Melly merasa tidak terima jika diacuhkan seperti ini. Dia bukan sampah yang tak dipedulikan oleh orang. Dia adalah Melly wanita yang benci penolakan dan benci diabaikan."Jika kamu menolakku dan tidak ingin menikahiku maka jangan harap kamu bisa menikahi janda itu!" Ucap Melly dengan penuh amarah hingga langkah Rendy yang Baru beberapa langkah langsung terhenti. Melly yang awalnya membelakangi, kini jadi menghadap Rendy, namun posisi Rendy masih membelakangi Melly."Aku serius Ren, jangan mengira apa yang aku ucapkan ini hanya sebagai gertakan semata. jika aku tidak bisa memilikimu maka dia pun tidak bisa. aku tidak rela Jika kamu hidup bahagia dengan wanita itu sementara aku menangis mu di sini."Rendy diam, ia hanya ingin mendengarkan apa saja yang akan diucapkan oleh Melly, tapi karena Melly terlalu banyak bicara membuat Rendy pun mulai angkat suara. "Lakukanlah apapun yang ingin kamu lakukan! Dan ingat! kamu bukan Tuhan yang bisa mengatur harus siapa yang boleh dan tidak boleh b
Tok....tok...Ayu memanggil nama Rendy. Namun Rendy Masih asik terjaga. Ayu tiba-tiba merasa khawatir. Dia takut Rendy kenapa-kenapa. Lalu ia mencoba mengetuk kaca mobil, di ketuk-ketuk berulang kali tidak ada respon sama sekali. Ayu tidak menyerah ia kembali mengetuk kaca jendela mobil, jika tadi pelan karena sedikit bertenaga. Sekarang ia melakukan sedikit keras,. ia mengeluarkan seluruh kekuatannya. Namun ujungnya Rendy tetap tidak ada respon."Astaghfirullahaladzim, Ren, buka! buka pintu mobilnya! Jangan buat aku khawatir," teriak Ayu seraya menggedor-gedor kaca jendela mobil. Dari luar, Rendy seperti tidak bernapas. Ayu menangis. Ia takut terjadi hal buruk pada Rendy."Rendy, buka! Jangan buat aku takut! Katanya mau menikahiku? Ayo keluar!" Racau ayu Dia mau teriak minta tolong merasa percuma karena tidak ada orang. Ayu kebingungan harus minta tolong kepada siapa. alhasil ia mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk memecahkan kaca jendela. Ayu tidak peduli meskipun kaca mobi
Sampai di rumah, Melly terus saja marah-marah. ia tidak terima atas penghinaan yang dilakukan oleh Rendy. Berulang kali Davin mengingatkan kepada Melly untuk melupakan Rendy, tapi gadis ini kekeh dengan keinginannya. Davin nyerah menghadapinya."Ayah kan sudah bilang lupakan dia, dia bukan jodoh kamu, Dia sudah memiliki wanita lain," ucap Davin, perkataan Davin itu sontak membuat Maureen dan juga Melly secara bersamaan menatap ke arah davin. Melly terkejut karena ayahnya tahu masalah ini, ia kira hanya dirinya saja dan kedua orang tua Rendy yang tahu. "Ayah tahu?" tanya Melly kepada sang ayah. Davin menatap Melly, dengan kepala yang mengangguk membenarkan pernyataan Melly. Jika dia tahu masalah Rendy yang sudah memiliki kekasih." Tentu saja Ayah tahu, ayah pernah bertemu dengan dia dan jika ayah amati wanita itu memang sangat cocok untuk Rendy. jadi ayah harap berhenti mengejar Rendy jangan lukai harga dirimu, Nak. pria itu bukan cuma dia aja." Davin berusaha untuk menyadarkan Mel
Candra menatap lekat Rendy, Rendy yang ditatap seperti itu memilih untuk memalingkan wajahnya kesembarangan arah. "Jangan menatap Rendy seperti itu, Yah. REndy tahu ayah pasti senangkan dengan kepergian rendy dari sini? Karena Rendy tahu dari dulu ayah maupun ibu sama sekali tidak menginginkan kehadiranku, Ayah dan Ibu hanya ingin memanfaatkan aku saja. Meskipun demikian, REndy tidak bisa membenci kalian, rEndy tidak bisa marah pada kalian, karena apa? Karena REndy sayang kalian, hanya kalian yang REndy miliki di dunia ini. REndy justru sangat berterima kasih atas kasih sayang dan pengorbanan kalian terhadapku, meski aku tahu apa yang kalian lakukan hanyalah tipuan semata," ucap Rendy begitu panjang lebar, ia mengeluarkan semua unek-uneknya yang selam ini dia pendam seorang diri.Candra tertegun mendengar ucapan dari Rendy. JIka boleh jujur Candra tidak jauh berbeda dengan Monica, cinta dan sayang mereka sebenarnya tulus, hanya ada sesuatu hal yang membuat mereka tidak bisa untuk men
Najma berdiri di luar seraya pandangan matanya terus melihat ke arah jalan. Ayu yang melihat anak gadisnya di luar segera menghampiri, ia tahu siapa yang sedang anaknya tunggu. Ia tak lain adalah Rendy "Nunggunya di dalam aja. di sini panas !" kata Ayu kepada Najma seraya mengipas-ngipas telapak tangannya ke arah wajah.Najma menoleh ke arah mamahnya, "Enggak mau mah. Najma mau mau di luar aja. kalau nunggu Om di dalam nanti nggak kelihatan Kalau Om datang." Tutur Najma."Om Rendy kan bisa klaksonin," "Tetep aja, mah. pokoknya Najma mau nunggu Om di luar." kekeh Najma."ya Udah terserah kamu , Mama masuk ya."Najma mengangguk lalu Ayu pun membalikan tubuhnya hendak masuk ke rumah, namun Baru beberapa langkah langkahnya terhenti . tatkala ia mendengar suara klakson mobil dan ia yakini itu adalah klakson mobil milik Rendy. Ayu kembali membalikkan tubuhnya, Ayu berjalan mendekat ke arah Najma. Sedangkan Najma saat melihat mobil Rendy dan mendengar klakson mobilnya ia langsung bert
Melly membanting tas kesembarang arah lalu ia menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Dia kecewa bercampur marah. Sebab bisa-bisanya Monica tidak ada di pihaknya. Yang ada Monica malah memilih untuk mendukung hubungan Rendy dengan Ayu. padahal awal-awalnya Monica sangat menentang. Bahkan Monica berencana membuat konspirasi agar Ayu terlihat jahat di mata Rendy. Sayangnya itu tidak bisa terealisasikan."Argh!!!!"Melly berteriak keras. ia merasa rencananya semakin diluar kendalinya. Apa yang sudah ia susun bersama Monica sepertinya sudah tidak bisa digunakan lagi .."kalau begini caranya, aku harus mulai dari awal. Pokoknya aku gak akan rela jika Rendy dan janda itu benar-benar harus menikah." monolog Melly.Melly terbangun dari posisi tiduran, ia merasa pengorbanan terbuang sia-sia. Ia terkadang suka bingung sendiri. Alasan kenapa Rendy begitu ingin bersama ayu. Orang yang jelas-jelas baru masuk ke dalam hidupnya. Berbeda dengan dirinya yang sudah saling mengenal sejak mereka kecil."Sebe
Ayu datang ke tempat yang sudah dijanjikan sekitar pukul empat sore. Dia datang bersama Rendy. Namun, Rendy menunggu di luar mengawasi ayu dan ibunya dari balik mobil.Rendy kekeh tidak percaya begitu saja terhadap ibunya. Sekitar sepuluh menitan, Rendy melihat mobil ibunya terparkir beberapa meter dari mobilnya. Ia lihat Monica datang sendiri.Monica datang Dengan menggunakan baju warna cream dengan kacamata hitamnya. REndy baru pertama kali melihat ibunya pergi menggunakan kacamata hitam. Biasanya yang Rendy tahu jika pun menggunakan kacamata selalu pakai kacamata anti radiasi. Entahlah! Rendy tidak terlalu peduli mungkin ibunya memang ganti selera.Di dalam restoran Monica mengedarkan pandangannya ke sekeliling restoran. Mencari sosok yang akan jadi menantunya itu. Ayu melambaikan tangannya saat secara bersamaan saling melihat. Dengan tersenyum sebagai balasan lambaian tangan Ayu, Monica menghampiri ke meja yang di mana ada Ayu berada."Apa kabar Tante?" Sapa Ayu mereka saling ci
Setengah jam lamanya Rendy menunggu di dalam mobil. Dari dalam mobil ia terus memperhatikan gerak-gerik Ayu dan ibunya . Tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari interaksi keduanya. Meskipun ia tidak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan, tapi Rendy merasa semuanya baik-baik saja. Dalam benak Rendy ia bertanya-tanya apa gerangan yang sedang mereka bahas? Kenapa terlihat begitu serius? ."Aku penasaran, apa yang sedang mereka bicarakan." Gumam Rendy. Ia lalu melihat pemandangan yang belum ia lihat sebelumnya. Monica dipeluk Ayu. Biasanya ibunya tidak pernah mau di peluk orang selain orang yang memang sudah dekat dengan dirinya."Apa Mungkin ibu sudah berubah? Tapi kenapa berubah dalam sehari? Apa aku harus mempercayai perubahan ibu?" Rendy terus bertanya-tanya. Dipikirkan berulang kali pun ia tak kunjung mendapatkan jawaban.Lelah menunggu membuat Rendy tertidur di dalam mobil. Sementara itu, Ayu dan Monica mereka sudah selesai bertemu. Mereka memutuskan untuk mengakhiri perte
Ayu bicara seperti itu seraya tersenyum malu-malu. Sebab apa yang ia katakan memang benar adanya. Jika ia hanya mencintai Marvel dan sampai kapan pun akan Terus seperti itu. Sedangkan perasaanya pada Rendy, itu hanyalah sebatas suka karena kebaikannya dan ketulusannya pada Najma serta dirinya. Bukan suka karena perasaan cinta. Apa mungkin dia akan menyia-nyiakan orang sebaik Rendy? Terlebih saat itu posisi Najma membutuhkan sosok seperti Rendy. Rendy dan Marvel tidak jauh berbeda. mereka memiliki sifat lembut pada Najma m mereka pun sama-sama menyayangi Najma . Tidak percaya dengan ucap Ayu, membuat Marvel kembali menanyakan hal tersebut. "Apa? tadi kamu bicara apa?" tanya ulang Marvel. "Aku masih mencintaimu, dari dulu sampai sekarang." ucapan Ayu. satu fakta yang selama ini selalu ia sembunyikan. Ayu langsung menutup wajahnya saking malu. Kenapa bisa ia bilang seperti tadi? Ayu yakin Marvel langsung bertanya-tanya maksud ucapannya. mobil pun sengaja ia tepikan, ia ter
Dari sudut berbeda, sebenarnya Marvel pun melihat interaksi antara Ayu dan Rendy. Marvel terus memperhatikan Tanpa berkedip barang sedikitpun. Ia tidak ingin kehilangan pandangan interaksi Ayu dan Rendy. Marvel merasa jika Rendy sangat mencintai Ayu sampai sekarang. Cinta yang begitu tulus dan besar. ia seorang pria pun mampu untuk merasakannya. Sementara untuk Ayu, Marvel bingung arti dari tatapannya itu. Namun yang bisa ia tangkap jika pandangan ayu terlihat seperti seorang wanita yang meminta pada kekasihnya untuk melupakan semua kenangan di antara mereka. Melupakan cinta yang pernah ada dan melupakan apa pun yang berhubungan dengan keduanya. Lalu Marvel berpikir, apakah mungkin Ayu sempat menyukai Rendy? Andai ia tidak bertemu dengan Ayu mungkin selamanya ia tidak akan pernah sembuh. Dan ia tidak akan pernah bisa memiliki Ayu. Melihat ayu yang hendak berlalu, Marvel pun buru-buru pergi sebelum ia melihat dirinya dan ketahuan tengah menguping pembicaraan dengan Rendy. Ma
Setelah dua jam lamanya Ayu diintrogasi oleh keluarga Marvel, akhirnya kini ia bisa bebas. Ia senang pada akhirnya keluarga Marvel setuju dengan hubungan dirinya dengan Marvel. meskipun masih ada perasaan tidak rela di hati Maureen. Ayu tahu karena ia bisa melihat sendiri tatapan Maureen penuh ketidaksukaan. Ayu saat ini tengah berada di balkon, ia sedang menikmati kesendiriannya, sebab saat ini Marvel ingin diberi waktu untuk bicara dengan keluarganya saja. "Apa aku boleh di sini?" tiba-tiba suara seseorang yang sangat ia kenali terdengar. Ayu tidak menjawab, ia malah mencengkeram pagar pembatas balkon. entahlah! ia masih merasa takut jika bertemu Rendy. Ia takut dituduh yang tidak-tidak. ia trauma dengan hal seperti itu. "Ayu...." panggil Rendy saat ayu tidak kunjung merespon ucapannya.. "Pergi! Aku tidak ingin melihat wajahmu!" usir ayu tanpa sedikitpun melihat orangnya. Rendy tahu Ayu seperti ini karena dirinya, karena ia tidak percaya sepenuhnya. Andai waktu itu ia pe
Semua berkumpul di ruang tamu seusai acara akad pernikahan sederhana antara Rendi dan Melly. mereka saling pandang sebab dari setiap orang memiliki pertanyaan di benak mereka. Ayu yang bertanya-tanya kenapa bisa Rendy dan melly menikah, sedangkan yang ia tahu hubungan keduanya begitu sangat renggang bagaikan kucing dan tikus yang saling menjelekkan dan saling menghindari satu sama lain. Melly dan Rendy Yang bertanya-tanya kenapa Ayu bisa bersama dengan Marvel. kemudian Davin dan Mauren pun memiliki pertanyaan yang sama ditambah ke mana saja selama ini selama 8 bulan menghilang. Rendy yang sedari tadi terus saja menatap Ayu, sementara Ayu yang merasa ditatap hanya tertunduk dengan meremas jari jemarinya. hal yang tidak ingin Ia hadapi ini harus terjadi, ia harus bertemu dengan Rendy begitu cepat "Marvel bisa kamu jelaskan ke mana selama ini dan kenapa kamu bisa dengan wanita ini," ucap Maureen memecah keheningan dengan nada sedikit sinis ketika mengucapkan kata wanita ini. "Dia
ayu sudah siap, begitu juga dengan MArvel. sementara najma ia sengaja tidak membawa anak gadisnya itu, ia menitipkan najma pada bu widya, najam lebih anteng jika bersama cicit bu widya. untuk bertemu orang tua Marvel mereka memesan taksi. dikarenakan untuk saat ini marvel tidak memiliki apa-apa. harta bendanya ada di jakarta, sedangkan dompet miliknya yang berisi kartu kredit dan debit hilang saat ia di rampok. sepanjang perjalanan, ayu terus mersa cemas. dalam pikirannya terus terpikirkan bagaimana jika ia bertemu dengan Rendy? apa yang akan dia lakukan? meskipun benar kota cimahi itu luas barang kali orang tua marvel berada di tempat yang jauh dari Rendy. Marvel yang melihat ayu terus gelisah, berusaha untuk menenangkan, memberikan support system. Marvel meraih tangan ayu lalu menggenggamnya dengan sangat erat, "Tenang! jangan khawatir, percayalah kedua orangtuaku sangat bijak, mereka tidak akan membuat kamu merasa canggung." "Tapi,,,," "percayalah sama aku." Ayu mengang
Kini Rendy dan Melly tengah di interogasi oleh Monica. Wanita berusia 50 tahun itu teramat syok. Ia tidak menyangka anak laki-laki bisa berbuat dibatas kewajaran."Harusnya kamu bilang ke ibu, jika kamu ingin secepatnya menikah. Enggak harus kaya gini," tutur Monica dengan tenang. Ia sudah bisa mengontrol diri. "Tidak Bu! Rendy sama sekali tidak ingin secepatnya menikah. Rendy hanya....""Rendy memaksa, Bu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Terlebih malam itu Rendy mabuk. Ibu tahu sendirikan bagaimana sikap orang yang sedang mabuk? Sekeras apa pun aku menghindar tenagaku kalah kuat. Meskipun aku memang menginginkan Rendy, tapi aku tidak segila itu berani menyerahkan kehormatanku.'' Melly sengaja berkata seperti itu untuk menarik simpati dari Monica hingga Monica mendukung dirinya untuk dinikahi oleh Rendy.Kenyataannya, ia memang tidak bisa menghindari pesona Rendy. Ia terbawa suasana hingga dengan sukarela menyerahkan apa yang selama ini ia jaga."Kau mabuk, Ren?" Tanya Monica, ia tid
"Uuh,"Rendy melenguh, tak lupa ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut itu. Sepertinya efek minum minuman beralkohol membuat kepalanya sakit. Saat ia berusaha untuk bangun, ia mulai menyadari sesuatu. Ia merasa ada sesuatu yang menindih tubuhnya. Lalu ia arahkan pandangannya ke arah perutnya. Dan apa yang terjadi? Rendy langsung menutup mulutnya ia hampir berteriak karena terkejut. Ia tak percaya kenapa ia berada di atas ranjang yang sama bersama Melly. Terlebih melihat posisi Melly yang tidur di atas dadanya. Lebih membingungkan lagi, saat ia mendapati dirinya tak berpakaian begitu juga dengan Melly."Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku tidak ingat apapun?" Batin Rendy, ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi.Ia berusaha untuk mengingat kembali, apa yang terjadi hingga ia bisa berakhir di atas ranjang bersama Melly. Terakhir yang ia ingat adalah saat ia harus meminum sebotol minuman keras demi menyelamatkan Melly. Lalu setelah itu memorinya sekilas terputar saat dirinya
Satu botol minuman keras sudah habis ditenggak oleh Rendy. Sedangkan kedua pria mabuk itu tersenyum lepas seraya melepaskan cekalan ditangan Melly.Mereka mendorong Melly ke arah Rendy dan dengan sigap Rendy memegangi tubuh Melly agar tidak terjatuh."Nih! kami percaya.Sekarang aku kembalikan padamu dan selamat menikmati malam panas bersama," ucap salah satu dari mereka berdua.Melly Paham maksud pria itu. Karena ia tidaklah terlalu bodoh dalam urusan tersebut. Selepas kepergian mereka, Melly langsung menoleh pada Rendy yang sudah mulai kehilangan setengah kesadarannya. "Kenapa kamu lakuin ini? Padahal kamu tinggal pergi gak usah pedulikan aku. Aku gak tega melihat kamu seperti ini." Ucap Melly ia terisak-isak."Berhenti menangis! Dan jangan terlalu percaya diri, aku menolongmu bukan karena aku peduli apa lagi memaafkan kamu. Tapi karena aku sangat menghargai wanita. Jikapun wanita yang mereka ganggu bukanlah Kamu, aku pun akan melakukan hal sama," ucap Rendy, di tengah usahanya unt
Melly tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan berjuang sekali lagi untuk mengambil hati Rendy. Mungkin dulu perjuangannya kurang maksimal. Karena ia hanya bisa sebatas menatap dari kejauhan. Tapi sekarang, ia akan terus hadir dihadapan Rendy. Sampai Rendy merasa ketulusannya, merasakan cintanya dan merasakan perjuangannya untuk mengambil hatinya.Sejak kejadian di toko ayu malam itu. Melly terus saja mengikuti Rendy. Bahkan malam ini ia terkejut saat mengikuti Rendy tapi Rendy malah masuk ke klub malam. Tentunya membuat Melly takut. Karena sebelumnya Rendy tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat buruk itu.Untuk saat ini, ia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk masuk. Ia takut jika masuk seorang diri meskipun di sana ada Rendy. Selama kurang lebih satu jam lamanya ia menunggu. Rendy masih tidak terlihat, belum ada tanda-tanda Rendy akan pulang. Melly semakin khawatir, ia takut terjadi sesuatu di sana mengingat ini adalah kali pertama Rendy mengunjungi tempat terlaknat sep