Home / Romansa / Takdir Istri Pengganti / 20. Menginap Di Rumah Mertua

Share

20. Menginap Di Rumah Mertua

Author: Afrita Ningsih
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Matahari sudah mulai menghilang di upuk barat. Pertanda malam akan segera menjelang. Risa masih berada di rumah mertuanya hingga saat ini, rasanya ia tidak ingin kembali ke apartemen lagi. Kejadian tadi malam membuatnya trauma dan sangat membenci tempat terkutuk itu.

“Risa, kamu menginap di sini saja, ya?” tawar ibu Airin, itu seperti angin syurga bagi Risa.

“Mama, dia itu punya suami. Nanti kalau Adi nyariin bagaimana,” ujar Pak Arya.

Risa meremas jarinya saat mendengar ucapan Pak Arya yang menyebut nama Adi dengan sebutan suami.

“Biarkan saja, Pa. Nanti kalau misalnya Adi tidak bisa tidur, dia bisa ke sini untuk menyusul Risa. Pokoknya, Risa akan menginap di sini. Mama nggak mau tahu,” tandas Ibu Airin dengan tegas dan tak ingin ada penolakan. Keputusan yang dibuatnya sudah final sehingga Pak Arya tidak bisa berbuat apa-apa lagi jika sudah begitu.

Sama seperti Pak Arya, Risa juga tidak bisa menolak keinginan ibu mertuanya. Karena sebenarnya, ia memang tidak ingin pulang ke aparteme
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Takdir Istri Pengganti   21. Rencana Ibu Airin dan Pak Arya

    Selesai makan malam, Ibu Airin membawa Risa duduk di gazebo yang terletak di pinggir taman di samping rumah. Mereka bersantai sambil menikmati suasana malam, ditemani sinar rembulan yang terlihat malu-malu menampakkan dirinya di balik awan. Secangkir teh dan beberapa cemilan yang tadi siang Risa buat bersama ibu mertuanya, menambah suasana malam menjadi lebih hangat. *** Keesokan harinya, Risa terbangun seperti biasa dan segera melaksanakan ibadah shalat subuh setelah mendengar suara adzan berkumandang. Ia bersyukur karena tidak ada satu orang pun yang mengetahui jika malam ini dia tidur di kamar tamu. Usai shalat, Risa buru-buru keluar dari kamar itu setelah merapikan tempat tidur terlebih dahulu. Ia ingin kembali ke apartemen lebih pagi agar bisa menyiapkan sarapan untuk Adi. Meskipun pria itu tidak menganggapnya sebagai istri, Risa tetap merasa berdosa jika mengabaikan tanggung jawabnya sebagai istri. “Nyonya Muda sudah bangun?” tanya Bi Ratih saat melihat Risa berjalan ke

  • Takdir Istri Pengganti   22. Khawatir

    Risa masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah itu bersiap-siap pergi ke sekolah, tetapi ia terus kepikiran dengan ucapan Mia.“Apa mungkin terjadi sesuatu padanya? Tidak biasanya dia seperti itu,” gumam Risa sambil merapikan penampilannya lalu keluar dari kamar.“Nyonya Muda sudah mau berangkat kerja, ya?” tanya Mia.“Iya, Mbak. Saya sudah terlambat ini,” ujar Ris sambil melirik jam di pergelangan tangannya.“Pak Dodi ... tolong antarkan Nyonya Muda!” teriak Mia ke arah balkon. Risa menutup telinga mendengar teriakannya.“Nyonya Muda sudah siap?” tanya Pak Dodi.“Iya, Pak. Bisa cepat sedikit nggak, Pak? Kasian anak-anak pasti nungguin saya,” ujar Risa.“Siap, Nyonya Muda!” sahut Pak Dodi dengan tegas dan terkesan membentak. Risa dan Mia sampai terkejut mendengarnya.“Nggak usah ngegas juga kali, Pak!” cicit Mia.“Bukan ngegas, Iyem. Itu namanya tegas,” sahut Pak Dodi, tak mau disalahkan.“Iyem pala lu peang? Nama saya bagus-bagus gini malah Bapak ganti dengan nama jelek begitu

  • Takdir Istri Pengganti   23. Dokter Wina

    Risa kembali ke kamar dengan membawa mangkuk berisi air di tangannya. Sementara Pak Dodi masih menunggu kedatangan dokter yang akan memeriksa kesehatan Adi.“Nyonya Muda, apa perlu kita bawa Tuan Muda ke Rumah Sakit?” tanya Pak Dodi.Risa terdiam sejenak sambil memeriksa suhu tubuh Adi, untuk memastikan apakah panasnya sudah turun atau belum.“Tidak perlu, Pak. Setelah dikompres panasnya berangsur turun. Ini sudah tidak terlalu panas lagi, kok. Kita tunggu saja sampai dia sadar,” ujar Risa sambil menempelkan handuk basah di kening Adi.Dokter yang sedang mereka tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Pak Dodi langsung memintanya untuk segera mengecek kesehatan Adi.Dengan cekatan, wanita muda itu mengeluarkan peralatan medis dari dalam tasnya lalu memeriksa keadaan Adi. “Maaf, Ibu. Sejak kapan Pak Adi demam?” tanya dokter itu sambil menatap Risa.“Ada apa, Dok?” Pak Dodi mengajukan pertanyaan balik pada dokter itu.“Sejak semalam, Dokter. Apa ada sesuatu yang mengkhawatirkan?” Risa pun me

  • Takdir Istri Pengganti   24. Ayo Kita Bercerai!

    “Alhamdulillah … akhirnya selesai juga, Mbak.” Risa tersenyum melihat hasil kerja kerasnya bersama sang asisten.“Iya, Nyonya Muda. Apa ini semua nggak kebanyakan, Nyonya?” tanya Mia sembari melihat berbagai macam menu makanan yang telah tersedia di atas meja makan.“Biarkan saja, Mbak. Yang penting kita sudah melakukan sesuai permintaannya,” jawab Risa.“Ya sudahlah. Ayo kita bersantai sejenak, Nyonya Muda. Semua pekerjaan kita sudah selesai,” ujar Mia.“Baiklah, Mbak. Ayo kita menonton televisi!” sahut Risa sambil berjalan ke arah ruang tamu.Mia dengan sigap menyalakan televisi, lalu memilih acara komedi. Mia tahu kalau Risa tidak suka menonton sinetron yang menguras emosi dan air mata. Karena kehidupan rumah tangganya saja sudah seperti sinetron.“Nyonya Muda, saya permisi sebentar,” ucap Mia tiba-tiba.“Mau ke mana, Mbak?” tanya Risa saat melihat asisten rumah tangganya pergi ke arah kamar Adi.“Saya mau melihat keadaan Tuan Muda,” sahut Mia sambil berjalan menaiki tangga. Risa h

  • Takdir Istri Pengganti   25. Kesepakatan

    Sebuah pernikahan tanpa cinta seperti mimpi buruk bagi siapa saja yang menjalaninya, tetapi tidak ada yang pernah tahu bahwa mimpi buruk pun bisa menjadi manis jika takdir berpihak padanya. Namun, sayangnya mimpi buruk itu nyata dan benar-benar terjadi dalam kehidupan Risa.Pada hari itu, tepatnya dua bulan yang lalu. Seorang laki-laki melafalkan ijab kabul dengan menyebut namanya sebagai istri, sialnya suara pria itu terdengar merdu saat ia mengucapkan janji setia di hadapan Tuhan dan para saksi. Seharusnya bukan dia yang duduk dengan jantung berdebar di samping sang pengantin pria. Seharusnya bukan dia yang didandani seperti Putri Raja dan membuat semua tamu undangan takjub saat bertatap muka dengannya.Laki-laki itu yang sekarang sudah resmi menjadi suaminya, laki-laki yang tadinya adalah calon suami dari wanita lain. Namun, sayangnya, dia harus menelan pil pahit karena kekasihnya pergi meninggalkan dirinya tepat di hari pernikahan mereka akan dilangsungkan. Pria itu sangat memben

  • Takdir Istri Pengganti   26. Terbongkar

    Hari ini masih sama seperti biasa, Risa pergi ke rumah sakit untuk menjaga Ibu Airin yang masih dirawat. Ia kembali ke apartemen hanya untuk mengambil pakaian ganti dan juga membuat makanan untuk dibawa ke rumah sakit. Risa juga membawa makanan dan pakaian ganti untuk Adi. Sesuai dengan perjanjian yang telah mereka sepakati bersama, jika di depan umum mereka akan bersikap layaknya pasangan suami istri yang saling mencintai, meski pada kenyataannya ini hanyalah sandiwara belaka.Sampai di rumah sakit dan saat Risa ingin memasuki ruang rawat Ibu Airin, ia melihat Adi dan ibunya sedang berbincang-bincang. Risa langsung menghentikan langkahnya dan menunggu di luar karena ia tidak ingin mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh ibu dan anak itu. Ya, Ibu Airin baru saja siuman tiga hari yang lalu setelah mengalami koma selama satu bulan. Beliau sangat syok mendengar perdebatan antara Risa dan Adi pada waktu itu sehingga penyakit jantungnya kumat dan ia mengalami koma. Sekarang keadaanny

  • Takdir Istri Pengganti   27. Perdebatan Antara Ibu dan Anak

    “Adi, kau!” Ibu Airin kaget melihat kehadiran putranya.Risa memundurkan langkahnya saat melihat tatapan suaminya yang begitu tajam dan menusuk. Andai bisa dihindari tatapan mematikan itu, maka Risa akan menghindar sejauh mungkin. Tatapan yang begitu tajam melebihi sebilah pisau yang akan menusuk jantungnya“Dia kenapa, Ma? Kenapa dengan Sonya?” Adi kembali bertanya pada Ibu Airin.“Apa yang ingin kamu ketahui dari Mama?” Ibu Airin mengajukan pertanyaan balik pada Adi.“Apa yang Mama ketahui tentang Sonya? Apa yang tadi mau Mama katakan? Tolong katakan sekarang!” pinta Adi dengan nada ketus.“Baik, jika itu yang kamu inginkan. Mama akan ceritakan semuanya,” ujar Ibu Airin.“Mama bahkan tidak begitu mengenal dia selama ini, bagaimana bisa Mama mengetahui kebaikan dan keburukannya? Apa ini akal-akalan Mama saja untuk membuat Adi membenci Sonya?” tanya Adi.“Jadi, kamu lebih percaya perempuan murahan yang telah meninggalkanmu itu daripada Mama?” teriak Ibu Airin.“Cukup, Ma! Jangan terus

  • Takdir Istri Pengganti   28. Khayalan Risa

    Tidak hanya Risa dan Adi, Ibu Airin pun menoleh ke arah orang tersebut. Ternyata, itu adalah Pak Arya yang baru datang ke rumah sakit. Ia berjalan dengan langkah cepat ke arah istrinya.“Papa,” ucap Risa saat melihat kehadiran ayah mertuanya.“Bawa Mama kamu masuk, Risa!” perintah Pak Arya yang langsung dilaksanakan oleh Risa.“Baik, Pa.” Risa membawa Ibu Airin kembali ke kamarnya, lalu membantunya naik ke atas tempat tidur.Setelah membantu ibu mertuanya berbaring, Risa membenarkan selimutnya. Ibu Airin menggenggam tangan Risa sembari menatapnya dengan sendu.“Ri-sa, maafkan Mama,” ucap Ibu Airin dengan suara terbata-bata. Wajahnya terlihat menahan rasa sakit. Melihat itu, Risa jadi khawatir. “Mama … apa Mama merasa sakit? Aku panggilkan dokter, ya?” tawarnya.Ia merasa panik melihat keadaan ibu mertuanya yang seperti itu. Ibu Airin baru saja sadar dari koma, tetapi hari ini beliau sudah mengalami suatu hal yang sangat tidak baik untuk kesehatannya.“Tidak perlu, Risa. Mama cuma mer

Latest chapter

  • Takdir Istri Pengganti   154. Limited Edition

    “Astaghfirullah … apa yang sudah aku lakukan?” gumam Risa sambil menarik napas panjang.Andre juga kaget melihat Risa yang begitu emosi, ternyata wanita sangat lembut dan penyayang yang ia kenal selama ini juga bisa berkata dengan nada tinggi seperti itu.“Saya tahu kalau cara saya sedikit egois, tapi itu adalah bukti kalau saya mencintai kamu. Saya bisa mendapatkan ribuan gadis yang bersedia menjadi istri saya, tapi yang saya inginkan hanya kamu. Hanya kamu yang akan menjadi ibu dari anak-anak saya,” ujar Andre.Risa menipiskan bibir dan tersenyum tanggung, lalu mengangkat wajahnya yang tadi tertunduk.“Dengarkan saya baik-baik, Tuan Andre Kusuma Yang Terhormat. Saya adalah seorang istri yang sah di mata agama dan hukum yang berlaku di negara ini, saya tidak melarang Anda jatuh cinta sama saya karena itu adalah persoalan hati seseorang. Namun, maaf beribu maaf saya ucapkan. Apapun yang akan Anda lakukan tetap tidak akan merubah apapun, saya tidak akan membalas perasaan Anda!” ucap Ri

  • Takdir Istri Pengganti   153.

    Adi keluar dari ruang ganti dengan raut wajah yang masih sama seperti saat sebelum ia masuk ke dalam ruangan tersebut.“Kamu masih ingin aku mengabulkan permintaanmu itu, Sayang? Jangan harap!” ujar Adi dengan nada ketus.Risa menghela napas berat kala melihat suaminya masih tersulut emosi setelah mendengar permintaannya untuk berbicara empat mata dengan Andre.“Please, Sayang! Izinkan aku untuk bertemu dengannya, kamu boleh ikut dan mengawasiku dari jauh. Bagaimana?” tawar Risa mencoba bernegosiasi dengan suaminya.“Sekali tidak, tetap tidak!” tandas Adi tanpa melihat ke arah Risa.Risa tidak putus asa meski telah ditolak berkali-kali, ia harus bisa membujuk suaminya agar mau mengabulkan keinginannya. Jika terus dibiarkan, maka masalah di antara keduanya tidak akan pernah selesai. Akar dari permasalahan di sini adalah dirinya, maka dari itu dialah yang harus turun tangan sendiri.“Ya sudah, kalau kamu bersikukuh seperti itu. Aku mau tidur di kamar sebelah,” ujar Risa sembari melangka

  • Takdir Istri Pengganti   152. Ingin Berbicara Empat Mata

    Setelah Bu Soraya pergi dari rumah itu, Ibu Airin membawa Risa ke kamarnya untuk membicarakan apa yang tadi disampaikan oleh Bu Soraya kepadanya.“Sayang, ayo duduk sini!” ajak Ibu Airin sambil menepuk sofa kosong di sebelahnya.“Iya, Ma.” Risa tersenyum sembari mendudukkan dirinya di samping Ibu Airin. “Apa yang ingin Mama jelaskan sama Risa?” tanyanya dengan lembut.“Kamu masih ingat kejadian saat kamu dan Adi pergi untuk menghadiri jamuan makan malam waktu itu? Soal itulah yang akan Mama sampaikan sama kamu,” ujar Ibu Airin.“Makan malam yang diadakan oleh Tuan Andre?” tanya Risa lagi.“Iya, Sayang. Yang waktu itu,” sahut Ibu Airin.“Kenapa memangnya, Ma?” tanya Risa semakin penasaran.“Ternyata, dia mengadakan acara makan malam itu untuk membuat kamu keluar dari rumah ini dan menculik kamu. Nyonya Kusuma sendiri yang bilang seperti itu sama Mama. Andre meminta anak buahnya untuk mengikuti mobil kalian,” jelas Ibu Airin.“Apa, Ma?! Jadi, penyerangan pada malam itu adalah ulahnya Tu

  • Takdir Istri Pengganti   151. Berbicara Jujur

    “Nyonya mau bicara apa?” tanya Ibu Airin seraya menatap Bu Soraya dengan lekat.Bu Sora menghela napas panjang seraya memejamkan mata sebelum mengatakan apa yang akan ia sampaikan.“Maaf sebelumnya, Nyonya Airin. Mungkin ini akan sedikit mengejutkan Anda, tapi saya harap Nyonya bisa menerimanya,” ujar Bu Soraya.Perkataannya semakin membuat Ibu Airin penasaran, apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh nyonya Kusuma. Sehingga ia terlihat gugup dan ketakutan seperti itu.“Katakan saja, Nyonya. Apa yang ingin Nyonya katakan sebenarnya? Kenapa Nyonya jadi tegang begitu?” tanya Ibu Airin, ia juga sudah tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.“Putra saya ternyata mencinta menantu Anda, saya juga baru mengetahuinya. Selama ini sudah banyak perempuan yang saya kenalkan sama dia, tapi tidak ada satu pun yang bisa menarik perhatiannya. Mulai dari gadis kaya dan terhormat, sampai gadis biasa sudah pernah saya kenalkan. Namun, hasilnya tetap sama. Andre sama sekali tidak melirik satu pun

  • Takdir Istri Pengganti   150. Permintaan Indri

    “Mau ketemu saya? Siapa, Mbak?” tanya Risa dengan mengerutkan dahi. “Iya, Nyonya Muda. Seorang ibu-ibu sama anak kecil yang waktu itu datang ke rumah sakit,” jawab Mia dengan napas yang masih ngos-ngosan. “Ayo kita lihat siapa orangnya, Sayang!” seru Ibu Airin sembari merangkul pundak Risa. “Iya, Ma.” Risa langsung bergegas masuk ke dalam rumah. Ia sudah bisa menduga siapa orang tersebut. Sementara Ibu Airin penasaran siapa orang yang ingin bertemu dengan menantunya. Siapa ibu-ibu yang dimaksud oleh Mia? “Di mana orangnya, Mia?” tanya ibu Airin saat sampai di ruang keluarga. “Masih di depan, Nyonya Besar. Saya tadi nyariin Nyonya Muda ke kamar, tapi Nyonya Muda nggak ada di sana,” ujar Mia. “Siapa sih, orangnya?” gumam Ibu Airin sembari berjalan menuju pintu depan. Ia tidak pernah terpikir jika orang itu adalah Indri, si gadis kecil yang sudah seperti putri bagi Risa. Sesampainya di teras depan, mereka langsung dikagetkan dengan teriakan anak kecil yang berlari ke arah Risa.

  • Takdir Istri Pengganti   149. Kekecewaan Dokter Anita

    Reyhan kaget melihat Anita tiba-tiba berada di sana, apalagi setelah ia mendengar pertanyaan dokter muda itu. Ia yakin jika Anita sudah mendengar semua pembicaraannya dengan dokter Cyntia. “Dokter Anita, Anda di sini?” tanya Reyhan lalu menghentikan langkahnya saat melihat Anita menghampirinya. “Iya, Pak. Saya kebetulan baru pulang dari rumah Risa, tapi nggak nyangka bisa bertemu Pak Reyhan di sini. Tapi maaf nih, Pak. Bukan maksud saya lancang, apa benar Pak Reyhan dan Dokter Cyntia pacaran?” Anita menatap Reyhan dengan lekat, ada rasa sesak di dadanya saat mengetahui laki-laki yang ia cintai saat ini sudah menjadi kekasih wanita lain. Namun, ia berusaha menutupi rasa kecewanya. “Oh, bagaimana keadaan Risa? Apa kandungannya baik-baik saja?” tanya Reyhan lagi. Ia tidak menanggapi pertanyaan Anita yang terakhir karena ia tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu. Saat Reyhan menyebut nama Risa, darah Cyntia seakan mendidih mendengar kekasihnya menanyakan wanita lain. Terlebih lagi,

  • Takdir Istri Pengganti   148. Peringatan Untuk Andre

    “Apa yang mau kamu jelasin? Kamu mau mengatakan kalau semua yang kamu lakukan ini karena cinta? Apa itu yang akan kamu katakan sama Mama, Andre?!” erang Bu Soraya dengan raut wajah memerah. “Ma, semua ini tidak seperti yang Mama pikirkan. Aku tidak mungkin mencelakai wanita yang aku cintai,” ujar Andre. “Cinta kamu bilang? Kamu bukan mencintainya, tapi kamu hanya terobsesi! Wanita itu terlalu baik untuk kamu, Andre. Jadi sekarang Mama tahu apa tujuan kamu mengadakan jamuan makan malam waktu itu, ternyata ini rencana kamu? Mama malu mengakui kamu sebagai putra dari keluarga Kusuma. Papa kamu tidak pernah berbuat curang dalam hal apapun, termasuk apa yang baru saja kamu lakukan ini. Kamu sudah mencoreng nama baik keluarga Kusuma, Ndre.” Bu Soraya keluar dari kamar Andre sambil menangis, ia tidak percaya jika putranya sampai senekat itu hanya demi mendapatkan wanita yang katanya begitu ia cintai. Selama ini Andre memang tidak pernah tertarik pada semua wanita yang pernah Bu Soraya ke

  • Takdir Istri Pengganti   147. Perubahan Sikap Reyhan

    Satu bulan sudah berlalu. Selama itu pula Risa tidak diizinkan keluar dari rumah, bahkan untuk pemeriksaan kandungannya pun Adi sudah membuat kamar tidur mereka seperti sebuah klinik. Itu semua ia lakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan istri dan calon anaknya.Dokter Reyhan dan Cyntia sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Namun, sampai saat ini Risa belum mengetahui hal itu. Anita juga belum tahu soal itu karena Cyntia tidak pernah datang ke rumah sakit. Semua orang di rumah sakit juga tidak ada yang tahu mengenai hubungan anak pemilik rumah sakit itu dengan mantan dokter spesialis anestesi kardiovaskuler sekaligus mantan asisten dokter Reyhan di tim operasi.Reyhan bersedia menjadi kekasih Cyntia demi keselamatan Risa dan bayi yang tengah ia kandung, tetapi Reyhan juga mengajukan syarat kepada wanita itu. Cyntia dilarang menemuinya di rumah sakit, dan syarat itu pun diterima oleh wanita itu.Hari ini adalah jadwal pemeriksaan kandungan Risa. Usia kandungannya sudah memasuki d

  • Takdir Istri Pengganti   146. Rencana Jahat Cyntia

    Risa keluar dari kamar mandi dan melihat Adi duduk di sofa dengan kedua tangan dijadikan penopang wajahnya. Tatapannya terlihat kosong, bahkan laki-laki itu sampai tidak menyadari jika istrinya sudah keluar dari kamar mandi. Terlihat jelas bahwa saat ini dia sedang banyak masalah. “Kamu mandi dulu sana! Setelah itu kita shalat supaya pikiran kamu lebih tenang,” ujar Risa membuyarkan lamunan Adi. “Kamu sudah selesai, Sayang? Maaf ya, aku jadi melamun. Ya sudah, aku mandi dan ambil air wudhu sebentar.” Adi masuk ke kamar mandi dengan langkah gontai, ada rasa bersalah yang ia rasakan terhadap istrinya. “Ya Allah, apapun masalah yang sedang ia hadapi saat ini, aku mohon permudahkanlah!” ucap Risa penuh harap. Kriet! Suara pintu kamar mandi terbuka, Adi keluar dari sana dengan handuk melilit dari tubuhnya. Wajahnya sudah terlihat lebih segar setelah mandi dan berwudhu. “Sebentar ya, Sayang. Aku ganti baju dulu,” ucap Adi sembari melangkah menuju tempat tidur. Pakaian gantinya sudah d

DMCA.com Protection Status