh itu langsung saja bergerak maju ke arah badan mayat kelompok orang yang telah dibunuhnya sebelumnya.Hal itu terus saja berlanjut hingga akhirnya Surya sampai di tubuh Abar yang tanpa kepala.Dengan pergerakan ringan, Surya langsung saja menggeledah tubuh pihak lain tanpa sedikitpun sopan santun.Pada awalnya Surya bisa mencari dengan begitu mudahnya seolah tengah melakukan hal yang remeh, namun beberapa saat kemudian, ada sebuah gejolak aneh yang muncul dari tubuh tanpa kepala milik Abar.Surya yang begitu dekat dengan tubuh pihak lain merasakan Krisis yang aneh.Pemuda itu sama sekali tak percaya bahwa mayat tanpa kepala itu bisa mengancam Surya, namun seiring berjalannya waktu, perasaan mencekam dan krisis itu teru saja menebal membuat Surya tak enak hati.Surya akhirnya menjauh karena dia ingat bahwa instingnya begitu jarang memiliki kesal

  • Taring Putih Dari Barat   378. Pembunuhan

    “Badum… badum… badum…” Suara detak jantung yang begitu keras terdengar di dada seorang pemuda kacau. Sosok pemuda itu tak lain adalah Abar yang tengah melihat ke arah seorang pria yang memiliki usia yang hampir sama dengannya. Abar melihat pihak lain dengan begitu takut seolah pihak lain telah menanamkan trauma mendalam kepadanya. Tubuh abar begitu layu, ingin sekali meleleh dan jatuh ke tanah meskipun dia sudah terduduk dengan kacau sekarang. “Tuk tak tuk…” Suara langkah kaki yang pelan dan ringan terdengar seperti teriakan monster di telinga Abar, pemuda kacau itu terus saja menyusut saat suara langkah kaki yang ringan itu semakin jelas di telinganya. Abar bisa melihat dengan jelas senyum hangat dari pemuda tegap yang tengah berjalan ke arahnya. Meskipun terlihat begitu bersahabat, entah mengapa Abar begitu enggan melihat senyum cerah yang ditampilkan oleh pihak lain. Hal ini terus saja membuat Abar frustasi, karena putus asa, pemuda kacau itu mulai membuka mulut untuk bersua

  • Taring Putih Dari Barat   377. Ketakutan  

    “Swoosh~” “Dum… dum… dum…” Suara ricuh terus saja bermunculan saat dua telapak tangan yang mirip saling berbenturan. Kedua telapak tangan dari dua belah pihak itu tampak mirip namun berbeda. Hal ini seolah telapak tangan itu milik dua orang yang bersaudara. “Bahkan kekuatannya sama!” teriak Kakhi berseru kaget. Kakhi pada awalnya berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Bagaimana bisa musuh yang belum pernah ditemui bisa menggunakan serangan yang mirip bahkan hampir sama dengan serangan yang telah didapat kelompoknya. Namun sekarang, setelah kakhi melihat dengan jelas aura dan juga dampak serangan, sosok itu hanya bisa bertanya dalam hati. “Apa maksud conqu suci? Apakah kita sedang dipermainkan?” katanya kesal menatap kedepan. Kedua raksasa besar itu terus saja beradu, mereka begitu sengit karena memiliki kekuatan yang hampir sama, namun meskipun begitu tetap saja ada celah kecil antara kekuatan keduanya. Di saat seperti ini, perbedaan yang sangat kecil sekalipun bisa berdampak

  • Taring Putih Dari Barat    376. Konfrontasi Langsung 

    Serangan demi serangan mulai bergerak dengan indah dan kacau menuju ke satu arah, bersamamaan dengan kilau-kilau yang memukau itu, sejumlah besar suara ricuh mulai mengacaukan are sekitar. Seolah sebuah badai akan terjadi, debu-debu dan pepohonan di sekitar mulai terangkat akibat momentum yang diciptakan. Sekelompok orang yang tampak menyerang dengan sembarangan itu kini membentuk sebuah pola yang rumit namun beraturan. Kelompok itu kini melakukan serangan formasi yang telah mereka latih sebelumnya, kini bahkan momentum yang ditunjukkan kelompok orang itu benar-benar seperti monster kuno yang menakutkan. Surya yang melihat hal ini dari kejauhan jelas takjub dan juga terkejut, dia tak pernah membayangkan akan melihat hal yang begitu hebat menyerang ke arahnya. Samar-samar ada gambaran seorang laki-laki putih bersih dengan sepasang sayap indah yang mulai menerjang ke arah Surya. Hal itu terlihat sangat kuat! Namun meskipun begitu, Surya sama sekali tak mengendur. Pemuda berbadan t

  • Taring Putih Dari Barat   375. Serang!

    “Swosh!”Suara deru angin mulai terdengar saat seorang pemuda melesat dengan kencang menuju ke satu arah.Setelah beberapa saat melesat, sebuah suara benda jatuh mulai terdengar di telinga sekelompok orang di sekitar.“Pluk.”Suara itu tidak begitu besar dan juga sangat terendam, namun meskipun begitu, suara jatuhan itu bisa didengar dengan jelas oleh setiap orang.Kelompok yang sudah lama terpaku melihat ke arah belakang mereka hanya bisa menajamkan mata seolah tak percaya.Sosok yang membawa Abar di tempat ini telah benar-benar kehilangan kepala, di sebelah Abar hanya menyisakan seorang sosok tanpa kepala.“Pluk!”Seolah batu kecil yang bisa membuat seluruh gunung es menjadi longsor, suara kecil jatuhan yang baru saja terdengar itu membuat hati setiap orang yang ada di area sekitar menjadi runtuh.Suara terjatuh itu jelas berasal dari tubuh tanpa kepala sebelumnya.Abar yang juga tersadar akan hal ini hanya bisa melihat ke arah mayat tanpa kepala yang ada di dekatnya dengan tatapn t

  • Taring Putih Dari Barat   374. Sangkar

    Abar dan sosok lain yang ada di sebelahnya tampak mematung saat melihat sekelompok orang yang tengah berlari tidak jauh dari dirinya.Abar pada awalnya berpikir bahwa teriakan sebelumnya adalah kode atau semacam teriakan serangan khusus, namun setelah melihat sekelompok orang yang berlari menjauh dan tak berniat untuk menyerang, hanya membuat Abar menjadi terpana.“Apa situasinya?” Abar tanpa sadar bergumam sendiri.Sosok yang sedari tadi berada di sebelah Abar juga tampak bingung, dia juga ingin bertanya hal yang sama dengan apa yang baru saja di gumamkan Abar sebelumnya. Namun hal itu terhenti karena sebuah batu yang ada di tangannya mulai bergetar.Sosok yang memegang batu itu mulai melihat isi pesan dari batu itu dengan wajah yang aneh, seolah ada hal yang mengganggu pikirannya.Setelah beberapa saat melihat isi pesan dari batu komunikasi miliknya, sosok yang tampil dengan wajah aneh itu tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.Sosok itu langsung saja berlari dengan gila-gilaan saat

  • Taring Putih Dari Barat   373. Mundur!

    Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena

  • Taring Putih Dari Barat   372. Abar Takut

    Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga

DMCA.com Protection Status