“Tidak! Kau tidak akan bisa menyentuhku! Kau sudah mati!” pekik Yuna mulai histeris. Wanita itu melangkah mundur, tapi Alex sudah lebih dulu menarik kaki Yuna di bawah sana. Pria itu merentangkan tangannya lalu menarik kaki Yuna.BRUK!Yuna terjatuh dengan keras sampai tubuhnya terlentang di lantai yang dingin. Kepalanya sempat terbentur dengan lantai dan membuat keadaan Yuna semakin bertambah parah. Wanita itu mulai mengoceh tentang sesuatu yang membuat Megan penasaran untuk mendekatinya.“Ja--jangan .... Kau sudah mati …. Bukan aku yang membunuhmu … bukan aku …,” lirih Yuna sambil memegangi kepalanya sendiri.“Siapa yang membunuhku?” bisik Megan sangat dekat di depan wajah Yuna.Megan benar-benar mirip dengan Alexandra yang sangat arogan dan juga kasar. Dia menarik dagu Yuna lalu menggoyang-goyangkan tangannya dengan keras. Bahkan sampai Yuna meringis kesakitan pun, Megan tidak menghentikan perbuatannya. Megan bahkan melayangkan tangannya lalu menampar pipi kanan Yuna sampai memerah
“Lepaskan dia! Dasar wanita murahan!” pekik Yuna sambil memegangi kepalanya lagi. Wanita itu hampir merangkak mendekati Megan dan Ethan, tapi rasa sakit di kepalanya menghalanginya untuk bergerak.“Aarrgghh!” jerit sekali lagi sebelum menahan tubuhnya dengan kepala tertunduk.Megan mendorong tubuh Ethan perlahan lalu melepaskan dirinya dari pelukan pria itu. Dengan berani, Megan maju mendekati Yuna lalu berjongkok di depan wanita itu. Sekali lagi Megan menarik dagu Yuna agar menengadah menatapnya. Yuna refleks mengangkat tangannya dan menutupi wajahnya dari tatapan tajam Megan.“Kau ingin memisahkan aku dengan Ethan ‘kan? Tapi tetap saja pada akhirnya bukan kau yang memiliki Ethan seutuhnya. Tapi aku, Nyonya Megan Ethan Wibisana,” ucap Megan membongkar identitasnya yang sebenarnya.Yuna menengadah menatap mata Megan, jelas dia terkejut mendengar pengakuan wanita itu. Tapi sedetik kemudian, Yuna kembali menutupi kepalanya dengan kedua tangannya. Tubuh wanita itu gemetar ketakutan dan g
“Mas, kamu tahu nggak kalau Alex itu jago merias loh. Aku tanya sama dia, kok bisa merias wajah sehebat itu. Katanya Alexandra yang mengajarinya dulu. Alex juga belajar fashion dan juga model terbaru. Aku pikir Alexandra sangat hebat untuk urusan semacam itu. Sangat berbeda denganku yang tidak tahu apa beda ikat pinggang obi belt dengan hip slung belt. Gunanya sama saja kan untuk menahan celana tetap di pinggang dan membuat penampilan lebih rapi,” ucap Megan panjang lebar.“Aku juga tidak tahu bedanya. Tapi bukan berarti kita tidak punya kelebihan lain kan. Kamu bisa masak, baik, cantik, sangat pengertian, dan yang paling penting bagiku adalah hatimu. Seumur hidupku, aku belum pernah bertemu dengan orang yang menghargaiku karena aku masih manusia. Mereka melihat nama belakangku dan apa kedudukanku di perusahaan Wibisana Corp.. Sungguh muak selalu bertemu dengan orang-orang seperti mereka.” Ethan menghapus sisa makeup terakhir di wajah Megan lalu menatap dalam wajah istrinya yang canti
“Memang siapa kurir itu?” celetuk Megan setelah melihat Adam tidak menjawab pertanyaan Ethan.“Itu … Dia Delia, nona. Sekretaris manager keuangan di Wibisana Corp.. Sebelumnya Delia bekerja di bagian pengiriman. Yuna membayarnya dengan sejumlah uang untuk mengirimkan parfum itu atas nama perusahaan. Tapi Delia tidak tahu kalau di dalam paper bag itu ada kartu nama tuan yang palsu,” jelas Adam dengan suara sedikit bergetar.“Untuk apa dia melakukannya? Hanya untuk uang? Tunggu dulu … Delia? Kenapa napa itu tidak asing ya?” Megan bergumam sendiri seolah berusaha mengingat dimana dirinya mengenal nama itu.Adam pun mengatakan kalau Delia tinggal tidak jauh dari rumah orang tua Megan. Mereka bertetangga tapi Delia memang jarang berinteraksi dengan sekitarnya. Adam baru mengetahui cerita hidup Delia ketika mereka menginap di rumah mama Adam.***Flashback …Setelah Adam masuk ke dalam kamarnya, dia melihat Delia sedang menatap keluar jendela. Wanita itu sama sekali tidak menyadari kehadira
Adam benar-benar mati kutu kali ini karena diserang dua orang sekaligus. Tapi pria itu tetap berusaha menjaga ketenangannya dengan bersikap dingin. Tujuan Adam mengatakan yang sebenarnya adalah untuk meminta pertolongan Megan dan Ethan agar mau bicara dengan Gregory.“Saya tahu, Tuan Gregory tidak akan melepaskan Delia. Dan mama saya sudah menganggap Delia sebagai calon menantunya--.”“Lalu kamu sendiri menganggap wanita itu sebagai apa?” kejar Ethan tidak sabaran memotong pembicaraan Adam yang bertele-tele baginya.Adam tercekat mendengar pertanyaan Ethan yang pasti menuntut jawaban. Sejujurnya Adam bukannya ragu akan perasaannya pada Delia, hanya saja pria itu tidak bisa mengungkapkan perasaannya semudah beli cilok di ujung gang rumah author. Kata-kata manis dan romantis seperti itu membuat Adam geli sendiri.“Kalau kau tidak mau mengatakannya, kita tidak bisa membantumu bicara dengan Gregory. Benar ‘kan, sayang?” tanya Ethan yang ingin menggoda Adam.“Delia calon istri saya, tuan.
“Udah? Sampai disitu saja? Kok nggak dilanjutkan lagi?” ucap Megan dengan nada kecewa.Adam melanjutkan ceritanya kalau mereka hanya bergantian mandi lalu keluar dari kamar untuk sarapan bersama. Dia berusaha berkata dengan jujur meskipun menanggung rasa malu yang sangat besar di hadapan Ethan dan Megan. Tapi sedetik kemudian, Megan terkekeh geli mendengar cerita Adam.“Apa kata Marco tadi, kegiatan membuat anak. Hihihihi ….”"Adam, kau ternyata nakal juga ya," goda Ethan sambil menuding Adam dengan telunjuknya yang bergerak naik turun. Pria kekar itu tampak sangat senang bisa membalas Adam yang selalu mengganggu dirinya saat bersama Megan.“Sudahlah, mas. Aku akan bicara dengan kakakku. Dimana dia sekarang?” tanya Megan pada Adam yang langsung mengeluarkan ponselnya.Adam segera melacak keberadaan Gregory melalui bodyguard yang mengikuti mobil pria itu tadi. Anak buah Adam itu melaporkan kalau mereka sudah tiba di mansion Billy Aomori, tetapi Gregory tetap tidak beranjak dari mobilny
Gregory menunjuk layar ponselnya lalu bertanya pada Marco tentang maksud Ethan. Melihat gelagat Marco, Gregory sedikit curiga tentang dugaannya barusan. Setahu Gregory, Marco tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun.“Jangan bilang kalau kau sudah punya kekasih, Marco. Siapa dia?” tanya Gregory mulai penasaran dan menebak-nebak siapa wanita yang sedang dekat dengan asisten pribadinya itu.[“Tentu saja dia punya! Mereka berdua, Adam dan Marco sudah membawa calon istri masing-masing untuk menemui mama mereka. Hanya kau yang jomblo, kingkong! Hahahahahaha!” Ethan terkekeh geli sambil membayangkan wajah Gregory yang kesal.[“Sialan kau! Memangnya kenapa kalau aku jomblo? Jomblo itu bukan sebuah kejahatan. Sebuah kejahatan kalau kau mengambil adik dari kakaknya. Dasar gorila!”] balas Gregory tidak kalah sengitnya.[“Apa maksudmu, kingkong?! Aku yang bertemu dengan Megan duluan. Kau itu hanya kakaknya, tapi aku suaminya! Aku yang lebih berhak atas Megan!” bentak Ethan tidak kalah.Meg
“Hahahaha! Kau pikir bisa macam-macam disini? Sejak Tuan Muda yang bodoh itu memberiku semua ini,” tunjuk Billy bangga dengan kedua tangannya menghadap keatas.“Aku sudah melengkapi mansion ini dengan banyak perangkap. Yang paling aku suka, hanya aku yang tahu dimana perangkap itu. Jangan mendekat lebih dari tempatmu sekarang Alex. Kalau kau masih sayang nyawamu,” ucap Billy sombong.“Aku tidak akan membunuhmu sekarang. Jangan pikir tindakanku ini karena hubungan darah diantara kita. Aku tidak sudi mengakuimu sebagai putraku. Tapi aku ingin kau menderita sekali lagi melihat kematian nonamu untuk yang kedua kalinya,” ucap Billy sambil tersenyum smirk.GRET!Gregory mengepalkan tangannya dengan sorot mata kemarahan. Billy Aomori sedang mengancam keselamatan Megan, dan Gregory mulai cemas karena pria itu sanggup melakukan apapun. Marco kembali menenangkan Gregory agar mendengarkan pembicaraan mereka berdua dulu sampai selesai.“Apa kau sedang menyuruhku bersabar?” bisik Gregory menahan a