Share

Bab 14

Penulis: Putri Tidur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-31 10:30:15

Di dalam kelas.

Adelia, Renata dan Putri menertawakan wajah Sisil yang memerah malu tadi saat akan menjebak Adelia.

"Itu namamya senjata makan tuan, Del. Hahahhahahaha," Renata tertawa lepas sampai Renata hampir menangis sedang Putri menahan pipinya yang terasa pegal.

Saat bel masuk akan berbunyi, Dimas masuk lebih dulu ke dalam kelas untuk mengecek keadaan Adelia karena tadi Dimas mendengar dari seseorang jika Sisil memarahi Adelia.

"Wah ... Wah ... Bidadariku makan apa?" Dimas mulai bercanda dan mengeluarkan sisi buayanya saat berada di dekat Adelia.

"Halah, basi kamu tuh, Mas. Gaya banget bidadari segala," ujar Putri bercanda.

"Ckk, sirik aja nih jomblo dua," sahut Dimas tak mau kalah hingga membuat Adelia terkekeh geli.

"Uda, bel uda bunyi tuh. Duduk di tempat kalian masing-masing. Bentar lagi anak-anak bakal masuk," ujar Adelia salah tingkah.

"Cieee ada yang salting, baper ya ...." Goda Dimas sembari berlalu duduk di kursinya yang berada tepat di belakang Adelia.

Di temp
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 15

    Setelah dipikir-pikir keputusan Yola dan Abimanyu sedikit lebih menguntungkan untuk Raden yang akan lebih bebas kedepannya tanpa pengawasan Raja. Sedangkan Raja menjadi khawatir pada Adelia karena harus hidup berdua satu atap dengan Niko si pria brengsek. Padahal Clara masih sangat polos dan baik. Tapi apa boleh buat, Raja harus sadar dengan status dan tugasnya. Raja tidak boleh melibatkan perasaannya dalam bekerja walaupun mereka menganggap Raja adalah bagian dari keluarga mereka. Di dalam kamar Raden, Adelia menghubungi bundanya sembari menangis. Adelia tidak ingin tinggal berdua bersama dengan Raden karena Adelia masih sangat takut pada Raden. "Bunda, Adel tinggal sama Ayah dan Bunda aja ya. Adel gak mau tinggal berdua sama Tuan Muda. Nanti gimana Adel sekolah sama makannya? Adel kan gak bisa masak, Bunda." Adelia terus merengek pada Yulia agar Adelia bisa kembali ke rumah Yulia. Tapi Yulia berusaha menguatkan putri tunggalnya agar mau pindah ke rumah baru mereka besok.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 16

    Hari ini selama jam pelajaran sekolah Adelia terus murung dan tidak banyak bicara, tidak seperti biasanya. Bahkan Adelia diam saja saat Sisil berulah padanya hingga Sisil menyerah karena tidak mendapat respon. Perasaan kesal Adelia semakin bertambah setelah guru menegurnya akibat tidak mengerjakan tugas rumah dan ini kali pertama Adelia mendapat teguran akibat hal tersebut. Suasana kelas menjadi agak sepi dan juga mendung. Tidak ada orang yang berani berbicara pada si primadona satu ini lebih dulu jika ekspresi Adelia sudah seperti itu. Bahkan Dimas yang biasa menggoda Adelia pun tidak berani berbicara padanya saat mata Adelia menatap tak suka kepadanya. Semua teman sekelas Adelia hari ini mendadak menjadi detektif untuk menyelidiki hilangnya matahari yang biasa memancar dari wajah cantik gadis ceria itu. Mereka penasaran, curiga namun juga khawatir. Bukan tanpa sebab, bahkan jika Adelia marah, mereka masih terbiasa melihatnya menunjukkan ekspresi seperti itu. Bahkan banyak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 17

    Abimanyu menghubungi Yola dan melaporkan jika rumah baru Niko dan Clara sudah siap. Setelah mendengar laporan dari Abimanyu, mereka berempat segera bersiap-siap untuk berangkat ke sana. Disepanjang perjalanan, Clara dilanda kekhawatiran dan juga gugup. Ini kali pertama untuk Clara tinggal tanpa pengawasan orang tua, apalagi tinggal bersama pria seperti Niko. Kenapa harus Niko? Bukankah akan lebih baik jika itu adalah Raja? Clara menghela napas untuk mengontrol diri agar tetap stabil dan normal. Bukan hanya Clara, sebenarnya ini juga cukup sulit untuk orang tua Clara ataupun Niko. Tapi mereka harus melakukan ini agar Niko bisa berkembang menjadi lebih dewasa dalam bersikap ataupun berpikir. Jarak dari rumah Yola ke perumahan yang akan Clara dan Niko tempati hanya membutuhkan waktu 40-50 menit perjalanan tanpa macet. Dan itu adalah jarak tempu waktu tercepat untuk tinggal di kota Jakarta yang selalu macat. Tidak sulit untuk mencari lokasi perumahan yang cukup elit ini di kota Jak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 18

    Niko menghela napas kesal melihat tingkah polos Clara yang cukup menggemaskan. "Aku bilang bantu aku pindahkan barangku ke kamar sebelah. Kita akan tidur di kemar yang terpisah agar kamu lebih aman. Aku tau kamu takut kan aku melakukan sesuatu padamu?" "Baik," singkat Clara segera berlalu sembari sedikit berlari. Niko yang ternyata masih penasaran melihat ke luar jendela namun tidak dapat menemukan apapun. "Siapa yang dia lihat?" Niko bertanya-tanya sembari berkacak pinggang. Di sisi lain, Raja tidak tau jika Clara dan Niko sudah pindah ke rumah baru mereka. Hal ini sengaja Yola rahasiakan dari Raja, agar Niko tidak punya kesempatan untuk memanfaatkan Raja demi kesenangannya. Malam hari. Di meja makan di rumah Yola hanya ada mereka bertiga. Raja terus melihat ke anak tangga dengan wajah bingung lalu menatap wajah Abimanyu dan Yola secara bergantian. "Kenapa kamu kelihatan begitu bingung, Raja?" tanya Yola yang paham dengan ekspresi wajah bingung Raja. "Kabar baik, Niko dan Cl

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 19

    "Anak-anak jaman sekarang sudah seperti orang gila saat sudah memegang ponsel." Niko menggerutu kesal tapi Clara tidak mendengarnya hingga semakin membuatnya kesal. Sesuai permintaan Clara, Niko menurunkan Clara di pinggir jalan yang tidak jauh dari sekolahnya. Sepertinya Niko mulai paham kenapa Clara selalu bersikap sembunyi-sembunyi seperti ini. Sebelum turun dari mobil, Niko menahan tangan Clara dan memberinya tugas mulia. "Tunggu, aku suamimu. Maka dari itu kamu harus menghormatiku dan mematuhi perintahku. Sekarang kamu harus cium tanganku saat kamu ingin pergi." Tanpa malu Niko berbicara yang membuat Clara bingung. Cuppp... Clara berlari setelah mencium tangan Niko sedang Niko terdiam terpaku menatap tak percaya ke tangannya dengan wajah memerah. Padahal biasanya Niko sudah melakukan lebih dari ini dengan Stevani, tapi dengan Clara mencium tangannya saja bisa membuat jantung Niko berdegup kencang seakan ingin melompat dari tempatnya. Jangan lebay! Niko segera melajukan mo

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 20

    Clara menelpon Raja karena telah pergi Terlalu lama. Namun Raja sengaja tidak menjawabnya karena sudah akan sampai ke kursi yang mereka tempati. Sedang Sisil pulang dengan wajah ketakutan. "Maaf menunggu lama, ayo silahkan makan." Raja terkejut ternyata Clara menunggunya kembali dan sama sekali belum menyentuh makanannya. Sangat sopan dan beretika! Clara tersenyum dan mulai memakan makanannya. Jika ada orang lain yang melihat mereka mungkin akan mengira jika Raja dan Clara berpacaran. Selesai makan, Raja mengantarkan Clara pulang dan kembali ke kantor untuk memanasi Niko. Malam hari. Tidak biasanya Niko belum pulang terlambat seperti ini. Karena Clara menunggu Niko cukup lama, jadi Clara memutuskan untuk makan malam seorang diri. Clara juga tidak ingin mengganggunya dengan menelponnya. Lagi pula tadi pagi, Niko mengatakan jika dirinya mungkin akan pulang larut malam atau tidak pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 21

    Niko menelpon Raja dan memaki habisnya tanpa membiarkan Raja memberikan alasannya."Hei, dasar sialan! Beraninya kau membawa istriku pergi tanpa ijin dariku dan membohonginya!""Bukan kah tadi pagi anda sudah mengatakan jika saya membiarkan anda berhubungan dengan model majalah dewasa itu, anda akan memberikan gadis manis itu pada saya?" jawab Raja dengan tenang seakan tau jika hal ini pasti akan terjadi."Benar, tapi harusnya kamu memberitahuku dasar sialan! Bagaimana jika saat kamu membawanya pergi, orang tuaku datang?""Aku menginginkannya. Jadi anda mau apa?" Niko semakin menggila saat Raja dengan terus terang mengatakan menginginkan istrinya."Lagi pula dia masih virgin, 'kan? Itu bonus yang cocok untukku," ujar Niko memanas-manasi Niko."Enak saja! Aku tidak akan memberikannya padamu!""Lalu saya akan melaporkan hal ini pada Tuan dan Nyonya. Bagaimana?"Pranggg!Niko melemparkan ponselnya hingga membuat ponselnya hancur tak berbentuk."Ahhhh, dasar sialan! Aku tidak akan melepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 22

    Niko mengantarkan Stevani ke depan pintu dan memberikannya kecupan sebagai tanda perpisahan. Setelah mobil Stevani menghilang dari pandangan, Niko segera pergi ke kamar Clara untuk melakukan sesuatu. Tok ... Tok ... Tok ... "Clara, buka pintu sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ujar Niko sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar Clara. Clara membuka sedikit pintu kamarnya dan mengeluarkan sedikit kepalanya untuk mengintip dan tetap masih menahan pintu agar tidak terbuka. "Ada apa?" Clara bertanya tanpa ingin keluar. "Kamu lupa atas kewajibanmu ya? Kamu tadi tidak menyiapkan sarapan." Niko beralasan. "Lalu? Bukan kah anda bisa beli sarapan sendiri?" "Hei, kamu itu istriku. Bersikap yang sopan." "Oh ya, kata apa yang anda pikir aku mengatakannya secara tidak sopan?" "Kalau tidak ada hal lain, jangan ganggu aku. Aku mau belajar," ujar Clara menu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09

Bab terbaru

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Final Ending

    Raja mulai menikmati waktunya saat ini bersama Kania dengan saling menyalurkan hasrat yang sempat tertahan sebelumnya.Tanpa melepas panggutannya Raja mulai membuka kancing baju Kania satu persatu. Kania yang kaget hanya tersentak sejenak dan melepaskan panggutan mereka namun kembali menyesap menikmati manisnya bibir Raja sembari memejamkan mata.Selesai dengan pemanasan singkat, Raja membawa Kania masuk ke dalam kamar dengan menggendongnya dari arah depan sedang Kania menyilangkan kakinya di punggung Raja untuk melanjutkan aktivitas halalnya.Raja membaringkan tubuh Kania dengan lembut ke atas ranjang dan mulai mengungkung Kania.Kania mulai bergetar geli saat bibir Raja berjalan dari dagunya ke leher lalu berhenti di atas gunung kembar milik Kania dan Raja bisa merasakan getaran tak biasa itu.Kania memejamkan mata sembari mwnggigit bibir bawahnya menikmati setiap sentuhan yang Raja berikan padanya.Tubuh Kania kini menggelinjang tegang dengan dada membusung saat tangan Raja dengan

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-1

    "Yasudah, kamu tunggu disini. Aku akan segera kembali membawa makanan dan juga pakaian untukmu." Raja segera berlalu setelah memakai kembali pakaiannya dan meninggalkan Kania sendirian di dalam kamar hanya dengan handuk."Oke," singkat Kania membenarkan posisi handuknya.Kania tidak tahu harus memanggil Raja dengan sebutan apa sekarang karena sebelumnya Raja memarahinya karena masih menggunakan panggilan secara formal pada Raja.Sembari menunggu Raja datang, Kania keluar dari kamarnya masih dengan menggunakan handuk untuk melihat-lihat isi rumah yang tidak begitu besar tersebut."Apa yang kamu lakukan?" tanya Raja yang muncul tiba-tiba di belakang Kania dan mengejutkan Kania yang asik melihat-lihat lukisan yang terpajang di sekitar kamar."Ah itu, aku, aku cuman lihat-lihat aja kok." Kania yang kaget pun menjawab sembari tergagap."Ambil, ini pakaianmu. Aku akan menyiapkan makanan." Raja menyerahkan sebuah kantung tas berisi pakaian baru yang baru Raja beli di toko terdekat untuk Kani

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-2

    Setelah acara doa selesai, Kania dan Raja menandatangi semua berkas dan juga buku nikah mereka yang diurus secara kilat dan express oleh anak buah Raja.Kini Raja dan Kania telah resmi menjadi sepasang suami dan istri. Dan orang tua Kania berarti juga akan menjadi orang tua Raja.Setelah semua acara selesai, Kania dan Raja serta Burhan dan Sulis berpisah karena Raja dengan terang-terangan ini berduaan dengan Kania."Bapak, Ibuk, anak buah Raja nanti akan bawa Bapak dan Ibuk ke rumah Raja yang baru. Di sana belum ada orang, jadi itu kesempatan untuk Bapak dan Ibuk untuk beradaptasi. Saya dan Kania akan berada di sini untuk malam ini dan akan menyusul besok. Oke?" Raja menjelaskan."Baiklah, Nak." Burhan dan Sulis menjawab sembari menahan tawa sedang Kania bersemu merah."Hati-hati ya, Pak, Buk." Kania mencium tangan kedua orang tuanya yang hendak berangkat.Anak buah Raja membawa Burhan dan Sulis ke Jakarta tepatnya di rumah baru Raja yang belum dihuni oleh siapapun.Sedang Raja kembal

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-3

    "Hmm, kamu sangat polos atau bodoh? Atau, apakah kamu berpura-pura?"Raja menarik kedua tangan Kania ke pinggangnya dan mulai menempelkan bibirnya ke bibir hangat Kania.Kania yang kaget juga takut, memaksa agar Raja melepaskan tangannya.Plakkk!Satu tamparan mendarat ke wajah dingin Raja dari Kania."Maaf!" Kania perlahan berjalan menjauh dan hendak kabur karena takut Raja akan berbuat tak senonoh padanya dan Kania tidak ingin hal itu terjadi."Pergilah, maka aku akan menyiksa keluargamu!" Kania terhenti saat mendengar ancaman Raja yang sangat menakutkan.Rasanya Raja yang saat ini sedang bersama dengan Kania bukanlah Raja yang biasa, Raja yang membuat Kania kagum padanya.Saat ini Kania telah kehilangan perasaan bangga dan takjubnya pada Raja dan berubah menjadi perasaan kesal dan juga takut."Jangan, aku mohon ...." Kania kembali dan memohon di bawah kaki Raja."Itu tergantung bagaimana perlakuanmu terhadapku!""Aku akan menuruti anda, tapi jangan dengan hal ini." Kania memelas de

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-4

    Raja membawa Kania dan keluarganya ke sebuah tempat. Bukan mereka, tapi hanya Burhan dan Sulis.Raja meminta anak buahnya yang mengikuti mobilnya dari belakang agar membawa Burhan dan Sulis ke sebuah penginapan yang masih berada di sekitar Bandung sedang Raja membawa Kania ke tempat berbeda.Sedang anak buah Pak Darto pergi mendatangi rumah Pak Darto dan memberi kabar jika ada sebuah komplotan yang menyerang mereka dan menculik Kania serta keluarganya.Pak Darto yang murka setelah mendengar laporan anak buahnya mulai mengepalkan tinjunya, mengeraskan rahangnya dan memukuli anak buahnya."Dasar kalian bodoh! Gak becus! Cari sampai ketemu siapa orang yang berani membawa calon istriku! Siapa yang berani menantangku?" Pak Darto mengamuk dan menghancurkan barang-barang di rumahnya dan membuat kedua istrinya ketakutan.Pak Darto segera berganti pakaian untuk mendatangi rumah Kania dan mencari tahu apa yang telah terjadi beberapa jam yang lalu."Pasti pria sombong itu yang membawa calon istr

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-5

    Clara menoleh ke arah terakhir kali Clara melihat Ameera dan Steve bermain. Clara kebingungan dan mulai berjalan mendekati ke arah odong-odong yang tadi Ameera dan Steve naiki.Seketika kepanikan Clara menyerang saat tidak dapat menemukan Ameera dan Steve di sekitar odong-odong ataupun mereka.Clara berbalik dengan wajah paniknya dan membuat Niko juga panik."Sayang, anak-anak gak ada. Tadi mereka di sini." Clara menarik tangan Niko ke arah odong-odong yang tadi Ameera dan Steve naiki."Maksud kamu gak ada gimana, Sayang?" Niko bergegas menyisir pandangan untuk mencari Ameera dan Steve."Sayang, dimana mereka?""Ayo coba kita cari. Tenang, Sayang. Tolong tenang, jangan panik." Niko berusaha menemangkan Clara walau dirinya juga sebenarnya panik.Di sini, Niko dan Clara panik karena kehilangan Ameera dan Niko sedang di tempat lain, Raja sibuk dengan masalah Kania.Dari kejauhan Raja memantau Pak Darto dan anak buahnya mendatangi rumah Kania dengan membawa beberapa gaun dan juga perhiasa

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 100

    Raja bingung mendengar Pak Darto yang sejak tadi terus memanggil Kania calon istrinya dan menatap Pak Darto dengan tajam."Kania? Apa kamu pulang kampung hanya untuk menikahi pria tua beristri ini?" Raja dengan santai menunjuk ke wajah Pak Darto dengan tangannya."Apa karena hutang itu? Kalau gitu katakan berapa hutang mereka, saya akan membayarnya!" "Tadinya saya kira anda pegawai bank, ternyata tidak. Ckk, kalau gitu anda siapa?" Pak Darto menuding Raja dengan jarinya."Ckk, hahahahh." Raja tertawa setelah melepar ke arah Pak Darto sebuah cek kosong dan menghinanya.Pak Darto sangat tersinggung dan marah saat Raja menghinanya namun Pak Darto semakin murka saat melihat kedua istrinya berjongkok dan hendak berebut cek yang Raja lemparkan."Berdiri! Hentikan! Kemarikan cek itu!" Pak Darto merampas ceknya dari salah satu istrinya dan merobeknya."Terserah saja, yang penting berarti hutang mereka lunas, 'kan?" Raja berjalan maju dan menarik kerah baju Pak Darto."Beraninya anda, orang a

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 99

    Raja sudah berada di rumah Kania dan bertemu dengan orang tua dan adik perempuan Kania sedang Kania sedang pergi ke pasar terdekat.Keluarga Kania menyambut Raja dengan baik setelah Raja memperkenalkan diri sebagai bos Kania dan tujuan Raja datang ke rumah Kania tidak lain adalah ingin membantu membiayai pengobatan ayah Kania, Burhan.Kania yang baru pulang dari pasar bersama ibunya, Sulis merasa terkejut melihat mobil yang seperti Kania kenali berada di halaman rumahnya.Namun Kania mencoba tetap berpikir positive tentang hal itu dan bersikap biasa saja di hadapan ibunya."Mobil siapa ini ya, Nia?" Sulis bertanya pada Kania walau tidak menuntut Kania untuk menjawab."Kania gak tau, Buk. Yuk kita masuk dulu," ujar Kania santai.Mata Kania melotot kaget saat dirinya baru saja masuk ke dalam rumah dan melihat Raja di sana sedang mengobrol dengan ayahnya yang sedang sakit.Perasaan bingung, malu dan juga sedih bersatu dalam benak Kania. Tapi sebisa mungkin Kania harus mengatur perasaanny

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 98

    Di tempat lain, Raja masih belum tidur sampai dini hari karena sibuk dengan laptopnya. Steve tidur dengan cepat tadi saat Raja memberinya susu hangat dan menidurkannya di ranjang kamarnya."Aku menemukanmu, Kania." Raja bermonolog dengan suara pelan saat layar laptopnya menunjukkan posisi Kania berada."Dia tidak menelpon aku ataupun Steve, apa dia merencanakan sesuatu?" Pikir Raja sembari mengusap wajah lelahnya."Aku akan mencoba mencari tau soal ini besok. Steve sudah nyaman dengan wanita ini, akan sulit bagi Steve untuk beradaptasi dengan pengasuh baru jika Kania tidak kembali dalam waktu dekat." Raja bermonolog lagi namun kali ini sembari menatap Steve yang tengah terlelap."Steve butuh Kania. Bukan aku yang butuh," ujar Steve lagi yang masih tidak ingin mengakui perasaannya.Setelah selesai dengan tugasnya, Raja membaringkan tubuhnya sejenak di samping Steve dan mengistirahatkan matanya yang terasa kering dan lelah karena harus bekerja sejak pagi.Pagi hari.Setelah Steve bangun

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status