Share

Kepedihan Sean Dan Wendi.

Talak bab 190

Rani menatap pria yang berbaring di lantai beralaskan karpet. Meski diam tapi wajahnya penuh dengan airmata, jika tidak karena perut buncitnya dia juga akan ikut tiduran di samping ...Wendi. Yah, pria yang tengah rapuh itu memang Wendi.

Sakit hati, marah dan geram. Membuatnya berbaring demi meredakan amarahnya, amarah karena Rani melarang menghajar pria itu dengan alasan dia ayah kandungnya.

"Om masih mau nangis lagi?" tiba-tiba terdengar suara Junior. Anak itu tidak menghampiri ibunya tapi langsung berbaring di samping Wendi. "Memangnya aku anak kecil yang nangis sepertimu." Mendengar ucapan Wendi tidak membuat Junior marah, dia hanya memutar matanya dengan malas saja.

"Mana pernah Jun nangis, gak usah malu kalau memang nangis, tapi kalau mau nangis jangan sampai ingus keluar seperti itu jijik tau." Dengan santai Jun melemparkan tisu ke arah Wendi. Melihat interaksi kedua laki-laki itu, membuat Rani menarik napas lega.

"Kau jangan tenang dulu, Ran. Masih ada yang harus
Winarsih_wina

Baca juga cerita ini: 1. Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya. 2. Kunci Brangkas Rahasia Suamiku. 3. Maaf, Aku Pantang Cerai 4. Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu. Happy reading and bantu vote ya guys. terima kasih.

| 2
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status