Home / Romansa / Takdir Istri Pengganti / 12. Terjebak Di Dalam Lift

Share

12. Terjebak Di Dalam Lift

Author: Afrita Ningsih
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pelajaran pun dimulai, Risa melakukan tugasnya seperti biasa. Ia bernyanyi dan diikuti oleh anak-anak. Itulah kegiatan para murid sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mereka belajar sambil bermain.

Suasana di dalam kelas ricuh dengan suara nyanyian dan teriakan. Inilah alasan terbesar Risa ingin menjadi tenaga pendidik, ia ikut bahagia saat melihat anak-anak muridnya tertawa lepas seperti tanpa beban. Keceriaan mereka adalah semangat bagi Risa.

“Anak-anak Bunda, sekarang istirahat dulu, ya. Bel sudah berbunyi,” ucap Risa.

“Baik, Bunda!” sahut anak-anak secara bersamaan.

“Sekarang cuci tangan dulu, setelah itu kita makan. Anak-anak Bunda bawa bekal semuanya, ‘kan?” tanya Risa.

“Bawa dong, Bunda!” jawab anak-anak, mereka bergantian pergi ke wastafel untuk mencuci tangan.

Setelah selesai mencuci tangan mereka pun mulai makan bersama. Semua anak membawa bekal, kecuali satu orang, yaitu Alif. Anak murid laki-laki yang sangat pendiam, tidak banyak bicara dan susah berinteraksi d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Takdir Istri Pengganti   13. Tidak Peduli

    Kurang lebih selama dua puluh menit berada di dalam lift yang tak berfungsi, akhirnya Indri dan Risa berhasil dikeluarkan oleh tim keamanan. Risa ditemukan dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri, sementara Indri menangis tergugu di samping tubuh gurunya.“Bunda, bangun! Bunda kenapa? Indri takut, Bunda,” ucap Indri. Anak itu terus mengguncang tubuh Risa untuk membangunkannya.Tim keamanan dan Pak Dodi masuk ke dalam lift untuk membawa Risa dan Indri keluar dari sana. Namun, di saat Pak Dodi bersiap akan mengangkat tubuh Risa, tiba-tiba seseorang menghentikannya.“Tunggu!” ucap orang itu. Kemudian ia mengambil alih tubuh Risa, menggendongnya keluar dari lift.“Papa,” panggil Indri seraya berlari ke arah laki-laki yang sedang memangku tubuh Risa.“Hei, Princess Papa. Kamu tidak apa-apa, ‘kan?” tanya orang itu dengan lembut.“Iya, Pa. Indri tidak apa-apa, tapi Bunda Risa pingsan.” Indri menundukkan wajahnya, merasa bersalah atas kejadian yang menimpa gurunya..“Tidak apa-apa, dia akan

  • Takdir Istri Pengganti   14. Fakta Yang Mengejutkan

    Adi telah menyelidiki latar belakang Risa setelah ia menikahi wanita itu. Awalnya Adi merasa bersalah pada Risa, karena ia berpikir wanita itu dipaksa oleh ibunya, tetapi ternyata semua dugaannya salah. Risa menerima pernikahan itu demi uang, Ibu Airin telah mengeluarkan uang dalam jumlah yang sangat besar supaya Risa mau menikah dengan anaknya. Itulah yang membuat Adi sangat membenci istrinya, tetapi sebenarnya Risa sendiri juga tidak tahu apa yang telah dijanjikan oleh ibu kandungnya bersama ibu dari suaminya.Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, Adi berencana untuk pergi ke sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari kantornya. Ia belum mengetahui jika saat ini Ibu Airin ada di apartemennya.“Selamat sore, Pak.” Sekretaris Adi masuk ke ruangannya.“Ada apa?” Adi berbicara tanpa melihat ke arah sekretarisnya.“Maaf, Pak. Di bawah ada wartawan yang ingin bertemu dengan Bapak,” ujar sekretaris Adi.“Wartawan? Untuk apa mereka ingin bertemu dengan saya?” Adi bergumam sangat pelan.

  • Takdir Istri Pengganti   15. Keberanian Risa

    Yang bisa Risa lakukan saat ini hanya pasrah atas apa yang telah dilakukan wanita yang telah melahirkannya, orang yang selama ini sangat ia hormati dan sayangi. Namun, ternyata tega menukarkan putri kandungnya dengan uang hanya demi memenuhi ambisinya. Risa pikir selama ini sang ibu benar-benar menyayanginya, tetapi kenyataannya dia malah menjerumuskan dirinya ke jurang yang sangat dalam. Risa merasa sangat malu untuk mengangkat wajahnya di depan Adi.“Maaf, tetapi saya benar tidak tahu apa-apa soal itu. Kamu bisa bertanya langsung sama Mama Airin jika kamu tidak percaya.” Risa mencoba untuk menjelaskan pada suaminya, tetapi tidak semudah itu Adi akan menerima penjelasannya. Karena kebencian pria itu pada istrinya jauh lebih besar dari rasa simpati atau hanya sekedar kasihan.“Jangan pernah berharap apapun atas pernikahan ini. Karena kamu tidak akan mendapatkannya. Baik itu harta, perhatian dari saya, apalagi cinta.” Adi melempar wajah Risa dengan jasnya, kemudian berlalu ke kamar me

  • Takdir Istri Pengganti   16. Permintaan Adi

    “Astaghfirullah ... Mbak Mia, tolong bantu saya.” Risa langsung menangkap tubuh Adi yang nyaris jatuh di atas pecahan beling.“Nyonya Muda, Tuan Muda kenapa?” Mia membantu Risa menopang tubuh Adi, lalu mereka membawanya ke tempat tidur.“Sepertinya dia kebanyakan minum, lihatlah itu.” Risa mengarahkan jari telunjuknya pada pecahan beling yang berserakan.“Astaga, Tuan Muda. Nyonya Muda tunggu di sini saja, saya mau membersihkan beling-beling itu.” Mia keluar dari kamar.“Mbak, sekalian bawa air hangat sama handuk kecil,” pinta Risa.“Iya, Nyonya.” Mia menjawab dengan sedikit berteriak.Risa membenarkan posisi tidur Adi, lalu ditatapnya wajah yang terlihat begitu damai saat sedang tertidur seperti ini. Wajah tampan dengan rahang yang kokoh, serta hidung mancung dan bibir yang terlihat sangat menggoda. Tangan Risa perlahan membelai lembut pipi suaminya, ia tidak tahu perasaan apa yang muncul dalam dirinya saat ini, ia merasa ada getaran aneh saat tangannya bersentuhan dengan laki-laki

  • Takdir Istri Pengganti   17. Kesucian Yang Direnggut Secara Paksa

    Satu tamparan keras mendarat di pipi Risa yang putih dan mulus sehingga meninggalkan bekas lima jari yang sangat kentara, bahkan sudut bibirnya pun mengeluarkan cairan berwarna merah.“Beraninya kamu menolakku! Jalang sepertimu sama sekali tidak pantas untukku,” ucap Adi dengan berapi-api, sorot matanya tajam seperti pisau yang siap menusuk jantung istrinya.“Saya bukan jalang ... kamu tidak bisa menghinaku seperti ini. Saya sudah menyelamatkan keluargamu dari aib yang begitu besar. Harusnya kamu tahu itu,” jawab Risa dengan berani karena ia benar-benar tidak terima dikatain jalang oleh suaminya sendiri.“Dasar wanita tidak tahu diri! Tidak ada seorang pun yang boleh membantah saya, apalagi wanita murahan sepertimu.” Adi menarik tangan Risa dengan kasar, lalu mendorongnya dengan sekuat tenaga.“Aaa ….” Risa berteriak saat kepalanya menghantam tembok hingga mengeluarkan darah segar. Dirabanya dahi yang terluka dan ini sudah yang ke sekian kalinya ia mendapat perlakuan kasar dari suamin

  • Takdir Istri Pengganti   18. Ada Yang Berbeda

    Keesokan harinya. Pagi-pagi buta, Adi sudah bangun dan mendapati tubuhnya dalam keadaan polos. Matanya menyapu ke setiap sudut tempat tidur, lalu netranya menangkap sesuatu yang terdapat di sprei putih yang sudah berantakan.“Hah? Darah,” ucap Adi. Ia kaget melihat bercak darah yang lumayan banyak pada sprei putih itu.Memori tentang kejadian tadi malam pun berputar di otaknya, ia ingat semua yang telah dilakukannya pada Risa. Ada perasaan aneh yang dirasakan pria itu saat melihat bercak darah yang terdapat pada sprei. “Apa itu artinya dia …,” ucap Adi tak percaya. “Argh, bodoh-bodoh! Kenapa jadi seperti ini?” Pria itu mengutuk dirinya sendiri.Adi benar-benar tidak menyangka bahwa dia adalah orang pertama yang merenggut kesucian Risa. Bahkan Sonya kekasihnya pun sudah tidak perawan lagi saat ia melakukan hubungan intim dengannya. Adi memang merasa ada yang aneh saat dia melakukannya bersama Risa semalam. Ia merasa ada sensasi yang berbeda dari semua perempuan yang pernah ditiduriny

  • Takdir Istri Pengganti   19. Benci Atau Cemburu?

    Siang harinya. Adi baru saja selesai meeting bersama Andre Kusuma. Pemilik perusahaan otomotif terbesar di Jakarta, yang bekerja sama dengan perusahaan asing. Perusahaan itu juga telah memiliki cabang di beberapa kota lainnya.“Yogi, kita makan siang dulu sebelum balik ke kantor,” kata Adi sambil menoleh ke arah asisten pribadinya. Mereka berdua keluar dari perusahaan Kusuma dengan perasaan bangga karena meeting berjalan sesuai rencana.“Siap, Bos.” Yogi mengangkat satu tangannya ke atas.“Sudahlah, tidak usah terlalu formal. Kita lagi nggak di kantor,” ucap Adi seraya masuk ke dalam mobil.“Oke, Bro!” sahut Yogi.Kedua pria tampan itu pun pergi ke sebuah restoran ternama di Jakarta. Restoran itu adalah tempat favorit Adi dan Sonya. Mereka sering menghabiskan waktu berdua di sana saat akhir pekan. Namun, setelah pernikahannya batal, Adi tidak pernah lagi mengunjungi restoran itu karena ia belum bisa melupakan apa yang dilakukan mantan kekasihnya.Adi sangat mencintai Sonya, walaupun i

  • Takdir Istri Pengganti   20. Menginap Di Rumah Mertua

    Matahari sudah mulai menghilang di upuk barat. Pertanda malam akan segera menjelang. Risa masih berada di rumah mertuanya hingga saat ini, rasanya ia tidak ingin kembali ke apartemen lagi. Kejadian tadi malam membuatnya trauma dan sangat membenci tempat terkutuk itu.“Risa, kamu menginap di sini saja, ya?” tawar ibu Airin, itu seperti angin syurga bagi Risa.“Mama, dia itu punya suami. Nanti kalau Adi nyariin bagaimana,” ujar Pak Arya. Risa meremas jarinya saat mendengar ucapan Pak Arya yang menyebut nama Adi dengan sebutan suami.“Biarkan saja, Pa. Nanti kalau misalnya Adi tidak bisa tidur, dia bisa ke sini untuk menyusul Risa. Pokoknya, Risa akan menginap di sini. Mama nggak mau tahu,” tandas Ibu Airin dengan tegas dan tak ingin ada penolakan. Keputusan yang dibuatnya sudah final sehingga Pak Arya tidak bisa berbuat apa-apa lagi jika sudah begitu.Sama seperti Pak Arya, Risa juga tidak bisa menolak keinginan ibu mertuanya. Karena sebenarnya, ia memang tidak ingin pulang ke aparteme

Latest chapter

  • Takdir Istri Pengganti   154. Limited Edition

    “Astaghfirullah … apa yang sudah aku lakukan?” gumam Risa sambil menarik napas panjang.Andre juga kaget melihat Risa yang begitu emosi, ternyata wanita sangat lembut dan penyayang yang ia kenal selama ini juga bisa berkata dengan nada tinggi seperti itu.“Saya tahu kalau cara saya sedikit egois, tapi itu adalah bukti kalau saya mencintai kamu. Saya bisa mendapatkan ribuan gadis yang bersedia menjadi istri saya, tapi yang saya inginkan hanya kamu. Hanya kamu yang akan menjadi ibu dari anak-anak saya,” ujar Andre.Risa menipiskan bibir dan tersenyum tanggung, lalu mengangkat wajahnya yang tadi tertunduk.“Dengarkan saya baik-baik, Tuan Andre Kusuma Yang Terhormat. Saya adalah seorang istri yang sah di mata agama dan hukum yang berlaku di negara ini, saya tidak melarang Anda jatuh cinta sama saya karena itu adalah persoalan hati seseorang. Namun, maaf beribu maaf saya ucapkan. Apapun yang akan Anda lakukan tetap tidak akan merubah apapun, saya tidak akan membalas perasaan Anda!” ucap Ri

  • Takdir Istri Pengganti   153.

    Adi keluar dari ruang ganti dengan raut wajah yang masih sama seperti saat sebelum ia masuk ke dalam ruangan tersebut.“Kamu masih ingin aku mengabulkan permintaanmu itu, Sayang? Jangan harap!” ujar Adi dengan nada ketus.Risa menghela napas berat kala melihat suaminya masih tersulut emosi setelah mendengar permintaannya untuk berbicara empat mata dengan Andre.“Please, Sayang! Izinkan aku untuk bertemu dengannya, kamu boleh ikut dan mengawasiku dari jauh. Bagaimana?” tawar Risa mencoba bernegosiasi dengan suaminya.“Sekali tidak, tetap tidak!” tandas Adi tanpa melihat ke arah Risa.Risa tidak putus asa meski telah ditolak berkali-kali, ia harus bisa membujuk suaminya agar mau mengabulkan keinginannya. Jika terus dibiarkan, maka masalah di antara keduanya tidak akan pernah selesai. Akar dari permasalahan di sini adalah dirinya, maka dari itu dialah yang harus turun tangan sendiri.“Ya sudah, kalau kamu bersikukuh seperti itu. Aku mau tidur di kamar sebelah,” ujar Risa sembari melangka

  • Takdir Istri Pengganti   152. Ingin Berbicara Empat Mata

    Setelah Bu Soraya pergi dari rumah itu, Ibu Airin membawa Risa ke kamarnya untuk membicarakan apa yang tadi disampaikan oleh Bu Soraya kepadanya.“Sayang, ayo duduk sini!” ajak Ibu Airin sambil menepuk sofa kosong di sebelahnya.“Iya, Ma.” Risa tersenyum sembari mendudukkan dirinya di samping Ibu Airin. “Apa yang ingin Mama jelaskan sama Risa?” tanyanya dengan lembut.“Kamu masih ingat kejadian saat kamu dan Adi pergi untuk menghadiri jamuan makan malam waktu itu? Soal itulah yang akan Mama sampaikan sama kamu,” ujar Ibu Airin.“Makan malam yang diadakan oleh Tuan Andre?” tanya Risa lagi.“Iya, Sayang. Yang waktu itu,” sahut Ibu Airin.“Kenapa memangnya, Ma?” tanya Risa semakin penasaran.“Ternyata, dia mengadakan acara makan malam itu untuk membuat kamu keluar dari rumah ini dan menculik kamu. Nyonya Kusuma sendiri yang bilang seperti itu sama Mama. Andre meminta anak buahnya untuk mengikuti mobil kalian,” jelas Ibu Airin.“Apa, Ma?! Jadi, penyerangan pada malam itu adalah ulahnya Tu

  • Takdir Istri Pengganti   151. Berbicara Jujur

    “Nyonya mau bicara apa?” tanya Ibu Airin seraya menatap Bu Soraya dengan lekat.Bu Sora menghela napas panjang seraya memejamkan mata sebelum mengatakan apa yang akan ia sampaikan.“Maaf sebelumnya, Nyonya Airin. Mungkin ini akan sedikit mengejutkan Anda, tapi saya harap Nyonya bisa menerimanya,” ujar Bu Soraya.Perkataannya semakin membuat Ibu Airin penasaran, apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh nyonya Kusuma. Sehingga ia terlihat gugup dan ketakutan seperti itu.“Katakan saja, Nyonya. Apa yang ingin Nyonya katakan sebenarnya? Kenapa Nyonya jadi tegang begitu?” tanya Ibu Airin, ia juga sudah tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.“Putra saya ternyata mencinta menantu Anda, saya juga baru mengetahuinya. Selama ini sudah banyak perempuan yang saya kenalkan sama dia, tapi tidak ada satu pun yang bisa menarik perhatiannya. Mulai dari gadis kaya dan terhormat, sampai gadis biasa sudah pernah saya kenalkan. Namun, hasilnya tetap sama. Andre sama sekali tidak melirik satu pun

  • Takdir Istri Pengganti   150. Permintaan Indri

    “Mau ketemu saya? Siapa, Mbak?” tanya Risa dengan mengerutkan dahi. “Iya, Nyonya Muda. Seorang ibu-ibu sama anak kecil yang waktu itu datang ke rumah sakit,” jawab Mia dengan napas yang masih ngos-ngosan. “Ayo kita lihat siapa orangnya, Sayang!” seru Ibu Airin sembari merangkul pundak Risa. “Iya, Ma.” Risa langsung bergegas masuk ke dalam rumah. Ia sudah bisa menduga siapa orang tersebut. Sementara Ibu Airin penasaran siapa orang yang ingin bertemu dengan menantunya. Siapa ibu-ibu yang dimaksud oleh Mia? “Di mana orangnya, Mia?” tanya ibu Airin saat sampai di ruang keluarga. “Masih di depan, Nyonya Besar. Saya tadi nyariin Nyonya Muda ke kamar, tapi Nyonya Muda nggak ada di sana,” ujar Mia. “Siapa sih, orangnya?” gumam Ibu Airin sembari berjalan menuju pintu depan. Ia tidak pernah terpikir jika orang itu adalah Indri, si gadis kecil yang sudah seperti putri bagi Risa. Sesampainya di teras depan, mereka langsung dikagetkan dengan teriakan anak kecil yang berlari ke arah Risa.

  • Takdir Istri Pengganti   149. Kekecewaan Dokter Anita

    Reyhan kaget melihat Anita tiba-tiba berada di sana, apalagi setelah ia mendengar pertanyaan dokter muda itu. Ia yakin jika Anita sudah mendengar semua pembicaraannya dengan dokter Cyntia. “Dokter Anita, Anda di sini?” tanya Reyhan lalu menghentikan langkahnya saat melihat Anita menghampirinya. “Iya, Pak. Saya kebetulan baru pulang dari rumah Risa, tapi nggak nyangka bisa bertemu Pak Reyhan di sini. Tapi maaf nih, Pak. Bukan maksud saya lancang, apa benar Pak Reyhan dan Dokter Cyntia pacaran?” Anita menatap Reyhan dengan lekat, ada rasa sesak di dadanya saat mengetahui laki-laki yang ia cintai saat ini sudah menjadi kekasih wanita lain. Namun, ia berusaha menutupi rasa kecewanya. “Oh, bagaimana keadaan Risa? Apa kandungannya baik-baik saja?” tanya Reyhan lagi. Ia tidak menanggapi pertanyaan Anita yang terakhir karena ia tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu. Saat Reyhan menyebut nama Risa, darah Cyntia seakan mendidih mendengar kekasihnya menanyakan wanita lain. Terlebih lagi,

  • Takdir Istri Pengganti   148. Peringatan Untuk Andre

    “Apa yang mau kamu jelasin? Kamu mau mengatakan kalau semua yang kamu lakukan ini karena cinta? Apa itu yang akan kamu katakan sama Mama, Andre?!” erang Bu Soraya dengan raut wajah memerah. “Ma, semua ini tidak seperti yang Mama pikirkan. Aku tidak mungkin mencelakai wanita yang aku cintai,” ujar Andre. “Cinta kamu bilang? Kamu bukan mencintainya, tapi kamu hanya terobsesi! Wanita itu terlalu baik untuk kamu, Andre. Jadi sekarang Mama tahu apa tujuan kamu mengadakan jamuan makan malam waktu itu, ternyata ini rencana kamu? Mama malu mengakui kamu sebagai putra dari keluarga Kusuma. Papa kamu tidak pernah berbuat curang dalam hal apapun, termasuk apa yang baru saja kamu lakukan ini. Kamu sudah mencoreng nama baik keluarga Kusuma, Ndre.” Bu Soraya keluar dari kamar Andre sambil menangis, ia tidak percaya jika putranya sampai senekat itu hanya demi mendapatkan wanita yang katanya begitu ia cintai. Selama ini Andre memang tidak pernah tertarik pada semua wanita yang pernah Bu Soraya ke

  • Takdir Istri Pengganti   147. Perubahan Sikap Reyhan

    Satu bulan sudah berlalu. Selama itu pula Risa tidak diizinkan keluar dari rumah, bahkan untuk pemeriksaan kandungannya pun Adi sudah membuat kamar tidur mereka seperti sebuah klinik. Itu semua ia lakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan istri dan calon anaknya.Dokter Reyhan dan Cyntia sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Namun, sampai saat ini Risa belum mengetahui hal itu. Anita juga belum tahu soal itu karena Cyntia tidak pernah datang ke rumah sakit. Semua orang di rumah sakit juga tidak ada yang tahu mengenai hubungan anak pemilik rumah sakit itu dengan mantan dokter spesialis anestesi kardiovaskuler sekaligus mantan asisten dokter Reyhan di tim operasi.Reyhan bersedia menjadi kekasih Cyntia demi keselamatan Risa dan bayi yang tengah ia kandung, tetapi Reyhan juga mengajukan syarat kepada wanita itu. Cyntia dilarang menemuinya di rumah sakit, dan syarat itu pun diterima oleh wanita itu.Hari ini adalah jadwal pemeriksaan kandungan Risa. Usia kandungannya sudah memasuki d

  • Takdir Istri Pengganti   146. Rencana Jahat Cyntia

    Risa keluar dari kamar mandi dan melihat Adi duduk di sofa dengan kedua tangan dijadikan penopang wajahnya. Tatapannya terlihat kosong, bahkan laki-laki itu sampai tidak menyadari jika istrinya sudah keluar dari kamar mandi. Terlihat jelas bahwa saat ini dia sedang banyak masalah. “Kamu mandi dulu sana! Setelah itu kita shalat supaya pikiran kamu lebih tenang,” ujar Risa membuyarkan lamunan Adi. “Kamu sudah selesai, Sayang? Maaf ya, aku jadi melamun. Ya sudah, aku mandi dan ambil air wudhu sebentar.” Adi masuk ke kamar mandi dengan langkah gontai, ada rasa bersalah yang ia rasakan terhadap istrinya. “Ya Allah, apapun masalah yang sedang ia hadapi saat ini, aku mohon permudahkanlah!” ucap Risa penuh harap. Kriet! Suara pintu kamar mandi terbuka, Adi keluar dari sana dengan handuk melilit dari tubuhnya. Wajahnya sudah terlihat lebih segar setelah mandi dan berwudhu. “Sebentar ya, Sayang. Aku ganti baju dulu,” ucap Adi sembari melangkah menuju tempat tidur. Pakaian gantinya sudah d

DMCA.com Protection Status