Kembali ke masa setelah pertemuan dengan orang tua Rendy."Ren, Kamu mau ke mana? Duduk sini! Ibu mau bicara sama kamu," ucap Monica saat melihat Rendy menuruni anak tangga dan dengan pakaian yang rapi."Ada apa, Bu? Rendy ada keperluan bisa nanti setelah Rendy pulang?" usul Rendy."eNggak bisa! Ini kan penting. Cepat sini duduk!" titah Monica seraya menepuk sofa di sampingnya.Terpaksa Rendy pun mengikuti perintah dari ibunya itu. Rendy duduk di samping ibunya."Sekarang Rendy sudah duduk, lalu hal apa yang ingin ibu sampaikan?"'"Besok malam ibu mau ngadain acara makan malam bersama keluarga hadapin dan ibu harap kamu hadir."Rendy mengerutkan keningnya jadi hal penting yang ingin ibunya sampaikan itu hanya ini? hanya pemberitahuan jika akan ada acara makan malam bersama keluarga Pak Davin."Hal penting yang Ibu maksud itu ini?" tanya Rendy tak percaya.Monica mengangguk. "Kenapa? Bagi ibu ini itu penting karena nanti akan membahas masalah perjodohan kamu dengan anaknya." ucap Moni
Handphone Rendy terus saja berdiri dan orang yang terus meneleponnya adalah orang yang sama. Ia adalah Monica ibunya. melihat Rendi yang tak kunjung mengangkat panggilan tersebut, membuat Ayu menyinggung agar mengangkat terlebih dahulu teleponnya barangkali itu adalah telepon penting."Kenapa enggak diangkat? Angkat aja mungkin aja itu penting," ucap Ayu saat mereka beristirahat setelah melakukan permainan bom bom car. Rendy tersenyum meskipun itu senyum dipaksakan karena hatinya sedang tidak baik-baik saja. "Mungkin ini orang iseng. Soalnya nggak ada namanya," balas Rendy."Kalau iseng nggak mungkin berulang kali menelepon, Ren. aku dengar-dengar yang tadi itu panggilan yang ke-7 kali. kalau bukan karena hal penting apalagi coba?" Rendy tahu dia berbohong, karena sebenarnya yang sedari tadi meneleponnya itu adalah ibunya. namun dia yakin, apa yang akan dikatakan ibunya nanti ketika ia mengangkat telepon yaitu memintanya untuk segera pulang sedangkan ia tidak ingin secepatnya pulang
Sekitar pukul tujuh malam Rendy Ayu dan Najma tiba di rumah Ayu. Sejak 2 jam lalu ayu terus mendesak agar cepat pulang namun Rendy kekeh tidak mau pulang sebelum Najma puas bermain.Ayu hanya bisa mendengus kesal, pasalnya Rendy benar-benar keras kepala. Ayu hanya takut kalau-kalau kedua orang tua Rendy itu salah paham, lalu mengatakan jika Ayu penyebab Rendy membangkang dan pada akhirnya Restu untuk keduanya pun seakan semakin sulit.Saat Najma sudah pamitan pada Rendy, ia langsung masuk. Sambil berlari dan bernyanyi tak lupa di kedua tangannya ringkuh oleh makanan."Cepat pulang. Ibumu pasti sudah menunggu." Titah Ayu. Saat Najma sudah take terlihat."Kamu mengusikku?" Ucap Rendy dengan wajah yang sengaja ia sedih-sedihkan."Iya aku mengusir mu. Cepatlah pulang!""Tapi aku masih mau di sini masih mau sama kamu." Ucapnya dengan begitu manja.Ayu yang melihatnya merasa jijik. Seorang Rendy bersikap seperti anak kecil yang merengek."Ayo lah, Ren. Ini juga demi aku. Atau kamu sengaja i
Sudah pukul sembilan malam, tapi Rendy tidak kunjung datang. Melly sudah terlihat bersedih, ia bahkan Terus merajuk menanyakan keberadaan Rendy. Monica yang menjanjikan jika Rendy akan datang merasa tidak enak. Ia pun berusaha untuk menghubungi Rendy.Sialnya berapa kali pun ia panggil, panggilan teleponnya selalu diabaikan. "Ke mana dia? Kenapa dia malah bikin malu orang tuae," gerutu monica."Tante mana Rendy? Katanya dia mau datang? Padahal Melly udah giat dari rumah, eh dianya malah enggak ada,","sebenarnya anaknya ke mana? kalian seperti tidak serius dalam perjodohan ini. Apa kalian ingin mempermainkan kami?'' sungut Maurren. Ia akan sensitif jika berurusan dengan Melly. Ia paling tidak suka melihat anak gadisnya ini bersedih."Tentu saja tidak. Tunggu sebentar lagi, aku akan hubungi Rendy biar segera pulang," tutur Monica.Monica lalu beranjak pergi dari meja makan. Chandra sang suami berusaha untuk mencairkan suasana agar keluarga Davin tidak marah apabila kecewa."Maaf atas
Melly merasa tidak terima jika diacuhkan seperti ini. Dia bukan sampah yang tak dipedulikan oleh orang. Dia adalah Melly wanita yang benci penolakan dan benci diabaikan."Jika kamu menolakku dan tidak ingin menikahiku maka jangan harap kamu bisa menikahi janda itu!" Ucap Melly dengan penuh amarah hingga langkah Rendy yang Baru beberapa langkah langsung terhenti. Melly yang awalnya membelakangi, kini jadi menghadap Rendy, namun posisi Rendy masih membelakangi Melly."Aku serius Ren, jangan mengira apa yang aku ucapkan ini hanya sebagai gertakan semata. jika aku tidak bisa memilikimu maka dia pun tidak bisa. aku tidak rela Jika kamu hidup bahagia dengan wanita itu sementara aku menangis mu di sini."Rendy diam, ia hanya ingin mendengarkan apa saja yang akan diucapkan oleh Melly, tapi karena Melly terlalu banyak bicara membuat Rendy pun mulai angkat suara. "Lakukanlah apapun yang ingin kamu lakukan! Dan ingat! kamu bukan Tuhan yang bisa mengatur harus siapa yang boleh dan tidak boleh b
Tok....tok...Ayu memanggil nama Rendy. Namun Rendy Masih asik terjaga. Ayu tiba-tiba merasa khawatir. Dia takut Rendy kenapa-kenapa. Lalu ia mencoba mengetuk kaca mobil, di ketuk-ketuk berulang kali tidak ada respon sama sekali. Ayu tidak menyerah ia kembali mengetuk kaca jendela mobil, jika tadi pelan karena sedikit bertenaga. Sekarang ia melakukan sedikit keras,. ia mengeluarkan seluruh kekuatannya. Namun ujungnya Rendy tetap tidak ada respon."Astaghfirullahaladzim, Ren, buka! buka pintu mobilnya! Jangan buat aku khawatir," teriak Ayu seraya menggedor-gedor kaca jendela mobil. Dari luar, Rendy seperti tidak bernapas. Ayu menangis. Ia takut terjadi hal buruk pada Rendy."Rendy, buka! Jangan buat aku takut! Katanya mau menikahiku? Ayo keluar!" Racau ayu Dia mau teriak minta tolong merasa percuma karena tidak ada orang. Ayu kebingungan harus minta tolong kepada siapa. alhasil ia mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk memecahkan kaca jendela. Ayu tidak peduli meskipun kaca mobi
Sampai di rumah, Melly terus saja marah-marah. ia tidak terima atas penghinaan yang dilakukan oleh Rendy. Berulang kali Davin mengingatkan kepada Melly untuk melupakan Rendy, tapi gadis ini kekeh dengan keinginannya. Davin nyerah menghadapinya."Ayah kan sudah bilang lupakan dia, dia bukan jodoh kamu, Dia sudah memiliki wanita lain," ucap Davin, perkataan Davin itu sontak membuat Maureen dan juga Melly secara bersamaan menatap ke arah davin. Melly terkejut karena ayahnya tahu masalah ini, ia kira hanya dirinya saja dan kedua orang tua Rendy yang tahu. "Ayah tahu?" tanya Melly kepada sang ayah. Davin menatap Melly, dengan kepala yang mengangguk membenarkan pernyataan Melly. Jika dia tahu masalah Rendy yang sudah memiliki kekasih." Tentu saja Ayah tahu, ayah pernah bertemu dengan dia dan jika ayah amati wanita itu memang sangat cocok untuk Rendy. jadi ayah harap berhenti mengejar Rendy jangan lukai harga dirimu, Nak. pria itu bukan cuma dia aja." Davin berusaha untuk menyadarkan Mel
Candra menatap lekat Rendy, Rendy yang ditatap seperti itu memilih untuk memalingkan wajahnya kesembarangan arah. "Jangan menatap Rendy seperti itu, Yah. REndy tahu ayah pasti senangkan dengan kepergian rendy dari sini? Karena Rendy tahu dari dulu ayah maupun ibu sama sekali tidak menginginkan kehadiranku, Ayah dan Ibu hanya ingin memanfaatkan aku saja. Meskipun demikian, REndy tidak bisa membenci kalian, rEndy tidak bisa marah pada kalian, karena apa? Karena REndy sayang kalian, hanya kalian yang REndy miliki di dunia ini. REndy justru sangat berterima kasih atas kasih sayang dan pengorbanan kalian terhadapku, meski aku tahu apa yang kalian lakukan hanyalah tipuan semata," ucap Rendy begitu panjang lebar, ia mengeluarkan semua unek-uneknya yang selam ini dia pendam seorang diri.Candra tertegun mendengar ucapan dari Rendy. JIka boleh jujur Candra tidak jauh berbeda dengan Monica, cinta dan sayang mereka sebenarnya tulus, hanya ada sesuatu hal yang membuat mereka tidak bisa untuk men
Ayu bicara seperti itu seraya tersenyum malu-malu. Sebab apa yang ia katakan memang benar adanya. Jika ia hanya mencintai Marvel dan sampai kapan pun akan Terus seperti itu. Sedangkan perasaanya pada Rendy, itu hanyalah sebatas suka karena kebaikannya dan ketulusannya pada Najma serta dirinya. Bukan suka karena perasaan cinta. Apa mungkin dia akan menyia-nyiakan orang sebaik Rendy? Terlebih saat itu posisi Najma membutuhkan sosok seperti Rendy. Rendy dan Marvel tidak jauh berbeda. mereka memiliki sifat lembut pada Najma m mereka pun sama-sama menyayangi Najma . Tidak percaya dengan ucap Ayu, membuat Marvel kembali menanyakan hal tersebut. "Apa? tadi kamu bicara apa?" tanya ulang Marvel. "Aku masih mencintaimu, dari dulu sampai sekarang." ucapan Ayu. satu fakta yang selama ini selalu ia sembunyikan. Ayu langsung menutup wajahnya saking malu. Kenapa bisa ia bilang seperti tadi? Ayu yakin Marvel langsung bertanya-tanya maksud ucapannya. mobil pun sengaja ia tepikan, ia ter
Dari sudut berbeda, sebenarnya Marvel pun melihat interaksi antara Ayu dan Rendy. Marvel terus memperhatikan Tanpa berkedip barang sedikitpun. Ia tidak ingin kehilangan pandangan interaksi Ayu dan Rendy. Marvel merasa jika Rendy sangat mencintai Ayu sampai sekarang. Cinta yang begitu tulus dan besar. ia seorang pria pun mampu untuk merasakannya. Sementara untuk Ayu, Marvel bingung arti dari tatapannya itu. Namun yang bisa ia tangkap jika pandangan ayu terlihat seperti seorang wanita yang meminta pada kekasihnya untuk melupakan semua kenangan di antara mereka. Melupakan cinta yang pernah ada dan melupakan apa pun yang berhubungan dengan keduanya. Lalu Marvel berpikir, apakah mungkin Ayu sempat menyukai Rendy? Andai ia tidak bertemu dengan Ayu mungkin selamanya ia tidak akan pernah sembuh. Dan ia tidak akan pernah bisa memiliki Ayu. Melihat ayu yang hendak berlalu, Marvel pun buru-buru pergi sebelum ia melihat dirinya dan ketahuan tengah menguping pembicaraan dengan Rendy. Ma
Setelah dua jam lamanya Ayu diintrogasi oleh keluarga Marvel, akhirnya kini ia bisa bebas. Ia senang pada akhirnya keluarga Marvel setuju dengan hubungan dirinya dengan Marvel. meskipun masih ada perasaan tidak rela di hati Maureen. Ayu tahu karena ia bisa melihat sendiri tatapan Maureen penuh ketidaksukaan. Ayu saat ini tengah berada di balkon, ia sedang menikmati kesendiriannya, sebab saat ini Marvel ingin diberi waktu untuk bicara dengan keluarganya saja. "Apa aku boleh di sini?" tiba-tiba suara seseorang yang sangat ia kenali terdengar. Ayu tidak menjawab, ia malah mencengkeram pagar pembatas balkon. entahlah! ia masih merasa takut jika bertemu Rendy. Ia takut dituduh yang tidak-tidak. ia trauma dengan hal seperti itu. "Ayu...." panggil Rendy saat ayu tidak kunjung merespon ucapannya.. "Pergi! Aku tidak ingin melihat wajahmu!" usir ayu tanpa sedikitpun melihat orangnya. Rendy tahu Ayu seperti ini karena dirinya, karena ia tidak percaya sepenuhnya. Andai waktu itu ia pe
Semua berkumpul di ruang tamu seusai acara akad pernikahan sederhana antara Rendi dan Melly. mereka saling pandang sebab dari setiap orang memiliki pertanyaan di benak mereka. Ayu yang bertanya-tanya kenapa bisa Rendy dan melly menikah, sedangkan yang ia tahu hubungan keduanya begitu sangat renggang bagaikan kucing dan tikus yang saling menjelekkan dan saling menghindari satu sama lain. Melly dan Rendy Yang bertanya-tanya kenapa Ayu bisa bersama dengan Marvel. kemudian Davin dan Mauren pun memiliki pertanyaan yang sama ditambah ke mana saja selama ini selama 8 bulan menghilang. Rendy yang sedari tadi terus saja menatap Ayu, sementara Ayu yang merasa ditatap hanya tertunduk dengan meremas jari jemarinya. hal yang tidak ingin Ia hadapi ini harus terjadi, ia harus bertemu dengan Rendy begitu cepat "Marvel bisa kamu jelaskan ke mana selama ini dan kenapa kamu bisa dengan wanita ini," ucap Maureen memecah keheningan dengan nada sedikit sinis ketika mengucapkan kata wanita ini. "Dia
ayu sudah siap, begitu juga dengan MArvel. sementara najma ia sengaja tidak membawa anak gadisnya itu, ia menitipkan najma pada bu widya, najam lebih anteng jika bersama cicit bu widya. untuk bertemu orang tua Marvel mereka memesan taksi. dikarenakan untuk saat ini marvel tidak memiliki apa-apa. harta bendanya ada di jakarta, sedangkan dompet miliknya yang berisi kartu kredit dan debit hilang saat ia di rampok. sepanjang perjalanan, ayu terus mersa cemas. dalam pikirannya terus terpikirkan bagaimana jika ia bertemu dengan Rendy? apa yang akan dia lakukan? meskipun benar kota cimahi itu luas barang kali orang tua marvel berada di tempat yang jauh dari Rendy. Marvel yang melihat ayu terus gelisah, berusaha untuk menenangkan, memberikan support system. Marvel meraih tangan ayu lalu menggenggamnya dengan sangat erat, "Tenang! jangan khawatir, percayalah kedua orangtuaku sangat bijak, mereka tidak akan membuat kamu merasa canggung." "Tapi,,,," "percayalah sama aku." Ayu mengang
Kini Rendy dan Melly tengah di interogasi oleh Monica. Wanita berusia 50 tahun itu teramat syok. Ia tidak menyangka anak laki-laki bisa berbuat dibatas kewajaran."Harusnya kamu bilang ke ibu, jika kamu ingin secepatnya menikah. Enggak harus kaya gini," tutur Monica dengan tenang. Ia sudah bisa mengontrol diri. "Tidak Bu! Rendy sama sekali tidak ingin secepatnya menikah. Rendy hanya....""Rendy memaksa, Bu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Terlebih malam itu Rendy mabuk. Ibu tahu sendirikan bagaimana sikap orang yang sedang mabuk? Sekeras apa pun aku menghindar tenagaku kalah kuat. Meskipun aku memang menginginkan Rendy, tapi aku tidak segila itu berani menyerahkan kehormatanku.'' Melly sengaja berkata seperti itu untuk menarik simpati dari Monica hingga Monica mendukung dirinya untuk dinikahi oleh Rendy.Kenyataannya, ia memang tidak bisa menghindari pesona Rendy. Ia terbawa suasana hingga dengan sukarela menyerahkan apa yang selama ini ia jaga."Kau mabuk, Ren?" Tanya Monica, ia tid
"Uuh,"Rendy melenguh, tak lupa ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut itu. Sepertinya efek minum minuman beralkohol membuat kepalanya sakit. Saat ia berusaha untuk bangun, ia mulai menyadari sesuatu. Ia merasa ada sesuatu yang menindih tubuhnya. Lalu ia arahkan pandangannya ke arah perutnya. Dan apa yang terjadi? Rendy langsung menutup mulutnya ia hampir berteriak karena terkejut. Ia tak percaya kenapa ia berada di atas ranjang yang sama bersama Melly. Terlebih melihat posisi Melly yang tidur di atas dadanya. Lebih membingungkan lagi, saat ia mendapati dirinya tak berpakaian begitu juga dengan Melly."Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku tidak ingat apapun?" Batin Rendy, ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi.Ia berusaha untuk mengingat kembali, apa yang terjadi hingga ia bisa berakhir di atas ranjang bersama Melly. Terakhir yang ia ingat adalah saat ia harus meminum sebotol minuman keras demi menyelamatkan Melly. Lalu setelah itu memorinya sekilas terputar saat dirinya
Satu botol minuman keras sudah habis ditenggak oleh Rendy. Sedangkan kedua pria mabuk itu tersenyum lepas seraya melepaskan cekalan ditangan Melly.Mereka mendorong Melly ke arah Rendy dan dengan sigap Rendy memegangi tubuh Melly agar tidak terjatuh."Nih! kami percaya.Sekarang aku kembalikan padamu dan selamat menikmati malam panas bersama," ucap salah satu dari mereka berdua.Melly Paham maksud pria itu. Karena ia tidaklah terlalu bodoh dalam urusan tersebut. Selepas kepergian mereka, Melly langsung menoleh pada Rendy yang sudah mulai kehilangan setengah kesadarannya. "Kenapa kamu lakuin ini? Padahal kamu tinggal pergi gak usah pedulikan aku. Aku gak tega melihat kamu seperti ini." Ucap Melly ia terisak-isak."Berhenti menangis! Dan jangan terlalu percaya diri, aku menolongmu bukan karena aku peduli apa lagi memaafkan kamu. Tapi karena aku sangat menghargai wanita. Jikapun wanita yang mereka ganggu bukanlah Kamu, aku pun akan melakukan hal sama," ucap Rendy, di tengah usahanya unt
Melly tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan berjuang sekali lagi untuk mengambil hati Rendy. Mungkin dulu perjuangannya kurang maksimal. Karena ia hanya bisa sebatas menatap dari kejauhan. Tapi sekarang, ia akan terus hadir dihadapan Rendy. Sampai Rendy merasa ketulusannya, merasakan cintanya dan merasakan perjuangannya untuk mengambil hatinya.Sejak kejadian di toko ayu malam itu. Melly terus saja mengikuti Rendy. Bahkan malam ini ia terkejut saat mengikuti Rendy tapi Rendy malah masuk ke klub malam. Tentunya membuat Melly takut. Karena sebelumnya Rendy tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat buruk itu.Untuk saat ini, ia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk masuk. Ia takut jika masuk seorang diri meskipun di sana ada Rendy. Selama kurang lebih satu jam lamanya ia menunggu. Rendy masih tidak terlihat, belum ada tanda-tanda Rendy akan pulang. Melly semakin khawatir, ia takut terjadi sesuatu di sana mengingat ini adalah kali pertama Rendy mengunjungi tempat terlaknat sep