Share

95. Tidur Bersama

Penulis: Afrita Ningsih
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Malam pun menjelang, Risa tengah bersiap-siap untuk melaksanakan ibadah shalat magrib. Usai shalat, ia keluar dari kamar untuk ikut makan malam bersama.

Saat sampai di meja makan, Risa melihat Adi dan kedua orang tuanya telah duduk di meja makan sembari menunggu kedatangannya.

Risa merasa ada yang aneh dengan Adi, ia melihat pria itu masih menggunakan pakaian yang sama seperti tadi siang, hanya jasnya saja yang dilepas.

“Selamat malam semuanya,” sapa Risa seraya menghampiri ibu dan ayah mertuanya.

“Malam, Sayang. Ayo, duduk sini!” pinta Ibu Airin seraya menarik satu kursi untuk Risa.

“Terima kasih, Ma.” Risa duduk bersebelahan dengan Ibu Airin.

Adi sama sekali tidak menoleh ke arah istrinya, ia terus melanjutkan makannya hingga selesai. Risa juga tidak begitu menghiraukan karena ia masih takut jika teringat dengan bentakan suaminya tadi siang.

Usai makan malam, Ibu Airin membawa Risa ke ruang keluarga. Sementara Adi masuk ke ruang kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Takdir Istri Pengganti   96. Istri Adalah Cermin Bagi Suami

    Pukul 02:30 WIB dini hari, Risa terbangun karena merasa tenggorokannya kering. Namun, ia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya.“Kenapa berat sekali!” gumam Risa seraya membalik badannya.Ia mengerjapkan mata berkali-kali untuk mengumpulkan nyawa sepenuhnya. Saat matanya terbuka sempurna, Risa mendapati seseorang tengah tertidur pulas di sampingnya sambil memeluknya dengan posesif.“Aaaaaa!” teriak Risa seraya menyibak selimutnya dengan kasar.Adi terperanjat kaget mendengar teriakan Risa, ternyata dugaannya benar. Risa pasti akan histeris saat melihat ia tidur di ranjang yang sama.“Kenapa berteriak-teriak? Ini masih malam. Ayo, tidur lagi!” seru Adi seraya menarik pinggang Risa.‘Ya Allah … kuatkan hamba. Tenanglah, Risa! Kamu harus bisa melawan rasa takutmu, dia itu suamimu!’ ucap Risa dalam hati sambil menarik napas panjang.Risa bergeser sedikit menjauh dari suaminya, dan perlahan-lahan ia berusaha melepas tangan Adi yang melingkar di pinggangnya. Tetapi pria itu malah menariknya

  • Takdir Istri Pengganti   97. Memberitahu Rencana Jahat Dokter Cyntia

    “Duduklah!” pinta Adi seraya menatap istrinya dengan intens, hari ini penampilan Risa terlihat sangat cantik di matanya.Tak hanya Adi, Erik pun menatap Risa tanpa berkedip. Baru kali ini ia melihat istri sahabatnya dengan jelas. Saat menjemput Risa ke panti asuhan waktu itu, ia tidak bisa melihat dengan jelas karena wanita itu berada dalam pangkuan Adi.‘Cantik banget istri lo, Di. Gila lo, cewek kayak gini lo sia-siain hanya demi si wanita ular itu.’ Erik membatin sambil terus memperhatikan Risa.Ibu Airin membawa Risa duduk di sofa, ia juga ingin tahu apa yang ingin diberikan Adi kepada istrinya.“Ayo, Sayang. Duduk sini!” ajak Ibu Airin, dan Risa pun mengangguk setuju.“Iya, Ma.” Risa duduk di antara Ibu Airin dan Yogi.“Ini yang kamu minta kemarin,” kata Adi seraya menyerahkan sebuah map kepada Risa.“Apa ini?” tanya Risa seraya menerima map yang diberikan suaminya.“ Buka saja!” titah Adi.Risa membuka map tersebut perlahan-lahan, dan saat semua isi map terlihat, ia sedikit terk

  • Takdir Istri Pengganti   98. Dianggap Seperti Orang Asing

    “Kamu harus hati-hati, ya, Sayang. Mama tidak tahu apa alasan Dokter Cynthia melakukan itu sama kamu, tapi Mama sangat berharap kalau orang yang ia maksud itu bukan kamu,” ujar Ibu Airin.“Dokter Cyntia mencintai Kak Reyhan, Ma. Dia pernah memintaku untuk menjauhi Kak Rey, tapi aku tidak punya alasan untuk menjauhinya. Aku dan Kak Rey sudah kenal lama, bahkan sebelum Dokter Cyntia mengenalnya. Aku sudah menganggap Kak Rey seperti kakakku sendiri,” tutur Risa.“Ternyata itu alasannya, Mama jadi khawatir sama kamu. Sekarang kita pulang saja, ya! Tidak aman jika kamu berlama-lama di sini,” kata Ibu Airin seraya mengelus lengan Risa.“Tidak, Nyonya. Dokter Cyntia tidak akan bisa berbuat apa-apa di sini, makanya saya sengaja meminta Risa untuk datang ke sini,” kata Anita, ia tahu jika di rumah sakit ini dokter Cynthia tidak akan bisa melakukan apapun pada Risa.“Ya sudah, Nit. Aku pulang, ya. Terima kasih atas informasinya,” ucap Risa, lalu memeluk Anita.“Iya, kamu hati-hati! Jika sudah s

  • Takdir Istri Pengganti   99. Kritis

    Risa nyaris saja pingsan saat melihat orang yang begitu ia sayangi tergeletak di aspal dengan bersimbah darah. Dengan tubuh gemetar, ia menyeret langkahnya mendekat ke arah ibu mertuanya yang sudah tidak tidak sadarkan diri. “Mama … bangun, Ma! Ini Risa,” ucap Risa seraya membawa Ibu Airin ke pangkuannya. “Mama, buka mata Mama!” teriak Adi sambil bersimpuh di hadapan ibunya dengan derai air mata. “Ayo, kita bawa Mama ke rumah sakit!” seru Risa sembari menyeka kasar air matanya. Pak Dodi langsung bergegas keluar dari mobil setelah mendengar teriakan Adi dan Risa, lalu berlari kencang ke arah majikannya. “Nyonya Besar!” Pekik Dodi saat melihat Ibu Airin sudah tak sadarkan diri dalam pangkuan Risa. “Mama bertahan, ya, Ma. Kita akan ke rumah sakit,” kata Adi seraya menggendong sang ibu ke mobilnya. Dengan langkah gontai, Risa mengikuti suaminya menuju mobil. Ia tidak percaya ini akan terjadi pada ibu mertuanya. Risa berharap ini hanya mimpi buruk yang saat ia terbangun semua akan k

  • Takdir Istri Pengganti   100. Salah Sasaran

    Pak Arya mengepal erat tangannya seraya melotot tajam. Terlihat jelas kemarahan dan kebencian di wajahnya, tidak banyak yang tahu jika beliau adalah mantan narapidana kasus pembunuhan puluhan tahun silam. “Papa harus lihat keadaan Mama,” kata Pak Arya sembari berjalan menuju ruang ICU. “Papa.” Adi menghentikan langkah sang ayah. “Aku minta maaf karena tidak bisa menjaga Mama,” ucapnya seraya memeluk Pak Arya. Pak Arya terharu mendengar Adi meminta maaf seperti itu, sikapnya hari ini sangat berbeda dari biasanya. Ia berharap ini akan berlangsung selamanya, Adi bisa berubah menjadi lebih lembut dan bisa mengontrol emosinya. “Tidak perlu minta maaf, ini semua sudah terjadi. Kita berdoa saja untuk kesembuhan Mama kamu,” ujar Pak Arya sembari mengusap punggung Adi. “Papa tolong jagain Mama, ya. Aku mau melihat keadaan Risa, Pa. Aku takut terjadi apa-apa sama istri dan anakku,” kata Adi sambil melepas pelukannya. Pak Arya menganggukan kepala seraya menatap Adi dengan sendu, rasa haru

  • Takdir Istri Pengganti   101. Memberi Dua Pilihan

    “Sekarang kita harus atur strategi untuk menjebak Sonya dan Adam, bagaimana menurut kalian?” tanya Reno, mencoba memberi solusi. “Itu bukan solusi yang tepat, Ren. Kak Adam adalah manusia yang sangat licik,” sahut Adi, usulan yang diajukan Reno bukannya tidak bagus, tetapi Adi merasa itu tidak akan berhasil. “Terus, apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Erik. “Gue harus meningkatkan keamanan terhadap istri gue. Target mereka yang sebenarnya itu bukan Mama, tapi Risa,” kata Adi, sangat yakin yang menjadi incaran Sonya dan Adam adalah Risa. “Kalau begitu, kita salah karena telah pergi jauh dari rumah sakit. Bisa jadi, mereka akan beraksi di sana,” ujar Reno menduga-duga. Adi terlihat memikirkan sesuatu, kemudian berdiri sambil menyambar jas dan kunci mobilnya. Perkataan Reno membuat ia semakin khawatir, apalagi saat ini tidak ada pengawal yang berjaga di rumah sakit. “Mau ke mana, Bro?” tanya Erik. “Gue harus kembali ke rumah sakit, apa yang dikatakan Reno bisa saja terjad

  • Takdir Istri Pengganti   102. Menyalahkan Diri Sendiri

    Reyhan merasa bersalah sama Risa, obsesi dokter Cyntia terhadap dirinya membuat Risa harus terseret dalam masalah yang mengancam nyawanya. Reyhan masuk ke ruangannya, lalu menghempaskan tubuhnya di kursi kebesarannya, sungguh pikirannya sangat lelah karena masalah ini. “Maafin Kakak, Cha. Kamu harus terlibat dalam masalah seperti ini karena Kakak, untung saja kamu tidak kenapa-kenapa. Jika sampai kamu yang terbaring di ruang ICU hari ini, Kakak tidak akan bisa memaafkan diri Kakak sendiri. Kakak janji akan selalu jagain kamu dari orang-orang yang berniat jahat sama kamu,” gumam Reyhan seraya menatap foto Risa yang terpajang di atas meja kerjanya. *** Di parkiran rumah sakit, Adi baru saja kembali dari apartemen Erik. Kecemasannya terhadap Risa kian bertambah setelah mendengar ucapan Reno, Adam adalah orang yang tidak bisa diremehkan. Untuk itu dia yang harus lebih berhati-hati lagi.Sebelum ke ruangan dokter Anita, Adi terlebih dahulu menemui ayahnya untuk menanyakan keadaan ibunya.

  • Takdir Istri Pengganti   103. Ngidam Bakso

    Malam harinya, semua telah berkumpul di rumah sakit. Ibu Airin juga sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, masih di ruangan dulu digunakan pasca operasi CABG beberapa bulan yang lalu. Bu Yulia juga hadir di sana, ia tampak begitu khawatir setelah mengetahui bahwa Ibu Airin dan Risa kecelakaan. Berita kecelakaan itu disiarkan di televisi, jadi semua orang sudah mengetahuinya, termasuk para musuh Adi yang begitu menginginkan kehancurannya.Dokter Reyhan masuk ke ruangan itu diikuti oleh dua orang yang berpakaian sama dengannya. Itu adalah dokter spesialis penyakit dalam dan dokter saraf, mereka yang akan menjelaskan hasil medis Ibu Airin.“Selamat malam semuanya!” sapa Reyhan dengan senyum ramah.“Malam, Dok.” Pak Arya menyahuti terlebih dahulu.“Nyonya, apa keluhannya?” tanya Reyhan kepada Ibu Airin.“Rasanya sakit semua, Dokter. Bahkan untuk menggerakkan badan pun susah,” sahut Ibu Airin.“Itu karena Anda mengalami patah tulang rusuk,” ujar Reyhan.Salah satu dokter yang bersama Reyha

Bab terbaru

  • Takdir Istri Pengganti   154. Limited Edition

    “Astaghfirullah … apa yang sudah aku lakukan?” gumam Risa sambil menarik napas panjang.Andre juga kaget melihat Risa yang begitu emosi, ternyata wanita sangat lembut dan penyayang yang ia kenal selama ini juga bisa berkata dengan nada tinggi seperti itu.“Saya tahu kalau cara saya sedikit egois, tapi itu adalah bukti kalau saya mencintai kamu. Saya bisa mendapatkan ribuan gadis yang bersedia menjadi istri saya, tapi yang saya inginkan hanya kamu. Hanya kamu yang akan menjadi ibu dari anak-anak saya,” ujar Andre.Risa menipiskan bibir dan tersenyum tanggung, lalu mengangkat wajahnya yang tadi tertunduk.“Dengarkan saya baik-baik, Tuan Andre Kusuma Yang Terhormat. Saya adalah seorang istri yang sah di mata agama dan hukum yang berlaku di negara ini, saya tidak melarang Anda jatuh cinta sama saya karena itu adalah persoalan hati seseorang. Namun, maaf beribu maaf saya ucapkan. Apapun yang akan Anda lakukan tetap tidak akan merubah apapun, saya tidak akan membalas perasaan Anda!” ucap Ri

  • Takdir Istri Pengganti   153.

    Adi keluar dari ruang ganti dengan raut wajah yang masih sama seperti saat sebelum ia masuk ke dalam ruangan tersebut.“Kamu masih ingin aku mengabulkan permintaanmu itu, Sayang? Jangan harap!” ujar Adi dengan nada ketus.Risa menghela napas berat kala melihat suaminya masih tersulut emosi setelah mendengar permintaannya untuk berbicara empat mata dengan Andre.“Please, Sayang! Izinkan aku untuk bertemu dengannya, kamu boleh ikut dan mengawasiku dari jauh. Bagaimana?” tawar Risa mencoba bernegosiasi dengan suaminya.“Sekali tidak, tetap tidak!” tandas Adi tanpa melihat ke arah Risa.Risa tidak putus asa meski telah ditolak berkali-kali, ia harus bisa membujuk suaminya agar mau mengabulkan keinginannya. Jika terus dibiarkan, maka masalah di antara keduanya tidak akan pernah selesai. Akar dari permasalahan di sini adalah dirinya, maka dari itu dialah yang harus turun tangan sendiri.“Ya sudah, kalau kamu bersikukuh seperti itu. Aku mau tidur di kamar sebelah,” ujar Risa sembari melangka

  • Takdir Istri Pengganti   152. Ingin Berbicara Empat Mata

    Setelah Bu Soraya pergi dari rumah itu, Ibu Airin membawa Risa ke kamarnya untuk membicarakan apa yang tadi disampaikan oleh Bu Soraya kepadanya.“Sayang, ayo duduk sini!” ajak Ibu Airin sambil menepuk sofa kosong di sebelahnya.“Iya, Ma.” Risa tersenyum sembari mendudukkan dirinya di samping Ibu Airin. “Apa yang ingin Mama jelaskan sama Risa?” tanyanya dengan lembut.“Kamu masih ingat kejadian saat kamu dan Adi pergi untuk menghadiri jamuan makan malam waktu itu? Soal itulah yang akan Mama sampaikan sama kamu,” ujar Ibu Airin.“Makan malam yang diadakan oleh Tuan Andre?” tanya Risa lagi.“Iya, Sayang. Yang waktu itu,” sahut Ibu Airin.“Kenapa memangnya, Ma?” tanya Risa semakin penasaran.“Ternyata, dia mengadakan acara makan malam itu untuk membuat kamu keluar dari rumah ini dan menculik kamu. Nyonya Kusuma sendiri yang bilang seperti itu sama Mama. Andre meminta anak buahnya untuk mengikuti mobil kalian,” jelas Ibu Airin.“Apa, Ma?! Jadi, penyerangan pada malam itu adalah ulahnya Tu

  • Takdir Istri Pengganti   151. Berbicara Jujur

    “Nyonya mau bicara apa?” tanya Ibu Airin seraya menatap Bu Soraya dengan lekat.Bu Sora menghela napas panjang seraya memejamkan mata sebelum mengatakan apa yang akan ia sampaikan.“Maaf sebelumnya, Nyonya Airin. Mungkin ini akan sedikit mengejutkan Anda, tapi saya harap Nyonya bisa menerimanya,” ujar Bu Soraya.Perkataannya semakin membuat Ibu Airin penasaran, apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh nyonya Kusuma. Sehingga ia terlihat gugup dan ketakutan seperti itu.“Katakan saja, Nyonya. Apa yang ingin Nyonya katakan sebenarnya? Kenapa Nyonya jadi tegang begitu?” tanya Ibu Airin, ia juga sudah tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.“Putra saya ternyata mencinta menantu Anda, saya juga baru mengetahuinya. Selama ini sudah banyak perempuan yang saya kenalkan sama dia, tapi tidak ada satu pun yang bisa menarik perhatiannya. Mulai dari gadis kaya dan terhormat, sampai gadis biasa sudah pernah saya kenalkan. Namun, hasilnya tetap sama. Andre sama sekali tidak melirik satu pun

  • Takdir Istri Pengganti   150. Permintaan Indri

    “Mau ketemu saya? Siapa, Mbak?” tanya Risa dengan mengerutkan dahi. “Iya, Nyonya Muda. Seorang ibu-ibu sama anak kecil yang waktu itu datang ke rumah sakit,” jawab Mia dengan napas yang masih ngos-ngosan. “Ayo kita lihat siapa orangnya, Sayang!” seru Ibu Airin sembari merangkul pundak Risa. “Iya, Ma.” Risa langsung bergegas masuk ke dalam rumah. Ia sudah bisa menduga siapa orang tersebut. Sementara Ibu Airin penasaran siapa orang yang ingin bertemu dengan menantunya. Siapa ibu-ibu yang dimaksud oleh Mia? “Di mana orangnya, Mia?” tanya ibu Airin saat sampai di ruang keluarga. “Masih di depan, Nyonya Besar. Saya tadi nyariin Nyonya Muda ke kamar, tapi Nyonya Muda nggak ada di sana,” ujar Mia. “Siapa sih, orangnya?” gumam Ibu Airin sembari berjalan menuju pintu depan. Ia tidak pernah terpikir jika orang itu adalah Indri, si gadis kecil yang sudah seperti putri bagi Risa. Sesampainya di teras depan, mereka langsung dikagetkan dengan teriakan anak kecil yang berlari ke arah Risa.

  • Takdir Istri Pengganti   149. Kekecewaan Dokter Anita

    Reyhan kaget melihat Anita tiba-tiba berada di sana, apalagi setelah ia mendengar pertanyaan dokter muda itu. Ia yakin jika Anita sudah mendengar semua pembicaraannya dengan dokter Cyntia. “Dokter Anita, Anda di sini?” tanya Reyhan lalu menghentikan langkahnya saat melihat Anita menghampirinya. “Iya, Pak. Saya kebetulan baru pulang dari rumah Risa, tapi nggak nyangka bisa bertemu Pak Reyhan di sini. Tapi maaf nih, Pak. Bukan maksud saya lancang, apa benar Pak Reyhan dan Dokter Cyntia pacaran?” Anita menatap Reyhan dengan lekat, ada rasa sesak di dadanya saat mengetahui laki-laki yang ia cintai saat ini sudah menjadi kekasih wanita lain. Namun, ia berusaha menutupi rasa kecewanya. “Oh, bagaimana keadaan Risa? Apa kandungannya baik-baik saja?” tanya Reyhan lagi. Ia tidak menanggapi pertanyaan Anita yang terakhir karena ia tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu. Saat Reyhan menyebut nama Risa, darah Cyntia seakan mendidih mendengar kekasihnya menanyakan wanita lain. Terlebih lagi,

  • Takdir Istri Pengganti   148. Peringatan Untuk Andre

    “Apa yang mau kamu jelasin? Kamu mau mengatakan kalau semua yang kamu lakukan ini karena cinta? Apa itu yang akan kamu katakan sama Mama, Andre?!” erang Bu Soraya dengan raut wajah memerah. “Ma, semua ini tidak seperti yang Mama pikirkan. Aku tidak mungkin mencelakai wanita yang aku cintai,” ujar Andre. “Cinta kamu bilang? Kamu bukan mencintainya, tapi kamu hanya terobsesi! Wanita itu terlalu baik untuk kamu, Andre. Jadi sekarang Mama tahu apa tujuan kamu mengadakan jamuan makan malam waktu itu, ternyata ini rencana kamu? Mama malu mengakui kamu sebagai putra dari keluarga Kusuma. Papa kamu tidak pernah berbuat curang dalam hal apapun, termasuk apa yang baru saja kamu lakukan ini. Kamu sudah mencoreng nama baik keluarga Kusuma, Ndre.” Bu Soraya keluar dari kamar Andre sambil menangis, ia tidak percaya jika putranya sampai senekat itu hanya demi mendapatkan wanita yang katanya begitu ia cintai. Selama ini Andre memang tidak pernah tertarik pada semua wanita yang pernah Bu Soraya ke

  • Takdir Istri Pengganti   147. Perubahan Sikap Reyhan

    Satu bulan sudah berlalu. Selama itu pula Risa tidak diizinkan keluar dari rumah, bahkan untuk pemeriksaan kandungannya pun Adi sudah membuat kamar tidur mereka seperti sebuah klinik. Itu semua ia lakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan istri dan calon anaknya.Dokter Reyhan dan Cyntia sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Namun, sampai saat ini Risa belum mengetahui hal itu. Anita juga belum tahu soal itu karena Cyntia tidak pernah datang ke rumah sakit. Semua orang di rumah sakit juga tidak ada yang tahu mengenai hubungan anak pemilik rumah sakit itu dengan mantan dokter spesialis anestesi kardiovaskuler sekaligus mantan asisten dokter Reyhan di tim operasi.Reyhan bersedia menjadi kekasih Cyntia demi keselamatan Risa dan bayi yang tengah ia kandung, tetapi Reyhan juga mengajukan syarat kepada wanita itu. Cyntia dilarang menemuinya di rumah sakit, dan syarat itu pun diterima oleh wanita itu.Hari ini adalah jadwal pemeriksaan kandungan Risa. Usia kandungannya sudah memasuki d

  • Takdir Istri Pengganti   146. Rencana Jahat Cyntia

    Risa keluar dari kamar mandi dan melihat Adi duduk di sofa dengan kedua tangan dijadikan penopang wajahnya. Tatapannya terlihat kosong, bahkan laki-laki itu sampai tidak menyadari jika istrinya sudah keluar dari kamar mandi. Terlihat jelas bahwa saat ini dia sedang banyak masalah. “Kamu mandi dulu sana! Setelah itu kita shalat supaya pikiran kamu lebih tenang,” ujar Risa membuyarkan lamunan Adi. “Kamu sudah selesai, Sayang? Maaf ya, aku jadi melamun. Ya sudah, aku mandi dan ambil air wudhu sebentar.” Adi masuk ke kamar mandi dengan langkah gontai, ada rasa bersalah yang ia rasakan terhadap istrinya. “Ya Allah, apapun masalah yang sedang ia hadapi saat ini, aku mohon permudahkanlah!” ucap Risa penuh harap. Kriet! Suara pintu kamar mandi terbuka, Adi keluar dari sana dengan handuk melilit dari tubuhnya. Wajahnya sudah terlihat lebih segar setelah mandi dan berwudhu. “Sebentar ya, Sayang. Aku ganti baju dulu,” ucap Adi sembari melangkah menuju tempat tidur. Pakaian gantinya sudah d

DMCA.com Protection Status